Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK I

NAMA NPM
Ermiza
Danni Apriansyah. Amd.kep
Ratna
Christon
 KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu adalah
setiap implantasi yang telah dibuahi di luar
cavum uterus. Implantasi dapat terjadi di tuba
falopi, ovarium, serviks, dan abdomen. Namun
kejadian kehamilan ektopik yang terbanyak adalah
dituba falopi. (Murria, 2002)
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi
bila sel telur dibuahi berimplamentasi dan
tumbuh diluar endometrium kavum uteri.(Ilmu
Kebidanan, 2002:323)
 Tuba falopi  Intraligameneter
 Pars-interstisialis  Abdominal
 Isthmus  Primer
 Ampula  Skunder
 Infundibulum  Kombinasi kehamilan
 Fimbrae dalam uterus
 Uterus  Kombinasi kehamilan
 Kanalis servikalis
luar uterus
 Kehamilan Tuba
 Difertikulum
 Kehamilan Heterotipik
 Kornu
 Kehamilan Ovarial
 Tanduk rudimeneter
 Kehamilan Servikal
 Ovarium
 Kehamilan Abdominal
 Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba
sehingga setiap gangguan pada tuba yang disebabkan
infeksi akan menimbulkan gangguan dalam
perjalanan hasil konsepsi menuju rahim

Kerusakan tuba di pengaruhi oleh :


 Faktor genetik
 Bawaan lahir
 Ketidakseimbangan hormon
 Peradangan akibat infeksi atau tindakan medis
 Perkembangan organ reproduksi yang tidak normal
 Nyeri perut bagian bawah
 Amenorea / Tidak haid
 Perdarahan pra vaginam (berbentuk bercak darah)
 Sakit pada salah satu sisi panggul, tampak pucat,
tekanan darah rendah dan denyut nadi meningkat
 Usg
 Kadar HCG menurun
 Laparaskopy
 Hb
 Leukosit
 Kuldossintesis
Komplikasi dapat terjadi secara sekunder, antara
lain :
 Kesalahan diagnosis dan diagnosis yang terlambat.

Diagnosis yang telambat dapat menyebabkan :


Ruptur tuba dan uterus
Perdarahan masif
Syok
Kematian
Kehamilan ektopik tidak dapat di cegah, namun
risiko untuk mengalami kondisi ini dapat
diturunkan :

 Berhenti merokok
 Berhubungan seks secara aman

Ibu hamil dianjurkan untuk tes darah dan usg rutin


untuk mamantau perkembangan kehamilan dan
mendeteksi kehamilan ektopik lebih awal
 Laparatomi
 Salpingektomi
PENGKAJIAN PRIMER PENGKAJIAN SEKUNDER
Airway  Anamnesa
Breathing  Metode SAMPLE
Circulation • Sign and Symptom
• Allergies
Disability
• Medications
Exposure
• Previous medical
• Last meal (time)
• Events / environment
surrounding the injure
1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan
ruptur lokasi implantasi sebagai efek dari
pembedahan
2. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba
falopi, perdarahan intraperitoneal.
Diagnosa 1

 Pertahankan catatan intake output


 Monitor status hidrasi
 Monitor vital sign / 15 menit – 1 jam
 Kolaborasi dalam pemberian cairan IV
 Berikan cairan oral
 Pasang kateter jika perlu
 Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
Diagnosa 2

 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif


 Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan
 Kaji tipe dan sumber nyeri
 Ajarkan teknik relaksasi, distraksi dan kompres hangat
 Berikan analgetik
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgetik
 Kehamilan Ektopik Terganggu adalah setiap
implantasi yang telah dibuahi diluar cavum uterus
 Harus mengetahui tanda dan gejala (KET) dan sebisa
mungkin untuk mencegah penyebabnya dengan
harapan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut
TERIMA KASIH……………………………………….

Anda mungkin juga menyukai