Anda di halaman 1dari 35

OLEH

REISA MAULIDYA T, S.KED

PRESEPTOR
dr. Hj. Sri Rosianti

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
IDENTITAS PASIEN

Nama/JK/Umur : Ny. F / Perempuan / 61 tahun


Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Yulius Usman RT 18, No. 132,
Kec. Pematang Sulur
 Status Perkawinan:  Kondisi Rumah:
Menikah (suami Rumah permanen dengan
meninggal) lantai semen, dinding
 Jumlah anak: 4anak (2 beton, dan atap seng.
perempuan, 2 laki-laki) Lingkungan sekitar rumah
 Status ekonomi keluarga: termasuk padat penduduk
Cukup, pasien dibiayai dan masuk ke lorong
oleh keempat anaknya berjarak  600 meter dari
yang sudah bekerja. jalan utama
Rumah tampak depan Ruang Tamu
 Ruang tengah  Kamar I
 Ibu 3 orang anak, suami  Biasa makan 3 kali sehari
pasien telah  Biasa memasak, mencuci
meninggal, Pasien pakaian sendiri, dan
tinggal bersama anak mengerjakan perkejaan
yang terkahir rumah tangga lainnya.
 Sumber penghasilan  Pasien membeli kebutuhan
dari keempat anaknya sehari-hari di toko yang
 Menurut pasien, berjarak  300 meter dari
hubungan keluarga rumahnya dengan berjalan
harmonis
kaki.
 Pasien merupakan ibu dari empat anak
 Pasien tinggal bersama anak terakhirnya
 Hubungan dengan anggota keluarga baik
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan utama:
Sakit lutut kiri  2 hari sebelum ke
PKM
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Pasien datang ke Puskesmas Simpang IV Sipin dengan keluhan sakit


lutut kiri yang dirasakan  2 hari sebelum ke PKM, sakit terutama
dirasakan bila berdiri dari posisi duduk atau sebaliknya seperi saat
shalat sehingga dua hari ini pasien shalat dengan posisi duduk, serta
saat berjalan. sakit berkurang atau hilang bila pasien beristirahat.
Sebelumnya  3 hari sebelum ke PKM, pasien duduk lama di atas
motor karena perjalanan pulang-pergi dari rumahnya ke Talang
Banjar bersama anak laki-lakinya, sakit lutut dirasakan kambuh
setelah perjalanan tersebut.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Sebelumnya pasien sudah sering mengalami sakit lutut seperti


ini, pertama kali dirasakan  1 tahun yang lalu, pasien mengaku
memang sudah sering berobat ke dokter maupun puskesmas bila
sakit lututnya kambuh, namun pasien tidak mengetahui nama
obat yang biasa pasien minum.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Keluhan bengkak di daerah lutut (-), merah di daerah lutut (-),


terasa panas di daerah lutut (-), sakit sendi jari tangan atau
kaki (-), demam (-), nyeri ulu hati hilang timbul (+), kambuh
bila pasien terlambat makan dan pasien biasa minum obat
yang dibeli sendiri (mylanta) bila keluhan tersebut kambuh.
Menopause  3 tahun yang lalu.
 Riwayat dengan keluhan yang sama sejak  1
tahun yang lalu
 Riwayat sakit maag  sejak masih muda
 Riwayat asma  sejak masih muda
 Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)
 Riwayat kencing manis (-)
 Riwayat darah tinggi (-)
Status Generalis

•KU : ringan
Tanda •Kesadaran : compos mentis
Vital •Nadi : 76 x/menit
•RR : 20 x/menit
•Suhu : 36,7°C

• Berat Badan : 65 kg
Status gizi • Tinggi Badan : 157 cm
• IMT : 26,37 (BB lebih)
 Kepala  Mulut: lembab,
 normocephal stomatitis (-), tonsil
 Mata: CA (-/-), SI (-/-),
hipertrofi (-),
pupil isokor, Rc (+/+) hiperemis (-)
 Telinga: sekret (-)
 Leher: pembesaran KGB
(-), pembesaran tiroid (-)
 Hidung: Rhinorhea (-)
PEMERIKSAAN THORAKS

Cor Pulmo

• dbn • dbn
PEMERIKSAAN ABDOMEN

• Inspeksi
• Datar, sikatriks (-), dilatasi vena (-)
• Palpasi
• Supel, nyeri tekan (-), hati dan lien
tidak teraba
• Perkusi
• Timpani
• Auskultasi
• Bising usus (+) normal
Ekstremitas Ekstremitas
atas bawah

• akral • akral
hangat, hangat,
• edema (-) • edema (-)
• CRT < 2 • CRT < 2
detik detik
Ekstremitas Inferior regio artikulasio genu
sinistra.

• Inspeksi
• Kontur jaringan lunak: edema (-)
• Warna merah (-)
• Jaringan parut (-)
• Palpasi
• Panas (-),
• Penebalan dan penonjolan tulang (-)
• Kontur jaringan lunak: penebalan
membran sinovial (+), spasme otot (+)
• Nyeri lokal (+)
Ekstremitas Inferior regio artikulasio genu sinistra.

• Pergerakan
• Fleksi terbatas (N= 120-1450)
• Ektensi dalam batas normal (N= 00)
• Nyeri bila digerakkan (+)
• Krepitasi (+)
• Kekuatan otot (membandingkan dengan tahanan
pemeriksa)
• Fleksi : 5 (dbn)
• Ektensi : 5 (dbn)
• Cara berjalan : antalgik yaitu cara berjalan
dengan berupaya menurunkan berat badan untuk
mengurangi nyeri
Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang Anjuran
• Belum • Kimia darah; asam
dilakukan urat
• Foto Rontgen genu
sinistra AP/L
 Osteoarthritisgenu sinistra (M17.12
Osteoarthritis of left knee)

 Diagnosis Banding:
 Rheumatoid arthritis genu sinistra (M06.062
Rheumatoid arthritis of left knee)
 Gout Arthritis genu sinistra (M1A.0620 Chronic
primary gout of left knee)
 Bursitis prepatellar genu sinistra (M70.42
Prepatellar bursitis of left knee)
MANAJEMEN

 Promotif  Preventif
Menjelaskan pada pasien:  Makanan bergizi dan baik untuk sendi
& tulang rawan; sayur/buah kaya vit
 Penyakit OA; penyebab, c, minum susu sebelum tidur/pagi,
faktor risiko, pengobatan, air putih min 2000 ml sehari.
pencegahan, komplikasi.  Hindari aktivitas berlebihan pada
 Pentingnya makanan sendi yang sakit; mengurangi
kebutuhan jongkok dan berlutut,
bergizi untuk memperbaiki
tidak berjalan kaki terlalu jauh dulu
status gizi & membantu
 Hindari kegiatan/perjalanan jauh
meringankan keluhan. yang mengharuskan duduk lama.
 Cara meningkatkan  Istirahat yang periodik untuk
kesehatan lingkungan membantu mengurangi nyeri.
 Melakukan latihan untuk memperluas
gerak sendi
MENAJEMEN KURATIF

 Non Farmakologi
 Kompres air hangat/dingin (30 menit) atau dengan
ramuan daun encok (10-15 menit) untuk
menghilangkan nyeri di sekitar lutut setiap hari.
 Latihan duduk dan berdiri secara perlahan setiap
hari 15-20 menit u/ melatih otot agar tidak kaku.
 Pemakaian tongkat yang dapat meringankan kerja
sendi lutut
 Farmakologi
 Piroksikam tablet 10 mg 2x1 setelah makan 3 hari
 Omeprazole kapsul 2x1 sebelum makan 3 hari
 Vit. B complex tablet 2x1 selama 3 hari
 Resep I: 30 g jahe merah, 25 g kunyit tua, 90 g
daun lidah buaya, kupas kulitnya. 1 jari kayu
manis, cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600
cc air hingga tersisa 250 cc, lalu saring. Minum
selagi hangat 2 x sehari.
 Resep II: 30 g temulawak, 15 g sambiloto, 30 g
daun dewa, 2 batang serai, gula aren secukupnya.
Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 800 cc air
hingga tersisa 400 cc, lalu saring. Minum 2 x sehari.
 Resep III: Daun encok secukupnya, cuci bersih daun
encok, haluskan. Tempelkan pada bagian sendi yang
nyeri selama 10-15 menit (pemakaian yang terlalu
lama dapat mengakibatkan lepuh-lepuh).
REHABILITATIF

 Mengurangi beban sendi lutut dapat dibantu


menggunakan tongkat, untuk menyanggah badan dan
mengurangi tumpuan pada lutut.
 Bila mungkin melakukan fisioterapi di RS
 Memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga dan
menyarankan keluarga pasien untuk membantu
mengawasi kegiatan pasien agar jangan beraktivitas
terlalu berat.
ANALISIS KASUS
Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar

 Rumah pasien masuk ke lorong  600 meter dari


jalan utama, berjarak  300 meter dari toko
tempat pasien biasa membeli keperluan sehari-
hari.
 Ada hubungan, pasien kadang harus berjalan
kaki untuk mencapai jalan utama bila ingin
bepergian atau bila membeli keperluan sehari-
hari. Dimana saat berjalan, sendi lutut
digunakan untuk menumpu berat badan dan
juga mengalami gesekan sementara penyakit
ibu ini dapat diperberat dengan aktivitas
berlebihan pada sendi seperti berjalan jauh
atau lama.
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN KEADAAN
KELUARGA

 Pasien merupakan ibu dari empat orang anak,


suami pasien telah meninggal, ketiga anaknya
sudah berkeluarga. Pasien tinggal bersama ana
yang terakhir, hubungan dengan anggota
keluarga baik.
 Tidak ada hubungan
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN PERILAKU KESEHATAN DALAM
KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKITAR

 Sehari-hari pasien biasa memasak, mencuci pakaian


sendiri, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
lainnya.
 Ada hubungan, kegiatan sehari-hari pasien tersebut
dapat memperberat keluhan maupun memperburuk
keadaan sendi lutut kiri pasien.
Analisis kemungkinan faktor resiko atau etiologi penyakit pada
pasien

 Faktor usia (61 tahun); dari semua faktor resiko


untuk, faktor penuaan adalah yang terkuat.
Prevalensi dan beratnya OA meningkat dengan
bertambahnya umur.
 Jenis kelamin; pada usia > 50 tahun (setelah
menopause) frekuensi OA lebih banyak pada wanita.
Diduga Estrogen berperan dalam OA.
 Berat badan; kategori IMT pasien ini BB lebih, BB
yang berlebih nyata berkaitan dengan meningkatnya
risiko OA, karena semakin beratnya beban tumpuan
pada sendi-sendi, khususnya sendi lutut.
Analisis kemungkinan faktor resiko atau etiologi penyakit pada
pasien

 Pekerjaan sehari-hari (mengerjakan pekerjaan


rumah tangga sendiri, berjalan kaki hampir
setiap hari); Nyeri pada OA dapat muncul setelah
berjalan lama, pada saat berdiri atau bekerja
sehubungan dengan kelelahan otot.
 Duduk lama di atas motor karena perjalanan
pulang-pergi antara rumah dan Talang Banjar,
sakit lutut dirasakan kambuh setelah perjalanan
tersebut. Pada beberapa pasien OA, nyeri atau
kaku sendi timbul setelah imobilitas atau periode
inaktivitas, seperti duduk di kursi atau mobil
dalam waktu yang cukup lama atau bahkan
setelah bangun tidur.
Analisis untuk mengurangi paparan

 Menjaga keseimbangan nutrisi dengan makanan bergizi yang


baik untuk kesehatan sendi dan tulang rawan; sayur atau buah
kaya vitamin c setelah makan, minum susu sebelum tidur
dan/atau pagi hari, minum air putih minimal 2000 ml sehari.
 Hindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit;
mengurangi kebutuhan jongkok dan berlutut, tidak berjalan
kaki terlalu jauh dulu.
 Hindari kegiatan atau perjalanan jauh yang mengharuskan
duduk terlalu lama.
 Istirahat yang periodik untuk membantu mengurangi nyeri.
 Melakukan latihan untuk memperluas gerak sendi untuk
mencegah kekakuan yang dapat terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai