• Inkontinensia urin (IU) oleh International Continence
Society (ICS) mendefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak dapat dikendalikan atau dikontrol
• Inkontinensia urin dapat bersifat akut atau persisten.
Inkontinensia urin yang bersifat akut dapat diobati bila penyakit atau masalah yang mendasarinya diatasi seperti infeksi saluran kemih, gangguan kesadaran, vaginitis atrofik, rangsangan obat–obatan dan masalah psikologik Jenis-jenis IU • Inkontinensia urin akut, ( Transient incontinence ), terjadi secara mendadak kurang dari 6 bulan, berkaitan dengan problem iatrogenic (delirium, infeksi dan inflamasi, atrophic vaginitis, psikologi dan pharmacology ) • Inkontinensia urin kronik, ( Persisten ) berlangsung lama lebih dari 6 bulan, Ada 2 penyebab kelainan mendasar yang melatar belakangi Inkontinensia urin kronik yaitu : menurunnya kapasitas kandung kemih akibat hiperaktif dan karena kegagalan pengosongan kandung kemih akibat lemahnya kontraksi otot detrusor. Tipe IU • Inkontinensia urin tipe stress . kontinensia urin ini terjadi apabila urin secara tidak terkontrol keluar akibat peningkatan tekanan di dalam perut, melemahnya otot dasar panggul, operasi dan penurunan estrogen. Gejalanya antara lain kencing sewaktu batuk, mengedan, tertawa, bersin, berlari, atau hal lain yang meningkatkan tekanan pada rongga perut Inkontinensia urin tipe urge timbul pada keadaan otot detrusor kandung kemih yang tidak stabil, yang mana otot ini bereaksi secara berlebihan. Inkontinensia urin ini ditandai dengan ketidak mampuan menunda berkemih setelah sensasi berkemih muncul. Manifestasinya dapat berupa perasaan ingin kencing yang mendadak ( urge ), kencing berulang kali ( frekuensi ) dan kencing di malam hari ( nokturia ). Inkontinensia urin tipe overflow pada keadaan ini urin mengalir keluar akibat isinya yang sudah terlalu banyak di dalam kandung kemih, umumnya akibat otot detrusor kandung kemih yang lemah. Biasanya hal ini dijumpai pada gangguan saraf akibat penyakit diabetes, cedera pada sumsum tulang belakang, atau saluran kencing yang tersumbat. Gejalanya berupa rasa tidak puas setelah kencing ( merasa urin masih tersisa di dalam kandung kemih ), urin yang keluar sedikit dan pancarannya lemah. Inkontinensia tipe overflow ini paling banyak terjadi pada pria dan jarang terjadi pada wanita. Inkontinensia tipe campuran (Mixed) merupakan kombinasi dari setiap jenis inkontinensia urin di atas. Kombinasi yang paling umum adalah tipe campuran inkontinensia tipe stress dan tipe urgensi atau tipe stress dan tipe fungsional. Faktor Risiko Inkontinensia Urin
1. Faktor kehamilan dan persalinan otot-otot dasar
panggul mengalami tekanan langsung dengan bagian terbawah janin, bersamaan dengan tekanan ke bawah yang berasal dari tenaga meneran ibu. Banyak wanita mengalami kebocoran urine yang tidak dapat dikendalikan akibat cedera saat melahirkan 2. Wanita dengan indeks masa tubuh lebih tinggi akan cenderung lebih banyak mengalami inkontinensia urin 3. Menopause cenderung bertindak sebagai kontributor untuk resiko terjadinya inkontinensia urin. TERIMAKASIH