Anda di halaman 1dari 12

VELIA RAHMADHANI

XI-IIS-3
TUGAS EKONOMI
KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL
A. KEBIJAKAN MONETER
1. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER

Bijak artinya pandai, mahir atau selalu menggunakan akal budi. Kebijakan artinya kepandaian atau
kemahiran. Moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan. Jadi, menurut arti katanya kebijakan
moneter adalah kepandaian mengenai keuanagan.
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang di ambil pemegang moneter(Bank Sentral atau
Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uag yang beredar dan daya beli uang. Caranya dengan
menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter, Seperti operasi pasar terbuka, kebijakan
diskonto, rasio cadangan minimum batas maksimum pemberian kredit, dan moral suasion. Melallui
instrumen-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar.
Keberhasilan kebijakan moneter biasanaya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan
neraca pembayaran, dan kestabilan tingkat haraga.
2. TUJUAN DAN PERAN KEBIJAKAN MONETER
Tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan gairah dunia
usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika dirici tujuan kebijakan moneter adalah sebagai
berikut:

a. Menjaga stabilitas ekonomi.


d. Memperbaiki posisi neraca
Stabilitas ekonomi adalah suatu
perdagangan dan neraca
keadaan perekonomian yang
pembayaran kebijakan
berjalan sesuai dengan harapan,
moneter dapat memperbaiki
terkendali, dan
posisi neraca perdagangan
berkesinambungan.
dan neraca pembayaran.

b. Menjaga stabilitas harga. c. Meningkatkan


Kebijakan moneter selalu kesempatan kerja.
dihubungkan dengan jumlah Jika jumlah uang yang
uang beredar dan jumlah beredar seimbang
barang dan jasa. Interaksi dengan jumlah
jumlah uang beredar dan barang dan jasa,
jumlah barang dan jasa maka perekonomian
akan menghasilkan harga. akan stabil.
3. INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER
• Tight money policy(kebijakan
uang longgar) adalah kebijakan
Bank Sentral untuk mengurangi
jumlah uang beredar.

Ada dua jenis kebijakan moneter yaitu:


• Easy money policy(kebijakan
uang longgar) adalah kebijakan
yand diambil melalui Bank
Sentral untuk menambah jumlah
Agar kebijakan moneter dapat tercapai, Bank Sentral menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter seperti
berikut :

a. Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation)


Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil Bank sentral untuk mengurangi atau
menambah jumlah uang beredar.
Kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga
di pasar modal.

b. Kebijakan diskonto (discount policy)


pada instrumen kebijakan ini, pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara
mengubah diskonto Bank Umum.
Jika Bank Sentral memperhitungkan jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), Bank
sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikan suku bunga. Dengan menaikan suku bunga akan akan
merangsang keinginan orang untuk menabung.

c. Kebiajakan cadangan kas


Bank Sebtral dapat membuat peraturan untuk menaikan atau menurunkan cadangan kas(cash ratio)
Bank Umum meneriam uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan
jjenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah yang tidak boleh
dipinjamkan atau disebut cadangan kas minimum.
d. Kebijakan kredit ketat
Kebijakan lain yang dapat diguankan pemerintah adalah kebijakan pemberian kredit yang di perketat. Kredit
tetap diberikan bank umum, tetapu pemberiannya harus bener-bener didasarkan pada syarat 5 C, yaitu
Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy. Dengan kebijakn kredit ketat, jumlah uang
yang beredar dapat diawasi.
Langkah kebijakan ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi.

e. Kebijakan dorongan moral (moral suasion)


Bank Sental dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan
edaran yang ditunjukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato, dan edaran
dapatberupa ajakan atau larangan untuk menambah pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman
B. KEBIJAKAN FISKAL
1. PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL
Tindakan yang mungkin diambil adalah mengatur pengeluaran agar pengeluaran tersebut berdampak positif
pada perbaikan ekonomi, Tindakan memperbaiki ekonomi juga dapat ditempuh dengan usaha menaikan
pendapatan. Tindakan-tindakan mengatur pengeluaran dan pemasukan negara disebut sebagai tindakan fiskal.
jadi, Kebijakan fiskal adalah kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk
memperbaiki keadaan ekonomi.
2. TUJUAN DAN PERAN KEBIJAKAN FISKAL
Pemerintah selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan fiskal juga merupakan salah
satu paket tindakan pemerinatah di bidang pengeluaran dan penerimaan keuangan negara. Kebijakan ini
bertujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi, mengusahakan kestabilan harga-harga secara umuum.. Dengan
kata lain kebijakan fiskal mengusahakan peningkatan kemampuan pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat dengan cara menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
3. INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKAL
Dewasa ini pemerintah mengadakan deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang dengan tujuan
memperbaiki keadaan ekonomi agar tercapai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Kebijakan deregulasi dan
debirokratisasi merupakan bagian dari kebijakan fiskal pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah sistem
perpajakan dan politik anggaran:

a. Sistem perpajakan
Pemungutan pajak merupakan suatu saran dalam kebijakan fiskal untuk mengatur perekonomian. Secara
ekonomi, pajak dapat didefenisikan sebagai pemindahan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan
dunia usaha ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib memberi balas jasa
langsung. Dengan menggunakan sarana perpajakan, pemerintah dapat mengatur kegiatan ekonomi.

b. Politik anggaran
Dilihat dari perbandingan niali penerimaan dan pengeluaran politik anggaran dapat dibedakan menjadi
anggaran tidak berimbang dan anggaran berimbang. Dua hal yang paling pookok yang ingin dicapai yaitu
peningkatan desiplin dan kepastian anggaran
Anggaran tidak berimbang dapat dibagi lagi atas anggaran defisit dan anggaran surplus:

a.) Anggaran defisit adalah anggaran yang lebih besar pengeluaran dari penerimaan dan memang direncanakan
demikian, sebab pengeluaran pemerintah direncankan lebih besar dari penerimaan. Politik anggaran defisit ini
dipilh jika pemerintah ingin menstimulir pertumbuhan ekonomi. Hal ini umumnya dilakukan bila perekonomian
berada dalam keadaan resesi.

b.) Anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran defisit. Dalam anggaran surplus pemerintah merencanakan
penerimaan lebih besar dari pada pengeluaran. Politik anggaran surplus dilakukan bila perekonomian sedang
dalam tahap ekspansif dan memanas, melalui anggaran surplus pemerintah mengurangi pengeluaran untuk
menurunkan tekanan permintaan atau mengurangi daya beli dengan menaikan pajak.,
Kebijakan fiskal memainkan peran penting dalam memengaruhi arah ekonomi. Peran ini dapat di lihat dari empat
Fungsi kebijakan fiskal. Keempat fungsi itu adalah sebagai berikut:
a.) Fungsi Alokasi
Fungsi utama pertama kebijakan fiskal adalah menentukan dengan tepat bagaimana dan akan dialokasikan.
Hal ini erat kaitannya dengan masalah perpajakan dan pengeluaran karena alokasi dana tergantung pada
pengumpulan pajak dan pemerintah menggunakan pendapatan untuk tujuan tertentu. Anggaran nasional
menentukan bagaimana dana dialokasikan. Ini berarti bahwa jumlah tertentu dari dan disishkan untuk tujuan
khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.

b.) Fungsi Distribusi


Fungsi distribusi kebijakan fiskal adalah untuk menentukan lebih spesifik bagaimana dana tersebut akan di
distribusikaan ke seluruh setiap segmen ekonomi.

c.) Fungsi Stabilisasi


Stabilisasi adalah fungsi lain yang penting dari kebijakan fiskal. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi stabil.

d.) Fungsi Pembangunan


Fungsi utama keempat kebijakan fiskal adalah pembangunan. Pembangunan tampaknya menunjukan
pertumbuhan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai