YANG DIPRODUKSI OLEH SUATU NEGARA (DINILAI DENGAN UANG ) OLEH SUATU NEGARA DALAM SATU TAHUN
PENDAPATAN PERKAPITA: PENDAPATAN
RATA2 DARI PENDUDUK DARI SUATU NEGARA PADA PRIODE TERTENTU Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok :
1. Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)
negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang
2. Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lowe(Lower
Middle Economics) negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695
3. Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle
Economics) negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355 Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)
4. Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB
per kapita diatas $ 8.355 Keterkaitan Pendapatan & Gizi Pendapatan mempengaruhi konsumsi dan Gizi
Besar pendapatan akan menentukan:
akses pangan secara ekonomi daya beli pangan jumlah dan kualitas pangan
Distribusi pendapatan yang baik akan mengurangi
kesenjangan ekonomi antar keluarga sehingga akan mengurangi kesenjangan gizi. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional
1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP) jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan.
2. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP) total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. 3. Produk Nasional Netto (PNN) = (NNP) produk nasional bruto dikurangi penyusutan barangbarang pengganti modal dalam proses produksi.
4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) =
NNI
produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak
langsung dan ditambah dengan subsidi
5. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI)
seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI = transfer payment – (laba ditahan + iuran asudanri + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan) 6. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income)
pendapatan perseorangan setelah dikurangi
dengan pajak penghasilan. Rumusnya: Disposible Income = Personal Income – Pajak Penghasilan.
7. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil Pemanfaatan Pendapatan oleh Rumahtangga Dalam ekonomi pangan, yang terpenting: berapa jumlah/persentase untuk konsumsi/belanja pangan. bagaimana distribusi pendapatan dan pangan.
Hukum Engel : “the proportion of a family’s
budget devoted to food declines as the familiy’s income increase” Persentase pengeluaran rumahtangga yang dibelanjakan untuk pangan akan semakin berkurang dengan meningkatnya pendapatan • Hukum Engel:
– elastisitas permintaan pangan relatif besar pada
kelompok rumahtangga berpendapatan rendah, kemudian elastisitas permintaan menurun sampai tingkat yang rendah pada kelompok berpendapatan tinggi
(“the income elasticity of demand for food
is less than one”). – Penyebab berlakunya hukum Engel adalah: “the limited capacity of human stamach Hukum Bennett : the ‘starchy staple ratio’ declines as household income increase as the consumer diversifies the food consumption bundle to include higher-priced calories.
Persentase bahan pangan pokok berpati dalam
konsumsi pangan rumahtangga semakin berkurang dengan meningkatnya pendapatan rumahtangga dan cenderung beralih pada pangan yang berenergi mahal Argumentasi Bennett: • Karena pangan pokok berpati jumlah substitusinya sedikit dan jumlah konsumsinya terbatas disebabkan oleh kemampuan manusia terbatas secara Fisiologis
• Karena adanya keinginan manusia yang universal untuk
memperoleh bahan makanan yang bervariasi dan berprotein tinggi, serta permintaan gula
Hukum Houthakker : “the average quality
of food calories (measured by prices) rises with incomes INFLASI
1. Menurut Nopirin (1987:25)
Proses kenaikan harga-harga umum barang- barang secara terus menerus selama peride tertentu.
2. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:
578-603) Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum Komponen Inflasi 1. Kenaikan harga Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi darpada harga periode sebelumnya .2. Bersifat umum Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.
3. Berlangsung terus menerus
Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan Beberapa hal yang berhubungan dengan inflasi:
1.DEFLASI, daya beli uang yang mengalami peningkatan,
karena jumlah uang yang beredar relatif lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.Tujuannyaadalahuntuk meningkatkan ekspor barang,neraca pembayaran menjadi surplus.
2. DEFRESIASI, penurunan nilai tukar mata uang
terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar uang.
3. APRESIASI, kenaikan nilai tukar suatu mata uang
terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar uang. 4. INFLASI TERBUKA, keadaan dimana harga-harga bergerak tak terkendali, serta terdapat kelebihan permintaan terhadap barang. 5. SANERING, pemotongan nilai mata uang yang dilakukan oleh pemerintah. 6. REVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing. 7. DEVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dengan sengaja. Deflasi dapat di atasi dengan cara pemerintah menambah pembelanjaan, masyarakat menambah pengeluaran • Dampak Inflasi
pihak-pihak yang dirugikan, diantaranya:
a. Inflasi merugikan bagi berpendapatan tetap, seperti; pegawai negeri.
b. Kerugian akan dialami bagi mereka yang
menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.
c. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga
pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi. Pengaruh Inflasi Terhadap GIZI
Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa termasuk
bahan makanan meningkat ........penurunan daya beli ......konsumsi makanan berkurang .......status gizi menurun.
Penelitian di berbagai daerah
Pengamatan Posyandu di Sulsel menemukan KEP nyata balita daTi 5,7 % pada tabun 1997 meningkat menjadi 14,9 % tabun 1999. Penurunan status gizi balita tersebut nyata sebagai akibat kekurangan kalori/protein sesaat, terbukti dari hasil penelitian : angka malnutrisi akut anak di bawah 2 tahun meningkat dari 9,9 % tabun 1997 menjadi 14,4 % tabun 1999. Penurunan status gizi akan mendatangkan berbagai masalah ikutan sebagai berikut : a. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik serta intelektual janin dan anak terutama anak balita. Kekurangan gizi pada janin dan balita dapat menimbulkan loss generation b. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. c. Kekurangan gizi pada ibu nifas menghambat produksi ASI. d. Kekurangan gizi pada masyarakat dapat menurunkan daya tahan tubuh, memudahkan yang sehat menjadi sakit serta menghambat kesembuhan bagi yang sakit. MACAM2 INFLASI: 1) DASAR PARAH TIDAKNYA 1. Kondisi inflasi menurut Samuelson (1998:581), Merayap {Creeping Inflation) Rendah (<10% pertahun), kenaikan harga berjalan lambat dengan % yang kecil dalam jangka waktu yang relatif lama. 2. Inflasi menengah {Galloping Inflation) kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang artinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya 3. Inflasi Tinggi {Hyper Inflation) Inflasi yang paling parah dengan kenaikan harga sampai 5 atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Indikator Ketimpangan
Kriteria Bank Dunia
Koefisien Gini (Gini Ratio) Kurva Lorenz Kriteria Bank Dunia
Ketimpangan distribusi pendapatan diukur
dengan menghitung persentase jumlah pendapatan penduduk dari kelompok yang berpendapatan rendah 40% terendah dibandingkan dengan total pendapatan seluruh penduduk. Kategori ketimpangan ditentukan dengan menggunakan kriteria seperti berikut : ketimpangan pendapatan tinggi ketimpangan pendapatan sedang ketimpangan pendapatan rendah Kurva Lorenz Kurva Lorenz semakin berimpit dengan garis pemerataan sempurna: makin merata Kurva Lorenz semakin jauh dengan garis pemerataan sempurna: makin timpang KG=0, amat merata sekali KG=1, dist pendapatan hanya dinikmati 1 orang Negara maju vs NSB? Bilangan Gini: – Didasarkan pada kurva Laurenz – Angka berkisar 0 - 1 – Kriteria kesenjangan: • 0.50 – 0.70 = kesenjangan tinggi • >0.35 – <0.5 = kesenjangan sedang • 0.20 – 0.35 = kesenjangan rendah