Anda di halaman 1dari 25

PENDAPATAN NASIONAL DAN PER KAPITA, INFLASI

DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KAITAN DENGAN GIZI

DRS. H. M. YUSUF, MKES


PEGERTIAN

 NILAI SELURUH BARANG JADI DAN JASA


YANG DIPRODUKSI OLEH SUATU NEGARA
(DINILAI DENGAN UANG ) OLEH SUATU
NEGARA DALAM SATU TAHUN

 PENDAPATAN PERKAPITA: PENDAPATAN


RATA2 DARI PENDUDUK DARI SUATU
NEGARA PADA PRIODE TERTENTU
Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu
negara dibedakan menjadi empat kelompok :

1. Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)


negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang

2. Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lowe(Lower


Middle Economics)
negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695

3. Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle


Economics)
negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355
Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)

4. Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB


per kapita diatas $ 8.355
Keterkaitan Pendapatan & Gizi
Pendapatan mempengaruhi konsumsi dan Gizi

Besar pendapatan akan menentukan:


 akses pangan secara ekonomi
 daya beli pangan
 jumlah dan kualitas pangan

Distribusi pendapatan yang baik akan mengurangi


kesenjangan ekonomi antar keluarga sehingga akan
mengurangi kesenjangan gizi.
Konsep-Konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic


Product (GDP)
jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun
termasuk barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan
milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk negara
lain yang tinggal di negara bersangkutan.

2. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National


Product (GNP)
total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang
tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri.
3. Produk Nasional Netto (PNN) = (NNP)
produk nasional bruto dikurangi penyusutan barangbarang
pengganti modal dalam proses produksi.

4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) =


NNI

produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak


langsung dan ditambah dengan subsidi

5. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI)


seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar
sampai di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI
= transfer payment – (laba ditahan + iuran asudanri + iuran
jaminan sosial + pajak perseorangan)
6. Pendapatan Disposable/ setelah pajak
(Disposible Income)

pendapatan perseorangan setelah dikurangi


dengan pajak penghasilan. Rumusnya: Disposible
Income = Personal Income – Pajak Penghasilan.

7. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)


Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah
keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil
Pemanfaatan Pendapatan oleh
Rumahtangga
Dalam ekonomi pangan, yang
terpenting:
 berapa jumlah/persentase untuk
konsumsi/belanja pangan.
 bagaimana distribusi pendapatan dan pangan.

Hukum Engel : “the proportion of a family’s


budget devoted to food declines as the familiy’s
income increase”
Persentase pengeluaran rumahtangga yang
dibelanjakan untuk pangan akan semakin
berkurang dengan meningkatnya pendapatan
• Hukum Engel:

– elastisitas permintaan pangan relatif besar pada


kelompok rumahtangga berpendapatan rendah,
kemudian elastisitas permintaan menurun sampai
tingkat yang rendah pada kelompok berpendapatan
tinggi

(“the income elasticity of demand for food


is less than one”).
– Penyebab berlakunya hukum Engel adalah:
“the limited capacity of human stamach
Hukum Bennett :
 the ‘starchy staple ratio’ declines as household
income increase as the consumer diversifies the food
consumption bundle to include higher-priced
calories.

 Persentase bahan pangan pokok berpati dalam


konsumsi pangan rumahtangga semakin berkurang
dengan meningkatnya pendapatan rumahtangga dan
cenderung beralih pada pangan yang berenergi
mahal
Argumentasi Bennett:
• Karena pangan pokok berpati jumlah substitusinya sedikit
dan jumlah konsumsinya terbatas disebabkan oleh
kemampuan manusia terbatas secara Fisiologis

• Karena adanya keinginan manusia yang universal untuk


memperoleh bahan makanan yang bervariasi dan berprotein
tinggi, serta permintaan gula

Hukum Houthakker : “the average quality


of food calories (measured by prices) rises
with incomes
INFLASI

1. Menurut Nopirin (1987:25)


Proses kenaikan harga-harga umum barang-
barang secara terus menerus selama peride
tertentu.

2. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:


578-603)
Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara
umum
Komponen Inflasi
1. Kenaikan harga
Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih
tinggi darpada harga periode sebelumnya
.2. Bersifat umum
Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan
inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga
secara umum naik.

3. Berlangsung terus menerus


Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan
memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu
perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal
bulanan
Beberapa hal yang berhubungan dengan inflasi:

1.DEFLASI, daya beli uang yang mengalami peningkatan,


karena jumlah uang yang beredar relatif lebih sedikit
dari jumlah barang dan jasa yang
tersedia.Tujuannyaadalahuntuk meningkatkan ekspor
barang,neraca pembayaran menjadi surplus.

2. DEFRESIASI, penurunan nilai tukar mata uang


terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar uang.

3. APRESIASI, kenaikan nilai tukar suatu mata uang


terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar uang.
4. INFLASI TERBUKA, keadaan dimana harga-harga bergerak
tak terkendali, serta terdapat kelebihan permintaan terhadap
barang.
5. SANERING, pemotongan nilai mata uang yang dilakukan
oleh pemerintah.
6. REVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menaikan nilai
mata uang dalam negeri terhadap valuta asing.
7. DEVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dengan sengaja.
Deflasi dapat di atasi dengan cara pemerintah
menambah pembelanjaan, masyarakat menambah
pengeluaran
• Dampak Inflasi

pihak-pihak yang dirugikan, diantaranya:


a. Inflasi merugikan bagi berpendapatan tetap,
seperti; pegawai negeri.

b. Kerugian akan dialami bagi mereka yang


menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.

c. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga


pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi.
Pengaruh Inflasi Terhadap GIZI

Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa termasuk


bahan makanan meningkat ........penurunan daya beli
......konsumsi makanan berkurang .......status gizi
menurun.

Penelitian di berbagai daerah


Pengamatan Posyandu di Sulsel menemukan KEP
nyata balita daTi 5,7 % pada tabun 1997 meningkat
menjadi 14,9 % tabun 1999. Penurunan status gizi balita
tersebut nyata sebagai akibat kekurangan kalori/protein
sesaat, terbukti dari hasil penelitian : angka malnutrisi
akut anak di bawah 2 tahun
meningkat dari 9,9 % tabun 1997 menjadi 14,4 % tabun
1999.
Penurunan status gizi akan mendatangkan berbagai
masalah ikutan sebagai
berikut :
a. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik
serta intelektual janin dan anak terutama anak balita.
Kekurangan gizi pada janin dan balita dapat
menimbulkan loss generation
b. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin.
c. Kekurangan gizi pada ibu nifas menghambat produksi
ASI.
d. Kekurangan gizi pada masyarakat dapat menurunkan
daya tahan tubuh, memudahkan yang sehat menjadi
sakit serta menghambat kesembuhan bagi yang sakit.
MACAM2 INFLASI:
1) DASAR PARAH TIDAKNYA
1. Kondisi inflasi menurut Samuelson (1998:581),
Merayap {Creeping Inflation)
Rendah (<10% pertahun), kenaikan harga berjalan lambat
dengan % yang kecil dalam jangka waktu yang relatif lama.
2. Inflasi menengah {Galloping Inflation)
kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang
berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai
sifat akselerasi yang artinya harga-harga minggu/bulan ini
lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya
3. Inflasi Tinggi {Hyper Inflation)
Inflasi yang paling parah dengan kenaikan harga sampai 5
atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya
keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit
anggaran belanja.
DISTRIBUSI PENDAPATAN

Indikator Ketimpangan

 Kriteria Bank Dunia


 Koefisien Gini (Gini Ratio)
Kurva Lorenz
Kriteria Bank Dunia

Ketimpangan distribusi pendapatan diukur


dengan menghitung persentase jumlah
pendapatan penduduk dari kelompok yang
berpendapatan rendah 40% terendah
dibandingkan dengan total pendapatan seluruh
penduduk.
Kategori ketimpangan ditentukan dengan
menggunakan kriteria seperti berikut :
 ketimpangan pendapatan tinggi
 ketimpangan pendapatan sedang
 ketimpangan pendapatan rendah
Kurva Lorenz
 Kurva Lorenz semakin
berimpit dengan garis
pemerataan sempurna:
makin merata
 Kurva Lorenz semakin jauh
dengan garis pemerataan
sempurna: makin timpang
 KG=0, amat merata sekali
 KG=1, dist pendapatan
hanya dinikmati 1 orang
 Negara maju vs NSB?
Bilangan Gini:
– Didasarkan pada kurva Laurenz
– Angka berkisar 0 - 1
– Kriteria kesenjangan:
• 0.50 – 0.70 = kesenjangan tinggi
• >0.35 – <0.5 = kesenjangan sedang
• 0.20 – 0.35 = kesenjangan rendah

– Perhitungan angka Gini ada 3 cara, yaitu:


Gini ratio, Bilangan Gini dan Pendekatan
Integral

Anda mungkin juga menyukai