Anda di halaman 1dari 16

Sifat mekanik : - komposisi kimia

- struktur mikronya

Suatu paduan dengan komposisi kimia yang sama dapat memiliki


struktur mikro yang berbeda, shg sifat mekaniknya juga bisa berbeda.

Struktur mikro tergantung pada proses pengerjaan yang dialami.

Alotropik : Transformasi dari satu bentuk susunan atom (sel satuan) ke


bentuk susunan atom yang lain dalam keadaan padat.

< 910 BCC - 910 s/d 1392 FCC - > 1392 BCC
< 910 BCC - 910 s/d 1392 FCC - > 1392 BCC

Gbr. Perubahan bentuk sel satuan akibat pemanasan pada logam


Heat treatment adalah proses pemanasan dan pendinginan yang
terkontrol dalam keadaan padat, dengan maksud mengubah sifat fisik
dan mekanik dari logam

1. Equilibrium
• Annealing
• Normalising
Heat treatment
• Tempering

2. Non Equilibrium
• Hardening
Baja mulai berubah menjadi fasa padat pada suhu 13500, pada fasa
ini lah berlangsung perubahan struktur mikro.
Annealing

Full annealing
Melunakkan, menambah keuletan, menghilangkan tegangan dalam,
menghaluskan ukuran butiran, memperbaiki machinability.
Proses :
Pemanasan sedikit diatas A3 dan A1 (30oC) pendinginan sangat lambat

Recrystallisation annealing
Melunakkan baja hasil pengerjaan dingin
Proses : pemanasan dibawah A1 pendinginan sangat lambat
Stress relief annealing
Untuk menghilangkan tegangan sisa (tegangan dalam) pada baja tuang
yang tebal, juga pada logam yang sudah mengalami pengelasan.
Proses : pemanasan dibawah A1 pendinginan sangat lambat
Spheroidizing
Untuk mengubah bentuk lapisan sementit didalam prealit dan sementit
pada batas butir dari baja karbon tinggi menjadi bentuk spheroidical
(bentuk bola), sehingga akan memperbaiki machinability.

Prosesnya dilakukan dengan memanaskan hingga sedikit dibawah A1,


holding time yang cukup lama (sekitar 24 jam), kemudian didinginkan
dengan sangat lambat

Normalizing
Untuk mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam
Proses : Pemanasan diatas A3 dan Acm (50oC) Pendinginan
lambat
Gbr .Skematik siklus temperatur – waktu dari annealing dan normalizing
Hardening
Merubah struktur baja sehingga diperoleh struktur martensit yang keras

Faktor yang menentukan dalam pembentukan Martensit:


 komposisi kimia (karbon dan unsur paduan)
 Temperatur pemanasan
 Laju pendinginan (tungku, udara, minyak, air)
 Bentuk dan ukuran
Kegagalan pada proses hardening :

1. Kekerasan kurang  Temp, Laju pend. (media pendingin),


Hardenability  unsur pembentuk karbida
(C, V, W, Cr)

2. Retak / pecah  Hardenability dan laju pendinginan

Tempering
Tempering adalah memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan
untuk menghilangkan tegangan dalam dan menambah keuletan.
Proses : Pemanasan kembali berkisar pada suhu 150 – 650 oC dan
didinginkan secara perlahan-lahan tergantung sifat akhir baja tersebut
Proses tempering dibedakan sebagai berikut :

1. Tempering pada suhu rendah ( 150° – 300°C )


Tempering ini hanya untuk mengurangi tegangan-tegangan kerut dan
kerapuhan dari baja, biasanya untuk alat-alat potong, mata bor dan
sebagainya.

2. Tempering pada suhu menengah ( 300° - 550°C )


Tempering pada suhu sedang bertujuan untuk menambah keuletan dan
kekerasannya sedikit berkurang. Proses ini digunakan pada alat-alat kerja
yang mengalami beban berat, misalnya palu, pahat, pegas. Suhu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 500C pada proses tempering.

3. Tempering pada suhu tinggi ( 550° - 650°C )


Tempering suhu tinggi bertujuan memberikan daya keuletan yang besar
dan sekaligus kekerasannya menjadi agak rendah misalnya pada roda gigi,
poros batang pengggerak dan sebagainya.
Surface Hardening

Mengolah permukaan dengan


memodifikasi mikrostruktur
bagian permukaan material
dasar, sehingga didapatkan
permukaan yang keras
Carburizing

adalah suatu teknik pengerasan permukaan dengan mendifusikan


karbon melalui permukaan benda kerja .

Pada umumnya benda kerja yang dikeraskan adalah baja dengan


keuletan tinggi, dengan kadar karbon kurang dari 0,3 %C

Proses pengerasan carburising dilakukan melalui dua tahapan,

• Penambahan karbon

Dilakukan dengan memanaskan benda-kerja pada temperatur


yang cukup tinggi dalam lingkungan yang mengandung karbon
aktif. Ada 3 cara penambahan karbon yaitu solid carburising, liquid
carburising, dan gas carburising.

• Pengerasan

Dilakukan dengan pemanasan kembali pada temperatur tertentu


kemudian dicelup (quenching) dalam air atau oli sehingga
terbentuk lapisan martensit yang sangat keras pada permukaan
benda kerja.
 Carburizing : 1. padat (serbuk arang, garam karbonat/BaCO3)
2. cair (garam cyanida/KCN atau NaCN)
3. Gas (CO)
Nitriding
Benda kerja dimasukkan ke dalam dapur yang kedap udara, kemudian
gas amonia dialirkan secara kontinu selama pemanasan pada
temperatur 500 – 600OC, dalam waktu yang cukup lama (bisa sampai
beberapa hari) sehingga akan membentuk nitrida yang sangat keras
dan stabil (tanpa quenching).
2 NH3 2 Nat + H2

Pada dasarnya semua baja dapat dinitriding, tetapi hasil yang baik akan
diperoleh bila baja mengandung unsur paduan yang dapat membentuk
nitrida (nitride forming elements) seperti aluminium, kromium, atau
molibdenum.

Lapisan yang terbentuk sangat tipis, sehingga baja yang dinitriding


biasanya tidak boleh terlalu lunak, 0,3 – 0,4 % C, agar mampu
mendukung lapisan yang terlalu tipis tersebut.
Carbonitriding

Menggunakan gas seperti pada gas carburising (campuran gas yang


terdiri dari gas karbon monoksida dan gas hidrokarbon) yang
diperkaya dengan gas amonia, sehingga yang berdifusi bukan hanya
karbon tetapi juga nitrogen. Proses berlangsung pada temperatur
yang lebih rendah.

Dengan larutnya karbon dan nitrogen pada permukaan material dasar


maka akan mempertinggi hardenability, sehingga quenching tidak
perlu terlalu drastis pendinginannya, apalagi temperatur pemanasan
selama difusi lebih rendah, maka kemungkinan terjadinya
distorsi/retak akan lebih rendah.

Kekerasan yang dihasilkan dari carbonitriding (setelah quenching)


akan lebih stabil terhadap pemanasan, tidak mudah menjadi lunak
karena pemanasan.
14
Flame hardening

Dilakukan dengan menyemburkan api dengan intensitas tinggi ke


permukaan benda kerja, biasanya menggunakan api dari brander las
oxyacetylene, sehingga sebelum panas sempat menjalar ke bagian
dalam, bagian permukaan sudah mencapai temperatur austenitising,
kemudian segera dicelup (quench) ke dalam air atau oli.

Dengan demikian di bagian permukaan terbentuk lapisan martensit,


sedang dibagian dalam tetap seperti semula.

Baja yang akan diflame hardening harus memiliki hardenability yang


memadai, kadar karbonnya 0,30 – 0,50 %.
Induction hardening

Pada induction hardening pemanasan dihasilkan oleh arus induksi


yang akan menimbulkan panas pada permukaan bendakerja.

Skema peralatan induction hardening

Benda kerja diletakkan di dekat kumparan yang dialiri arus


berfrekuensi tinggi seperti gambar di atas.

Anda mungkin juga menyukai