Anda di halaman 1dari 14

Bahasa Sebagai Sarana

Berfikir Ilmiah

Pertemuan ke VII
HAKIKAT BERFIKIR ILMIAH
 Seseorang Semakin berfikir maka semakin bertambah
kemampuan berfikirnya.
 Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan
untuk berfikir serta menggunakan akalnya semaksimal
mungkin.
 Seseorang yang tidak berfikir berada sangat jauh dari
kebenaran dan menjalani suatu kehidupan yang penuh
kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya dia tidak akan
mengetahui tujuan penciptaan alam dan arti keberadaan
dirinya di dunia
Memaknai berfikir
 Ada dua cara pandang dalam memaknai berfikir: yakni berfikir Alamiah
dan berfikir Ilmiah.
 Berfikir Alamiah: yakni berfikir dengan menggunakan pola penalaran
berdasarkan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam
sekitarnya.
 Berfikir Ilmiah: yaitu berfikir dengan pola penalaran berdasarkan sarana
tertentu secara teratur dan cermat.

 Berfikir Ilmiah merupakan landasan atau kerangka berfikir penelitian ilmiah.


Hal ini bisa dilakukan jika berfikir itu logis (masuk akal) empiris (dibahas
secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan).
Beberapa Pendapat Berfikir Ilmiah

 Salam: berfikir ilmiah yaitu proses atau aktivitas


manusia untuk mendapatkan atau menemukan
ilmu.
 Jujun S SuriaSumantri: kegiatan yang
menggabungkan induksi dan deduksi
 Khadijah: berfikir dalam hubungan yang luas
dengan dengan pengertian yang lebih kompleks
disertai pembuktian-pembuktian.
Sarana
 Sarana berfikir ilmiah merupakan alat yang membantu
kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.
 Tanpa Penguasaan sarana berfikir ilmiah dengan baik maka
kegiatan ilmiah yang baik tidak dapat dilakukan.
 Sarana berfikir ilmiah bukanlah merupakan kumpulan ilmu,
melainkan merupakan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah
 Fungsinya ialah: membantu proses metode ilmiah
 Tujuannya: memungkinkan seseorang menelaah ilmu secara
baik.
Bahasa Sebagai sarana berfikir Ilmiah
 Pengertian Bahasa
 Jujun Suparjan Suriasumantri menyebut bahasa sebagai serangkaian bunyi
dan lambang yang membentuk makna. Lebih lengkapnya, bahasa adalah
“a systematic means of communicating ideas of feeling by the use of
conventionalized signs, sounds, gestures, or marks having understood
meanings”.
 Dalam KBBI (1991:77), diterakan bahwa bahasa ialah “sistem lambang
bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
diri”. Definisi-definisi bahasa tersebut menekankan bunyi, lambang,
sistematika, komunikasi, dan alat.
 ‫عرف القدماء اللّغة بأنها أصوات يعبر بها كل قوم عن أغراضهم‬
 Wittgenstein: Bahasa merupakan suatu bentuk pemikiran yang
bisa dipahami, dimengerti, berhubungan dengan kenyataan, dan
memiliki struktur dan bentuk yang logis.
 Ferdinand De Saussure: Bahasa merupakan salah satu ciri yang
menjadi pembeda, hal ini karena dengan memakai bahasa maka
setiap kelompok yang ada pada masyarakat dapat menjadi dirinya
sebagai kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain.
 menurut syamsuddin adalah alat yang digunakan dalam
membentuk perbuatan, pikiran, perasaan, serta keinginan dimana
menggunakan alat untuk mempengaruhi dan dipengaruhi.
Karakter bahasa
 1. sistemis: memiliki pola dan aturan
 2. arbiter: kata sebagai simbol berhubungan
secara tidak logis dengan apa yang
disimbolkannya.
 3. ucapan atau vocal bahasa berupa bunyi
 4. sebagai simbol yang mengacu pada
objeknya
Konteks Bahasa Ilmiah
 1. Informatif: yang berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapkan
informati atau pengetahuan. Hal ini dinyatakan secara ekplist dan
jelas untuk menghindari kesalahpahaman informasi
 2. reproduktif: yaitu bahwa pembicara atau penulis menyampaikan
informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh
pendengar atau pembaca.
 3. intersubjektif: ungkapan yang dipakai mengandung makna yang
sama bagi para pemakainya.
 Antiseptik: berarti bahwa bahasa ilmiah itu objektif dan tidak
memuat unsur emotif, kendatipun pada kenyataannya unsur emotif
ini sulit dilepaskan dari unsur irfomatif.
Fungsi Bahasa
 Instrumental: penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang
bersifat materi seperti makan, minum
 Regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan
tingkahlaku.
 Interaksional: untuk saling mencurahkan perasaan pemikiran antara
seseorang dan orang lain.
 Personal: mencurahkan perasaan dan pikiran
 Heuristik: penggunaan bahasa untuk mengungkap tabir fenomena dan
keinginan untuk mempelajarinya.
 Imajenatif: mengungkapkan imajenasi manusia seseorang dan gambaran
tentang disdovery seseorang dan tidak sesuai dengan realitas
 Representasional: menelaah bahasa ilmiah perlu dijelaskan tentang
penggolongan bahasa.
Penggolongan bahasa
 Pertama: Bahasa alamiah: bahasa yang digunakan sehari-hari untuk
menyatakan sesuatu yang tumbuh atas pengaruh alam sekelilingnya.
 Bahasa alamiah dibagi menjadi dua:

 1. Bahasa Verbal (bahasa biasa): adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis
(written) atau lisan (oral).

 2. Bahasa Non-Verbal (bahasa Isyarat). Bahasa non verbal sendiri di


antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-
simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Kedua: Bahasa Buatan
 Bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan akar
pemikiran untuk maksud tertentu.
 Bahasa buatan dibagi dua:
 1. bahasa istilah: kata atau gabungan kata yang dengan cermat meng-
ungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu. Contoh Sholat
 2. bahasa artifisial/ bahasa simbolis. bahasa simbol adalah bahasa yang
digunakan untuk menterjemahkan ide atau emosi atau keinginan atau
peristiwa ke dalam simbolisasi. Pada intinya, bahasa simbol adalah bahasa
makna.
 Contoh bahasa simbol; Sebuah perusahaan multinasional besar, Hewlett
Packard mempunya logo tanda tambah (+). Logo tersebut dapat
diartikan sebagai simbolisasi sebuah perusahaan yang berkeinginan terus
mempunyai produk, kinerja serta filosofi yang terus bertambah nilainya.
Dalam kasus ini, logo tanda tambah (+) adalah bahasa simbol Hewlett
Packard.
Jadi……………….
 Bahasa buatan yang dimaksud adalah bahasa ilmiah.
 Bahasa ilmiah dapat dirumuskan yaitu bahasa buatan yang diciptakan para
ahli dalam bidangnya dengan menggunakan istilah atau lambang untuk
mewakili pengertian-pengertian tertentu.
 Bahasa ilmiah pada dasarnya merupakan kalimat dekralatif atau suatu
pernyataan yang dapat dinilai benar atau salah, baik menggunakan bahasa
biasa sebagai bahasa pengantar untuk mengkomunikasikan karya ilmiah
dalam penelitian ilmiah.
 Dalam konteks bahasa sebagai sarana kajian ilmiah lebih berfungsi sebagai
alat komunikasi untuk untuk menyampaikan jalan fikiran seluruh proses
berfikir ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai