Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

KESEHATAN LANSIA

Disusun Oleh:
Devi Noor Jannah
FAB 118 075

Pembimbing: Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna Putra S,


S.KM., MPH

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
PENDAHULUAN
 Penuaan (WHO)  sebuah proses progresif perubahan
secara biologis, psikologis, dan struktur sosial dari
seorang individu
 UU No 13 thn 1998, lansia  seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun
 Tahap lansia : perubahan baik secara fisik maupun mental,
 kemunduran berbagai fungsi dan kemampuan yang
pernah dimilikinya
 laporan PBB 2013, UHH : 71 tahun (persentase populasi
lansia mencapai 12%).
 Di Indonesia, 2018 lansia 9,27%, sekitar 24,49 juta 
transisi kearah struktur penduduk tua (ageing population)
peraturan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia:
 Orde Baru melalui Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan
Penghidupan Orang Jompo
 digantikan oleh Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998.
 Untuk mendukung hal tersebut diterbitkanlah Peraturan
Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Upaya Peningkatan Kesejahteraan lansia.
 Hari lansia Nasional (HLUN) 29 Mei 1996 (Presiden
Soeharto )
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
 lansia  usia 60 tahun
 WHO, empat golongan, yaitu :
 usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun
 lansia (elderly) 60-74 tahun
 lansia tua (old) 75–90 tahun
 usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
 Kesehatan lansia : program yankes usia lanjut.
 Yankes untuk memelihara & meningkatkan derajat
kesehatan & kemampuan lansia agar kondisi fisik,
mental dan sosialnya berfungsi wajar. 
sehat, mandiri , aktif dan produktif secara sosial
dan ekonomi
Kebijakan dan Undang-Undang
 UU-RI No 4 Tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan
Penghidupan Orang Jompo.
 UU No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia.
 mendukung  PP RI Nomor 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan lansia
 perumusan RPJMN 2015-2019
 sasaran & target dari SDG  memenuhi hak setiap orang
tanpa memandang kelompok umur, dengan fokus khusus
pada kelompok paling rentan, termasuk lansia.
 PERMENKES RI No 67 Tahun 2015 tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan lansia di pusat
kesehatan masyarakat
Skrining Lansia
 PERMENKES RI No 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan  pemerintah
daerah kabupaten/kota wajib memberikan skrining sesuai
standar pada warga usia 60 tahun keatas, min 1 kali/ 1 thn.
 Lingkup skrining yang dilakukan adalah sebagai berikut :
(1) Deteksi hipertensi  mengukur tekanan darah.
(2) Deteksi diabetes melitus  pemeriksaan kadar gula
darah.
(3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah
(4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku,
Masalah Kesehatan pada lansia
proses tua  perubahan Penyakit sering dijumpai
fisik dan mental, spiritual, pada Lansia
ekonomi dan sosial.  Pneumoni
Masalah kesehatan lansia   PPOK
degeneratif akibat proses  Gagal jantung kongestif
penuaan, gangguan gizi
 Osteoarthritis
(malnutrisi) penyakit infeksi
serta masalah kesehatan gigi  ISK
dan mulut.  DM
 HT
Sindrom geriatri
 immobilisasi  imobilisasi, instabilitas
 instabilitas postural postural, intelectual
 inkontinensia urin impairment (delirium dan
 infection demensia), isolasi karena
 impairment of senses depresi, dan inkontinensia
 inanition urin)  paling sering
 iatrogenik menyebabkan pasien
 insomnia geriatri  geriatric giants
 intelectual impairment
 isolation
 impecunity
 impaction
 immune deficiency
 impotence
Masalah Gizi Pada lansia
 Kurang Energi Kronik
 Gizi lebih (obesitas)
 anemia
 Kebutuhan Energi dan Gizi Pada lansia
Masalah Kesehatan Mental
 Depresi
 Demensia
 Delirium
 Insomnia
 Gangguan Cemas
Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut
 Kehilangan gigi  ↓ kualitas kesehatan  penyerapan dan
metabolisme zat gizi yang diserap oleh tubuh  kekurangan
gizi.
 lansia dengan jumlah gigi asli yang sedikit lebih  kel sendi,
fungsi bicara, dan pengunyahan.

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia
adalah:
1. Karies gigi/gigi berlubang dan karies pada leher gigi.
2. Keausan email dan dentin
3. Gingivitis dan periodontitis
4. Edentulous
5. Xerostomia
Masalah Kesehatan Reproduksi
1. Menopause / klimaterik
2. Andropause
3. Kehidupan Seksual
Kemampuan hubungan seksual dapat bertahan
sampai orang mencapai lansia dengan derajat
penurunan berbeda-beda antara satu dengan
yang lain.
Masalah Kesehatan Reproduksi
10 kriteria ADAM (Andropause)
a) Penurunan keinginan seksual (libido)
b) Kekurangan energi atau tenaga
c) Penurunan kekuatan atau ketahanan otot
d) Penurunan tinggi badan
e) Berkurangnya kenyamanan dan kesenangan hidup
f) Sedih dan atau sering marah tanpa sebab yang jelas
g) Berkurangnya kemampuan ereksi
h) Kemunduran kemampuan olahraga
i) Tertidur setelah makan malam
j) Penurunan kemampuan bekerja

Jika mengalami keluhan a s/d g atau berbagai kombinasi dari


4 atau lebih keluhan
Pelayanan Kesehatan Bagi lansia
 Depkes RI 2009  setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat.
 Undang-Undang No 5 tahun 2007 pasal 10 ayat 1, 
pelayanan yang dimaksudkan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lansia
agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi
secara wajar.
 Mekanisme pelayanan bagi lansia di Puskesmas dapat
dilaksanakan sperti pada alur di bawah ini.
Pengkajian Paripurna Pada lansia
program pengkajian paripurna menggunakan Comprehensive Geriatric
Assessment (CGA)  aspek biologis, kognitif, psikologis, dan sosial
 Komponen pemeriksaan terdiri dari :
a) TTV
b) Pemeriksaan Jasmani
c) Penilaian Status Gizi
d) Pemeriksaan Status Fungsional
e) Penilaian Status Psikososial
f) Penilaian Status Sosial
g) Pemeriksaan Status Kognitif
h) Pemeriksaan Status Mental
i) Pemeriksaan penunjang, dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Pelayanan Bagi lansia Sehat
lansia yang sehat  hasil pengkajian paripurna geriatri kategori bebas
dari ketergantungan kepada orang lain atau tergantung pada orang lain
tapi sangat sedikit, atau mempunyai penyakit yang terkontrol dengan
kondisi medik yang baik.
pelayanan berupa kegiatan seperti: (1-2 kali/ mgg / 1-2 kali perbln)
a) Latihan fisik (senam lansia, senam osteoporosis dan lain-lain)
b) Latihan fisik sesuai kebutuhan individu/kelompok
c) Stimulasi kognitif
d) Edukasi, konseling, dan bila perlu pemberian makanan tambahan
e) Pemberian makanan tambahan
f) Penyuluhan kesehatan primer
g) Berinteraksi sosial
Daftar Pustaka
 Blackburn, James A., PhD., Dulmus, Catherine N. Handbook of Gerontology: Evidence-Based Approaches to
Theory, Practice, and policy. New Jersey: John Wiley & Sons, 2007
 Naftali, Ananda Ruth., dkk. Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian. Buletin
Psikologi Vol 25 No 2 Hal 124-135, 2017
 Amannullah, Gantjang., dkk. Statistik Penduduk lansia 2018. Jakarta : Badan Pusat Statistik, 2018
 Lestari, Marselli Widya., Weta, I Wayan. Status gizi lansia berdasarkan pengetahuan dan aktivitas fisik, di
wilayah kerja Puskesmas Sukawati 1, Gianyar, Bali. JKK,Volume 4 No 2. April 2017
 Rosyada, Dina Fitriana., Budi, Savitri Citra. Keikutsertaan Program Kesehatan Lansia Ditinjau Dari
Biaya,Kepuasan Pelayanan Dan Harapan Pasien Di Puskesmas Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Jurnal
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Maret 2018
 KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan lansia di Pusat Kesehatan Masyarakat. KEMENKES RI, 2015
 KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana
Aksi Nasional Kesehatan lansia Tahun 2016-2019. KEMENKES RI, 2016
 KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. . KEMENKES RI, 2016
 Setiati, Siti dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 6. Interma Publishing. 2014
 Syahid, Ali. Kualitas Pelayanan Kesehatan (Studi Deskriptif tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Pasien
Usia Lanjut di Poli Lansia Puskesmas Gurah, Kabupaten Kediri). Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik vol 3
No 3. 2015
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai