KEPANITERAAN KLINIK/ PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER BAGIAN ILMU KESEHATAN PARU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET / RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
2019
Pendahuluan
Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang
paru-paru dan organ tubuh lainnya.
Mycobacterium tuberculosis umumnya disebarkan
melalui udara dalam bentuk droplet nuklei yang
menimbulkan respon granuloma dan inflamasi
jaringan. Tanpa penanganan yang baik, kasus akan
menjadi fatal dalam 5 tahun
• Tuberkulosis diklasifikasikan sebagai tuberkulosis
paru dan ekstra paru berdasarkan lokasi
infeksinya.
• Terlepas dari pasien dengan HIV positif, sekitar
80% pasien dewasa menderita tuberkulosis paru,
15% ekstra paru dan 5% menderita tuberculosis
paru dan ekstra paru.
• TB paru didefinisikan sebagai TB yang menyerang
parenkim paru dan berdasarkan hasil apusan
tahan asam TB dibagi menjadi Sputum positif
atau sputum negatif.
• TB ekstra paru merupakan kasus infeksi TB yang
menyerang organ lain selain paru antara lain
pleura, limfonodus, abdomen, saluran kemih,
kulit, persendian, tulang dan meninges. Diagnosa
harus ditegakkan berdasarkan kultur atau
pemeriksaan histologis.
• Saat ini, dalam perkembangan penyakit TB dikenal
istilah MDR-TB dan XDR-TB untuk menunjukkan jenis
TB yang resisten terhadap obat
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
• Nama :S
• Tanggal lahir : 22 Februari 1975 (44 tahun)
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Karangrejo, Magetan
• Status : Sudah Menikah
• Pekerjaan : Pedagang
• Tanggal masuk : 12 Maret 2019
• Tanggal pemeriksaan : 20 Maret 2019
• Nomor rekam medis : 0144xxxx
KELUHAN UTAMA: SESAK NAFAS
Riwayat Penyakit Sekarang
Paru Anterior
Leher : KGB tidak teraba
I : Pengembangan dada kiri = kanan,
Membesar, peningkatan
P: fremitus raba kiri = kanan
JVP (-)
P: sonor/ sonor di SIC III ke bawah
menurun
A: kanan SDV (+) / kiri SDV (+) Abdomen
Dinding abdomen sejajar dengan
Paru posterior dinding dada, Supel, NT ulu hati
I : Pengembangan dada kiri = kanan, (+), peristaltik (+), hepar teraba
P: fremitus raba kiri = kanan membesardan lien tidak teraba.
P: sonor/ sonor, batas paru-diafragma ‘
SIC VII-VIII linea midscapula,
penanjakan diafragma 5 cm
A: kanan SDV (+) / kiri SDV (+)
RDW 19 25-65 %
19
Foto thoraks PA dan Lateral
(12 Maret 2019)
21
Epitel bulat - /LPB Negatif
Hyaline 0 /LPK 0-3
Granulated 1-2 /LPK Negatif
Lekosit - /LPK Negatif
Kristal 83.2 /uL 0.0-0.0
Yeast Like Cell 0.0 /uL 0.0-0.0
Sperma 0.0 /uL 0.0-0.0
Produktivits 13.7 M5/c 3.0-22.0
m
Lain-lain Eritrosit 7-8/LPB,Leukosit 0-1/LPB. Bakteri (+), Benng
mucus (+), Kristal Billirubin (+)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (18 Maret 2019)
23
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (22 Maret 2019)
24
Daftar masalah
Anamnesis
• Sesak napas sejak 7 hari SMRS, nyeri
dada (+)
• Mual (+), erut derasa begah (+)
• Pemeriksaan fisik;
a. Sklera ikterik +/+
b. BMI : 17,7 (Underweight)
c. Abdomen: nyeri tekan ulu hati
• Lab
a. SGOT 950 u/L
b. SGPT 630 u/L
c. Bilirubin total 24.15 mg/dl
ASSESSMENT
• TB paru kasus baru MTB detected
high (+) status HIV NR dalam terapi
OAT kategori khusus bulan I (mulai
tanggal 1 maret 2019) dengan liver
disease
• Hepatitis B
• Dengan masalah abdominal
discomfort dan underweight
Terapi
• Oksigenasi 2 lpm
• Diet TKTP 1700 kkal
• IVFD NaCl 0.9% 20tpm
• OAT kategori khusus streptomycin
750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/
24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
• Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
• Sucralfat 3 x 1 cth
• Curcuma 3 x tab 1
PLANNING (IGD)
• Rawat bangsal anggrek 1
• Konsul Sp. PD
• Konsul neurologi pro pemeriksaan LCS gene expert
• Konsul gizi
Prognosis
• Ad vitam : dubia
• Ad sanam : dubia
• Ad fungsionam : dubia
FOLLOW UP
13/03/19 S: Sesak (+) , nyeri dada hilang timbul (+), demam sumar-sumar (+), mual (+), nyeri ulu hati (+), BAK berwarna
DPH 0 seperti teh (+)
19.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 130/80 mmHg Nadi : 105x/ menit RR : 24x/ menit, S : 36,7, SpO2 : 99% O2 NK 2 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1
maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol
1000mg/ 24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Konsul Sp. PD
Konsul neurologi pro pemeriksaan LCS gene expert
Konsul gizi
Ronteng thorax PA (pagi)
14/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , nyeri dada hilang timbul (+) berkurang, demam sumer sumer (+),
DPH 1 mual (+) , nyeri ulu hati (+) , BAK berwarna seperti teh (+)
06.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 120/80 mmHg Nadi : 100x/ menit RR : 22x/ menit, S : 36,5, SpO2 : 98% O2 NK 2 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT kategori
khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/ 24 jam po
(dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Konsul Sp. PD sudah
Konsul neurologi pro pemeriksaan LCS gene expert pasien menolak
Konsul gizi sudah
Cek SGOT/SGPT , bilirubin / 3 hari
15/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , nyeri dada hilang timbul (+) berkurang , demam sumar-sumar (+) ,
DPH 2 mual (+) , nyeri ulu hati (+) , BAK berwarna seperti teh (+)
06.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 120/80 mmHg Nadi : 98x/ menit RR : 20x/ menit, S : 36,5, SpO2 : 99% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT kategori
khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/ 24 jam po
(dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Konsul Sp. PD acc raber
Konsul neurologi pro pemeriksaan LCS gene expert pasien menolak
Konsul gizi acc raber
Cek SGOT/SGPT , bilirubin / 3 hari
16/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , mual (+) berkurang , nyeri ulu hati (+) berkurang , BAK berwarna
DPH 3 seperti teh (+)
06.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/80 mmHg Nadi : 90x/ menit RR : 22x/ menit, S : 36,6, SpO2 : 98% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT
kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/
24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Cek SGOT/SGPT , bilirubin / 3 hari
17/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , nyeri ulu hati (-)
DPH 4 O:
06.30 KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/80 mmHg Nadi : 96x/ menit RR : 22x/ menit, S : 36,7, SpO2 : 99% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT kategori
khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/ 24 jam po
(dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Cek SGOT/SGPT , bilirubin total direct/ indirect/ electrolit
18/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , nyeri ulu hati (-)
DPH 5 O:
06.30 KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/70 mmHg Nadi : 95x/ menit RR : 20x/ menit, S : 36,5, SpO2 : 98% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT kategori
khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort, underweight, dan hipokalemia
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/ 24 jam po
(dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Cek SGOT/SGPT , bilirubin total direct/ indirect/ electrolit
19/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , nyeri ulu hati (-)
DPH 6 O:
06.30 KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/70 mmHg Nadi : 95x/ menit RR : 20x/ menit, S : 36,5, SpO2 : 98% O2
NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam
terapi OAT kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019)
dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol
1000mg/ 24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
20/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , nyeri ulu hati (-)
DPH 7 O:
06.30 KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/70 mmHg Nadi : 95x/ menit RR : 20x/ menit, S : 36,5, SpO2 : 99% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
AA:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT
kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/
24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Planning :
Cek SGOT/SGPT/ bilirubin / 3 hari
21/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , mual (+) berkurang , nyeri ulu hati (+) berkurang , BAK berwarna
DPH 8 seperti teh (+)
06.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/80 mmHg Nadi : 90x/ menit RR : 22x/ menit, S : 36,6, SpO2 : 98% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT
kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/
24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Evaluasi bilirubin total, direct, indirect/ 3 hari
22/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , mual (+) berkurang , nyeri ulu hati (+) berkurang , BAK berwarna
DPH 9 seperti teh (+)
06.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/80 mmHg Nadi : 90x/ menit RR : 22x/ menit, S : 36,6, SpO2 : 98% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT
kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/
24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Evaluasi bilirubin total, direct, indirect/ 3 hari
23/03/2019 S: Sesak (+) berkurang , mual (+) berkurang , nyeri ulu hati (+) berkurang , BAK berwarna
DPH 10 seperti teh (+)
06.30 O:
KU : sakit sedang, CM
VS : TD : 110/80 mmHg Nadi : 90x/ menit RR : 22x/ menit, S : 36,6, SpO2 : 98% O2 NK 3 lpm
Kepala : mesocephal
Mata: CA -/- SI +/+
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Pulmo :
I : Pengembangan dada kiri = kanan
P :Fremitus raba dada kiri = kanan
P : sonor/ sonor
A : SDV +/ SDV +, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ 1/2 reguler, murmur (–)
Abdomen :
I : dinding dada sejajar dengan dinding perut
A : bising usus (+)
P : hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) di region hipokondriaka dextra
P : timpani
Ekstremitas : Akral dingin -/-/-/-, CRT < 2 detik, edem -/-/-/-
A:
TB paru kasus baru MTB detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT
kategori khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver disease
Hepatitis B
Dengan masalah abdominal discomfort dan underweight
P:
Terapi
Oksigenasi 2 lpm
Diet TKTP 1700 kkal
IVFD NaCl 0.9% 20tpm
OAT kategori khusus streptomycin 750mg/ 24jam iam, etambutol 1000mg/
24 jam po (dengan evaluasi SGOT/SGPT)
Inj ranitidine 50 mg/ 12 jam
Sucralfat 3 x 1 cth
Curcuma 3 x tab 1
Plan:
Evaluasi SGOT, SGPT/ 3 hari
ANALISIS KASUS
• Pasien 44 tahun, sesak nafas sejak 4 bulan SMRS
3 bulan SMRS:
• batuk berdahak berwarna putih
• Keringat malam
• Demam kurang lebih 2 minggu
• Mual dan muntah
• Perokok aktif
• Pada pasien ini terdapat sesak yang berdasarkan teori merupakan late
symptom dari proses lajut tuberculosis paru akibat adanya restriksi dan
obstruksi saluran napas serta loss of vascular bed/vascular thrombosis
batuk berlendir. Berdasarkan dengan teori batuk berlendir terjadi karena
iritasi bronkus, dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak
ke luar .
• Pasien juga mengalami keringat pada malam hari,
berdasarkan teori, keringat malam ini kemungkinan
disebabkan oleh karena kuman yang menginfeksi
penderita, misalnya kuman Mycobacterium
Tuberculosis, mengadakan metabolisme seperti
pembelahan didalam tubuh penderita sehingga
terjadilah manifestasi keringat
• Nafsu makan menurun karena adanya gangguan pada
reflex vagal yang menyebabkan peningkatan hormone
leptin sehingga pasien merasa selalu kenyang. Penurunan
berat badan disebabkan oleh peningkatan metabolisme
pada infeksi TB, sehingga terjadi pemecahan pada
cadangan makanan yang ada pada tubuh dikarenakan
kebutuhan sel yang meningkat dan nutrisi yang kurang
dari tubuh.
• Pemeriksaan Fisik
Pada permulaan (awal) perkembangan penyakit umumnya tidak
(atau sulit sekali) menemukan kelainan. Kelainan paru pada
umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah
apex dan segmen posterior, serta daerah apex lobus inferior.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan antara lain suara napas
bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-
tanda penarikan paru, diafragma & mediastinum.
• Pada pemeriksaan mata, didapatkan mata ikterik. Hal
kemungkinan terjadi kelainan pada sistem
urobilinubin nya. Kemudian kelainan dikonfirmasi
dengan pemeriksaan abdomen. Dimana pada
pemeriksaan abdomen didapatkan adanya
pembesaran hepar.
• Pemeriksaan penunjang:
– Laboratorium darah rutin Leukositosis, proses
hematostasis proses infeksi aktif
– Pasien didiagnosis dengan TB paru kasus baru MTB
detected high (+) status HIV NR dalam terapi OAT kategori
khusus bulan I (mulai tanggal 1 maret 2019) dengan liver
disease, Hepatitis B dengan masalah abdominal discomfort
dan underweight.
– Foto thoraks TB paru aktif
• Pasien menerima terapi OAT khusus streptomycin
sebagai regimen terapi TB yang diderita pasien.
Pasien juga melakukan evaluasi enzim transaminasi
per 3 hari untuk memantau kadar SGOT dan SGPT
sebagai follow up dari pemberian OAT pada liver
disease yang sebelumnya telah diderita pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Klinis
1. Menyembuhkan penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
74
Dosis OAT
Obat Dosis rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
• Awal :
•fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin), ginjal ( ureum, kreatinin, gula darah,
asam urat ) & darah lengkap untuk data dasar penyakit penyerta / efek
samping pengobatan
• Sembuh
• Pengobatan lengkap
• Meninggal
• Pindah
• Drop out atau defaulted
• Gagal
PENUTUP
Simpulan