Anda di halaman 1dari 22

CINTA

A. BERBAGAI DEFINISI CINTA


 KBBI: Cinta adalah perasaan kasih dan sayang terhadap
sesuatu atau orang lain.
 Cinta adalah fitrah manusia yang diberikan Allah SWT.
Firman Allah: ‫ت‬ َّ ‫ب ال‬
ِ ‫ش َه َوا‬ ِ َّ‫“ ُز ِيِّنَ ِللن‬Dijadikan indah pada
ُّ ‫اس ُح‬
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini” – QS. Ali-’Imran:14
 Kebergantungan hati kepada sesuatu sehingga
menyebabkan kenyamanan dihati saat berada didekatnya
atau perasaan gelisah saat berada jauh darinya.
 Dalam islam, pengertian cinta sangatlah luas. Cinta yang
utama adalah kepada Sang Pencinta, Allah Subhanallah
Ta’ala. Kemudian kepada Rasul dan keluarga serta sahabat-
sahabatnya. Cinta kepada Al-Quran, malaikat-malaikat Allah.
Lalu cinta kepada orang tua dan manusia lainnya. Serta cinta
kepada lingkungan.
B. MAKNA CINTA DALAM SUDUT PANDANG
ISLAM
Apabila dikaji dari ayat-ayat Al-quran, hadist dan dalil-
dalil para ulama, makna cinta dalam islam dapat
dikategorikan menjadi 3 kelompok. Diantaranya yaitu:
1. Cinta kepada Allah Ta’ala
2. Cinta kepada manusia
3. Cinta kepada lingkungan dan makhluk hidup lain
1. Cinta kepada Allah Ta’ala
 Kedudukan cinta yang paling haqiqi tentunya cinta kepada Sang
Khalik, pencipta langit dan Bumi. Allah Azza wa Jalla.

 “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah


tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman mereka sangat mencintai Allah.” (Al-Baqarah ayat 165)

 Dari Anas radhiallahu ‘anhu, bahwahsahnya Nabi Muhammad


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga perkara jika itu ada
pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang
yang manjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada
selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tak mencintainya
kecuali karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran
setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut
sebagaimana ia benci untuk masuk neraka.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
 Bagaimana caranya mewujudkan bukti cinta
kepada Allah?
Yakni dengan meningkatkan iman dan bertakwa hanya
kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:

Katakanlah: “Jika kalian (benar-benar) mencintai


Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Imran: 31).
2. Cinta Kepada Manusia
 Cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi
wasallam,
 Cinta kepada lawan jenis (pasangan hidup),
dan
 Cinta kepada sesama kaum muslim (antar
umat manusia)
 Cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.
o “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka
terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-
Nya.” (Al-Hasyr: 7).

o “Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) mencintai


Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya
Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-
dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31).
 Cinta kepada lawan jenis (pasangan hidup)
o “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar-Rum
ayat 21)
 Cinta kepada sesama kaum muslim (antar umat
manusia)
o “Wahai manusia, sesungguhnya kami
menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu
sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu sekalian saling mengenal.
Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di
antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-
orang yang paling takwa di antara kamu sekalian.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”. (QS Al-Hujurat:13).
3. Cinta kepada lingkungan dan makhluk hidup lain
 Tumbuhan, air, termasuk binatang.

 Cara untuk mewujudkannya yakni dengan


merawatnya dan tidak merusak alam.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:


“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-
Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-A’raaf: 56)
C. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG CINTA
 Di Al-quran sendiri, cinta dikenal dengan kata hubb, mahabbah, yastahibby,
yuhibbu, rohmah, mawaddah dan sebagainya.
 Ada berbagai macam ayat-ayat yang menjelaskan tentang makna cinta, baik cinta
kepada Allah Ta’ala ataupun sesama manusia. Serta konteks-konteks lainnya.
• Al-Fajr ayat 20
• Al-Imran ayat 14
• Al-Imran ayat 92
• Maryam ayat 96
• Al-Hujurat ayat 7
• Al-Isra’ ayat 24
• Al-Maidah ayat 54
• Ar-Rum ayat 21
• Al-Waqiah ayat 36-37
• At-Taubah ayat 120
• Al-Baqarah ayat 165
• Al-Qiyaamah ayat 20
• Al-an’aam ayat 54
• An-nuur ayat 26
• An-najm ayat 45
AKHLAK
A. PENGERTIAN
 Menurut Bahasa
Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab yang sudah
meng- Indonesia, dan merupakan jamak taksir dari kata
“khuluq”, yang berarti tingkah laku, budi pekerti, tingkah
laku atau tabiat. Kadang juga diartikan syakhsiyyah yang
artinya lebih dekat dengan personality (kepribadian).
Menurut Istilah
Akhlak adalah sifat yang terdapat di dalam diri seseorang
yang membuat perbuatan yang dilakukannya baik atau
buruk, bagus atau jelek.
Akhlak pada hakikatnya adalah gambaran kondisi
batin seseorang. Ia adalah jiwa dan sifat-sifat
sebenarnya dari seseorang.
B. KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM
1. Akhlak adalah tujuan utama diangkatnya Nabi Muhammad
menjadi nabi yang diutus kepada manusia. Nabi Muhammad
SAW bersabda dengan jelas, "Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak." (Al-Baihaqi.no. 21301)
2. Akhlak merupakan bagian tak terpisahkan dari iman dan
akidah. Ketika Rasulullah ditanya: "Siapakah orang beriman
yang paling utama imannya?“ Maka beliau menjawab, "Yang
paling baik akhlaknya." (HR. AtTirmidzi, no. 1162 dan Abu
Dawud, no.4682)
3. Akhlak berkaitan dengan semua bentuk ibadah.
4. Banyak keutamaan dan pahala besar yang diberikan Allah
kepada orang yang berakhlak mulia.
C. TUJUAN AKHLAK
Tujuan akhlak dibagi menjadi 2 macam yaitu: tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan umum dari akhlak adalah membentuk seorang
muslim menjadi pribadi yang berakhlak mulia baik lahir
maupun batin.
Allah berfirman: “Katakanlah: Tuhanku hanya
mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak
ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu
dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-A’raf: 33)
2. Tujuan khusus dari akhlak adalah membiasakan diri untuk
berakhlak mulia, semisal bertauhid, meneladani rasulullah,
pemaaf, sabar, dermawan, kasih sayang, dan lain
sebagainya. Terbebas dari akhlak-akhlak buruk, semisal
menyekutukan Allah (syirik atau musyrik), berbuat bid'ah,
sombong, dengki, mengadu domba, pelit, dan sebagainya.

Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya merugilah


orang-orang yang mengotori jiwanya” (QS. Asy-Syams:
10)
D. PEMBAGIAN AKHLAK

Akhlak dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Akhlak Mahmudah (akhlak terpuji) atau Akhlak Karimah


(akhlak mulia). Seperti: Beribadah kepada Allah,
mencintai-Nya dan mencintai makhluk-Nya karena Dia,
berbuat saleh dengan niat ikhlas, berbakti kepada kedua
orang tua dan lain-lain.

2. Akhlak Mazhmumah (akhlak tercela) atau Akhlak


Sayyi’ah (akhlak yang jelek). Seperti: ujub, sombong,
riya, dengki, berbuat kerusakan, bohong, bakhil (pelit),
malas, dan lain sebagainya.
E. Ruang Lingkup Akhlak:
1. Akhlak kepada Allah
2. Akhlak kepada Makhluk, yaitu :
• Akhlak terhadap Rasulullah
• Akhlak terhadap diri sendiri
• Akhlak terhadap sesama muslim
• Akhlak terhadap orang kafir
• Akhlak terhadap keluarga dan masyarakat
• Akhlak terhadap pemimpin (umara)
• Akhlak terhadap lingkungan alam
AMAL SHALEH
A. PENGERTIAN
 Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan bagi orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas
karena Allah Swt semata.
 Amal saleh termasuk perintah Allah karena dengan beramal saleh
maka akan tercipta kehidupan yang tentram dan bahagia.
 Amal saleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki oleh setiap
muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga
serta kekal didalamnya.

Sebagaimana firman Allah :


َ ‫اب ا ْل َجنَّ َِةَۖ ُه َْم فِي َها َخا ِلد‬
َ‫ُون‬ ْ َ ‫ت أُو َٰلَئِكََ أ‬
َُ ‫ص َح‬ ََ ‫َوالَّذ‬
َّ ‫ِين آ َمنُوا َوع َِملُوا ال‬
َِ ‫صا ِل َحا‬
Artinya : “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni
surga; mereka kekal di dalamnya”. (QS AL-Baqarah : 82)

 Amal saleh yaitu mengerjakan suatu perbuatan yang baik, dengan niat
karena Allah dan hanya mengharakan ridha- Nya.
 Amal saleh termasuk perintah Allah karena dengan beramal saleh
maka akan tercipta kehidupan yang tentram dan bahagia.
B. Amal saleh yang Wajib dimiliki oleh setiap orang muslim:
1. Bertakwa Kepada Allah SWT.
Bertakwa adalah menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
 Ciri -ciri dari orang yang bertakwa (QS. Ali ‘Imran: 133-
135) antara lain:
 Gemar menginfakkan hartanya (lapang/sempit)
 Menahan amarah
 Memaafkan kesalahan orang lain mereka yang jika
melakukan perbuatan keji/berbuat dzalim
terhadap diri sendiri segera mengingat Allah SWT
 Tidak meneruskan perbuatan kejinya,setelah dia
sadar.
2. Birrul Walidain (Patuh terhadap orang tua)
3. Berbuat Baik Kepada Sesama Manusia.
4. Berbuat baik terhadap lingkungan.
5. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya
 Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah Swt.
 Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa, kebinasaan,
kehancuran seperti judi, zina, mencuri, narkoba, merampok
dan lain-lain.
 Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain
karena Allah
 Menjauhkan sikap tercela seperti : buruk sangka, iri, dengki,
kikir, boros, adu domba dalam bergaul sesama manusia.
 Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis,
penakut, tergesa-gesa dan sikap atau sifat yang jelek lainnya.
B. SYARAT SAHNYA AMAL SALEH
1. Amal Saleh dikerjakan dengan niat Ikhlas karena Allah
SWT.
Hal ini seperti yang di jelaskan Rosululloh dalam hadisnya:
"Allah tidak akan menerima amal melainkan yang di
dasari ikhlas karena Allah dan untuk mencari ridha- Nya ".
(H.R. Ibnu Majah)
2. Amal Saleh tersebut dilakukan secara sah sesuai dengan
syariat Islam.
Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang mengerjakan
amal tanpa adanya dasar salam agama maka amal
tersebut di tolak." (H.R Muslim)
3. Dilakukan dengan memenuhi Ilmu.
Rasulullah SAW. bersabda : "Apabila suatu urusan di
serahkan kepada orang bukan ahlinya maka tanggunglah
kehancurannya." (H.R. Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai