28
ANGGOTA KELOMPOK
Fitri Mareta Elzandri 04011181520001
Velly Ezka Raissa Afifah 04011181520005
Stella Yosephine Ribka 04011181520006
Fildzah Hashifah Taufiq 04011181520007
Zirrialifa Arafa 04011181520020
Nadia Madina Rahma 04011181520051
M. Farid Rizqullah 04011181520053
Kania Mutia Yazid 04011181520057
Anisah Nida ‘ul Haq 04011281520111
Nur Ghaliyah Sandra Putri 04011281520112
Ramadhani Syifa Majid 04011381520088
OUTLINE
Skenario
Klarifikasi Istilah
Identifikasi Masalah
Analisis Masalah
Kerangka Konsep
Kesimpulan
SKENARIO
Tuan X kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat
Darurat (IGD) rumah sakit tipe A oleh keluarganya karena
mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien
diketahui batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan
mulai sesak 3 hari terakhir.
Hasil pemeriksaan di IGD:
Survey primer
Airway : Bersuara saat dipanggil
Breathing : RR: 42x/menit, SpO2: 95% (dengan udara bebas), gerakan
thoraks statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikular(+) normal, ronkhi
basah sedang paru kanan, tidak ada wheezing.
Circulation : nadi:145x/menit (isi dan tegangan kurang), TD: 70/50mmHg,
akral hangat merah, CRT (capillary refill time) 4 detik, laktat 4,3 mmol/L.
Dissability : respond to verbal (Skala AVPU), GCS E3M5V3
Exposure : temperature: 39,5°C
Skor quick SOFA :3
KLARIFIKASI ISTILAH
Demam Kenaikan suhu tubuh diatas normal yang mana bila diukur pada rektal >38°C, diukur
pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C
SpO2 Saturasi oksigen atau kadar oksigen yang terikat oleh haemoglobin biasanya diukur dengan
pulse oksimeter
Ronkhi Basah Suara tambahan disamping suara nafas, yaitu bunyi gelembung-gelembung udara yang
melewati cairan (gurgling atau bubling) tertutama pada inspirasi yang disebabkan oleh
karena adanya eksudat dalam bronkiolus atau alveoli, bronkus dan trakea.
Vesikuler Suara nafas utama normal, suara inspirasi lebih keras dan panjang daripada ekspirasi.
Skala AVPU Metode yang digunakan tenaga kesehatan untuk mengukur dan mencatat respon pasien yang
mengindikasikan tingkat kesadaran, yang diperiksa adalah kesadaran pasien (alert), respon
dengan kata-kata (verbal), rangsangan terhadap nyeri (pain), dan ketidaksadaran sehingga
tidak merespon baik verbal maupun ransangan nyeri (unresponsive)
Skor quick SOFA Skor prediksi motalitas untuk membantu mengidentifikasi pasien
suspek infeksi yang berisiko tinggi mengalami poor outcome di luar
ICU; terdiri dari RR: >= 22x/menit, Hipotensi sistolik <=100mmHg,
GCS <15. Apabila skor qSOFA >= 2 menunjukkan telah terdapat
disfungsi organ.
Skor SOFA Sequential organ failure assessment merupakan suatu parameter
penilaian untuk menggambarkan disfungsi atau kegagalan organ pada
pasien yang dicurigai sepsis, dimana penilaian meliputi 6 fungsi organ
yaitu respirasi, koagulasi, hepar, kardiovaskular, system saraf pusat, dan
ginjal
Laktat Asam laktat merupakan produk hasil metabolisme karbohidrat tanpa
menggunakan oksigen atau metabolisme anaerob.
IDENTIFIKASI MASALAH
No. Identifikasi Masalah Konsen
Nadi:
-145x/menit 60-100x/menit Takikardi
- isi dan tegangan kurang
Skor qSOFA : 3 Skor ≥2: Abnormal Disfungsi organ terbagi menjadi disfungsi
mengindikasikan primer dimana gangguan fungsi organ
terdapat disfungsi disebabkan langsung oleh infeksi atau
organ trauma pada organ-organ tersebut. Misal,
Skor <2 : tidak gangguan fungsi jantung/paru pada
berisiko mengalami keadaan pneumonia yang berat sedangkan
disfungsi organ disfungsi sekunder gangguan fungsi organ
disebabkan oleh respons peradangan yang
menyeluruh terhadap serangan. Misal, ALI
atau ARDS pada keadaan urosepsis.
m. Bagaimana cara pemeriksaan skor qSOFA?