Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN PERSALINAN DISTOCIA BAHU

PADA IBU DAN JANIN

By. Lusi, M.Keb


DEFINISI …..
Kelahiran janin dengan bahu anterior macet di atas sacral
promontory.
atau
Peristiwa tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
setelah kepala janin dilahirkan.
Patofisiologi…..
 Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang
menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang
belakang bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring
(oblique) di bawah ramus pubis.

 Dorongan pada saat ibu meneran akan menyebabkan bahu depan


(anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal
untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring
dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar
akan terjadi benturan bahu depan terhadap simfisis sehingga bahu
tidak bisa lahir mengikuti kepala. (Syamsudin, 2004)
Etiologi ….
 Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul,
kegagalan bahu untuk “melipat” ke dalam panggul (misal : pada
makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II
yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang
terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui
jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah
mengalami pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat
masuk ke dalam panggul. (Syamsudin, 2004)
Faktor Risiko….
- Maternal
 Obesitas
 Multiparitas
 Diabetes

- Fetal : dugaan makrosomia


(Cunningham,2005)
Masalah Persalinan ….

Distosia bahu sering terjadi pada


persalinan dengan tindakan cunam tengah
atau pada gangguan persalinan kala I dan
atau kala II yang memanjang
Diagnosis….
1. Kepala janin telah lahir namun masih erat berada di vulva
2. Tidak terjadi gerakan/ restitusi spontan
3. Dagu tertarik dan menekan perineum
4. Tanda kepala kura-kura (turtle sign) yaitu penarikan kembali
kepala terhadap perineum sehingga tampak masuk kembali ke
dalam vagina.
5. Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang
terperangkap di belakang symphisis.
6. Adanya faktor risiko hanya ditemukan pada 50 % kasus.
(Syamsudin, 2004)
Komplikasi ….
Komplikasi Maternal :

 Perdarahan pasca persalinan


 Laserasi vagina dan serviks
 Ruptur Uteri
 Fistula rectovaginal
Komplikasi Fetal

 Brachial plexus palsy


 Fraktura Clavicle
 Kematian janin
 Hipoksia janin , dengan atau tanpa kerusakan neurololgis
permanen
 Fraktura humerus
(Cunningham, 2005)
Penatalaksanaan ….
 Hindari 4 P :
- panic
- pulling : menarik kepala
- pushing : mendorong fundus
- pivoting : angulasi kepala/ memutar kepala
Prinsip
 Mempercepat kelahiran tubuh bayi setelah kepala lahir

• Manuver McRoberts merupakan manuver yang paling baik


dalam penanganan distosia bahu.
Lakukan : ALARM
A : Ask for help
L : Lift the legs & buttocks (Mc Robert)
A : Anterior shoulder disimpaction
eksternal : Massanti
internal : Rubin ( dengan episiotomi )
R : Rotation
Bahu belakang : Crorkscrew wood (Masukkan satu tangan ke
dalam vaginaa dan lakukan penekanan pada bahu anterior, ke arah
sternum bayi, untuk memutar bahu bayi dan mengurangi
diameter bahu. Jika perlu, lakukan penekanan pada bahu
posterior ke arah sternum
M : Manual Removal of posterior arm (Schwartz).
roll over : ulangi knee chest
Langkah …
1. Kesigapan penolong persalinan dalam mengatasi distosia
bahu sangat diperlukan.
2. Pertama kali yang harus dilakukan bila terjadi distosia bahu
adalah melakukan traksi curam bawah sambil meminta ibu
untuk meneran.
3. Lakukan episiotomi.
1. Tekanan ringan pd suprapubic.

dilakukan oleh seorang asisten sementara


dilakukan traksi ke bawah terhadap kepala bayi.
2. Manuver Mc. Robert

 Mengangkat tungkai dari pijakan kaki pada kursi obstetris dan


memfleksikannya sejauh mungkin ke arah abdomen.
 Posisi ibu berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya
sejauh mungkin ke arah dadanya, minta dua asisten (boleh suami
atau anggota keluarganya) untuk membantu ibu.
 Menyebabkan pelurusan relatif sakrum terhadap vertebra lumbal,
disertai rotasi simfisis pubis ke arah kepala ibu serta pengurangan
sudut kemiringan panggul.
3. Manuver Massanti
 Anterior Shoulder Disimpaction (Eksternal)

 Disimpaksi (penekanan) bahu depan dengan penekanan di


suprapubis

 Abdominal approach

 Diameter biakromial lebih kecil

 Tidak menekan fundus


Manuver Massanti
 Stallings telah menemukan bahwa lebih dari sepertiga pasien
membutuhkan lebih dari 2 maneuvers.
 Ketika manuver yang lebih kompleks diperlukan, baik
manuver rotasi janin atau ekstraksi lengan posterior dapat
digunakan.

Gherman, et.al. Shoulder dystocia: The unpreventable obstetric emergency


with empiric management guidelines.2006
Manuver Rubin
A. Diameter Bahu-
bahu
B. Bahu yg plg mudah
dijangkau di tekan
ke depan menuju
dada bayi
menyebabkan
abduksi kedua bahu,
shg diameter bahu-
bahu mengecil dan
impaksi bahu depan
terbebas
4. Maneuver Rubin
Terdiri dari 2 langkah : episiotomi harus
(1). Mengguncang bahu anak dari satu sisi ke sisi lain dengan
melakukan tekanan pada abdomen ibu, bila tidak berhasil maka
dilakukan langkah berikutnya.

(2). Tangan mencari bahu anak yang paling mudah untuk dijangkau
dan kemudian ditekankedepan kearah dada anak.
Tindakan ini untuk melakukan abduksi kedua bahu anak sehingga
diameter bahu mengecil dan melepaskan bahu
depan.(cunningham,2005)
5. Maneuver Woods
( “Wood crock screw maneuver” )
(rotation of posterior shoulder)

 Dengan melakukan rotasi bahu posterior 180 derajat secara


“crock screw” maka bahu anterior yang terjepit pada simfisis
pubis akan terbebas.(Cunningham, 2005)
 Diputar 2x
Woods Maneuver : Tangan diletakkan di blk
bahu blkg anak,kmd dirotasi 180 derajat ke
anterior impaksi anterior terbebas
Manual removal posterior arm
 SHWARTZ
Episiotomi
Lengan biasanya fleksi pd siku
Bila lengan tdk fleksi dorong lengan pd siku
Dorong lengan ke arah dada
Ambil tangan dan lahirkan
Removal Posterior Arm
(Shwartz)
6. Removal Posterior Arm (Shwartz)/
Melahirkan bahu belakang
A. Operator memasukkan tangan kedalam vagina menyusuri
humerus posterior janin dankemudian melakukan fleksi lengan
posterior atas didepan dada dengan mempertahankan posisi fleksi
siku.
B. Tangan janin dicekap dan lengan diluruskan melalui wajah janin.
C. Lengan posterior dilahirkan
Upaya utk memudahkan melakukan manuver2 tersebut :

 Episotomi

 Knee chest position


Setelah tindakan :
 Waspada perdarahan postpartum

 Inspeksi adanya laserasi dan trauma maternal

 Periksa bayi : adakah jejas

 Terangkan tindakan yangg telah dilakukan (Cunningham,


2005)

Anda mungkin juga menyukai