Anda di halaman 1dari 25

PROFESIONAL

Profesi Sub Bab Profesionalisme

Profesional
Pengertian Profesi menurut para ahli
Berikut ini adalah pengertian profesi menurut salah satu ahli:

 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pengertian Profesi menurut KBBI adalah


bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu.
 Paul F. Comenisch (1983)

Menurut Paul F. Comenisch, Profesi


adalah komunikasi moral yang memiliki
cita-cita dan nilai bersama.
Pengertian Profesional menurut para ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian profesional menurut para
ahli :

 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI), Profesional bersangkutan dengan
dengan profesi yang membutuhkan
kepandaian khusus untuk menjalankannya.

 Kusnanto

Menurut Kusnanto, profesional adalah


sesorang yang memiliki kompetensi dalam
suatu pekerjaan tertentu.
Pengertian Profesionalisme Menurut Para Ahli
Berikut pengertian profesionalisme menurut para ahli:

 Kiki Syahnarki

Menurut Kiki Syahnarki, Profesionalisme adalah roh yang


menggerakan, mendorong, mendinamisasi dan membentengi
TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaannya
secara Internal maupun eksternal.

 Onny S. Prijono

Menurut Onny S. Prijono, Profesionalisme adalah


kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai
antisipasi menghadapi globalisasi.
Profesi
• Karakteristik Profesi
a. Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis
b. Asosiasi professional
c. Pendidikan yang ekstensif
d. Ujian kompetensi
e. Pelatihan institusional
f. Lisensi
g. Otonomi kerja
h. Kode etik
i. Mengatur Diri
Ciri-ciri Profesi
a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan
keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan
pengalaman yang bertahun-tahun.

b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini
biasanya setiap pelaku profesimendasarkan kegiatannya
pada kode etik profesi.

c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap


pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di
bawah kepentingan masyarakat.

d. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu


profesi.
Nilai Moral Profesi (Frans Magnis Suseno, 1975)
a. Berani berbuat memenuhi tuntutan progesi.

b. Menyadar kewajiban yang harus depenuhi selama menjalankan profesi.

c. Idealisme sebagai perwujudan makna organisasi profesi.

Profesional
Etika Profesional
Etika profesional lebih luas Adapun kode etik diantaranya yaitu:
dari prinsip-prinsip moral, etika
 Integritas  Kerahasiaan
tersebut mencakup prinsip perilaku
 Obyektivitas  Perilaku profesional
untuk orang-orang profesional yang
dirancang baik untuk tujuan parktis  Kompetensi dan kehati-  Standar teknis

maupun untuk tujuan idealistis. hatian profesional


Adapun tiga hal pokok yang ada pada seseorang profesional ialah
seorang yang memiliki yang diantaranya yaitu:

 Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di


bidangnya.

 Knowledge yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai,


minimalnya berwawasan mengenai ilmu lain yang berkaitan dengan
bidangnya.

 Attitude yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki
etika yang diterapkan didalam bidangnya.
Ciri – Ciri Profesional

Adapun ciri-ciri dari profesional yang diantarannya sebagaimana di bagian bawah


ini:

 Yang pertama, memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.

 Yang kedua, memiliki kode etik.

 Yang ketiga, memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi.

 Yang keempat, memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.

 Yang kelima, memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.

 Yang kelima, menjadi anggota organisasi dari profesinya.


Syarat – syarat Profesional

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia I pada tahuan 1988 (Made Pidarta, 2000:266)
menentukan syarat-syarat suatu pekerjaan profesional sebagai berikut :

1) Telah memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus,

2) Dilakukan menurut teori, prinsip, prosedur, dan anggaan-anggapan dasar yang sudah baku
sebagai pedoman dalam melayani klien,

3) Dilakukan secara otonom yang bisa diuji oleh rekan-rekan seprofesi,

4) Mempunyai kode etik yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, dan

5) Pekerjaan yang dilakukan untuk melayani mereka yang membutuhkan


Konsep profesional
Konsep profesional, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh Hall, kata tersebut
banyak digunakan peneltiti untuk melihat bagaimana para profesional memandang profesinya,
yang tercermin dari sikap dan perilaku mereka.

 Afiliasi komunitas (community affilition)  Kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand)

Yaitu menggunakan ikatan profesi Merupakan suatu pendangan bahwa


sebagai acuan, termasuk di dalamnya seseorang yang profesional harus mampu
organisasi formal atau kelompok- membuat keputusan sendiri tanpa tekanan
kelompok kolega informal sumber ide dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka
utama pekerjaan. Melalui ikatan yang bukan anggota profesi). Setiap
profesi ini para profesional adanya campur tangan (intervensi) yang
membangun kesadaran profesi. datang dari luar, dianggap sebagai
hambatan terhadap kemandirian secara
profesional.
Etika dalam Profesi
Tujuan Etika Profesi
Dibawah ini merupakan tujuan kode etik profesi diantaranya sebagai berikut :
a. Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi.
b. Untuk menjaga serta juga mengelola kesejahteraan anggota profesi.
c. Untuk dapat meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
d. Untuk membantu meningkatkan mutu profesi.

Prinsip Dasar Etika Profesi


Dibawah ini merupakan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pelaksanaan etika profesi
diantaranya sebagai berikut :

a. Prinsip Tanggung Jawab

Tiap-tiap profesional itu harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan


dan juga terhadap hasilnya. Selain dari itu, profesional juga bertanggung jawab atas
dampak yang mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau juga
masyarakat umum.
c. Prinsip Keadilan

Tiap-tiap profesional itu dituntut untuk mengedepankan keadilan


dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam hal tersebut, keadilan itu
harus diberikan kepada siapa saja yang berhak.

d. Prinsip Otonomi

Tiap-tiap profesional itu mempunyai wewenang serta juga


kebebasan dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya.
Artinya, seorang profesional tersebut berhak untuk dapat melakukan
atau tidak melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik
profesi.
Manfaat-Manfaat Etika dalam Profesi
Berikut beberapa manfaat yang menjadi alasan pentingnya etika profesi, yakni :

1) Memberikan Rasa Tanggung Jawab

2) Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas

3) Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan/Organisasi

4) Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan

5) Sebagai Kontrol Sosial

6) Meningkatkan Kesejahteraan Anggota

7) Mencegah Campur Tangan Pihak Luar


Contoh Profesional Dalam Profesi sehari-hari
1. Profesi Dokter
a. Ketermpilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis

Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur operasional serta kebutuhan
medis pasien.

b. Asosiasi professional

- Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

- Konsil Kedoktern Indonesia (KKI)

c. Pendidikan Yang Ekstensif


 Program Sarjana Kedokteran
 Program Profesi Dokter
 Internship
 Praktik Dokter Mandiri
d. Ujian Kompetensi

Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) merupakan prosedur yang wajib diikuti oleh
Mahasiswa ataupun lulusan ilmu kedokteran yang ingin mendapatkan lisensi profesi sebagai
dokter. Uji kompetensi dilakukan melalui berbagai cara diantaranya ujian tulis, portofolio,
dan OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Di Indonesia UKDI digunakan
sebagai tolak ukur dan barometer kerja bagi seorang dokter.

e. Lisensi

STR adalah bukti tertulis/dokumen hukum bagi dokter, yang mempunyai makna, bahwa dokter
tersebut telah mendaftarkan diri, dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI), sehingga dokter tersebut secara hukum diakui oleh negara sebagai
dokter yang mempunyai kualifikasi tertentu untuk melakukan tindakan kedokteran. karena
kompetensinya sebagai dokter sudah diakui oleh pemerintah, dan berwenang melakukan praktik
kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki.
f. Otonomi Kerja
 Menjaga kerahasiaan pasien, bahkan setelah pasien tersebut
meninggal dunia.

 Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu kedokteran.

g. Kode Etik

• Tidak mengubah isi pasal


• Dibuat cakupan pasal
• Konsistensi kata
2. Profesi Bidang IT
a. Keterampilan yang Berdasarkan Pada Pengetahuan Teoritis

Teknologi, Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar


pembangunan nasional yang bisa mengadaptasi di setiap permasalahan
bangsa sebagai contoh menyerap tenaga kerja baru, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam mengaplikasikan ilmunya
profesi IT bukanlah hal mudah, yang terpenting adalah kita mampu
menempatkan diri pada posisi yang benar. Profesi IT dianggap orang lain
adalah profesi khusus karena keahlian yang ia miliki.
b. Asosiasi Profesional
Organisasi profesi Teknologi Informasi di Indonesia
 ACM (Association for Computing Machinery)

 IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)

 IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika


Indonesia)

 APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet


Indonesia)

c. Pendidikan Yang Ekstensif

Program Sarjana strata-1 (S1)


d. Ujian Kompetensi

HSP Academy adalah Tempat Uji Kompetensi bidang IT dan Komputer dari LSP
Komputer. Sertifikasi Kompetensi atau Profesi Bidang IT dan Komputer dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalah untuk meningkatkan daya saing pekerja
Indonesia dengan Negara-Negara lain dalam menghadapi persaingan Global dan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan memiliki sertifikat kompetensi, maka
pekerja dapat membuktikan kepada dunia Industri bahwa dia berkompeten dalam
bidang tersebut, sekaligus juga akan meningkat value dan karir dari pemegang sertifikat.
Sertifikat kompetensi dari BNSP diakui secara Nasional dan Internasional.
e. Pelatihan Instusional

Berikut program pelatihan dan sertifikasi LSP LPK Inixindo yang dapat
memenuhi kebutuhan Anda :
 Cloud Computer Analyst
 Database Administrator
 Pengadministrasian Keamanan Jaringan
 Pengelolaan Layanan Teknologi Informasi
 Junior Mobile Programmer
 Pemrograman

f. Lisensi

UU Nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara digunakan
sistem merit yang berarti proses rekrutmen dan promosi pegawai didasarkan pada kemampuan mereka
dalam melaksanakan tugasnya, bukan karena koneksi politik atau alasan lain. Implementasinya bahwa
SDM IT yang melaksanakan tugas di SKPD harus memiliki standar kompetensi yang sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI).
g. Otonomi Kerja
 Mampu memahami kompetensi di bidang Pendidikan Teknologi Informasi (TI) dan
teknologi yang berkembang.
 Mampu memahami permasalahan-permasalahan Pendidikan Teknologi Informasi (TI)
sekaligus menguasai pedagogi dan teknik mengajar.
 Mampu menggunakan metode-metode pembelajaran Pendidikan Teknologi Informasi (TI)
dalam menangani permasalahan Pendidikan Teknologi Informasi (TI) yang berada
dilingkungan masyarakat.
 Mampu menawarkan solusi atas permasalahan Pendidikan Teknologi Informasi (TI) di
lingkungan.

h. Kode Etik
Undang-undang yang mengatur tentang Teknologi Informasi ini diantaranya adalah :

 UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang sudah disahkan dengan nomor 19 tahun 2002 yang
diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2003 didalamnya diantaranya mengatur tentang hak cipta.
 UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah disahkan dengan
nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang: pornografi di internet, transaksi di
internet, etika pengguna internet.
i. Mengatur diri

Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru


seperti programmer, teknisi mesin komputer, Desainer Grafis dan lain-lain.

j. Layanan Publik dan Altruisme


 Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

 Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara
langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha
penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.

 Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
Kesimpulan
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka
harus menjalankan profesinya secara profesional . Dengan etika profesi diharapkan kaum
profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang
dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan. AUDITOR sebagai pelaku yang menjalankan
proses audit/ pemeriksaan memilki tanggung jawab yang cukup tinggi dalam sebuah
perusahhan. Tanggung jawab tersebut banyak berhubungan dengan aset / kekayaan yang
dimiliki perusahaan. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan etika profesi dari masing-masing
individu maupun team, jika dilihat dari kasus-kasus yang terjadi saat ini pelaku profesi yang
berhubungan dengan uang atau kekayaan lebih mudah dan lebih banyak melakukan
pelanggaran terhadap kode etiknya.

Anda mungkin juga menyukai