Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EPILEPSI
Preseptor :
Media Yuni Kurniawati, dr., SpS
Tiara Anggraini-12100118704
Definisi Gejala dan manifestasi
• Bangkitan epileptik:
gejala yg timbul akibat aktivitas neuron di otak yg berlebihan
• Epilepsi:
gangguan otak yg ditandai adanya factor prediposisi yg terus-menerus
sehingga terjadinya bangkitan epileptik.
Epidemiologi
PERDOSSI
• Terdapat 2.288 penyandang epilepsi
• Rerata usia produktif
• Etiologi tersering: cedera kepala, infeksi SSP, stroke, tumor otak,riwayat
kejang demam
• Epilepsi parsial dengan aura
Etiologi
1. Epilepsi idiopatik
2. Epilepsi simptomatik
3. Epilepsi kriptogenik
Klasifikasi (ILAE 1981)
Klasifikasi
Patofisiologi
.
Gejala dan Tanda Klinis
• Tidak sadar
• kaku tubuh menyeluruh (2-10 detik sampai
beberapa menit)
• EEG: irama cepat dan gelombang paku atau komplek
paku-ombak
Kejang Klonik
• Tidak sadar
• Rythmic jerk, berulang, melibatkan kedua sisi tubuh
pada waktu bersamaan
• EEG: gelombang paku, paku multiple, atau kombinasi
irama cepat dan lambat
Kejang Mioklonik
• Sadar
• Kontraksi otot involunter satu/kedua sisi
mendadak (berlangsung 10-50 milidetik)
• EEG: polyspikes umum dan singkat
Kejang Atonik
• Mendadak
• Bangkitan: hilang kesadaran(beberapa detik) atau
“pandangan kosong”
• Dapat disertai komponen motoric minimal
• EEG: kompleks paku-ombak
Kejang Fokal/Parsial
1. Simpleks
- Serangan dibagian otak tertentu dan terbatas didaerah tsb.
- Pasien sadar
- Gejala: motoric,sensorik,sensorik special,emosi,autonom
2. Kompleks
- Serangan dibagian otak lebih luas
- Pasien hanya sadar sebagian, kemungkinan besar tidak ingat waktu serangan
- Gejala: gerakan tidak jelas, gerakan berulang,berbicara tidak jelas
Syarat:
• Paling sedikit terdapat 2x bangkitan tanpa provokasi dengan jarak
antar bangkitan >24 jam
• 1x bangkitan tanpa provokasi dan kemungkinan terjadi bangkitan
berikutnya dengan risiko yg sama setalah 2x bangkitan tanpa
provokasi dlm 10 th kedepan
• Diagnosis sindrom epilepsi
Diagnosis
• Anamnesis (auto dan aloanamnesis)
• Pemeriksaan: fisik,neurologis
• Pemeriksaan Penunjang: EEG, radiologi (CT-scan, MRI),
Diagnosis
lab (darah rutin, elektrolit, fungsi hati (SGPT,SGOT), fungsi
ginjal(ureum,kreatinin),albumin
• Lumbal pungsi
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
Tujuan: agar tercapai kualitas hidup optimal untuk pasien
Prinsip:
1. Diberi saat diagnosis tegak
Terapi 2. Mulai dari monoterapi
(medikamentosa) 3. Dosis rendah dan dinaikkan bertahap –dosis efektif
4. OAE ke-2 diberi sat OAE-1 tidak efektif
5. OAE ke-3 diberi saat OAE-2 bangkitan tidak efektif dgn OAE-2
Prinsip mekanisme kerja OAE:
• Meningkatkan neurotransmiter inhibisi (GABA)
Terapi • Menurunkan eksitasi: melalui modifikasi produksi ion: Na+,
(medikamentosa) Ca2+, K+, dan Cl- atau aktivitas neurotransmiter.
Terapi
(medikamentosa)
Terapi
(medikamentosa)
Terapi
(medikamentosa)
Terapi
(medikamentosa)
Terapi
(medikamentosa)
Dosis Dewasa
Terapi
(medikamentosa)
Dosis Anak
Efek samping OAT
• Dihentikan setelah minimal 2 tahun bebas bangkitan
• Penghentian bertahap, umumnya 25% dari dosis
Syarat awal, setiap bulan dalam jangka waktu 3-6 bulan
menghentikan OAE • Bila digunakan lebih dari satu OAE, maka
penghentian dimulai dari satu OAE yang bukan
utama
1. Pembedahan epilepsy
2. Stimulus nerve vagus
Terapi 3. Diet ketogenik
(Non-medikamentosa)
•umumnya prognosis baik, ±70% penderita epilepsy mengalami
remisi (bebas bangkitan selama ≥5 th sesudah penghentian
obat)
n
Alur Tatalaksana
SE
.
n
.
Protokol
Tatalaksana
SE
.
Protokol
Tatalaksana
SE
• n
Pemeriksaan
Penunjang
• SSP
• Cardiovascular
• Respirasi
• Metabolik
• Ginjal
Komplikasi • Yang lain-lain
Prognosis
Terimakasi