Anda di halaman 1dari 20

Pendokumentasian Evaluasi

Keperawatan

KELOMPOK 6 :
1. ALIFIA KUNA
2. FEBRIANTI WAHYUNI BALU
3. MERLIN I. TALALU
4. NADYA ARYSTA OINTU
5. PUTRI SADO
6. WERTINA SY. HUSAIN
Pengertian Evaluasi

Menurut Wilkinson (2007), secara umum evaluasi


diartikan sebagai proses yang disengaja dan sistematik
dimana penilaian dibuat mengenai kualitas, nilai atau
kelayakan dari sesuai dengan membandingkan pada
kriteria yang diidentifikasi atau standar sebelumnya.
Dalam proses keperawatan, evaluasi adalah suatu
aktivitas yang direncanakan,terus menerus, aktifitas
yang disengaja dimana klien, keluarga dan perawat
sertatenaga kesehatan professional lainnya menentukan
Wilkinson (2007):
1. Kemajuan klien terhadap outcome yang dicapai
2. Kefektifan dari rencana asuhan keperawatan
Fungsi Evaluasi

1. Menentukan perkembangan kesehatan klien.


2. Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas.
3. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.
Kriteria Evaluasi

1. Efektifitas: yang mengidentifikasi apakah


pencapaian tujuan yangdiinginkan telah optimal.
2. Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang
diinginkan benar-benar bergunaatau bernilai dari
program publik sebagai fasilitas yang dapat
memadaisecara efektif.
3. Responsivitas: yang menyangkut mengkaji apakah
hasil kebijakanmemuaskan kebutuhan/keinginan,
preferensi, atau nilai kelompok tertentuterhadap
pemanfaatan suatu sumber daya
Tahap evaluasi

2. Tahap mengukur pencapaian tujuan


a. Tujuan dari aspek kognitif, pengukuran perubahan
kognitif dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
 Interview/tanya jawab
• Menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan
oleh perawat untuk mengklarifikasi pemahaman klien/ke
luarga terhadap pengetahuan yang telah diberikan
pengukuran pengetahuan ini pentinguntuk menjamin
bahwa apa yang telah disampaikan benar-benar
telahdipahami dengan baik dan benar
 Komperehensif
Pertanyan komprehensif adalah pertanyaan yang diajukan
berdasarkan pemahaman klien terhadap perubahan-
perbahan yang terjadi pada tubuhnya.

 Aplikasi fakta
Pertanyaan berdasarkan aplikasi fakta adalah pertanyaan
yangditujukan untuk mengidentifikasi pemahaman klien pada
tingkataplikasi. Perawat mengajukan beberapa situasi atau
kondsi yangmungkin terjadi pada klien an klien dimana unutk
menentukanalternatif pemecahan masalahnya. Contoh: apa
yang anda lakukan bila ketika anda berjalan, kemudian ada
perasaan sesak?
 Tulis
Teknik yang kedua ini digunakan untuk mengukur
pencapaian tujuan kognitif adalah dengan mengajukan
pertanyaan tertulis. Teknik evaluasi tertulis ini jarang
digunakan
untuk pendidikan kesehatan individual, umumnya digun
akan untuk mengevaluasi tindakan pendidikan
kesehatan yang diberikan secara berkelompok dengan
topik yang sama sehingga dapat menghemat waktu
b. Tujuan aspek afektif
Untuk mengukur pencapaian tujuan aspek afektif, dapat dilakukan
dengan dua cara:
 Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap
perubahan emosional klien:apakah klien telah kooperatif, apakah
mekanisme koping telah efektif
 Feed back dari staf kesehatan lain
Umpan balik,masukan, dan pengamatan dari staf yang lain dapat juga
dipakai sebagai salah satu informasi tentang aspek afektif klien.
c. Psikomotor
Pengukuran perubahan aspek psikomotor dapat dilakukan melalui
observasi secara langsung terhadap perubahan perilaku klien
d. Perubahan fungsi tubuh
merupakan komponen yang paling sering menjadi criteria
evaluasi. Dari pengamatan di rumah sakit, pada umumnya
dari daftar diagnosis keperawatanyang ada kebanyakan
bersifat fisik sehingga kriteria hasil yang ingin
dicapaimengacu pada aspek perubahan fungsi tubuh.
Mengingat begitu banyaknyaaspek perubahan fungsi tubuh,
untuk mengukur perubahanya dapat dilakukandengan tiga
cara, antara lain :
 Observasi
 Interview
 Pemeriksaan fisik
2. penentuan keputusan
 Klien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam
tujuan. Kondisi inidicapai apabila semua data yang telah
ditentukan dalam kriteria hasilsudah terpenuhi.
 Klien masih dalam proses mencapai hasil yang
ditentukan. Kondisi inidicapai apabila sebagian saja dari
kriteria hasil yang ditentukan terpenuhi.
 Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.
Kondisi iniditentukan apabila hanya sebagian kecil atau
tidak ada sama sekali darikriteria hasil yang dapat
dipenuhi. Dapat juga terjadi kondisi kliensemakin buruk
sehingga timbul masalah yang baru.
Teknik evaluasi

1. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya-jawab yang berkaitan
dengan masalahyang dihadapi oleh klien, biasa juga
disebut dengan anamnesa.
Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-
hal yang berhubungan dengan masalah yangdihadapi
klien dan merupakan suatu komunikasi yang
direncanakan.Tujuan dari wawancara adalah untuk
memperoleh data tentang masalahkesehatan dan
masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin
hubungan antara perawat dengan klien.
Tahapan wawancara/komunikasi :
1. Persiapan
2. Pembukaan atau perkenalan
3. Isi/tahap kerja
4. Terminasi
2. Pengamatan/Observasi
Pengamatan adalah mengamati perilaku dan
keadaan klien untukmemperoleh data tentang
masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Observasi dilakukan dengan menggunakan
penglihatan dan alat indra lainnya, melaluirabaan,
sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi
adalah mengumpulkandata tentang masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi :
1. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan
secara terincikepada klien (meskipun komunikasi terapeutik
tetap harus dilakukan), karenaterkadang hal ini dapat
meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data
yang diperoleh menjadi tidak murni)
2. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien
3. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat
dibaca dandimengerti oleh perawat yang lain
Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi dapat dibagi menjadi 5 komponen (Pinnell dan


Meneses, 1986, hlm. 229-230) :
1. Menentukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan evaluatif.
 Kriteria
Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpuln
data dansebagai penentuan kebenaran data yang terkumpul
 Standar Praktik
Standar asuhan keperawatan dapat digunakan untuk
mengevaluasi praktikkeperawatan secara luas
 Pertanyaan evaluatif
Untuk menentukan suatu kriteria dan standar, perlu digunakan
pertanyaan evaluative (evaluative questions) sebagai dasar
mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dan respons klien
terhadap intervensi
2. Mengumpulkan data mengenai status kesehatan
klien yang baru terjadi
Pada tahap ini kita perlu mempertimbangkan
beberapa pertanyaan. Siapa yang bertanggung
jawab dalam pengumpulan data? Kapan data
tersebut diperoleh? Dan sarana apa yang akan
digunakan untuk memperoleh data?
3. Menganalisis dan membandingkan data terhadap kriteria dan
standar
Perawat memerlukan keterampilan dalam berpikir kritis,
kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan
mengambil keputusan klinik.
4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
Pertama kali yang perlu dilaksanakan oleh perawat pada tahap ini
adalah menyimpulkan efektivitas pada setiap diagnosis yang telah
dilakukan intervensi.
5. Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan
Pada tahap ini perawat melakukan intervensi berdasarkan hasil
kesimpulan yang sudah diperbaiki dari perencanaan ulang,
tujuan, kriteria hasil, dan rencana asuhan keperawatan.
Jenis Evaluasi

1. Evaluasi Formatif (proses)


Fokus pada evaluasi proses (formatif) adalah aktivitas
dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan
asuhan keperawatan

2. Evaluasi Sumatif (hasil)


Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa
status kesehatan sesuai waktu pada tujuan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai