Anda di halaman 1dari 79

PENGENALAN

JARINGAN
TELEKOMUNIKASI
Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
STT Telkom

Jaringan Telekomunikasi 1
KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI

Arti telekomunikasi:
Tele = jauh
Komunikasi = hubungan untuk pertukaran informasi/data
Telekomunikasi: pertukaran informasi jarak jauh antara dua
terminal dengan memanfaatkan alat bantu elektrik.

Diagram blok sistel sederhana:

Media
Transmisi

Transducer Pengirim Transducer Penerima

Jaringan Telekomunikasi 2
KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI

Transducer: Suatu alat pengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lain, misal:
 Mikrofon: mengubah SUARA menjadi sinyal ELEKTRIS
 Loudspeaker: mengubah sinyal ELEKTRIS menjadi SUARA kembali

Jenis sistem komunikasi berdasarkan arah:


 Simplex: satu arah (unidireksional), contoh radio, TV
 Half Duplex: dua arah (sistem bothway) tidak simultan, contoh radio
CB
 Full Duplex: dua arah dan simultan, contoh telepon

Arus yang digunakan:


 Sinyal arus searah: Kode Morse
 Sinyal arus bolak-balik: semua jenis media transmisi dapat
merambatkan arus bolak balik, contoh gelombang radio, kabel, dan
serat optik Jaringan Telekomunikasi 3
Konsep Dasar
Telekomunikasi
 Penyampaian informasi dari sumber ke penerima melalui media
komunikasi
 Komponen komunikasi:
 Sumber (suara manusia, mikrofon, & sumber bunyi lainnya)
 Penerima (telinga, speaker)
 Media (udara, kabel)
Media

Komunikasi
Sumber
Jaringan Telekomunikasi Penerima 4
Mengapa dibutuhkan teknologi
telekomunikasi?
 Sebab:
 Jarak antara sumber dan penerima sangat jauh
 Dibutuhkan cara yang efisien untuk menyampaikan informasi
dari sumber ke penerima, namun tanpa adanya informasi
yang rusak/hilang
 Jenis informasi yang disampaikan bisa diklasifikasikan ke
dalam beberapa jenis (suara saja, gambar saja, tulisan saja,
atau kombinasi)
 Dalam telekomunikasi:
 Bagaimana informasi direpresentasikan?
 Bagaimana informasi dikirimkan?
 Bagaimana informasi diterima/dikembalikan ke bentuk
semula?
 Ketiga hal di atas menjadi pokok bahasan utama dalam
teknologi telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi 5
Sejarah & Evolusi Jaringan
Telekomunikasi
 1837 - Samuel Morse exhibited a working telegraph system.
 1843 - Alexander Bain patented a printing telegraph.
 1876 - Alexander Graham Bell, invented the first telephone.
 1880 - first pay telephone
 1915 - first transcontinental telephone service and first transatlantic voice
connections.
 1947 - transistor invented in Bell Labs
 1951 - first direct long distance dialing
 1962 - first international satellite telephone call
 1968 - Carterfone court decision allowed non-Bell equipment to connect to Bell
System Network
 1970 - permitted MCI to provide limited long distance service in competition to
AT&T.
 1984 - deregulation of AT&T
 1980s - public service of digital networks
 1990s - cellular telephones commonplace
Jaringan Telekomunikasi 6
Fase Perkembangan
Telekomunikasi
 Telegraf & Telephone (19th century)
 Satellite communications (1960s)
 Digital communications (1980s)
 Internet age (1990s)
 Wireless communications (1990s)
 Abad 21?

Trend:
 dari wired menuju wireless,
 dari analog menuju digital,
 dari komunikasi suara menuju komunikasi data

Jaringan Telekomunikasi 7
Sejarah Industri Telekomunikasi
 Industri telekomunikasi modern dimulai pada tahun
1837 dengan ditemukannya telegraf oleh Samuel
Morse
 Penemuan ini mendorong pengembangan
infrastruktur telekomunikasi dan komunikasi
hardware dan protokol
 Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada
tahun 1876 dan pengembangan teknologi komunikasi
wireless yang dilakukan oleh Guglielmo Marconi
pada tahun 1890-an menjadi awal terbentuknya
industri komunikasi seperti yang ada saat ini

Jaringan Telekomunikasi 8
Sejarah Industri
Telekomunikasi (1950-an)
 Sebelum tahun 1950-an, perusahaan telepon dan telegraf
telah mengembangkan fasilitas komunikasi jaringan dalam
dunia industri
 Di Amerika Serikat, industri ini diatur oleh FCC (Federal
Communication Commission) dan state-level public service
commissions (PSCs) yang mengendalikan tarif dan layanan
 Lembaga regulasi (FCC dan PSC) memberikan hak eksklusif
kepada perusahaan telepon untuk menghubungkan
perangkat komunikasi ke jaringan
 Perusahaan telepon dipandang sebagai perusahaan
monopoli

Jaringan Telekomunikasi 9
Sejarah Industri
Telekomunikasi (1970-an)
 Although development of databases, languages,
operating systems, and hardware was strong from
1950s to 1970s, large-scale data communication
systems did not emerge until the 1970s. This
stimulated by three major developments:
 Large-scale integration of circuits reduced cost and size
of terminals and communication equipment
 New software systems that facilitated the development
of data communication networks
 Competition among providers of transmission facilities
reduced the cost of data circuits
Jaringan Telekomunikasi 10
Telepon
 Telekomunikasi interaktif antar manusia
 Suara analog
 Transmitter/receiver terus menerus melakukan
kontak dengan electronic circuit
 Arus listrik bervariasi dengan tekanan akustik

Analog/Continuous Signal

Digital/Discrete Signal

Jaringan Telekomunikasi 11
Telephony Milestones
 1876: Alexander Bell menemukan telepon
 1878: Public switches dipasang di New Haven dan San Francisco,
public switched telephone network (PSTN) telah lahir
 Orang dapat berbicara tanpa melalui kabel yang sama

Switch

Tanpa Switch Dengan Switch


Jaringan Telekomunikasi 12
Telephony Milestones

 1878: Direktori telepon pertama, saluran White House


 1881: Insulated, balanced twisted pair sebagai local loop
 1885: AT&T dibentuk
 1892: sentral telepon komersial otomatis yang pertama
 1903: 3 juta telepon di Amerika Serikat.
 1915: Saluran telepon transcontinental yang pertama
 1927: commercial transatlantic commercial service yang
pertama

Jaringan Telekomunikasi 13
Telephony Milestones
 1937: Multiplexing diperkenalkan untuk panggilan antar kota
 Satu link membawa banyak percakapan

Tanpa Multiplexing Dengan Multiplexing


Jaringan Telekomunikasi 14
Taksonomi Teknologi
Telekomunikasi
 Sumber (sources)
 Jaringan komunikasi (networks)
 Sistem transmisi
 Transmission Media
 Modulation
 Multiplexing
 Switching
 Signaling
 Tujuan (destination)

Jaringan Telekomunikasi 15
Komponen Jaringan
Telekomunikasi
 Sistem Transmisi:
 Media Transmisi: Gelombang mikro analog,
Gelombang Mikro Digital, Kabel Serat Optik, kabel
Coaxial, Kabel tembaga (Copper), Terestrial dan
satelit
 Modulasi: AM, FM, BPSK, QAM, PSK, FSK, QPSK
 Multiplexing: FDM, TDM (PDH dan SDH)
 Switching
 Sentral analog, sentral digital
 Signaling
 R2, CCS7
Jaringan Telekomunikasi 16
Jaringan Komunikasi
 Definisi: Pengaturan komponen hardware dan software sebagai
komponen komunikasi sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran
informasi antara sumber & penerima
 Beberapa klasifikasi jaringan komunikasi:
 Jaringan komunikasi terdapat dalam berbagai skala:
 Jaringan komunikasi lokal/perkantoran, jaringan komunikasi
perkotaan, hingga jaringan komunikasi dunia (seperti Internet)
 Jaringan komunikasi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang
disalurkan di dalamnya:
 Jaringan telepon/suara, jaringan data, jaringan video/ TV
 Jaringan komunikasi dapat dibedakan berdasarkan arah informasi yang
disampaikan
 Jaringan broadcast (simplex) untuk penyampaian informasi satu
arah dan jaringan interaktif (duplex) untuk komunikasi dua arah
 Jaringan komunikasi seringkali membutuhkan jenis perangkat CPE yang
khusus:
 Pesawat telepon (jaringan telepon), komputer (jaringan data),
televisi (jaringan TV)
Jaringan Telekomunikasi 17
Node dan Link
 Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan link
 Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat jaringan;
digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak
 Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar node;
digambarkan dengan garis
 Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi:
 Routing
 Switching
 Multiplexing

Jaringan Telekomunikasi 18
Pengertian Jaringan Telekomunikasi
 Jaringan Telekomunikasi Secara Umum

 Jaringan dalam sistem telekomunikasi adalah setiap perangkat dan


media yang saling berhubungan dan berfungsi untuk menyalurkan
komunikasi yang berlangsung antara dua tempat atau lebih
 Jaringan ini biasanya terbuat dari bahan logam berupa kawat atau kabel
yang direntangkan antara kedua belah pihak yang berkomunikasi.
 Bila A ingin berkomunikasi dengan pelanggan lain maka diperlukan
jaringan lain.

 

Jaringan Telekomunikasi 19
Pengertian Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi secara keseluruhan adalah segenap
perangkat telekomunikasi yang menghubungkan
pemakainya dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai
tersebut dapat saling bertukar informasi (baik suara, data
maupun gambar)

PBX

Netw ork

Jaringan Telekomunikasi 20
Komponen Pembentuk Jaringan
Telekomunikasi
 Secara garis besar jaringan telekomunikasi terdiri dari dua ruas yaitu :
 ruas antara terminal dan switching, ruas ini disebut dengan access
network atau jaringan akses
 ruas antara switching dan switching, ruas ini disebut dengan
backbone network

Satellite

Jaringan akses Jaringan akses

Satellite dish Satellite dish

bacbound
network
SWITCHING SWITCHING

NETWORK
Terminal
Terminal Jaringan Telekomunikasi 21
Klasifikasi Jaringan
Komunikasi
 Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan
berdasarkan cara node mempertukarkan informasi

Communication
Network

Switched Broadcast
Communication Communication
Network Network

Circuit-Switched Packet-Switched
Communication Communication Topik
Network Network Pembahasan

Datagram Virtual Circuit


Jaringan Telekomunikasi 22
Network Network
Switching Network
 Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui
beberapa switching node yang saling terhubung sehingga membentuk
suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi
switched.
 Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa
memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya
 Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan
station. Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb.
 Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses
switching di setiap node yang dilalui.
 Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex
 Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian
lainnya digunakan sebagai koneksi redundan/back-up untuk
meningkatkan reliabilitas jaringan.
 Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis :
 Circuit switching
 Packet switching Jaringan Telekomunikasi 23
Contoh Switching Network
Sederhana

Jaringan Telekomunikasi 24
Klasifikasi Jaringan
Komunikasi
Communication
Network

Switched Broadcast
Communication Communication
Network Network

Circuit-Switched Packet-Switched
Communication Communication
Network Network

Datagram Virtual Circuit


Network Network

Jaringan Telekomunikasi 25
Prinsip Circuit Switched
 Karakteristik circuit switched:
 Jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-
up) antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi
dikirimkan. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut
Connection Oriented
 Proses komunikasi melalui Circuit Switch adalah sebagai berikut:
 Circuit Establishment
 Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes
 Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes
 Data Transfer
 Circuit Disconnect
 Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa diinformasikan
dengan nada sibuk)
 Ada garansi quality of service (bandwidth (64 Kbps), latency, jitter)
 Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang sirkit tersambung terus
menerus
Jaringan Telekomunikasi 26
Perkembangan teknologi circuit
switched
Voice only network

X Point-to-point  switched

Tanpa MUX  dengan MUX

Analog  Digital
(Sentral & Transmisi Digital,
Akses Lokal Analog)

PC ISDN
Multimedia Network
(Voice, data, video)
X FAX G4
ISDN
Videoconference
(Sentral, Transmisi, &
Jaringan Telekomunikasi Akses Lokal Digital) 27
Contoh Circuit Switching
(1/2)

Physical copper
connection set up
when call is made
Switching offices
Jaringan Telekomunikasi 28
Contoh Circuit Switching
(2/2)
 Ada proses pembangunan hubungan dan
hubungan tetap terjaga selama percakapan
berlangsung
 Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved)
dan diduduki secara tetap (dedicated) dari
pengirim sampai penerima selama
pembicaraan berlangsung
 Bukan strategi yang efisien
 Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan
digenggam bahkan selama periode “silence” (saat
di mana tidak ada informasi yang dikirimkan)

Jaringan Telekomunikasi 29
Routing pada Circuit
Switched
C

3 D
B 1 2

5
A 4 6 E

7 F
Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap
selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.
Jaringan Telekomunikasi 30
Circuit Switched : Generic
Switching Process

incoming links Switch outgoing links

How to Multiplex?
How to Demultiplex?
How to Switch?
Jaringan Telekomunikasi 31
Circuit Switched:
Multiplexing/Demultiplexing (TDM)

Frames

Slots = 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
 Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot
 Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu
percakapan
 Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah
 Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima
 Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas
data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki
tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah
selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi
informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan
 tidak efisien Jaringan Telekomunikasi 32
Circuit Switched : Timing
Host 1 Host 2
Switch 1 Switch 2

processing delay at Swich 1


propagation delay
between Host 1
uit and Switch1
Establishment
propagation delay
between Host 2
and Switch2

Transmission
Information
time
uit
Termination

Jaringan Telekomunikasi 33
Circuit Switched : Keuntungan
dan Kelemahan

KEUNTUNGAN KELEMAHAN
 Sekali koneksi terjadi:  Tidak efisien
 Jaringan transparan  Selama koneksi
(seolah hanya koneksi berlangsung, time slot
langsung antar stations) akan selalu diduduki
 Fixed data rate tanpa walaupun tidak ada data
adanya delay yang dikirim
 Sangat baik untuk  Delay sebelum
komunikasi real time terbentuknya hubungan
(call set up delay)
Jaringan Telekomunikasi 34
Packet Switched (1/2)
Mengapa perlu paketisasi
 Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi
paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu pesan
diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket lainnya
masih dipersiapkan  adanya efisiensi waktu pemrosesan.
 Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi
berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi).
 Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi.
 Waktu transmisi dapat dikurangi
Karakteristik Packet Switched
 Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil (< 1500
byte) dan kemudian ditransmisikan paket demi paket
 Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan dikirimkan) dan
header. Header berisi informasi tentang:
 Source (sender’s) address
 Destination (recipient’s) address
 Packet size
 Sequence number
 Error checking information Jaringan Telekomunikasi 35
Packet Switched (2/2)
 Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen
(tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket
yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang
berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless
 Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian
paket diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai
dengan yang dikirimkan
 Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat
kondisi “silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya
(jaringan digunakan bersama/shared bandwidth).
 Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang

 Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:


 Public data network
 Frame relay
 Internet (connectionless)
 LAN (connectionless) Jaringan Telekomunikasi 36
Contoh Paketisasi

Message
Hello Bob

Segmented He ll o Bo b
Message

Packetized H He H ll H o H Bo H b
Message
Paket 1 Paket 2 Paket 3 Paket 4 Paket 5

Header

Jaringan Telekomunikasi 37
Paket Paket

Paket Paket

Paket Paket

Jaringan Telekomunikasi 38
Keuntungan dan Kelemahan
Packet Switching
Beberapa keuntungan packet switching :
 Efisiensi utilisasi jaringan tinggi
 Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis
 Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis
aplikasi yang berbeda-beda
 Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang
sesuai kebutuhannya
 Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu pengiriman
menjadi lama.
 Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paket-paket
yang dianggap penting, seperti paket real-time.
 Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat
digunakan.
Kelemahan packet switching:
 Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss
packet Jaringan Telekomunikasi 39
Virtual Circuit vs
Datagram
• Packet switching terdiri dari dua teknik, yaitu Datagram dan Virtual
Circuit.
• Datagram: Connectionless
– Setiap paket ditangani/diproses secara independen.
– Setiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap.
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama
dapat menggunakan rute yang berbeda.
• Virtual Circuit: Connection Oriented
– Dilakukan connection setup sebelum pengiriman data dilakukan.
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama.
Jaringan Telekomunikasi 40
Tipe-tipe Packet Switch

Jaringan Telekomunikasi 41
Packet Swiched Datagram

 Node-node jaringan memroses tiap paket secara


independen
Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah
jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa
kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya
kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda

 Paket-paket tersebut disebut datagram


Implikasi dari switching paket datagram :
 Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang
berbeda dari ketika dikirimkan
 Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang
lengkap
Jaringan Telekomunikasi 42
Virtual Circuit Packet Switching
 Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching
dan paket switching
 Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket
 Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan
terlebih dahulu (virtual circuit)
 Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima di tujuan

 Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih


dimungkinkan terjadi interleaving

 Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :


1.Penetapan VC
2.Pentransferan data
3.Pemutusan VC

 Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap


Jaringan Telekomunikasi 43
Routing pada Packet
Switched
3
1 2
8

5
4 6

Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket

Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket


Jaringan Telekomunikasi 44
(+) dan (–) pada virtual circuit vs
datagram
Datagram : Virtual Circuit :
+ Tidak ada waktu call setup + Kedatangan paket sesuai urutannya.
+ Adaptasi yang cepat jika terjadi + Terdapat mekanisme error control.
congestion/network overload.
+ Penetapan satu rute untuk satu
+ Adaptasi yang cepat jika terjadi koneksi.
node failure.
+ Penerima telah bersiap untuk
- Kedatangan paket bisa tidak menerima paket yang datang
sesuai dengan urutannya.
- Adanya delay saat connection setup.
- Adanya beban pemrosesan
- Adaptasi terhadap node failure
karena setiap paket di proses di
setiap node kurang baik.

- Receiver tidak memiliki - Adaptasi terhadap network overload


persiapan terhadap paket yang kurang baik
datang Jaringan Telekomunikasi 45
Beberapa Perbandingan Circuit
Switched dan Packet Switched (1/2)
Circuit switched Packet Switched Packet Switched
connectionless connection-oriented
Dedicated transmission No dedicated path No dedicated path
path
Continuous transmission Transmission of packet Transmission of packet
of data
Messages are not stored Packet may be stored until Packet stored until
delivered delivered
The path is established for Route established for each Route established for entire
entire conversation packet packet
Call setup delay Packet transmission delay Call setup delay; packet
transmission delay
Busy signal if called party Sender may be notified if Sender notified if
busy packet not delivered connection denial
Overload may block call Overload increases packet May block call setup;
setup delay increases packet delay
Jaringan Telekomunikasi 46
Beberapa Perbandingan Circuit
Switched dan Packet Switched (2/2)
Circuit switched Packet Switched Packet Switched
connectionless connection-oriented
User responsible for Network may be Network may be
message loss responsible for responsible for packet
protection individual packet sequences
Fixed bandwidth Dynamic use of Dynamic use of
transmission bandwidth bandwidth
No overhead bits after Overhead bits in each Overhead bits in each
call setup packet packet
Electromechanical or Small switching nodes Small switching nodes
computerized
switching nodes

Jaringan Telekomunikasi 47
Circuit switching vs packet
switching

• Performansi
• Propagation delay
• Transmission time
• Node delay

Jaringan Telekomunikasi 48
ATM
(Asynchronous Transfer Mode)
 ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi.
 Menggunakan paket yang pendek berukuran tetap (53 byte) yang
disebut sel ATM
 Mendukung berbagai jenis trafik
 Data, suara, gambar, video
 Mode real-time dan non real-time
 Transmisi secara connection oriented
 Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service)
 Bandwidth on demand
 High speed network: 25 Mbps – 2,5 Gbps
 Switching via hardware
 Memiliki skalabilitas implementasi
 LAN, MAN, hingga WAN Jaringan Telekomunikasi 49
Komponen Pembentuk Jaringan
Telekomunikasi
Perangkat terminal
 Terminal adalah peralatan yang bertugas
mengubah sinyal informasi asli (suara Contoh : Telepon
manusia, gambar atau lainnya) menjadi
sinyal elektrik atau elektromagnetik atau
cahaya.
 Hal ini diperlukan karena perangkat
transmisi yang mampu menyampaikan
informasi tersebut dari satu tempat ke
tempat lain (yang umumnya tidak dekat)
dalam waktu cepat memang mensyaratkan
agar sinyal informasi diubah menjadi sinyal
listrik (untuk dilewatkan kabel) atau menjadi
sinyal elektromagnetik (untuk dilewatkan
udara) atau menjadi sinyal cahaya (untuk
dilewatkan serat optik).

Jaringan Telekomunikasi 50
Komponen Pembentuk Jaringan
Telekomunikasi
• Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat
ke tempat lain.
• Media transmisi bisa berupa kabel, serat optik, maupun udara
bergantung jarak dari tempat-tempat yang akan dihubungkan dan
banyaknya tempat yang akan dihubungkan.
a. Kabel Tembaga

1. Kabel tembaga adalah pasangan kabel


yang dipakai untuk mengantar informasi
dari pelanggan ke sentral.
2. Umumnya frekuensi yang digunakan
adalah frekuensi pembicaraan (0 – 4
KHz), karena sinyal yang digunakan
adalah sinyal AC dan DC maka
karakteristik dominan yang diperhatikan
adalah redaman kabel dan perubahan
fasa terhadap frekuensi. Jaringan Telekomunikasi 51
Komponen Pembentuk
Jaringan Telekomunikasi
 Kabel koaksial adalah kabel yang terdiri satu kawat inti di
tengah yang dibungkus secara berlapis oleh plastik, kawat
screen, plastik, aluminium foil dan terakhir adalah lapisan
plastik lagi (polyethilene).
 Contohnya adalah kabel antena TV. Kabel koaksial
redamannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel
tembaga biasa. Kabel ini digunakan untuk gelombang yang
membawa kanal multipleks yang besar.

Jaringan Telekomunikasi 52
Komponen Pembentuk Jaringan
Telekomunikasi
c. Kabel Serat Optik

1. Kabel serat optik adalah kabel yang intinya


terbuat dari serat kaca atau bahan plastik
yang kualitas atau kemurnian tinggi sehingga
mampu melewatkan cahaya.
2. Untuk kaca biasanya digunakan kaca silika.
Kabel serat optik biasanya digunakan untuk
hubungan yang jarak jauh dan kabel laut,
untuk hubungan lokal biasanya digunakan
untuk membawa sinyal informasi multimedia.

Jaringan Telekomunikasi 53
Jenis Serat Optik

a). Step Index Single mode b). Step Index Multimode


c). Graded Index Multimode Jaringan Telekomunikasi 54
Optical Source and Optical
Detector
 Sumber cahaya (transmitter)yang dipakai
dalam komunikasi optik adalah :
- Light emitting diodes (LED)
- Injection laser diodes (ILD) atau laser
diodes
 Detektor cahaya sebagai receiver
- p-i-n photodiode
- avalanche photodiode (APD)
Jaringan Telekomunikasi 55
Pengukuran daya sumber
optik

Jaringan Telekomunikasi 56
Pengukuran daya penerima
optik

Jaringan Telekomunikasi 57
SEA-ME-WE 3 Kabel Laut
Ready for Service March 1999
System Length 30, 000 Km
Management Common Carrier Consortium (with return on
investment option)
Cable Stations Japan, Korea, China, Taiwan, Philippines, Hong
Kong, China, Macao, Brunei, Vietnam,
Singapore, Malaysia, Indonesia, Australia, Sri
Lanka, India, Pakistan, UAE, Oman, Djibouti,
Egypt, Turkey Cyprus, Greece, Italy, Morocco,
Portugal, France, UK, Belgium, Germany
Capacity 5.0 Gbps/PR
Restoration Cable (SEA-ME-WE 2)
Initial System Cost $ 1,200 Million

Jaringan Telekomunikasi 58
Transmisi Radio
1. Penggunaan frekuensi radio sangat bergantung pada tujuan dan sifat
aplikasinya.
2. Yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi
kontur/lapangan dan kapasitas kanal.
Transmisi Radio Satelit
Transmisi radio terrestrial Transmisi radio yang menggunakan satelit
Gelombang radio yang termasuk sebagai pengulang atau repeater. Biasanya
dalam kelompok ini merambat digunakan untuk trasmisi jarak jauh dan
tidak jauh atau sejajar permukaan daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan
bumi. menggunakan trasmisi radio terrestrial.
SATELIT

q
hc UPLINK DOWN LINK
h1

h2

hs

Tx d1 d2 Rx

d STASIUN BUMI TX STASIUN BUMI RX

GTX
LP
G RX Kategori Satelit menurut bentuk orbit dan
jaraknya :
•Satelit LEO (Low Earth Orbit)
LTX d
LRX
RSL

PTX Pemancar Penerima


Sensitivitas •Satelit
Jaringan MEO (Medium Earth Orbit)
Telekomunikasi 59
•Satelit GEO (Geostationary Orbit)
Komponen Pembentuk Jaringan
Telekomunikasi
 Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai
lain seperti yang diinginkan.
 Perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi
pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan.
 Peralatan control berfungsi untuk penyelenggaraan, pengendalian, dan
pembangunan hubungan pada peralatan penyambungan.
 Peralatan penyambungan untuk menentukan arah hubungan, peralatan
penyambungan ini mampu menganalisa informasi yang diterimanya dari
pemanggil.
 Peralatan pengebelan berperan untuk memberikan informasi kepada
pelanggan berupa nada-nada tertentu, yaitu nada pilih, nada panggil maupun
nada sibuk. Subscriber Concentration Unit Group Switch Unit
analog
trunk
SLTU MUX Digital
Telephone trunk
MF
SIG MF
SUBS SIG
CONS GROUP
TONE
SUBS.
SWITCH SWITCH CAS
LINE BLOCK BLOCK
CONTR (SCSB)
OLLER
CCS

EXCHANGE CONTROL SYSTEM

ANALOG LINE

Jaringan Telekomunikasi
OPERRATIONS
60
DIGITAL LINE
COMMONDS
CONTROL TERMINAL
PATH
Bentuk Konfigurasi Jaringan
Jumlah sentral  5
S S  1 55  1 5.4 20
N     10 saluran
1. Jaringan Mata Jala 2 2 2 2
Keuntungan dari jaringan mata jala
Jaringan mata jala adalah jaringan yang
1. Tiap sentral mempunyai derajat
menghubungkan antara satu titik dengan
yang sama.
titik lain tanpa melalui satu titik pusat
Sentral
2. Tiap sentral mempunyai hubungan
B
Sentral
A
langsung
3. Peralatan switching dapat lebih
sederhana
4. Syarat saluran lebih murah
Sentral
Sentral
C 5. Bila salah satu saluran
E
penghubung terganggu, maka
Sentral
D hubungan antar sentral masih
tetap dapat dilakukan melalui
Bila jumlah sentral sama dengan S saluran yang lain.
dan jumlah saluran yang dibutuhkan
Kerugian jaringan mata jala
adalah N maka dapat dirumuskan:
1. Efisiensi saluran rendah karena
SS  1 memerlukan banyak berkas
N 2. Konsentrasi saluran agak rendah
2
3.Telekomunikasi
Jaringan Jaringan mata jala yang satu dengan
61
yang lain sulit dihubungkan
Bentuk Konfigurasi Jaringan
2. Jaringan Bintang
Pada sistem yang menggunakan jaringan bintang akan terdapat satu sentral
utama/host/tandem berfungsi sebagai sentral transit yang menghubungkan semua
sentral yang terhubung kepadanya. Sentral
A
Sentral
B

Sentral
Transit

Sifat-sifat jaringan Bintang Sentral


D
Sentral
C

1. Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah


2. Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral dikonsentrasikan melalui
sentral transit, sehingga sentral transit biasanya mempunyai derajat yang
lebih tinggi.
3. Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N atau S = N-1
Contoh : N = 5 sentral maka S = 5 – 1 = 4 saluran
4. Konsentrasi saluran besar
5. Efisiensi saluran tinggi

Kelemahan jaringan bintang


Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua sentral di
Jaringan Telekomunikasi 62
bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan)
Bentuk Konfigurasi Jaringan
3. Jaringan Kombinasi
Bentuk jaringan digunakan dengan tujuan mengambil sifat-sifat baik dari dua jenis
jaringan yang ada. T T

T T

A D
G
F H
B C

Keuntungan Jaringan Kombinasi


• Penggunaan saluran lebih efisien
• Trafik yang kecil dilewatkan melalui link tandem, sedangkan trafik yang besar
dilewatkan melalui link langsung (direct link)
• Memungkinkan menggunakan rute alternatif untuk trafik limpahan dari rute
langsung.
Kelemahan Jaringan Kombinasi
• Perangkat sentral menjadi lebih kompleks sehingga harganya menjadi lebih
mahal.
• Jaringan kombinasi banyak diterapkan di kota-kota besar (metropolitan) dalam
bentuk Multi Exchange Area (MEA) yang
Jaringan mempunyai sentral tandem yang lebih
Telekomunikasi 63
dari satu.
Bentuk Konfigurasi Jaringan
4. Jaringan Cincin
1. Dalam topologi cincin, setiap titik dihubungkan langsung hanya pada dua titik yang
tetangga yang berdekatan.
2. Jika satu titik ingin mengirimkan informasi pada node lain dalam cincin, titik
tersebut harus melewati beberapa titik lainnya yang bertindak sebagai repeater dan
mengirimkan kembali informasi pada saluran outgoing. 1 2

Keuntungan 5 4
• Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall.
• Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak
menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan sederhana
pada cincin tersebut. Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan
mudah dapat diisolasi sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara
keseluruhan.
Kelemahan
1. Bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi.
Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda.
2. Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu (tidak cocok
Jaringan Telekomunikasi 64
digunakan dengan titik yang banyak).
Bentuk Konfigurasi Jaringan
5. Jaringan Bus
1. Topologi bus menggunakan filosofi multipoint (broadcast). Dalam hal ini sebuah
kabel panjang di sebut bus membentuk backbone pada seluruh titik.
2. Jika satu titik menginginkan untuk mengirim data ke beberapa titik maka titik
memasukan data tersebut pada bus, yang akan membawa data tersebut ke node
lainnya melalui jalur bus yang ada.

Keuntungan
• mudah untuk diinstal
• menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan topologi lainnya.
Kelemahannya
• Topologi ini tidak flesibel karena penambahan satu titik menyebabkan perubahan
konfigurasi dan penambahan pajang rata-rata kabel.
• Pengisolasian kerusakan sulit dilaksanakan karena akan menganggu kinerja
jaringan.
• Bila bus mengalami kerusakan maka seluruh titik tidak berfungsi.
Jaringan Telekomunikasi 65
Bentuk Konfigurasi Jaringan
6. Jaringan Pohon

1. Jaringan pohon dapat diturunkan dari topologi bintang yang berhirarki


membentuk sebuah percabangan pohon, hanya beberapa node yang
langsung berhubungan dengan sentral pusat.
2. Sentral pusat berisi repater yang menerima sinyal informasi yang masuk
dan me-regenerate ke sentral di bawahnya yang dituju.
3. Sentral pusat merupakan sentral yang aktif sementara sentral di
bawahnya adalah sentral yang pasif.
4. Kelebihan dan kelemahannya sama dengan topologi jaringan bintang.
Jaringan Telekomunikasi 66
Hirarki Jaringan

 Pada suatu negara yang mempunyai


wilayah geografis yang luas, jika jaringan Sentral Gerbang Internasional SGI

telekomunikasinya hanya terdiri dari sentral


lokal dan tandem saja akan menjadi rumit Tertiary Centre TC TC
dan mahal.
 Pembangunan hubungan panggilan akan
memakan waktu yang lama dan Secondary Centre
SC SC

kemungkinan gagal menjadi tinggi.


 Pemakaian peralatan sentral selama
Primary Centre PC PC
pendudukan panggilan menjadi tidak
efisien, karena banyak sentral transit yang
dilaluinya. Hal ini dapat diatasi dengan
Local Exchange LE LE
menggunakan sesedikit mungkin sentral
perantara dengan menggunakan jaringan
berhirarki untuk memudahkan strategi
ruting Jaringan Telekomunikasi 67
MACAM-MACAM JARINGAN
TELEKOMUNIKASI

PSTN (Public Switch Telephone Network)


 Tahun 1900 dikenal dengan POTS (Plain Old Telephone Service)
 Ciri utama PSTN: komponen/unsur jaringan mengacu pada pelayanan
telapon analog.
 Local loop harus transmisi analog (0 – 4 KHz/kanal)
 Sentral (LE, TE, LDC dan ISC) dan jaringan hubung (lokal, nasional,
internasional) boleh digital
LE

 LE
ISC

Sentral Lokal
End Centre
ISC Jaringan Penghubung
Fax Local Exchang Internasional
(LE) TE
modem
LDC
Komputer

LDC
LDC

Jaringan Lokal Pelanggan/


local loop/ subscriber line Jaringan Penghubung
Nasional (trunk)
TE = Tandem Exchange (Sentral Tandem)
LDC = Long Distance Centre
Jaringan Telekomunikasi
Junction Line/
Jaringan Penghubung Lokal
68
ISC = International Switching Centre (SGI)
Lokal Loop PSTN
 Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
RK KP TB
P RS
x IKR
S SP
Posisi jaringan penanggal
Sentral RPU
TB
RS
Drop Wire
Kabel Catuan Langsung
IKR
TP

Terminal
Jaringan kabel lokal catu langsung Jalur Blok

MDF DP Saluran penanggal


KTB

DP Saluran penanggal
STO KTB

DP Saluran penanggal
Jaringan kabel distribusi
KTB

Jaringan kabel catu tidak langsung Kabel Distribusi

MDF Kab. Sekunder DP Saluran penanggal Terminal


KTB Blok
RK
Kabel primer Kab. Sekunder DP Saluran penanggal
STO KTB

DP Saluran penanggal Roset


KTB
Kab. Sekunder

Jaringan Telekomunikasi 69
Lokal Loop PSTN
 HDSL ( High bit rate Digital Subscriber Loop)
Konfigurasi HDSL
Penempatan perangkat HDSL
pada Jarlokat

COT (Central Office Terminal)


RT (Remote Terminal)

Jaringan Telekomunikasi 70
Lokal Loop PSTN
 Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf)
MDF ONU
CB DDF

PS
FO

FO FO

FO
V5.X
FDF ODN

LE OLT metalik

Telephone
ONU

CB : Channel Bank
DDF : Digital Distribution Frame Telephone

FDF : Fiber Distribution Frame


FO : Fiber Optic Fiber To The Home ( FTTH)
LE : Local Exchange fiber optik
LE
MDF : Main Distribution Frame
ODN : Optical Distribution Network Fiber To The Curb
kabel tembaga fiber optik
OLT : Optical Line Termination LE
ONU : Optical Network Unit curb

PS : Passive Splitter HFC (Hybrid Fiber Coax)


Jaringan Telekomunikasi 71
Lokal Loop PSTN
 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)

KONFIGURASI DASAR

SUBCRIBER
RADIO TERMINAL Telephone
BASE STATION
SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)
RADIO TOWER
(ANTENA)

HANDHELD
Sistem radio kanal tunggal

SUBCRIBER
RADIO TERMINAL Telephone
BASE STATION
SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)
RADIO TOWER
(ANTENA)

Jaringan Telekomunikasi 72
Lokal Loop PSTN
 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
Sistem Radio kanal banyak

Telephone

BASE STATION BASE STATION


SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)
RADIO TOWER RADIO TOWER
(ANTENA) (ANTENA)

Telephone

Sistem radio multi akses


Telephone

Telephone

SUBCRIBER
RADIO TERMINAL
BASE STATION
SENTRAL LOKA L
(lOCAL EXCHANGE)
RADIO TOWER
(ANTENA) Telephone

Telephone

Jaringan Telekomunikasi 73
REPEATER
Telephone
ISDN (Integrated Services Digital Network)
Evolusi Jaringan

PSTN
Jaringan
PSPDN Eksklusif
OTHER
NT PSTN
Integrasi
ISDN PSPDN Tahap Awal
(ISDN)
NT OTHER
Konvergensi
JARINGAN TUNGGAL Jaringan
Integrasi Jaringan

Jaringan Telekomunikasi 74
Lingkungan IN
 Service user: pihak yg melakukan dialing untuk
memanfaatkan service IN.
 Service subscriber: pihak yang memiliki nomor
langganan servis IN dan dapat diakses oleh user.
 Network operator: pihak yang mengontrol logic dan
jaringan (servis) sehingga service user dan service
subscriber dapat menjalankan bisnis.
 Service operator: pihak yang memperkenalkan dan
mengoperasikan servis
 Service provider: pihak yang mensupport service IN

Jaringan Telekomunikasi 75
FreeCall

Cabang
Bandung Cabang
Kantor
Surabaya
Pusat
Jakarta
Service
Management

Cabang
Statistic
0800-1-888888
Medan
Waktu
Bill 08-17 17-08
Origin

IN Jakarta Jakarta Jkt


PSTN/ISDN Bandung Bandung Jkt
Surabaya Surabaya Jkt
Medan Medan Jkt

Bill
0800-1-88888

Jaringan Telekomunikasi 76
PLMN (Public Land Mobile Network)

 Konfigurasi Dasar

BS MS C L DC
fiber/radio
MS Base Station Mobile Switching Long Distance Centre
(Mobile Station) Centre

RBS
PSTN
PSTN
RBS
MSC

MSC

Jaringan Telekomunikasi 77
PLMN (Public Land Mobile Network)

GSM/GPRS network
 GSM

Serving GPRS Support Node (SGSN)


Gateway GPRS Support Node (GGSN)

Jaringan Telekomunikasi 78
PLMN (Public Land Mobile Network)
 EDGE (Enhanced Data rate for GSM Evolution)

EDGE implementation

•RNC = Radio Network Controller


•UMTS = Universal Mobile
Telecommunications System
•UTRAN = UMTS Terrestrial Radio
Access Network

Jaringan Telekomunikasi 79

Anda mungkin juga menyukai