Anda di halaman 1dari 48

PKPO

Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat


Perbekalan Emergency
1. Trolley Emergency
2. Emergency Bag
3. Kotak PONEK (Maternal & Neonatal)
Trolley Emergency
Definisi
Trolley emergency adalah troli yang berisi
peralatan dan obat-obatan untuk keadaan
gawat darurat, dimana terjadi perburukan
keadaan klinis pasien secara mendadak dan
tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat
segera menyebabkan kematian atau
menimbulkan kesehatan jangka panjang
sehingga diperlukan intervensi segera atau
tindakan resusitasi.
Lokasi
• IGD
• OK
• Perawatan lantai 2
Laci 1
No Nama Perbekalan Satuan Jumlah No Nama Perbekalan Satuan Jumlah

1 Aminophilin inj 24mg/1mL ampul 1 12 Furosemid inj 20mg/2mL ampul 3

2 Antrain Inj (metamizol) 1g/2mL) ampul 1 13 Heparin inj 25.000iu vial 1

3 Aqua pro injeksi 50mL vial 2 14 Isosorbid Dinitrat 5mg tablet tablet 2

4 Aspilet 80mg tablet tablet 5 15 Indexon (Dexametason) inj 5mg/mL ampul 2

5 Atropin sulfat 0,25mg/mL ampul 6 16 KCl 7,46% inj 25mL fls 1

6 Ca glukonas inj 100mg/mL ampul 1 17 Lidocain 2% inj 20mg/2mL ampul 5

7 Cordaron (amiodaron) 150 mg/3mL ampul 1 18 MgSO4 40% inj 25 mL fls 2

8 Dekstrosa 40% inj 25mL fls 2 19 Miloz (midazolam) inj 5mg/5mL ampul 1

9 Dobutamin inj 250mg/5mL vial 2 20 Nicardipine Inj (4mg/4mL) ampul 1

10 Dopamin inj 200mg/5mL ampul 2 21 Nitroglicerin (10mg/10mL) ampul 1

11 Epinefrin 0,1% inj 1mg/mL ampul 5 22 Norefinefrin Inj (4mg/mL) ampul 1

23 Stesolid (Diazepam) inj 10mg/2mL ampul 1


Laci 1

Atropin
Amiodaron Sulfat Inj D 40%

Aqua PI Heparin Inj Furosemide


Midazolam Aminofilin Inj
inj
Metamizol Inj

Indexon Inj
Lidocain Nikardipin Inj
Aspilet Tab Dobutamin Inj

ISDN Tab Diazepam Inj Norepinefrin Inj


MgSO4 40%

Nitrogliserin inj
KCl Inj

Ca Glukonas Inj
No Nama Perbekalan Satuan
Laci 2
Jumlah Satuan Jumlah
No Nama Perbekalan
17 NGT No. 12
1 Alkohol Swab pcs 10
pcs 2
18 NGT No. 16
2 Blood set pcs 1
pcs 2
19 RL 500 mL
3 Cateter tip pcs 1
pcs 1
20 Handscoon steril no.7
4 Dextrose 10 % 500 mL kolf 1
pcs 1
21 Syring 1cc
5 Dextrose 5% 500 mL kolf 1
pcs 2
22 Syring 3cc
6 Foley Catheter No. 16 pcs 1
pcs 5
23 Syring 5cc
7 Foley Catheter No. 18 pcs 1
pcs 5
24 Syring 10cc
8 Infus set pcs 1
pcs 5
25 Syring 20cc
9 Manitol 100 mL kolf 1
pcs 1
26 Urine bag
10 NaCl 0.9 % 500mL kolf 1
pcs 1
27 Transofix
11 NaCl 0.9 % 100mL kolf 1
pcs 1
28 Venflon 18
12 NaCl 0.9 % 25mL fls 1
pcs 2
29 Venflon 20
13 NaCl 0.9 % 25mL fls 1
pcs 2
30 Venflon 22
14 NGT No. 6 pcs 1
pcs 2
31 Venflon 24
15 NGT No. 8 pcs 2
pcs 2
32 Xylocain gel
16 NGT No. 10 pcs 2 pcs 1
Laci 2
D5 D10

Manitol NS 500mL RL

NGT

Cateter Tip

Infus Set
Folley Cateter Blood Set
Handscoon Steril
Syringe
Urine Bag

NS 100mL
Alkohol Swab Transofix Xylocain Gel
NS 25mL Venflon Three Way
Laci 3
No Nama Perbekalan Satuan Jumlah No Nama Perbekalan Satuan Jumlah

1 Ambu bag anak pcs 1 12 ETT No. 7,5 pcs 1

2 Ambu bag dewasa pcs 1 13 Guedel set 1

3 ETT No. 3 pcs 1 14 Masker NRM dewasa pcs 1

4 ETT No. 3,5 pcs 1 15 Masker NRM anak pcs 1

5 ETT No. 4 pcs 1 16 Makser RM dewasa pcs 1

6 ETT No. 4,5 pcs 1 17 Nasal kanul oksigen anak pcs 1

7 ETT No. 5 pcs 1 18 Nasal kanul oksigen dewasa pcs 1


ETT No. 5,5
8 pcs 1 19 Suction No. 10 pcs 1

9 ETT No. 6 pcs 1 20 Suction No. 12 pcs 1

10 ETT No. 6,5 pcs 1

11 ETT No. 7 pcs 1


Laci 3

Nasal Kanul O2
Dws, Anak

Guedel

Suction

ETT Masker NRM Dws, Anak

Ambu Bag Dewasa Ambu Bag Anak Masker RM Dws, Anak


Penggunaan
Code Blue diaktifkan

Tim code blue menuju tempat kejadian

Obat dan BMHP digunakan untuk resusitasi

Petugas menulis obat dan BMHP yang digunakan pada form

Petugas menyerahkan form pemakaian & resep kepada farmasi

Petugas farmasi melakukan penggantian dan penguncian kembali.


Emergency Bag
Definisi
Emergency bag merupakan tas yang berisi
peralatan dan obat-obatan untuk keadaan
gawat darurat yang digunakan ketika terjadi
kegawatdaruratan di dalam ambulans.
Lokasi
• Ambulans
• Instalasi Farmasi
No Nama Perbekalan Satuan Jumlah No Nama Perbekalan Satuan Jumlah

Alkohol swab pcs 16 Nasal kanul dewasa pcs 1


1 4
Aqua Pro Injeksi 50 mL vial 17 Nasal kanul anak pcs 1
2 1
Atropin Sulfat inj ampul 18 NGT no 16 pcs 1
3 4
Catheter Tip pcs 19 NGT no 12 pcs 1
4 1
Dexamethasone (Indexon) inj ampul 20 Plester luka pcs 1
5 4
Diazepam inj ampul 21 Povidone iodin 30mL botol 1
6 1
D 40% fls 22 Ringer Laktat kolf 1
7 1
Epinefrin inj ampul 23 Spuit 1cc pcs 2
8 4
Foley Catheter No. 16 pcs 24 Spuit 3cc pcs 2
9 1
Handscoon steril no 7 pcs 25 Spuit 5cc pcs 2
10 1
Infus Set pcs 26 Tegaderm pcs 1
11 1
Kasa gulung pcs 2 27 Transofix pcs 1
12
Lidocain inj ampul 4 28 Urin Bag pcs 1
13
MgSO4 40% fls 1 29 Venflon 20 pcs 2
14
NaCl 0,9% kolf 1 30 Venflon 22 pcs 2
15
31 Venflon 26 pcs 2
Emergency Bag
Lidocain Inj
Phydion Inj

Atropin Sulfat
Diazepam (Valisanbe) Inj

Dexametasone (Indexon) Inj

NaCl
Handscoon Steril Aqua PI
Povidone Iodin D 40
Kasa Gulung MgSO4 40
Folley Cateter RL Infus Set
Urine Bag Tegaderm
Plester Luka Venflon
Nasal Kanul
Alkohol Swab
NGT Syringe
Cateter Tip
Transofix
D5
Kotak PONEK
Definisi
Kotak PONEK merupakan kotak yang berisi obat-
obatan untuk kegawatdaruratan pada
pelayanan obstetri dan neonatal yang
komprehensif.
Lokasi
• Ruang VK
PONEK Maternal
No Nama Perbekalan Satuan Jumlah No Nama Perbekalan Satuan Jumlah

Ringer Asetat kolf 1 Dexamethasone inj (Indexon) ampul 2


1 12
D10% fls 1 Aminophylline ampul 1
2 13
HES pcs 1 Asam traneksamat 500mg ampul 1
3 14
NaCl 0,9% 500 mL kolf 1 Dopamin inj ampul 1
4 15
Epinefrin ampul 3 Dobutamine inj vial 1
5 16
Metronidazol infus vial 1 Na. Bikarbonat (Meylon) fls 1
6 17
KCl inj fls 1 Nifedipine tablet 3
7 18
Ringer Laktat kolf 1
8
Ca Glukonas 10% ampul 1
9
Ampisilin inj (Pycin) ampul 1
10
Gentamisin inj ampul 1
11
PONEK Maternal
PONEK Neonatal
No Nama Perbekalan Satuan Jumlah No Nama Perbekalan Satuan Jumlah

D 10% kolf 1 Midazolam ampul 1


1 12
D 40% kolf 1 Phenobarbital inj ampul 1
2 13
N5 (D 10 1/5 NS) pcs 1 MgSO4 20% fls 1
3 14
KCl fls 1 Na. Bikarbonat 8,4% ampul 1
4 15
NaCl 0,9% 25 mL fls 1 Ampisilin inj ampul 1
5 16
NaCl 0,9% 500 mL kolf 1 Gentamisin inj ampul 1
6 17
Ca. Glukonas ampul 1
7
Dopamin ampul 1
8
Dobutamin vial 1
9
Epinefrin ampul 3
10
Atropin Sulfat ampul 3
11
PONEK Neonatal
Form Penggunaan

Lingkari
Ditulis keterangan ruangan
salah
satu

Tempel Sticker Px
Pengontrolan
Petugas farmasi didampingi oleh perawat
melakukan pengontrolan trolley, emergency
bag, dan kotak PONEK secara berkala yaitu
setiap satu bulan sekali.
High Alert Medication (HAM)
Definisi
HAM merupakan obat yang harus diwaspadai
penggunaannya karena sering menyebabkan
terjadi kesalahan atau kesalahan serius
(sentinel event) dan merupakan obat yang
berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang
Tidak Diinginkan (ROTD).
Yang termasuk ke dalam HAM
• Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip
(Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM,
atau Look Alike Sound Alike/LASA).
• Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya kalium
klorida 2meq/mL atau yang lebih pekat, kalium
fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%, dan
magnesium sulfat 50% atau lebih pekat).
• Obat-Obat sitostatika.
Penandaan
• Label merah untuk penandaan obat-obat kategori High Alert
Medication (HAM).
HIGH
ALERT

• Label kuning untuk penandaan obat-obat kategori Look Alike


Sound Alike/LASA.
LASA
• Label “HARUS DIENCERKAN” untuk penandaan cairan
konsentrasi tinggi.
HARUS DIENCERKAN
Penyiapan
• Obat kategori HAM disiapkan berdasarkan permintaan yang tertulis
dalam resep.
• Petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep dan melakukan
telaah sebelum obat disiapkan.
• Petugas farmasi harus melakukan konfirmasi jika terdapat
penulisan yang tidak sesuai (nama obat/sediaan,satuan, dan lain-
lain).
• Setelah obat disiapkan, dilakukan pemeriksaan kembali oleh
petugas farmasi yang berbeda. Petugas farmasi harus mengisi
lembar double check pada setiap obat yang termasuk dalam
kategori HAM.
• Obat diserahkan kepada perawat atau pasien disertai dengan
informasi yang memadai.
Distribusi
• Menggunakan sistem pengecekkan ganda (double check) oleh
petugas farmasi yang menyerahkan dan perawat yang
menerima. Serta dilakukan verifikasi teruatama pada saat
pemberian injeksi obat, pemberian terapi inisial, saat
perubahan konsentrasi obat, saat pemberian bolus, setiap
pergantian jaga perawat atau transfer pasien, dan saat
terdapat perubahan dosis obat.

• Pemberian obat kategori HAM melalui infus harus diberi label


pada selang dan atau botol infus. Label tersebut memuat
nama dan konsentrasi obat.
Lanjutan

• Permintaan obat kategori HAM tidak diperbolehkan secara


verbal (lisan). Permintaan secara lisan atau melalui telepon
diperbolehkan hanya pada saat keadaan darurat atau ketika
dokter tidak dapat hadir, tetapi dokter dan perawat harus
memastikan terlebih dahulu keadaan klinis pasien. Sesaat
sebelum memberikan obat, perawat harus menyebutkan
secara lantang semua jenis obat yang akan diberikan kepada
pasien sehingga dapat diketahui dan didokumentasikan
dengan baik oleh perawat yang lainnya.

• Permintaan secara lisan dilakukan sesuai prsedur komunikasi


efektif yang ditetapkan dan ditindaklanjuti dalam bentuk
peresepan asli.
Emergency Order

Pelayanan Permintaan CITO


Tata Laksana
• Emergency order (CITO) hanya dapat dilakukan oleh petugas
IGD & OK.
• Petugas IGD dapat meminta obat CITO secara verbal (lisan)
secara langsung kepada petugas Farmasi.
• Petugas OK dapat meminta obat CITO kepada petugas farmasi
melaui telepon.
• Petugas Farmasi langsung memberikan obat/BMHP yang
diperlukan kepada perawat IGD atau OK.
• Permintaan dicatat oleh petugas farmasi dalam buku CITO.
• Setelah itu, permintaan tersebut ditindaklanjuti dalam
bentuk resep asli.
Standing Order
Definisi
Standing order adalah instruksi dari dokter yang
mengautorisasi (memberikan kuasa) perawat
untuk memberikan obat–obatan tertentu
kepada pasien dimana dokter tidak
menuliskan lagi secara lengkap komponen
kelengkapan instruksi pengobatan (bentuk
dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah obat,
signature,aturan pemakaian).
Tata Laksana
• Tenaga kesehatan yang diperbolehkan untuk melakukan
standing order adalah perawat/bidan.
• Perawat harus mengikuti instruksi pemberian yang tercantum
dalam standing order.
• Standing order yang berlaku adalah:
1. Pemberian MgSO4 untuk preeklampsia dan eklampsia
2. Pemberian Kalium Klorida 7,46%
• Perawat yang telah melakukan standing order harus
mendokumentasikan pemberian obat tersebut ke dalam
lembar instruksi dan dimasukkan dalam rekam medis pasien.
• Lembar instruksi harus mencantumkan nama lengkap dan tanda
tangan perawat.
• Lembar instruksi harus ditandatangani oleh DPJP.
Petugas yang Diperbolehkan
Menulis Resep
Tata Laksana
• Petugas yang menuliskan resep adalah dokter, dokter gigi,
dokter spesialis yang berkompeten dan memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktek (SIP).

• Perawat dan bidan yang berkompeten dan memiliki Surat


Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktek (SIP) diijinkan
atau diperbolehkan untuk menuliskan resep yang berupa alat
kesehatan dan cairan infus dasar.
Rekonsiliasi

Penanganan Obat yang Dibawa


Sendiri oleh Pasien
Definisi
Penanganan obat yang dibawa sendiri oleh
pasien adalah semua obat yang dibawa oleh
pasien dari luar rumah sakit yang akan
digunakan untuk pengobatan pasien sesuai
kesepakatan dengan dokter yang merawat.
Tata Laksana
• Tanyakan kepada pasien yang akan masuk perawatan tentang
pemakaian obat yang sedang dikonsumsi atau yang dibawa dari
luar rumah sakit oleh apoteker dan perawat ruangan.
• Sepakati obat oleh dokter yang masih bisa terpakai oleh pasien.
• Catat obat yang di bawa dari luar dan di pakai sesuai instruksi
dokter oleh apoteker.
• Buat serah terima obat dari pasien dengan bukti formulir dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak yakni apoteker dan
pasien/keluarga.
• Simpan obat di ruang Instalasi Farmasi dan didistribusikan sesuai
aturan yang berlaku.
• Serahkan obat kembali ke pasien saat akan pulang perawatan
dengan bukti serah terima apabila masih ada obat sisa.
Recall

Penarikan Obat
Definisi
Penarikan obat/Recall adalah penarikan kembali
obat yang telah diedarkan karena rusak,
kadaluarsa, tidak memenuhi syarat keamanan,
khasiat, dan mutu, ditarik dari peredaran oleh
pemerintah dan berdasarkan monitoring yang
dapat membahayakan keselamatan pasien.
Tata Laksana
1. Apabila ada edaran penarikan obat dari pabrik maupun dari
BPOM, petugas farmasi menetapkan proses penarikan obat
tersebut di RS.
2. Surat edaran dilengkapi dengan pengkajian dokumen kartu stok
untuk melihat jika ada obat yang dimaksudkan tercatat di dalam
kartu stok.
3. Jika tidak memiliki obat yang ditarik, tidak perlu melakukan tindak
lanjut.
4. Jika memiliki merk dan nomor lot/batch obat yang ditarik,
tahapan langkah berikut harus dilakukan dengan segera:
- Semua stok obat yang ditarik yang tersedia diinventaris instalasi
farmasi diambil dari penyimpanan dan dikarantina/ dipisahkan.
-Semua tempat di RS yang menyimpan obat tersebut akan
dilakukan pemriksaan, apabila terdapat obat yang akan ditarik
maka obat tersebut harus dikembalikan ke Instalasi Farmasi.
Lanjutan

5. Staf medis dan pihak terkait akan melakukan


pencatatan penarikan obat ini.
6. Obat yang digunakan dihentikan sampai obat
alternatif/pengganti tersedia.
7. lnspeksi khusus di tempat penyimpanan obat
(termasuk perbekalan emergency) dilakukan oleh
petugas farmasi untuk memastikan obat yang ditarik
dari peredaran semuanya sudah dibawa/dipindahkan
ke instalasi farmasi
8. Dokumen penarikan obat akan disimpan di instalasi
farmasi untuk dikaji secara internal maupun ekstemal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai