Anda di halaman 1dari 28

TB PARU

dr. Muhammad Wildanas Solfi


UPT. Puskesmas Pai
TB PARU
 Penyakit menular
 Oleh kuman Mycobacterium Tuberculosa
 Menyerang paru dan organ lain
Otak
Kelenjar
Kulit
Tulang
Sendi
PENYEBAB

Mycobacterium Tuberculosa
 Batang
 Tahan asam
 Cepat mati dengan sinar matahari
 Tahan hidup dalam tempat lembab dan gelap
PENULARAN
Percikan dahak (droplet)

Bronkus mucosilier

Alveoli makrofage

Jaringan interstitial di eliminasi


Dimasukkan ke kelenjar peribronkial

Perihiler

Cervikalis supervicial
Infeksi Primer
 Droplet sampai ke alveolus melalui pertahanan mucosilier
 Terbentuk komplek primer 4-6 minggu
 Masa inkubasi : masa mulai infeksi sampai sakit (± 6 bulan)
TB pasca primer
 Terjadi beberapa bulan sampai tahun sesudah infeksi primer
 Timbul gejala :
 Efusi pleura
 Hemoptisis
 Pneumothorax
 TB otak
 TB tulang
 TB kulit
 TB sendi
Asal penularan
 Endogen : reaktivasi dari sisa proses lama, sisa fokus primer
 Exogen : reinfeksi (tertular)
Resiko penularan
100 ribu penduduk

1% terinfeksi (1000 orang)

10% sakit (100 orang)

25% mati 50% BTA - 25% Kronis


Gejala umum
 Batuk > 3 minggu
 BB menurun
 Nafsu makan menurun
Gejala penyerta
 Batuk darah
 Dahak darah
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Keringat malam hari
 Demam lebih dari 1 bulan
Curiga TB pada anak
 Kontak serumah BTA +
 Batuk > 3 minggu
 BB menurun baik dengan penanganan yg baik
 Demam lama dan berulang
 Gejala spesifik (kelenjar limfe, otak, tulang)
 Uji tuberkulin + (>10mm)
 Foto rongent +
Diagnosa
 Dewasa
 Klinis
 Pemeriksaan sputum SPS
 Radiologis
 Anak
 Klinis
 Radiologis
 Uji tuberkulin
Pencegahan
Vaksin BCG pada bayi sebelum umur 2 bulan
PENGOBATAN
 Prinsip : kombinasi, terus menerus, lama
 Pengobatan dibagi 2 :
 Intensif (2 bulan) : untuk menyembuhkan
 Lanjutan (4 bulan) : mencegah kekambuhan
 Selama pengobatan :
 BTA + : jauhkan 2 bulan
 BTA - : jauhkan 2 minggu
Dewasa
 Dosis sekali minum sesuai berat badan (1 tablet per 15 kg)
 Intensif minum tiap hari, lanjutan seminggu 3 kali
 2HRZE/4H3R3 (kategori 1)
 Periksa dahak SPS ulang akhir bulan ke 2 dan akhir bulan ke 5
Anak
 Dosis di sesuaikan dengan berat badan anak
 Intensif dan lanjutan minum setiap hari
 2HRZ/4HR (kategori 3)
 Kontak serumah +
 Gejala + : pemeriksaan tambahan (foto rongent, uji
tuberkulin)
 Gejala - : isoniasid 5 mg/kg/hr selama 6 bulan, BCG - :
BCG setelah pengobatan
Terima kasih......

Anda mungkin juga menyukai