Anda di halaman 1dari 10

INKONTINENSIA URINE

FATMA JAMA, S.Kep,Ns,M.Kes


Inkontinensia Urine

• Inkontinensia urin (IU) oleh International Continence


Society (ICS) mendefinisikan sebagai keluarnya urin yang
tidak dapat dikendalikan atau dikontrol

• Inkontinensia urin dapat bersifat akut atau persisten.


Inkontinensia urin yang bersifat akut dapat diobati bila
penyakit atau masalah yang mendasarinya diatasi seperti
infeksi saluran kemih, gangguan kesadaran, vaginitis
atrofik, rangsangan obat–obatan dan masalah psikologik
Jenis-jenis IU
• Inkontinensia urin akut, ( Transient incontinence ), terjadi
secara mendadak kurang dari 6 bulan, berkaitan dengan
problem iatrogenic (delirium, infeksi dan inflamasi,
atrophic vaginitis, psikologi dan pharmacology )
• Inkontinensia urin kronik, ( Persisten ) berlangsung lama
lebih dari 6 bulan, Ada 2 penyebab kelainan mendasar
yang melatar belakangi Inkontinensia urin kronik yaitu :
menurunnya kapasitas kandung kemih akibat hiperaktif
dan karena kegagalan pengosongan kandung kemih
akibat lemahnya kontraksi otot detrusor.
Tipe IU
• Inkontinensia urin tipe stress .
kontinensia urin ini terjadi apabila urin secara tidak terkontrol
keluar akibat peningkatan tekanan di dalam perut, melemahnya
otot dasar panggul, operasi dan penurunan estrogen. Gejalanya
antara lain kencing sewaktu batuk, mengedan, tertawa, bersin,
berlari, atau hal lain yang meningkatkan tekanan pada rongga
perut
Inkontinensia urin tipe urge
timbul pada keadaan otot detrusor kandung kemih yang
tidak stabil, yang mana otot ini bereaksi secara berlebihan.
Inkontinensia urin ini ditandai dengan ketidak mampuan
menunda berkemih setelah sensasi berkemih muncul.
Manifestasinya dapat berupa perasaan ingin kencing yang
mendadak ( urge ), kencing berulang kali ( frekuensi ) dan
kencing di malam hari ( nokturia ).
Inkontinensia urin tipe overflow
pada keadaan ini urin mengalir keluar akibat isinya yang
sudah terlalu banyak di dalam kandung kemih, umumnya
akibat otot detrusor kandung kemih yang lemah. Biasanya
hal ini dijumpai pada gangguan saraf akibat penyakit
diabetes, cedera pada sumsum tulang belakang, atau
saluran kencing yang tersumbat. Gejalanya berupa rasa
tidak puas setelah kencing ( merasa urin masih tersisa di
dalam kandung kemih ), urin yang keluar sedikit dan
pancarannya lemah. Inkontinensia tipe overflow ini paling
banyak terjadi pada pria dan jarang terjadi pada wanita.
Inkontinensia tipe campuran (Mixed)
merupakan kombinasi dari setiap jenis inkontinensia urin di
atas. Kombinasi yang paling umum adalah tipe campuran
inkontinensia tipe stress dan tipe urgensi atau tipe stress
dan tipe fungsional.
Faktor Risiko Inkontinensia Urin

1. Faktor kehamilan dan persalinan otot-otot dasar


panggul mengalami tekanan langsung dengan
bagian terbawah janin, bersamaan dengan
tekanan ke bawah yang berasal dari tenaga
meneran ibu. Banyak wanita mengalami kebocoran
urine yang tidak dapat dikendalikan akibat cedera
saat melahirkan
2. Wanita dengan indeks masa tubuh lebih tinggi akan
cenderung lebih banyak mengalami inkontinensia
urin
3. Menopause cenderung bertindak sebagai
kontributor untuk resiko terjadinya inkontinensia
urin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai