Anda di halaman 1dari 31

PRINSIP-PRINSIP

MANAJEMEN

OLEH :
Drs. Nanang Djuni Hermanto, M.MPd
Secara sederhana prinsip-prinsip menejemen berarti dasar-
dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan
sebuah manajemen. Atau juga dapat disebut sebagai teori
rancangan ( Design Theory )

Simple management principles and values ​that are at the core


of management's success. Or it can also be called a design
theory (Design Theory)
Prinsip-prinsip Manajemen :
 Prinsip-prinsip Manajemen :

1. Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran


( Management By Objective / MBO ).
>- Unsur-unsur
>- Kelebihan MBO
>- Kekurangan MBO

2. Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang


( Management By Human / MBH )

3. Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi.


( Management By Information )
.
1. Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran
/ Management By Objective / MBO :

MBO merupakan teknik manajemen yang membantu memperjelas dan


menjabarkan tahapan tujuan organisasi. Dengan MBO dilakukan proses
penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan.

MBO is a management technique that helps to clarify and describe the


stages of an organization's goals. With MBO, the process of determining
shared goals between superiors and subordinates is carried out.
 Management By Objective / MBO,
mengandung Unsur-unsur :

a. Komitmen pada Program


b. Penentuan sasaran pada tingkat puncak.
c. Sasaran individu
d. Peran aktif pada semua tingkatan manajer
e. Otonomi Pelaksanaan rencana
f. Penilaian Prestasi.

d. Active role at all manager levels


a. Commitment to the Program
e. Autonomy Implementation of the
b. Setting targets at the peak level
plan
c. Individual target
f. Performance Evaluation.
Kelebihan MBO :
The advantages of MBO :
 Kelebihan MBO yaitu :
a. Management tends to be
better, because of the
a. Pengelolaan cenderung
lebih baik, karena necessity to make the
keharusan membuat program.
program. b. The role and function of
b. Peranan dan fungsi the organizational
struktur organisasi harus structure must be clear.
jelas. c. Individuals commit
c. Individu mengikat diri themselves to their
pada tugas-tugasnya. duties.
d. Pengawasan lebih d. More effective
efektif berkembang. supervision develops
a.Tidak mudah menanamkan
pemahaman untuk mempelajari a.It isn’t easy to instill
penggunaan tehnik MBO secara understanding to learn the
tepat. proper use of MBO techniques.
b.Tidak mudah menentukan b. It isn’t easy to set goals by
tujuan dengan memberikan giving members the opportunity
kesempatan kepada para anggota to participate.
untuk berpartisipasi. c. Not assessing work
c. Tidak menilai prestasi kerja performance
d. Kemungkinan akan d. It will likely cause problems in
menimbulkan masalah dalam the MBO process and the focus
proses MBO dan titik berat akan will shift from judging to helping
bergeser dari menilai menjadi subordinates.
membantu bawahan.
2. Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang / Management
By Human / MBH

Manajemen berdasarkan orang merupakan suatu konsep


manajemen modern yang mengkaji keterkaitan dimensi
perilaku, komponen sistem dalam kaitannya dengan
perubahan dan pengembangan organisasi.

People-based management is a modern management concept


that examines the interrelationship of behavioral
dimensions, system components in relation to organizational
change and development.
Manajer pada umumnya bekerja pada lingkungan yang
selalu berubah. Perubahan lingkungan yang
bermacam-macam, menuntut organisasi untuk selalu
menyesuaikan diri. Namun, pengembangan SDM
haruslah diimbangi dengan pengembangan organisasi.
.
Oleh karena itu perubahan prilaku dan perubahan
organsasi merupakan suatu yang tidak terelakan.

Managers generally work in an ever changing


environment. Changes in various
environments, require organizations to always
adjust. However, HR development must be
balanced with organizational development.
Therefore, behavior change and organizational
change is inevitable
3. Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi /
Management By Information
Dalam pelaksanaan
kegiatan manajemen,
informasi merupakan
suatu item yang sangat
dibutuhkan oleh seorang
manajer dalam In carrying out
melaksanakan tugasnya. management activities,
information is an item that
is needed by a manager in
carrying out his duties.
Informasi tersebut disediakan oleh suatu sistem informasi
manajemen ( Management Information System/MIS ) yaitu suatu
sistem yang menyediakan infomasi untuk manajer secara teratur.
Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan
pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.

The information is provided by a management information system


(Management Information System / MIS), which is a system that
provides information to managers on a regular basis. This
information is used as a basis for monitoring and evaluating
activities and the results achieved.

1 Adapun Menurut Henry Fayol. Seorang industrialis asal Perancis, prinsip-
prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di
pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah.
According to Henry Fayol. A French industrialist, principles in management
should be flexible in the sense that they need to be considered in accordance
with special conditions and changing situations.
Prinsip - prinsip umum manajemen secara umum menurut Henry Fayol terdiri
dari :
General principles of general management according to Henry Fayol consist
of:
1. Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam
penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like and dislike. Ini akan memberikan jaminan
terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.
1. Division of work (Division of work). The division of labor must be adjusted
to the capabilities and expertise so that the implementation of work runs
effectively. Therefore, the placement of employees must use the principle of
the right man in the right place. The division of labor must be rational /
objective, not subjective emotional based on likes and dislikes. This will
guarantee stability, smoothness and work efficiency.
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and
responsibility)
 Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk
melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau
diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung
jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat
memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan
wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin
kecil pula pertanggungjawaban demikian pula
sebaliknya.
 Each employee is equipped with the authority to do work
and each authority is inherent or followed by
accountability. Authority and responsibility must be
balanced. Every job must be able to provide
accountability in accordance with the authority.
Therefore, the smaller the authority the smaller the
responsibility and vice versa.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan Discipline is a feeling of being
patuh terhadap pekerjaan yang obedient and obedient to the work that
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini is the responsibility. This discipline is
berhubungan erat dengan wewenang. closely related to authority. If the
Apabila wewenang tidak berjalan authority does not work properly, then
dengan semestinya, maka disiplin the discipline will be lost.
akan hilang

4. Kesatuan perintah (Unity of


command)
In carrying out the work, employees
Dalam melaksanakan pekerjaan,
must pay attention to the principle of
karyawan harus memperhatikan
unity of command so that the work can
prinsip kesatuan perintah sehingga
be carried out properly. Employees must
pelaksanaan kerja dapat dijalankan
know to whom he must be responsible
dengan baik. Karyawan harus tahu
in accordance with the authority he
kepada siapa ia harus bertanggung
obtained.
jawab sesuai dengan wewenang yang
diperolehnya.
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan
pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan
kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang
berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat
wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus
mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan.
Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari
pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan
perintah.

The direction of the union is closely related to the division of labor. Unity of
direction also depends on unity of command. In the implementation of work,
there could be two orders that lead to the opposite direction. Therefore, it is
necessary to have a clear flow from which the employee has the authority to
carry out the work and to whom he must know the limits of his authority and
responsibility so that mistakes do not occur. The implementation of the uniting
direction (unity of directiion) cannot be separated from work doubts, authority
and responsibilities, discipline, and unity of command.
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
/Prioritizing the interests of the organization above one's own interests
 Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan
organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya
tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip
pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat
terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga
memiliki disiplin yang tinggi.
 Every employee can devote personal interests to the interests of the
organization if he has an awareness that personal interests actually depend
on the success or failure of the organization's interests. The principle of
dedication to personal interests to the interests of the organization can be
realized, if each employee feels happy at work so as to have high discipline
8. Centralization (Pemusatan)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan.
Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau
manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan
wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab.
Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation
of authority)
Concentration
Centration of of authority
authority willwill lead
lead to to a concentration
a concentration of of responsibility
responsibility in in
anan activity.
activity. TheThe
final
final responsibility
responsibilitylies
liesininthe
theperson
personwho whoholds
holdsthe thehighest
highestauthority
authorityorortop
topmanager.
manager.
Concentration
Concentrationdoes doesnot
notmean
meantherethereisispower
powertotouseuseauthority,
authority,butbutrather
rathertotoavoid
avoidconfusion
confusionof
authority and and
of authority responsibility.
responsibility.ThisThis
centralization
centralizationof authority also also
of authority doesdoes
not eliminate
not eliminatethe the
principle of delegation of authority.principle of delegation of authority.
9. Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini
mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang
terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan
adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Hierarchy
Hierarchy (level) The division
.The division of labor
of labor raisesraises the existence
the existence of superiors
of superiors and subordinates.
and subordinates. If
If this
this division
division of labor
of labor covers
covers a large
a large enough
enough area
area it will
it will create
create a hierarchy.
a hierarchy. Hierarchy
Hierarchy is
is measured
measured from
from the the biggest
biggest authority authority
that isthat is in
in the topthe top manager
manager and soand sosequence.
on in on in sequence. with
with this
this hierarchy,
hierarchy, every
every employee
employee will
will know
know toto whom
whom hehe must
must bebe responsible
responsible andand from
from whom
whom hehe
gets orders gets orders
10. Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan
merupakan syarat utama karena pada Order in carrying out work is the main
dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja requirement because basically no one can
dalam keadaan kacau atau tegang. work in a chaotic or tense situation. Order
Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat in a job can be realized if all employees,
terwujud apabila seluruh karyawan, baik both superiors and subordinates have
atasan maupun bawahan mempunyai high discipline. Therefore, order and
disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, discipline are needed in achieving goals.
ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan
dalam mencapai tujuan.

11. Keadilan dan kejujuran


Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu Justice and honesty is one of the
syarat untuk mencapai tujuan yang telah requirements to achieve the specified
ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait goals. Fairness and honesty are related
dengan moral karyawan dan tidak dapat to employee morale and cannot be
dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus separated. Justice and honesty must be
ditegakkan mulai dari atasan karena atasan upheld from the supervisor because the
memiliki wewenang yang paling besar. Manajer superior has the most authority. A fair
yang adil dan jujur akan menggunakan and honest manager will use his
wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk authority as well as possible to do justice
melakukan keadilan dan kejujuran pada and honesty to his subordinates.
bawahannya.
7. Penggajian pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya
kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan
sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan
ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus
dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian
harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga
karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for
more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang
sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam
bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.

Payroll employees Salary or wages for employees is a compensation that determines


the realization of fluency in work. Employees who are overwhelmed with feelings of
anxiety and lack will find it difficult to concentrate on their duties and obligations so as to
result in imperfections at work. Therefore, the payroll principle must consider how
employees can work in peace. The payroll system must be calculated in order to create
discipline and enthusiasm for work so that employees compete to make greater
achievements. The principle of more pay for more prestige (more pay for more
achievement), and the principle of equal pay for the same achievement need to be
applied because if there are differences will lead to lethargy at work and may lead to
undisciplined actions.
12. Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga
sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar.
Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja
yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki
keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak
terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan
menimbulkan goncangan dalam bekerja.

Stability of employee conditions In every activity the stability of


employees must be maintained as well as possible so that all work
runs smoothly. Employee stability is realized due to good work
discipline and order in activities. Humans as cultured social beings
have desires, feelings and thoughts. If their desires are not
fulfilled, feelings of distress and chaotic thoughts will cause
shocks at work.
13. Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa
menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian
pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan,
pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang
datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai
orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan
terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja.
Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari
prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

Initiative arises from within someone who uses the power of thought.
The initiative raises the will to realize something that is useful for the
completion of the job as well as possible. So in the initiative of
gathering one's will, feelings, thoughts, expertise and experience.
Therefore, every initiative that comes from an employee must be
respected. Initiative (initiative) implies respect for others, because it
is essentially human beings need appreciation. Any rejection of
employee initiatives is one step to reject workplace passion.
Therefore, a wise manager will gladly accept the day the initiatives
were born by his employees.
14 Semangat kesatuan dan semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu
rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan
semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan
akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai
kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan
lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya.
Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu
melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp),
sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-
cara yang kasar akan melahirkan friction de corp
(perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.

Every employee must have a sense of oneness, that is, a sense of unity
and continuity so as to create a spirit of good cooperation. the spirit of
unity will be born if every employee has an awareness that every
employee means to other employees and other employees are needed by
him. Managers who have leadership will be able to give birth to a spirit of
unity (esprit de corp), while managers who like to force in rude ways will
give birth to friction de corp (split in corps) and bring disaster.
Pendekatan Manajemen
Ada dua istilah yang berhubungan dengan pendeketan
manajemen :
 Pemikiran Manajemen (management thought) : teori
yang mengantar manajer dalam memahami dan
mengatur orang2 yang bekerja untuk mereka.

 Teori Manajemen: teori manajemen dibutuhkan untuk


memprediksi dan mengontrol perilaku manusia dalam
lingkungan kerja.
Pendekatan Utama Dalam Teori Manajemen
 Pra – Klasik
Praktek-praktek manajerial dan manajer ahli serta perhatiannya terhadap
efisiensi dan efektifitas organisasi sudah ada sejak sebelum Revolusi
Industri di Inggris
 Klasik ( Pendekatan Tradisional/Pendekatan Mekanistik )
Cabang Utama Pendekatan Klasik Untuk Manajemen Adalah :
a) Pendekatan Manajemen Ilmiah
b) Pendekatan Manajemen Administratif
c) Pendekatan Manajemen Birokrasi
 Pendekatan Manajemen Perilaku
a) Pendekatan Hubungan Manusia
b) Pendekatan Perilaku
 Pendekatan Kuantitatif
a) Manajemen Science
b) Manajemen Operasi
 Pendekatan Manajemen Kontemporer
a) Teori Sistem
b) Pendekatan Kontingensi
PENDEKATAN KLASIK

Pendekatan Manajemen
Ilmiah
 Tokoh gerakan manajemen
ilmiah adalah FW. Taylor
(Bapak gerakan manajemen
ilmiah). Karyanya adalah
Principles of Scientific
Management.
 Pemikirannya adalah Teori
Fisiologi, yaitu pengaturan
penggunaan fisik manusia
sebaik2nya dalam proses
produksi.
Pendekatan Manajemen
Administratif
 Tokoh : Henry Fayol
 Pendekatan Manajemen
Administratif adalah
pendekatan yang berpusat
pada prinsip2 yang dapat
digunakan oleh manajer untuk
koordinasi kegiatan dlm
organisasi.
 Pendekatan ini menitik
beratkan pada para manajer
(Top Level Theory).
Pendekatan Manajemen
Birokrasi
 Pendekatan manajemen
birokrasi merupakan
pendekatan manajemen
ideal untuk organisasi.
 Menekankan pada aturan-
aturan, herarkhi,
pembagian kerja yang
jelas dan tuntas,
mengikuti prosedur-
prosedur, menitik
beratkan pada struktur
organisasi secara
menyeluruh.
Pendekatan Manajemen Perilaku
Pendekatan Hubungan
Manusia
 Tokoh : Elton Mayo
 Pemikirannya: Howthorne
study.
 Produktivitas bukan disebabkan
oleh aspek fisik (lingkungan
kerja, upah, dll), tetapi
disebabkan oleh saluran reaksi
emosional yang rumit
(perhatian pimpinan, supervisor
yang simpatik, hubungan baik
dengan teman kerja/atasan)
Pendekatan Perilaku
 Menekankan faktor manusia
secara manusiawi dan
individual
 Tokoh : Abraham Maslow
 Pemikirannya : Herarkhi
kebutuhan manusia
 Manusia memasuki
organisasi untuk memenuhi
kebutuhannya (kebutuhan
fisik, mencari teman,
harga diri,mendapatkan
penghasilan, dsb)
 Organisasi ingin berproduksi
memerlukan sumbangan
(kerja) dari tenaga kerja.
PENDEKATAN KUANTITATIF
 Dasar pendekatan
kuantitatif : adanya asumsi
bahwa teknik matematik,
statistik dan bantuan
informasi dapat digunakan
untuk pembuatan
keputusan, pemecahan
masalah managerial dan
efektivitas organisasi.
 Cabang-cabang utama
pendekatan kuantitatif :
1. Manajemen science
2. Manajemen operasi
PENDEKATAN MANAJEMEN KONTEMPORER
 Pendekatan modern
menghormati “pendekatan
klasik”, “pendekatan perilaku”
dan “pendekatan kuantitatif”.
 Para ahli mengakui bahwa tidak
satupun teori/pendekatan yang
berlaku universal untuk segala
situasi, karena setiap organisasi
selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
 Cabang Utama Pendekatan
Kontemporer :
1. Teori sistem
2. Pendekatan Kontingensi

Anda mungkin juga menyukai