Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 17111024110190
Prodi : S1 Keperawatan
Judul KTI :”Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Ibu S Dengan Diagnosa Medis Ca
Buli-buli Di Ruang Flamboyan
RSUD Abdul Wahab Syahranie
Samarinda Tahun 2019”
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Purnomo (2011), di seluruh dunia Ca buli
sendiri menempati kedudukan sebesar 3% dari semua tumor
ganas.
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2018,
insiden kanker semakin meningkat setiap tahunnya dimana
pada tahun 2018 didapati 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6
juta kematian karena kanker.
Prevalensi penyakit kanker menurut data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia pada tahun 2013 adalah 1,4 per
1000 penduduk. Dan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi
1,8 per 1000 penduduk.
Rumusan Masalah
Intravenous
Ultrasonografi
Urografi (IVU)
Sistografi CT Scan
Komplikasi
N = 88 x/ menit
RR = 16x/ menit
S = 36,5° C
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
terlihat lemas.
N = 88 x/ menit
RR = 16x/ menit
S = 36,5° C
Hematokrit : 31.0
Hemaglobin : 10.1
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
dideritanya.
N = 88 x/ menit
RR = 16x/ menit
S = 36,5° C
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
Do : TTV :
TD = 120/80 mmHg
N = 88 x/ menit
RR = 16x/ menit
S = 36,5° C
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan
Prioritas SDKI
1 Retensi urine d.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam Pemantauan cairan
Disuria, distensi diharapkan perkemihan membaik dengan kriteria hasil : 1. Monior frekuensi dan kekuatan
1 2 3 4 5
Disuria
1 2 3 4 5
Karakteristik urine
1 2 3 4 5
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
2 Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam Manajemen nyeri
kondisi kronis (ca diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi skala nyeri
Kontrol nyeri
1 2 3 4 5
Keluhan nyeri
1 2 3 4 5
Penggunaan analgetik
1 2 3 4 5
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
aktivitas b.d jam diharapkan klien dapat melakukan aktifitas 1. Identifikasi faktor
Sakit kepala
1 2 3 4 5
Gelisah
1 2 3 4 5
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
4 Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 Dukungan emosional
krisis jam diharapkan klien tidak lagi cemas dengan kriteria 1. Fasiliasi mengungkapkan
5 : Meningkat nepuk)
Dukung emosi yang disediakan oleh orang lain perasaan yang dialami
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
pengetahuan jam diharapkan klien dapat melakukan aktifitas 1. Ajarkan pengelolaan faktor
5 : Meningkat informasi
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Pembahasan
A. Pengkajian
Pada tanggal 2 Desember 2019 penulis melakukan
pengkajian terhadap klien Ibu S dengan diagnosa medis
ca buli-buli di ruang Flamboyan RSUD Abdul Wahab
Syahranie Samarinda. Data pengkajian yang penulis
peroleh mengarahkan penulis untuk mengangkat 5
diagnosa diantaranya yaitu, retensi urine d.d disuria
serta distensi kandung kemih, nyeri kronis b.d kondisi
kronis (ca buli), intoleransi aktivitas b.d anemia,
ansietas b.d krisis situasional, dan yang terakhir adalah
defisit pengetahuan tentang (ca buli-buli) b.d penyakit
kronis.
Berdasarkan teori Menurut Shenoy (2014),
gambaran klinis dari kanker kandung kemih
adalah hematuri disertai nyeri dan juga proses
kemih yang tidak tuntas . Pada pengkajian
yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2019
pada Ibu S di daptkan hasil pengkajian bahwa
klien mengalami hematuri di sertai nyeri sejak
1 tahun yang lalu , namun memarah 3 hari
sebelum dirawat di RSUD Abdul Wahab
Syahranie Samarinda.
Menurut Purnomo (2011) keganasan buli-buli
tejadi karena induksi bahan karsinogen yang
banyak terdapat di sekitar kita. Beberapa faktor
resiko yang mempermudah seseorang menderita
karsinoma buli-buli adalah pekerja pabrik kimia,
terutama pabrik cat, laboratorium, pabrik korek
api, tekstil, pabrik kulit, dan pekerja salon/
pencukur rambut sering terpapar oleh bahan
karsinogen berupa senyawa amin aromatik,
perokok 2-6 kali lebih besar dibanding dengan
bukan perokok, dan juga menkonsumsi kopi,
pemanis buatan, dan obat-obatan.
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Brunner & Suddarth (2013), diagnosa keperawatan pada
ca.buli yang kemungkinan besar sering muncul adalah 4 diagnosa
diantaranya yaitu Nyeri akut berhubungan dengan Infeksi, Risiko
ketidakseimbangan elektrolit d.d efek samping prosedur
(chemotherapy), Risiko gangguan integritas kulit ditandai dengan,
perubahan nutrisi (kelebihan/kekurangan), Defisit pengetahuan tentang
(Ca Buli-buli) d.d penyakit kronis
Berdasarkan penjelasan di atas ditemukan ada kesenjangan pada
diagnosa keperawatan antara teoritis dan kasus. Dari 4 diagnosa
keperawatan yang ada pada tinjauan teoritis sebanyak 2 diagnosa
keperawatan tidak ditemukan dalam kasus, yaitu risiko
ketidakseimbangan elektrolit d.d efek samping prosedur (chemotherapy)
serta risiko gangguan integritas kulit ditandai dengan perubahan nutrisi
(kelebihan/kekurangan). Dalam kasus ini ditemukan 3 tambahan kasus
yang tidak terdapat pada teoritis yaitu intoleransi aktivitas b.d anemia,
retensi urine d.d disuria, distensi kandung kemih dan ansietas b.d krisis
situasional.
C. Intervensi
Dalam intervensi keperawatan dengan diagnosa nyeri
terdapat perbedaan jenis nyeri dimana dalam teori nyeri akut
sedangkakn dalam kasus nyeri kronis, dikarenakan nyeri yang
dirasakan Ibu S sudah dialami sejak 1 tahun yang lalu namun
baru memperberat setelah Ibu S berturut-turut selama 3 hari
BAK darah. Namun tidak ada kesenjangan yang signifikan
antara teori dan kasus dimana intervensi keperawatan yang
ada pada teori juga ada dalam intervensi keperawatan yang
ada pada kasus.
Pada intervensi defisit pengetahuan tentang (ca buli-buli)
b.d penyakit kronis tidak ada kesenjangan yang signifikan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus dimana intervensi
keperawatan yang ada pada teori juga ada dalam intervensi
keperawatan yang ada pada kasus.
D. Implementasi
Implementasi dilakukan selama 3 hari dimulai
dari tanggal 3 Desember 2019 dimana semua
tindakan yang dilaksanakan selalu berorientasi
pada rencana yang dibuat terlebih dahulu dengan
mengantisipasi seluruh tanda-tanda yang timbul
sehingga tindakan keperawatan dapat tercapai .
Pada asuhan keperawatan yang dilakukakan
penulis sangat memegang prinsip komunikasi
teraupetik dalam membangun komunikasi yang
baik dan rasa saling percaya sehingga dapat
membantu mental klien lebih siap dalam
menghadapi masalah kesehatannya . Pada kasus
ini tidak jauh beda dengan teori-teori yang ada
dalam rencana keperawatan.
E. Evaluasi
Dalam kasus ini evaluasi keperawatan dilakukan sampai
masalah kesehatan klien dapat teratasi, yaitu sebagai berikut :
• Retensi urine d.d Disuria, distensi kandung kemih
Pada hari selasa 3 Desember 2019 (14:30) jumlah urin yang terlihat
(1.500 cc) , jumlah intake (2000 cc) – output (1.500 cc) = - 500 cc
lebih besar intake daripada output jadi Ibu S masih mengalami
distesi urine, dan disturia ( urine coklat kemerahan). Ppada hari
rabu 4 Desember 2019 (14:40) Klien mengatakan hari ini minum
hari ini 3 gelas sehari (1.500 cc) - jumlah urin yang terlihat (800 cc) ,
jumlah intake (2.500 cc) – output (800 cc) = - 1.700 cc. Lebih besar
intake daripada output jadi Ibu S masih mengalami distesi urine,
dan disturia (urine coklat kemerahan ) . Pada hari kamis tanggal 5
Desember (20:30) 2019 Klien mengatakan hari ini minum hari ini 2
gelas sehari (1.000 cc), klien mengatakan tidak lagi merasa nyeri
saat berkemih.- jumlah intake (2.000 cc) – output jumlah urine di
urine bag yang terlihat (1.800 cc) = - 200 cc. Lebih besar intake
daripada output jadi Ibu S masih mengalami distesi urine namun
sudah berkurang ( urine coklat keruh).
• Nyeri kronis b.d kondisi kronis (ca buli)
Selasa 3 Desember 2019 (14:30), klien
mengatakan nyeri berkurang jika klien
menerapkan teknik relaksasi nafas dalam. Klien
terlihat tenang (Tekanan darah: 119/80 mmHg, S:
37.8° C, RR: 18x/menit, N: 88x/menit). Pada hari
rabu 4 Desember 2019 (14:40). Klien mengatakan
nyeri berkurang ketika menggunakan teknik
relaksasi nafas dalam yang diajarkan, klien
terlihat tenng. (Tekanan darah: 162/89 mmHg, S:
38° C, RR: 22x / menit, N: 81 x /menit). Kamis 5
Desember 2019 (20:30) klien mengatakan tidak
lagi merasa nyeri (Tekanan darah: 150/80 mmHg,
S: 36,5° C, RR: 16x / menit, N: 79 x /menit).
masalah teratasi dari skala 5 ke 1.
• Intoleransi aktivitas b.d anemia
Pada hari Rabu 4 Desember (14:40) Klien
mengatakan , sulit tidur, pusing dan lemas, klien
terlihat lemas namun mampu menjelaskan
keluhannya (Tekanan darah: 162/89 mmHg, S: 38°
C, RR: 22x / menit, N: 81 x /menit). Hari kamis 5
Desember 2019 (20:30) klien mengatakan tadi
siang klien tidur siang, dan akan tidur malam mini
karena merasa sudah tidak terlalu banyak pikiran
seperti kemarin (Tekanan darah: 150/80 mmHg,
S: 36,5° C, RR: 16x / menit, N: 79 x /menit).
• Ansietas b.d krisis situasional
Pada hari Rabu 4 Desember (14:40) Klien mengatakan sudah
sedikit tenang setelah bercerita (Tekanan darah: 162/89
mmHg, S: 38° C, RR: 22x / menit, N: 81 x /menit). Hari kamis 5
Desember 2019 (20:30) klien mengatakan tidak lagi cemas
karena keluarga selalu mendampingi, dank lien terlihat tenang
(Tekanan darah: 150/80 mmHg, S: 36,5° C, RR: 16x / menit, N:
79 x /menit).
• Defisit pengetahuan tentang (ca buli-buli) b.d penyakit kronis
Hari kamis 5 Desember 2019 (20:30) klien mengatakan
paham dan akan merubah kebiasaan baru seperti merokok
dan minum kopi yang menyebab sakitnya, klien terlihat
tampak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan.
(Tekanan darah: 150/80 mmHg, S: 36,5° C, RR: 16x / menit, N:
79 x /menit). Masalah teratasi dalam 1 hari dari skala 5 ke 2.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH