RIO Uro P4
RIO Uro P4
RIO
Prostatitis
• Reaksi inflamasi pd kel prostat prostat atau EPS
yg disebabkan o/ bakteri (expressed prostatic
maupun non bakteri secretion) : menilai
• u/ menentukan penyebab keadaan kelenjar prostat
prostatitis, diambil sample 4. Urin yg dikemihkan
(contoh) urin & getah kelenjar setelah masase prostat
prostat mll uji 4 tabung (VB3)
1. 10 cc pertama : contoh – Keempat contoh ini
urin yg dikemihkan kemudian dianalisis scr
pertama kali (VB1) mikroskopik & dilakukan
menilai keadaan mukosa kultur u/ mencari kuman
uretra penyebab infeksi
2. Urin porsi tengah : menilai • Kuman penyebab infeksi paling
keadaan mukosa kandung sering : E.coli, Proteus sp.,
kemih (VB2) Klebsiella sp., Enterobacter sp.,
3. Getah prostat yg serratia sp.
dikeluarkan mll masase Dasar-dasar Urologi, Edisi 3
Prostatitis
Klasifikasi o/ National Institute of Health
1. Kategori I : prostatitis bakterial akut
2. Kategori II : prostatitis bakterial kronis
3. Kategori III : prostatitis non bakterial kronis atau sindroma
pelvik kronis. Pd kategori ini terdapat keluhan nyeri &
perasaan tdk nyaman di daerah pelvis yg telah berlsg
paling sedikit 3 bln. Dibedakan dlm 2 subkategori
1. Subkategori IIIA : sindroma pelvik kronis dng inflamasi
2. Subkategori IIIB : sindroma pelvik non inflamasi
4. Kategori IV : prostatitis inflamasi asimtomatik
Acute bacterial
prostatitis
Current Medical Diagnosis and Treatment 2017-McGraw-Hill Education _ Me(Lange) Maxine A. Papadakis, Stephen J. McPhee,
Michael W. Rabow
EPIDIDIMITIS
• reaksi inflamasi yang terjadi menjalar ke epididimis.
pada epididimis. Dapat pula terjadi refluks urine
• Reaksi inflamasi ini dapat terjadi melalui duktus ejakulatorius
secara akut atau kronis. atau penyebaran bakteri secara
• Dapat sembuh dengan hematogen atau langsung ke
sempurna, namun jika tidak epididimitis seperti pada
ditangani dengan baik dapat penyebaran kuman tuberkulosis.
menular ke testis sehingga
menimbulkan orkitis, abses pada • Mikroba penyebab infeksi pada
testis, nyeri kronis pada skrotum pria dewasa muda (<35 tahun)
yang berkepanjangan, dan yang tersering adalah Chlamidia
infertilitas. trachomatis atau Neiserria
gonorhoika, sedangkan pada
Patogenesis anak-anak dan orang tua yang
tersering adalah E.coli atau
• Diduga reaksi inflamasi ini Ureoplasma ureolitikum.
berasal dari bakteri yang berada
di dalam buli-buli, prostat, atau
uretra yang secara ascending
Dasar-dasar Urologi, Edisi 3
Gambaran Klinis pembengkakkan dapat menjalar ke
• Epididimitis akuta adalah salah satu funikulus spermatikus pada daerah
keadaan akut skrotum yang sulit inguinal. Gejala klinis epididimitis
dibedakan dengan torsio testis. akut sulit dibedakan dengan torsio
Pasien mengeluh nyeri mendadak testis yang sering terjadi pada usia
pada daerah skrotum, diikuti 10 - 20 tahun. Pada epididimitis
dengan bengkak pada kauda hingga akut jika dilakukan elevasi
kaput epididimis. Tidak jarang (pengangkatan) testis, nyeri akan
disertai demam, malese, dan nyeri berkurang; hal ini berbeda dengan
dirasakan hingga ke pinggang. pada torsio testis.
• Peneriksaan menunjukkan • Pemeriksaan urinalisis dan darah
pembengkakan pada hemiskrotum lengkap dapat membuktikan adanya
dan kadang kala pada palpasi sulit proses inflamasi. Pemeriksaan
untuk memisahkan antara dengan ultrasonografi Doppller dan
epididimis dengan testis. Mungkin stetoskop Doppller dapat
disertai dengan hidrokel sekunder mendeteksi peningkatan aliran
akibat reaksi inflamasi pada darah di daerah epididimis.
epididimis. Reaksi inflamasi dan
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
– Keluhan pd sal kemih bg bawah paradoksa
• Keluhan akibat penyulit BPH : – Colok dubur perhatikan :
gejala obstruksi nyeri • Tonus sfingter ani/reflex
pinggang, benjolan di bulbo-kavernosus u/
pinggang (tanda dr singkirkan adanya kelainan
hidronefrosis), demam yg buli2 neurogenik, mukosa
merupakan tanda infeksi atau rektum, keadaan prostat
urosepsis (nodul, krepitasi, konsistensi
– Gejala di luar sal kemih prostat, simetri antar lobus &
• Hernia inguinalis atau batas prostat)
hemoroid krn sering mengejan • Colok dubur pd BPH :
pd saat miksi ↑ tekanan konsistensi prostat kenyal,
intra-abdominal lobus kanan & kiri simetris &
• Pemeriksaan fisik tidak didapatkan nodul
– Buli2 terisi penuh & teraba massa • Sedangkan pd ca prostat :
kistus di daerah supra simfisis konsistensi prostat
akibat retensi urin keras/teraba nodul, mungkin
– Urin selalu menetes tanpa diantara lobus prostat tdk
disadari o/ ps inkontinensia simetri
Dasar-dasar Urologi, Edisi 3
• Pemeriksaan penunjang :
– Sendimen urin : u/ mencari kemungkinan adanya proses infeksi
atau inflamasi pd sal kemih
– Kultur urin : mencari jenis kuman yg menyebabkan infeksi &
menentukan sensitivitas kuman thd berberapa antimikroba yg
diujikan
– Faal ginjal : kemungkinan adanya penyulit yg mengenai sal kemih
bg atas
– Gula darah : emncari kemungkinan adanya DM kelainan saraf
pd buli2 (buli2 neurogenik)
– PSA : jika dicurigai keganasan prostat
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Tatalaksana :
BENIGN PROSTAT HYPERPLASI
https://www.clinicalkey.com/#!/topic/orchitis
Treatment
• Dependent on cause
• Viral (mumps): observation; bed rest,
ice packs, analgesics, may provide
some relief of discomfort that
accompanies mumps orchitis
• Bacterial: empiric antibiotic treatment
with parenteral antibiotic treatment
until pathogen identified: ceftriaxone
(250 mg IM once) plus doxycycline
(100 mg PO bid for 10 days), in men
<35 yr old to coverNeisseria
gonorrhoeae and Chlamydia
trachomatis. In homosexual men or
men >35 yr old: levofloxacin 500 to
750 mg IV/PO qd for 10 to 14
days or ampicillin-sulbactam or third-
generation cephalosporin or
piperacillin/tazobactam.
• Surgery for abscess, pyogenic process
https://www.clinicalkey.com/#!/topic/orchitis
Tumor Testis
• Definisi : keganasan yang terjadi • Germinal :
pada sel2 testis – Seminoma :
• Epidemiologi : spermatosistik,
– Keganasan terbanyak pd pria anaplastik, klasik
usia 15-35 th & merupakan – Non seminoma :
1-2% semua neoplasma pd karsinoma sel
pria embrional,
– Angka mortalitasnya koriokarsinoma,
menurun dr 50% (1970) teratoma, tumor yolk
menjadi 5% (1997) sac
• Etiologi : maldesensus testis, • Non germinal : tumor sel
trauma testis, atrofi atau infeksi leydig, tumor sel sertoli,
testis, pengaruh hormon gonadoblastoma
• Klasifikasi : – Sekunder : limfoma &
– Primer : leukemia infiltratif
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
• Tanda & gejala : pembesaran testis • HCG : glikoprotein yg pada
seringkali tdk nyeri (30% nyeri & keadaan normal diproduksi
terasa berat pd kantong skrotum, o/ trofoblas. Meningkat pd
10% merasa nyeri akut pd skrotum), semua ps koriokarsinoma,
terdapat massa di perut sblh atas 40-60% karsinoma
krn pembesaran kelenjar pd aorta, embrional, 5-10% seminoma
benjolan pd kelenjar leher, murni
ginekomastia – Pencitraan
• Pemeriksaan fisik : benjolan padat, • USG : membedakan lesi intra
keras, tidak nyeri pd palpasi, & tidak atau ekstratestikuler & massa
menunjukkan tanda transiluminasi padat atau kistik
• Pemeriksaan penunjang : • MRI : dpt mengenali tunika
– Penanda tumor : albuginea dpt dipakai u/
• AFP : glikoprotein yg menentukan luas ekstensi
diproduksi o/ karsinoma tumor testis
embrional, teratokarsinoma, • CT scan : ada tidaknya
tumor yolk sac, tetapi tdk metastasis pd
diproduksi o/ koriokarsinoma retroperitoneum
murni & seminoma murni
Dasar-dasar Urologi, Edisi 3
• Tatalaksana : ajuvan th/ pd seminoma testis
– Orkidektomi dilakukan mll – Pada non seminoma yg belum
pendekatan inguinal setelah melewati std III dilakukan
mengangkat testis & funikulus pembersihan kelenjar
spermatikus sampai annulus retroperitoneal atau RPLND
inguinalis internus (retroperitoneal lymphonode
– Biopsi atau pendekatan trans- dissection)
scrotal tidak diperbolehkan krn – Tindakan diseksi kelenjar
ditakutkan akan membuka didahului dng pemberian
peluang sel2 tumor sitostatika dng harapan akan
mrngadakan penyebaran tjd downstaging & ukuran
– Jenis seminoma memberi tumor akan mengecil
respon yg cukup baik thd
radiasi, sedangkan jenis non
seminoma tidak sensitif
radiasi eksterna dipakai sbg
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Seminoma of the Embryonal
testis. carcinoma