Anda di halaman 1dari 22

SANITASI LABORATORIUM

PENGANTAR SANITASI
• Menurut Slamet Riyadi “ “sebagai suatu usaha
kesehatan yang membatasi terhadap semua
usaha yang bertujuan untuk mengadakan
pencegahan ataupun penolakan terhadap
faktor faktor hidup yang menimbulkan suatu
penyakit secara epidemiologis “
Menurut
Kep.MenkesNo.943/Menkes/SK/VIII
/2002
Laboratorium adalah sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran
,penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit,kondisi
kesehatan perorangan dan masyarakat.
SANITASI & HYGIENE LABORATORIUM
• Sanitasi dan hygiene di laboratorium
merupakan suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari timbulnya atau
menularnnya suatu penyakit di laboratorium
• Tujuan Sanitasi Laboratorium:
Menciptakan kondisi lingkungan Laboratorium
yang agar tetap bersih ,nyaman dan mencegah
terjadinya infeksi serta tidak mencemari
lingkungan.
FUNGSI LOABORATORIUM:
Untuk keperluan menegakkan diagnosis
Pemberian pengobatan
Evaluasi hasil pengobatan
Memprediksi terapi
Pemantauan suatu penyakit
Pengambilan keputusan lainnya
LABORATORIUM

Laboratorium Klinik Lab Kesehatan Masy

Pemeriksaan Hematologi, Pemeriksaan Kimia,


Kimia Klinik,Parasitologi, Mikrobiologi,Fisika,
Imunologi Klinik, Atau Lingkungan.
Patologi Anatomi.
RESIKO-RESIKO YANG TIMBUL PADA
SARANA KESEHATAN
•Faktor biologis:
– kuman patogen; pyogenic, colli, baccilli, stapphylococci.
•Faktor kimia:
– bahan kimia dan obat-obatan antibiotika, cytostatika, narkotika,
– pemaparan antiseptik pada kulit,
– gas anestesi pada hati,
– formaldehyde (bahan untuk mensterilkan sarung tangan.
•Faktor Ergonomik:
– cara duduk / mengangkat pasien yang salah,
– kebisinngan dan getaran di ruang generator,
– pencahayaan yang kurang di kamar operasi, laboratorium, ruang
perawatan,
– Suhu dan kelembaban tinggi di ruang boiler, laundry, cssd,
– Radiasi panas pada kulit,
– Tegangan tinggi pada sistem reproduksi,
•Faktor Psikosial:
– Ketegangan di kamar bedah, UGD,
– Hubungan kerja yang kurang harmonis dll
Persyaratan Ruang Laboratorium:
sebuah ruangan laboratorium harus memiliki beberapa
persyaratan antara lain:
• Ukuran ruangan dan fasilitas yang memadai
• Adanya peralalatan pengolahan hidangan makanan
• Mempunyai sistem penerangan yang baik
• Memiliki ventilasi udara yang,
• Memiliki alat penghisap asap dalam laboratorium
• Memiliki lantai yang keras dan tidak licin
• Adanya tempat penyimpanan peralatan pengolahan
KESEHATAN LINGKUNGAN DI
LABORATORIUM
• Penyehatan bangunan dan ruangan termasuk
pengaturan pencahayaan.
• Penghawaan serta pengendalian kebisingan.
• Penyehatan air termasuk kualitasnya.
• Pengolahan limbah.
• Pengendalian serangga dan tikus.
• Sterilisasi atau desinfeksi.
• Perlindungan radiasi.
• Penyuluhan kesehatan lingkungan.
SANITASI LABORATORIUM
Bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien, pengunjung)
dan kegiatan pelayanan kesehatan

DAMPAK POSITIP
PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN

DAMPAK NEGATIP
PENCEMARAN LINGKUNGAN,
SUMBER PENULARAN PENYAKIT DAN
MENGHAMBAT PROSES PENYEMBUHAN DAN PEMULIHAN PASIEN /
PENDERITA
DAMPAK MASALAH2 SANITASI LABORATORIUM

• Resiko / pengaruh buruk terhadap petugas, pasien, pengunjung


Laboratorium.
• Gangguan pencemaran lingkungan.
• Gangguan kesehatan .
• Hilangnya waktu kerja.
• Menurunnya kualitas hidup masyarakat,

meningkatnya

 biaya perawatan.
 biaya kerusakan lingkungan dan sosial.
 Biaya upaya pencegahannya

SIAPA YANG HARUS MENANGGUNG BIAYA-BIAYA TERSEBUT ?

11
Ruang Lingkup Laboratorium
1. Hygiene Perorangan (Mandi,Cuci Tangan,dll)
2. Sanitasi dan hygiene bahan makanan
3. Sanitasi dan hygiene ruang laboratorium
4. Sanitasi Peralatan Laboratorium
5. Sanitasi pembuangan sampah
LINGKUP GARAPAN SANITASI LAB

A. Kerumahtanggaan.
B. Sanitasi Khusus.
C. Dekontaminasi, desinfeksi, sterilisasi.
D. Pengendalian Serangga dan binatang
pengganggu.
E. Pengawasan pasien dan pengunjung LAB.
F. Peraturan perundang-undangan di bidang
Sanitasi LAB.
G. Penanggulangan bencana.
H. Pengawasan kesehatan petugas laboratorium.
I. Penanganan bahan-bahan radioaktive.
J. Standarisasi LAB.
A. ASPEK KERUMAHTANGGAAN
1. Kebersihan gedung secara keseluruhan.
2. Kebersihan dinding dan lantai.
3. Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet.
4. Penghawaan dan pembersihan udara
5. Gudang dan ruangan.

B. ASPEK KHUSUS SANITASI


1. Penanganan sampah kering mudah terbakar.
2. Pembuangan sampah basah.
3. Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar.
4. Kesehatan kerja dan proses-proses operasional.
5. Pencahayaan dan instalasi listrik.
6. Radiasi.
7. Teknik-teknik aseptik.
8. Tempat cuci tangan.
C. ASPEK DEKONTAMINASI, DISINFEKSI, STERILISASI
1. Sumber-sumber kontaminasi
2. Dekontaminasi peralatan
3. Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian.
4. Dekontaminasi dan sterilisasi air, makanan, dan alat-alat pengobatan
5. Sterilisasi kering
6. Metode kimiawi pembersihan dan desinfeksi.
7. Faktor-faktor pengaruh aksi bahan kimia.
8. Macam-macam desinfektan kimia.

D. ASPEK PENGENDALIAN SERANGGA DAN BINATANG PENGGANGGU

E. ASPEK PENGAWASAN PASIEN DAN PENGUNJUNG RUMAH SAKIT


1. Penanganan petugas terinfeksi.
2. Pengawasan pengunjung Laboratorium.
3. Keamanan dan keselamatan pasien.

F. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG SANITASI RUMAH SAKIT


G. ASPEK PENANGGULANGAN BENCANA

H. ASPEK PENGAWASANPETUGAS LABORATORIUM

I. ASPEK PENANGANAN BAHAN RADIOAKTIF

J. ASPEK STANDARISASI SANITASI LABORATORIUM


LINGKUP SANITASI YANG DIANGGAP PALING PENTING

1. Program sanitasi kerumah tanggaan:


Penyehatan ruang, bangunan dan lingkungan.
2. Program Sanitasi Dasar:
 Penyediaan alat.
 Pengelolaan Limbah cair dan padat.
 Pengendalian serangga, tikus, binatang pengganggu.
3. Program dekontaminasi:
 Kontaminasi lingkungan :mikroba, kimia, radiasi.
4. Program Penyuluhan.
5. Program pengembangan manajemen dan perundang-undangan:
 Penyusunan norma dan standar pengembangan tenaga sanitasi RS
melalui pelatihan, konsultasi.
MANFAAT DARI UPAYA-UPAYA DAN SARANA SANITASI LAB

1. Berkurangnya kemungkinan terjadinya re-infeksi dan saling infeksi di LAB.


2. Dipercpatnya proses penyembuhan bagi penderita (pasien),
3. Menurunnya biaya yang timbul akibat infeksi (pasien, petugas,
pengunjung LAB).
4. Menurunnya dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
5. Meningkatnya citra LAB, bersih, sehat dan menyenangkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KINERJA SANITASI
LABORATORIUM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SANITASI LAB

Kondisi sanitasi Laboratorium akan sangat berpengaruh pada meningkatnya


penyakit-penyakit yang berhubungan dengan infeksi nosokomial,
meningkatnya angka kematian akibat sanitasi, serta kondisi lingkungan
rumah sakit, antara lain karena adanya:
• Agent penyakit di Laboratorium.
• Adanya media penular di Laboratorium.
• Adanya kelompok masyarakat yang beresiko.
• Adanya organisasi yang mengelola sanitasi rumah sakit.
• Adanya manajemen yang jelas dan baik.
• Adanya alokasi sumber daya yang jelas untuk menangani sanitasi
Laboratorium.
• Adanya tolok ukur / indikator sanitasi yang dipahami.
• Adanya peraturan yang jelas.
Agent penyakit di Laboratorium:
• Pasien yang memerlukan pertolongan jasa Laboratorium.
• Buangan yang banyak mengandung agent atau penyebab penyakit (agent
fisik, kimia, biologi, radioaktif):
– Padat – cair dan gas.

Media Penularan
• Air kotor dan air minum.
• Udara.
• Makanan
• Alat dan benda lain.
• Serangga.
• Tenaga kesehatan /karyawan lainnya.
• Pengunjung atau pengantar pasie.
• Masyarakat sekitar Laboratorium.
Sekian, Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai