Anda di halaman 1dari 9

PABRIK ACRYLONITRILE

BUTADIENE STYRENE (ABS)


DENGAN PROSES EMULSION

OLEH :
NERVI RITA
SELSA IDILLAH
REVIKA WULANDARI

KELOMPOK : 1.1.2019
Proses Pembuatan Polibutadiena
Proses Produksi ABS
1. Unit Pencampuran
Pada unit pencampuran, diasumsikan belum terjadi proses reaksi pembentukan ABS, hal ini
dapat terjadi karena kondisi operasi dalam M-101 dan M-102 belum memenuhi suhu reaksi
pembentukan ABS. Pada Mixer, terjadi proses pencampuran bahan-bahan dengan fasa padatan dan
bahan-bahan dengan fasa cairan. Seluruh bahan padat dapat homogen dengan campurannya,
karena bersifat larut dalam air. Berikut ini bahan padatan yang digunakan :

1. Ferrous Sulfat (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ferrous-sulfate).

2. Dekstrosa (Sprowls hal: 187)

3. Sodium Pirofospat (Phosphate. Encyclopedia of Earth. Topic ed. Andy Jorgensen. Ed.-in-Chief C.
J.Cleveland. National Council for Science and the Environment. Washington DC)

4. Sodium Oleat
2. Ekstraksi (EC-101)
Berikut ini alasan pemilihan ekstraksi sebagai proses pemisahan :

a. Berdasarkan titik didih komponen

1. Titik didih ABS : 105 C

2. Titik didiih CaCl2 : 772 C

b. Suhu pengolahan ABS biasanya -20 C sampai 80 C

c. ABS tidak dapat larut dalam air

d. CaCl2 bersifat mudah larut dalam air


2. Ekstraksi (EC-101)

Jenis ekstraktor yang digunakan adalah mixer settler. Proses perpindahan massa CaCl2 ke dalam
pure water terjadi di dalam mixer. Kemudian hasil pencampuran dialirkan ke dalam settler tank untuk
memisahkan antara ABS dan CaCl2-Air berdasarkan berat jenisnya. Lalu produk (ABS) akan
mengendap dibagian bawah tangki dan larutan CaCl2 – air akan dikeluarkan melalui bagian atas
tangki.
2. Dryer (D-101)

Jenis dryer yang digunakan pada proses pemisahan air dari produk ABS adalah rotary dryer. Media
pengering yang digunakan adalah dry air dengan suhu input dry air sebesar 100 C dan suhu output
nya 40 C. Jumlah air yang dipisahkan dari ABS adalah sebesar 98,87%.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai