Anda di halaman 1dari 9

TANTANGAN YANG TIMBUL

DARI KETIMPANGAN GENDER


PADA LANSIA

KEPERAWATAN GERONTIK
KELAS 3 A 2 - KELOMPOK 4 :

1. FIFI RAHMAWATI DEWI


2. NOVA HERAWATI
3. JULIA HANDAYANI
4. MEISYAH DWI PUTRIANA
5. DHINNA AYU HARISZKY
KEPENDUDUKAN LANSIA DI INDONESIA

Jumlah penduduk berusia di atas 60 tahun alias lanjut usia lebih besar dibandingkan dengan
laki-laki. Warga lansia telantar pun lebih didominasi perempuan.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009 Badan Pusat Statistik, jumlah
perempuan lansia sebanyak 10,4 juta jiwa, sedangkan laki-laki 8,8 juta jiwa. Fenomena itu
disebabkan usia harapan hidup perempuan di Indonesia 71 tahun, lebih tinggi dibandingkan
dengan laki-laki (67 tahun). Sebagian perempuan lansia itu telantar dan menerima bantuan
pemerintah.

Pada lansia di Indonesia pada tahun 2017 ditemukan data perempuan 9,53% dan 8,54 laki-
laki dari total 9,03% jumlah penduduk lansia di Indonesia. (Kementrian Kesehatan RI)
Tantangan yang timbul dari ketimpangan
gender pada Lansia :

1. Asuransi Kesehatan.
2. Pemberdayaan Keterampilan pada lansia wanita.
3. Pemberdayaan budaya hidup sehat.
4. Hambatan pada Lansia perempuan sendiri.
1. Asuransi Kesehatan

Dalam peranannya, laki-laki yang akan bekerja untuk menafkahi keluarganya. Sedangkan
kaum perempuan lebih berperan pada mengasuh anak-anaknya dan mengatur rumah
tangga. Hal tersebut, mengakibatkan saat keadaan sang suami meninggal, kemungkinan
besar lansia wanita mengalami penurunan kualitas ekonomi sehingga pemenuhan
kebutuhan sehari-hari menjadi kurang. Perlu adanya kebijakan dari pemerintah tentang
asuransi kesehatan untuk lansia perempuan tunggal yang ditinggal meninggal oleh
suaminya sehingga kehidupan mereka tetap terjamin.
2. Pemberdayaan Keterampilan pada
Lansia Wanita.

Penurunan performa tubuh pada lansia wanita akan memghambat beberapa aktivitas yang
mungkin terlalu berat. Sehingga diharapkan adanya cara untuk tetap mempertahankan
produktivitas lansia perempuan yang akan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Contohnya
dengan prakaria ringan yang bisa dikerjakan dengan duduk yaitu membuat anyaman
bambu untuk menjadi tikar dan dapat dijual.
3. Pemberdayaan Budaya Hidup Sehat

Ketimpangan Gender yang ketiga adalah pemberdayaan budaya hidup sehat. Pada
lansia, sistem tubuh sudah tidak dapat berjalan secara optimal sehingga perlu dirawat agar
penurunan fungsinya tidak terlalu buruk. Dapat dilakukan dengan melakukan senam ringam
atau jalan-jalan pagi untuk para lansia baik perempuan atau laki-laki agar tubuh tetap
sehat. Dan dapat dilakukan dengan contoh penanaman tumbuhan obat keluarga yang
dapat digunakan sendiri atau bahkan dijual.
4. Hambatan pada Lansia Perempuan
Sendiri

Sudah sejak dahulu ada pandangan yang menempatkan kedudukan dan peran perempuan
lebih rendah dari laki-laki. Banyak kasus dalam tradisi, tafsiran ajaran agama maupun dalam
aturan birokrasi yang meletakan kaum perempuan sebagai subordinasi dari kaum laki-laki.
Kenyataan memperlihatkan bahwa masih ada nilai-nilai masyarakat yang membatasi ruang
gerak terutama perempuan dalam kehidupan. Sebagai contoh apabila seorang isteri yang
hendak mengikuti tugas belajar, atau hendak berpergian ke luar negeri harus mendapat izin
suami, tatapi kalau suami yang akan pergi tidak perlu izin dari isteri..
THANK YOU☺☺

Anda mungkin juga menyukai