Anda di halaman 1dari 6

Kebutuhan manusia dalam melakukan pemecahan masalah secara

ilmiah :
 Kebutuhan terhadap teori, Teori yang dijadikan untuk melakukan
pengolahan data. Teori menjadi tolak ukur realitas yang diteliti.
 Kebutuhan terhadap masalah. Masalah adalah setiap kesulitan yang
menggerakan manusia untuk memecahkan. Jika terus berjalan mengikuti
jalur tersebut masalah dapat menampakan diri sebagai tantangan.
 Kebutuhan terhadap rencana. Pembatasan masalah terdapat rumusan masalah
ada 3 hal berkaitan : (a) istilah yang harus dimiliki pengertian yang jelas dan
semua istilah yang harus dihindarkan, (b) rencana kerja tidak mengambil
daerah yang terlalu luas sehingga penyelidikan semakin buyar, (c) rencana
menyempitkan masalah sehingga menjadi kehilangan makna yang
sesungguhnya dalam penelitian.
 Kebutuhan terhadap fasilitas. Fasilitas yag dibutuhkan berbentuk sarana
 Kebutuhan terhadap kebebasan. Artinya setiap manusia mencari kebenaran
ilmiah bebas bergerak dalam melaksanakan langkah-langkah operasional.
 Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang
digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah
yang sistematis, teratur dan terkontrol.
 Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasankebenaran. Sedangkan Ostle
(1975) berpendapat bahwa metode ilmiahadalah pengejaran
terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Sikap ilimiah artinya karakter menjadi persyaratan para ilmuwan dalam
mencari kebenaran ilmiah. Sikap ilmiah meliputi :
 Rasional, artinya segala sesuatu yang dipikirkan dan harus menggunakan pola
pikir yang sehat dan masuk akal.
 Empiris, artinya didasarkan pengalaman indriawi atau dibuktikan secara real.
 Objektif, artinya terfokus pada kebenaran apa adanya sebagaimana objek
yang diteliti.
 Sistematis, artinya tersusun mengikuti aturan baku penelitian ilmiah
 Teoretis, artinya pada teori yangdiakui kebenaran dan dibuktikan dilapangan
sehingga melahirkan teori yang baru.
 Kritis, artinya tidak ada sifat yang mutlak, hasil penelitian ilmiah diuji
kembali sehingga dapat melahirkan kebenaran.
 Teknologis, artinya hasil penemuan ilmiah bermanfaat untuk kehidupan
manusia.
 Relavistik, artinya mengakui bahwa kebenaran berubah-ubah.
Langkah-langkah metode ilmiah
 Perumusan masalah. Peneliti menyusun informasi mengenai masalah
yang hendak dijawab menjadi suatu perumusan.
 Penyusunan hipotesis. Bentuk konkret dari perumusan masalah.
 Penelusuran pustaka. Penelusuran pustaka yang berhubungan dengan
subjek penelitian.
 Rancangan penelitian. Memahami metode dan teknik penelitian yang
disusun menjadi rancangan penelitian.
 Pengumpulan data. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan
rancangan penelitian yang ditentukan.
 Pengolahan data. Data yang dikumpulkan diklasifikasi dan diorganisasi
secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian.
 Penyimpulan hasil. Hasil penelitian bergantung pada kemampuan
peneliti dalam menafsirkan secara logis dan disusun secara sistematis
menjadi ikatan sebab-akibat objek penelitian.
 KESIMPULAN

Dalam penelitian ilmiah, penelitian membebaskan diri dari


berbagai unsur subjektivitas pribadi sehingga apa yang diteliti
tergambar secara terbuka, netral dan tidak berpihak secara
emosional. Metode ilmiah diperlukan teori yaitu seperangkan
konsep,asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk
mengungkapkan dan menjelaskan suatu gejala. Dengan demikian
secara umum suatu teori mempunyai tiga fungsi, yaitu 1.
Menjelaskan (explanation) 2. Meramalkan (prediction), dan 3
mengendalikan (control) suatu gejala.

Anda mungkin juga menyukai