Anda di halaman 1dari 6

Indikasi Cardiopulmonary Bypass

1. Indikasi respiratorik, misalnya :


a. Adult respiratory distress syndrome (ARDS) pada pasien dengan
pneumonia dan sindrom aspirasi
b. Bantuan hidup dari luar yang bersifat sementara untuk
memberikan istirahat bagi paru dengan obstruksi jalan nafas
dan kontusio paru
c. Trauma
d. Gagal transplantasi paru
Indikasi Cardiopulmonary Bypass
1. Indikasi kardiogenik, misalnya :
a. Memfasilitasi pembedahan jantung (open heart surgery)
terutama pada pasien dengan penyakit katup jantung, penyakit
jantung bawaan, aortal dissection, dan aneurisma
b. Post cardiotomy
c. Post heart transplant
d. Gagal jantung berat akibat dekompensasi kardiomiopati,
miokarditis, sindrom koroner akut dengan syok kardiogenik, dan
temuan depresi kardiak karena overdosis obat atau sepsis
Kontraindikasi Cardiopulmonary Bypass
• Gagal jantung yang tidak dapat diperbaiki dan tidak ditujukan untuk
transplantasi
• Keganasan yang bersifat menyebar
• Cedera kepala berat
• Memiliki riwayat henti jantung
• Riwayat RJP dalam waktu lama tanpa perbaikan perfusi jaringan
• Diseksi aorta yang tidak diperbaiki
• Regurgitasi aorta berat
• Disfungsi organ kronis (sirosis hepatis, gagal ginjal)
Komplikasi Cardiopulmonary Bypass
1. Jantung
a. Disfungsi kardiak post operasi
b. Emboli dan sitotoksin
c. Kegagalan reperfusi myocardial
2. Paru
a. Edema paru
b. Berkurangnya surfaktan paru
c. Terjadinya ARDS
3. Ginjal
Penurunan fungsi ginjal
Keuntungan penggunaan prosedur
Cardiopulmonary Bypass
Perkembangan Cardiopulmonary Bypass (CPB) memungkinkan
ahli bedah jantung untuk melakukan operasi pada semua jenis
cacat jantung bawaan dan didapat. Hal ini dikarenakan adanya
kardioplegia selama pemakaian CPB yang memungkinkan
operator melakukan intervensi pada jantung yang tidak
berdenyut dan tidak dialiri darah, sementara organ di ujung
lainnya dalam kondisi cukup teroksigenasi.

Anda mungkin juga menyukai