Anda di halaman 1dari 21

Obat Tetes Mata

Doddy. Rusli
Anatomi dan Fisiologi Mata
› Mata adalah suatu organ yang rumit dan sangat
berkembang yang peka terhadap cahaya.
› Mata dapat melewatkan cahaya dengan bentuk
dan intensitas cahaya serta warna dalam
keadaan yang sempurna.
› Dengan kandungan yang kuat dan kenyal untuk
mempertahankan bentuknya, mata juga
dilindungi oleh struktur tulang yang bersifat
protektif dan letaknya disebut dengan orbit.
› Selain itu, mata juga memiliki lensa yang
merupakan suatu lapisan berisi sel peka cahaya
yang dapat memfokuskan bayangan.
› Pada mata juga terdapat sel dan saraf yang
berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan
meneruskan informasi visual ke otak.
› Terdapat 3 lapisan yang melengkung pada
mata yaitu lapisan terluar yang terdiri dari kornea
dan sklera, lapisan tengah yang terdiri dari
koroid, badan silier dan iris yang disebut juga
lapisan vaskuler, dan lapisan dalam yang terdiri
dari jaringan saraf, retina.
Obat Tetes Mata
› Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas
partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat
dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai
digunakan pada mata.
› Pembuatan larutan obat mata membutuhkan
perhatian khusus dalam hal toksisitas bahan obat,
nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar,
kebutuhan akan pengawet (dan jika perlu
pemilihan pengawet) sterilisasi dan kemasan
yang tepat.
› Perhatian yang sama juga dilakukan untuk
sediaan hidung dan telinga.
› Menurut FI , Tetes mata adalah sediaan steril
yang berupa larutan atau suspensi yang
digunaka dengan cara meneteskan obat pada
selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari
bola mata.
› Menurut Parrot : Larutan mata (collyria) Obat
yang dimasukkan ke dalam mata harus
diformulasi dan disiapkan dengan pertimbangan
yang diberikan untuk tonisitas, pH, stabilitas,
viskositas dan sterilisasi.
› Sterilisasi ini diinginkan karena kornea dan
jaringan bening ruang anterior adalah media
yang bagus untuk mikroorganisme dan masuknya
larutan mata yang terkontaminasi ke dalam
mata yang trauma karena kecelakaan atau
pembedahan dapat menyebabkan kehilangan
penglihatan.
› Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan
obat mata merupakan sediaan steril, yang
terdiri dari bahan bahan berkhasiat obat dan
bahan tambahan dan membutuhkan perhatian
khusus dalam pembuatannya terutama dalam
hal toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas,
kebutuhan akan dapar, pengawet, sterilitas,
serta kemasan yang tepat.
Syarat-syarat Tetes Mata
1. Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan
larutan : Sterilitas akhir dari collyrium dan
kehadiran bahan antimikroba yang efektif untuk
menghambat pertumbuhan dari banyak
mikroorganisme selama penggunaan dari
sediaan;
2. Isotonisitas dari larutan; pH yang pantas dalam
pembawa untuk menghasilkan stabilitas yang
optimum
› Tetes mata adalah larutan berair atau larutan
berminyak yang idealnya harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
1. Harus steril ketika dihasilkan
2. Harus bebas dari partikel-partikel asing
3. Harus bebas dari efek mengiritasi
4. Harus mengandung pengawet yang cocok
untuk mencegah pertumbuhan dari
mikroorganisme yang dapat berbahaya yang
dihasilkan selama penggunaan. Jika
dimungkinkan larutan berair seharusnya isotonis
dengan sekresi lakrimal konsentrasi ion
hidrogen sebaliknya cocok untuk obat khusus,
dan idelanya tidak terlalu jauh dari netral
5. Ia seharusnya stabil secara kimia.
Sediaan untuk mata terdiri dari bermacan-macam
tipe produk yang berbeda.
Sediaan ini basa berupa larutan (tetes mata/pencuci
mata), suspensi/salep.
Kadang-kadang injeksi mata digunakan dalam kasus
khusus. Sediaan mata sama dengan sediaan steril
lainnya yaitu harus steril dan bebas dari bahan
partikulat.
Dengan pengecualian jumlah tertentu dari injeksi
mata, sediaan untuk mata adalah bentuk sediaan
topical yang digunakan untuk efek local dan karena
itu tidak perlu untuk bebas pirogen.
› Seorang formulator seharusnya menyiapkan larutan
mata yang :
1. Steril.
2. Dalam pembawa yang mengadung bahan-bahan
germisida untuk meningkatkan sterilitas;
3. Bebas dari partikel yang tersuspensi;
4. Bahan-bahan yang akurat;
5. Isotonik atau sangat mendekati isotonic;
6. Dibuffer sebagaimana mestinya;
7. Dimasukkan dalam wadah yang steril;
8. Dimasukkan dalam wadah yang kecil dan praktis
9. Secara umum disetujui sediaan mata harus steril,
menggunakan pengawet, harus memiliki tekanan
osmotik yang sama dengan cairan lakrimal normal.
› Faktor yang paling penting dipertimbangkan
ketika menyiapkan larutan mata adalah tonisitas,
pH, stabilitas, viskositas, seleksi pengawet dan
sterilisasi.
› Ini diinginkan bahwa larutan mata stabil, isotonis,
dan sifat pH, dan tidak ada pernah telah
kehilangan mata karena larutan sebagian terurai
atau mengiritasi.
› Penggunaan larutan tidak steril ke dalam mata
yang terluka, di lain hal sering menyebabkan
kebutaan.
› Obat yang dimasukkan ke dalam mata harus
diformulasi dan disiapkan dengan pertimbangan
yang diberikan terhadap tonisitas, pH, stabilitas,
viskositas dan sterilisasi.
› Sterilisasi diinginkan karena kornea dan jaringan
bening ruang anterior adalah media yang baik
untuk pertumbuhan mikroorganisme dan
masuknya cairan mata yang terkontaminasi
dalam mata yang trauma oleh kecelakaan atau
pembedahan dapat menyebabkan kehilangan
penglihatan.
› Syarat-syarat harus dipertimbangkan dalam
perbuatan dan kontrol terhadap produk
optalmik untuk :
1. Sterilitas Pengawet
2. Kejernihan Bahan aktif
3. Buffer Viskositas
4. pH Stabilitas
5. Isotonisitas
› Banyak dari syarat ini saling berkaitan dan
tidak dapat dipandang sebagai faktor
terisolasi yang dipertimbangkan secara
individual.
› Sterilisasi misalnya, dapat dihubungkan
dengan pH, buffer, dan pengemasan.
› Sistem buffer harus dipertimbangkan dengan
pemikiran tonisitas dan dengan pemikiran
kenyamanan produk.
Karakteristik Sediaan Mata
1. Kejernihan
› Larutan mata adalah dengan definisi bebas adari
partikel asing dan jernih secara normal diperoleh
dengan filtrasi, pentingnya peralatan filtrasi dan
tercuci baik sehingga bahan-bahan partikulat
tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain
peralatan untuk menghilangkannya. pengerjaan
penampilan dalam lingkungan bersih.
2. Stabilitas
› Stabilitas obat dalam larutan, seperti produk
tergantung pada sifat kimia bahan obat, pH
produk, metode penyimpanan (khususnya
penggunaan suhu), zaat tambahan larutan dan
tipe pengemasan.
3. Buffer dan pH
› Idealnya, sediaan mata sebaiknya pada pH yang
ekuivalen dengan cairan mata yaitu 7,4.
› Dalam prakteknya, ini jarang dicapai. mayoritas
bahan aktif dalam optalmologi adalah garam
basa lemah dan paling stabil pada pH asam.
› Ini umumnya dapat dibuat dalam suspensi
kortikosteroid tidak larut suspensi biasanya paling
stabil pada pH asam.
4. Tonisitas
› Tonisitas berarti tekanan osmotik yang diberikan
oleh garam-garam dalam larutan berair, larutan
mata adalah isotonik dengan larutan lain ketika
magnefudosifat koligatif larutan adalah sama.
› Larutan mata dipertimbangkan isotonik ketika
tonisitasnya sama dengan 0,9% larutan NaCl.
› Sebenarnya mata lebih toleran terhadap variasi
tonisitas daripada suatu waktu yang diusulkan.
› Maka biasanya dapat mentoleransi larutan sama
untuk range 0,5%-1,8% NaCl.
› Memberikan pilihan, isotonisitas selalu
dikehendaki dan khususnya penting dalam
larutan intraokuler.
5. Viskositas
› USP mengizinkan penggunaan bahan pengkhelat
viskositas untuk memperpanjang lama kontak dalam
mata dan untuk absorpsi obat dan aktivitasnya.
› Bahan-bahan seperti metilselulosa, polivinil alkohol dan
hidroksi metil selulosa ditambahkan secara berkala untuk
meningkatkan viskositas.
6. Additives/ Tambahan
› Penggunaan bahan tambahan dalam larutan mata
diperbolehkan, namun demikian pemilihan dalam jumlah
tertentu.
› Antioksidan, khususnya Natrium Bisulfat atau metabisulfat,
digunakan dengan konsentrasi sampai 0,3%, khususnya
dalam larutan yang mengandung garam epinefrin.
› Antioksidan lain seperti asam askorbat atau asetilsistein
juga digunakan.
› Antioksidan berefek sebagai penstabil untuk
meminimalkan oksidasi epinefrin.
Wadah
› Wadah untuk larutan mata.
› Larutan mata sebaiknya digunakan dalam unit kecil,
tidak pernah lebih besar dari 15 ml dan lebih disukai
yang lebih kecil.
› Botol 7,5 ml adalah ukuran yang menyenangkan untuk
penggunaan larutan mata.
› Penggunaan wadah kecil memperpendek waktu
pengobatan akan dijaga oleh pasien dan
meminimalkan jumlah pemaparan kontaminasi.
› Botol plastik untuk larutan mata juga dapat digunakan.
› Meskipun beberapa botol plastik untuk larutan mata
telah dimunculkan dalam pasaran, mereka masih
melengkapi dan yang terbaik adalah untuk menulis
secara langsung produksi untuk menghasilkan informasi
teknik dalam perkembangan terakhir.
Contoh Sediaan Tetes Mata

Anda mungkin juga menyukai