Anda di halaman 1dari 32

Journal

Reading
Mila Camelia

30101507491

Pembimbing :

dr. Nindyan Prawasari, Sp. M


IDENTITAS JURNAL

– Judul artikel: Infectious endophthalmitis leading to


evisceration: spectrum of bacterial and fungal
pathogens and antibacterial susceptibility profile
– Tahun terbit: 2019
– Penulis: Dave, et al
– Jurnal: Journal of Opthalmic Inflammation and
Infection
ABSTRAK
Tujuan • Menggambarkan spektrum pathogen bakteri dan jamur pada kasus endophtalmitis
yang membutuhkan eviserasi dan melaporkan kerentanan antimikrobanya

Metode • Penelitian deskriptif retrospektif yang mengkaji berbagai kasus endophtalmitis


• Dilakukan dari Januari 2004 hingga Desember 2017
• Didapat sampel vitrosa dari semua pasien untuk pemeriksaan bakteri dan jamur
• Kerentanan bakteri diuji dengan metode disk-diffusion

Hasil • Tampak positif kultur pada 388 kasus (48,2%)


• Endophtalmitis paling sering membutuhkan eviserasi adalah keratitis post-microbial
(diikuti psot-trauma dan post-bedah katarak)
• S. pneumoniae adalah isolate bakteri tersering
• Kerentanan bakteri gram positif tertinggi adalah dengan vankomisin, gram negative
dengan imipenem

Kesimpulan • Endophtalmitis karena Pneumococci, Aspergillus, dan Pseudomonas bisa menjadi


fulminan dan berkembang membutuhkan eviserasi walaupun sudah ditangani segera
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

– Endophtalmitis adalah kondisi okuler yang ditandai dengan inflaamsi


lapisan dalam mata diikuti oleh eksudasi kavitas vitrosa
– Kondisi tersebut membutuhkan manajemen segera dengan antibiotic
intraokuler yang sering kombinasi dengan vitrektomi pars plana
– Endophtalmitis sering berujung ke kebutaan yang nyeri atau mnejadi
panophtalmitis dimana infeksi menyebar ke sklera dan kapsula tenon
dan membutuhkan eviserasi
PENDAHULUAN

– Lu et al meneliti resiko eviserasi pada endophtalmitis setinggi 14,3%


– Tsai et al menemukan resiko eviserasi lebih tinggi yaitu 23,2%
– Penyebab yang mungkin adalah organisme virulen dengan pola
resistensi tinggi
– Masih belum ada literatur yang menggambarkan spektrum organisme
penybab endophtalmitis
– Penelitian ini bertujuan menggambarkan berbagai organisme dan pola
resistensi pada endophtalmitis
METODE
Desain Penelitian • Deskriptif, retrospektif konsekutuf (seri kasus)

Sampel Penelitian • Pasien di Insititut mata Prasad, Hyderabad, India dari


Januari 2004 hingga Desember 2017
Pengambilan data • Mengisolasi bakteri dari sampel vitrosa dengan
analyrical porifle index (API) dan system Vitec-2 compact
• Sampel eviserasi ditransport pada botol steril dan
dikultur
• Kerentanan bakteri ditentukan dengan metode disk-
diffusion

Analisis Statistik • Tidak dilakukan analisis statistik


HASIL PENELITIAN
ETIOLOGI ENDOPHTALMITIS YANG
MEMBUTUHKAN EVISERASI
BERBAGAI ORGANISME
PADA SAMPEL
EVISERASI
BERBAGAI ORGANISME PADA
SAMPEL EVISERASI
RESISTENSI BAKTERI
RESISTENSI BAKTERI
RESISTENSI BAKTERI
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

– Peneliitan ini menunjukkan bahwa isolate tersering pada


endophtalmitis adalah Streptococcus pneumoniae diikuti
dengan Aspergillus dan Pseudomonas Aeruginosa
– Penelitian sebelumnya juga melaporkan Pseudomona
aeruginosa sebagai organisme tersering
– Miller et al melaporkan bahwa endophtalmitis mempunyai
tingkat eviserasi yang cukup rendah, mungkin karena
kerentanan antibiotic pada kasus penelitian tersebut masih
100%
PEMBAHASAN

– Di penelitian ini, bakteri pneumococcal mempunyai pola


sensitivitas yang bervariasi
– Tingginya tangka eviserasi di penelitian ini dapat
disebabkan oleh respon inflamasi dari Streptococcus
pneumoniae beserta eksotoksin dan enzimnya
– Faktor virulen yang dapat mempengaruhi berupa kapsula
polisakarida yang mencegah fagositosis
PEMBAHASAN

– Di negara India, dibandingkan negara barat, jamur seperti


Candida sering menjadi eitologi dari endophtalmitis fungal
– Endophtalmitis fungal pada individu immunokompeten sering
menurunkan kecurigaan dan menyebabkan penundaan
pengobatan  penyebaran vaskuler dan nekrosis intraokuler
 Hilangnya integritas anatomis yang membutuhkan
eviserasi
PEMBAHASAN

– Penelitian telah mengkaji pola kerentanan antibiotic pada


berbagai bakteri
– Penelitian ini juga menunjukkan bahwa setting klinis tersering
yang menyebabkan eviserasi adalah endophtalmitis setelah
keratitis dan ulkus kornea perforasi
– Durasi infeksi, etiologi endophtalmitis, tipe pengoabtan,
truaam, dan faktor sistemik juga dapat mempengaruhi
outcome akhir
KESIMPULAN

– Sebagai kesimpulan, penelitian saat ini menunjukkan


bahwa meskipun secara tradisional bakteri
endophthalmitis gram positif memiliki hasil pengobatan
yang relatif lebih baik dibandingkan dengan
endophtalmitis gram negatif, pada kasus yang
berkembang menjadi eviserasi, kejadian Streptococcus
pneumonia, Pseudomonas, dan Aspergillus sangat tinggi.
CRITICAL APPRAISAL

No Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul, < 12 kata -

2 Deskripsi Judul -

3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4 Korespondensi penulis +

5 Tempat & waktu penelitian dalam judul -


ABSTRAK

No Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1 Abstrak 1 paragraf -

2 Mencakup IMRC +

3 Secara keseluruhan informatif +

4 Tanpa singkatan selain yang baku +

5 Kurang dari 250 kata +


PENDAHULUAN

No Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf +

2 Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian +

3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian -

4 Didukung oleh pustaka yang relevan +

5 Kurang dari 1 halaman +


METODE
No Kriteria Ya (+) / Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian +
2 Waktu dan tempat penelitian +
3 Populasi sumber +
4 Teknik sampling +
5 Kriteria inklusi +
6 Kriteria eksklusi +
7 Perkiraan dan perhitungan besar sampel -
8 Perincian cara penelitian +
9 Uji statistik +
10 Program komputer +
11 Persetujuan subjektif +
HASIL

No Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1 Jumlah subjek +

2 Tabel karakteristik +

3 Tabel hasil penelitian +

4 Komentar dan pendapat penulis tentang hasil +

5 Tabel analisis data dengan uji statistik +


KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA

No Kriteria Ya (+) / Tidak (-)


1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah -
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan dengan jelas +
3 Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya +
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian +
6 Simpulan berdasarkan penelitian +
7 Saran penelitian -
8 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
BUKTI VIA

Validitas No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah hasil dipengaruhi bias? Tidak

2 Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang? Tidak

3 Apakah observasi dipengaruhi perancu? Tidak

4 Apakah asosiasi kuat? Ya

5 Apakah ada koherensi? Ya


BUKTI VIA

No Pertanyaan Jawaban
Importancy
1 Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara acak? Ya

2 Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan lengkap? Ya

3 Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, dianalisis? Ya


BUKTI VIA

Applicability No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah pada populasi terdapat perbedaan bila dibandingkan dengan yang Tidak
terdapat pada penelitian sebelumnya sehingga hasil tersebut tidak dapat
diterapkan pada populasi kita?
2 Apakah penelitian tersebut mungkin dapat diterapkan pada populasi kita? Ya

3 Apakah populasi memiliki potensi yang menguntungkan apabila penelitian Ya


diterapkan?
A
V I
Hasil
Hasil Hasil
Penelitian
Penelitian Penelitian
dapat
Valid Penting
diterapkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai