S
G2P1A0 HAMIL 36 MINGGU DENGAN HAP +
PPT + RIW LUPUS JTH PRESKEP DIRUANG
DELIMA RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
Click to edit
Master title style
Di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019 didapatkan
angka kematian ibu sebanyak 17 kematian. Berdasarkan penyebab
kematian 6 orang akibat PEB/Eklamsia (Hellp Syndrom), 3 orang PEB +
CKD/CHF, 2 orang septicemia, 2 orang perdarahan, 2 orang decomp cordis,
1 orang hamil + DHF + DSS, dan 1 orang hamil+ oedema paru.
Tinjauan Teori
• Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada
kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi
dilahirkan.
• Plasenta Previa
Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya
abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir.
Klasifikasi Pasenta Previa
1 Ds Perfusi Perdarahan
Klien mengatakan perdarahan sejak semalem perifer tidak dalam
Klien mengatakan keluar darah kedua kalinya, perdarahan dirasakan semakin banyak dari yang sebelumnya efektif jumlah
Klien mengatakan jumlah darah sejumlah 3x ganti balutan sejak semalam banyak
Klien mengatakan darah merah segar
Klien mengeluh pusing
Do:
TD 101/64 mmHg
Hb 10,2
Tampak darah pada pembalut
Keadaan umum lemah
Konjungtiva anemis
Klien tampak pucat
2 Ds : Ansietas ancaman
klien mengatakan cemas dengan keadaan yang dialaminya sekarang perubahan
klien mengatakan merasa takut jika terjadi sesuatu pada dirinya dan janinnya status
Klien mengatakan ingin bayinya lahir dengan selamat kesehatan
Do:
Klientampak cemas
Klien tampak gelisah dan khawatir
Nadi 110 x/menit
3 Ds: Resiko tinggi Ketidakadek
Klien mengatakan keluar darah kedua kalinya, perdarahan dirasakan semakin banyak dari yang cidera (janin) uatan
sebelumnya perfusi
Klien mengatakan keluar darah berwarna merah segar plasenta
Do:
TD : 101/64 mmHg
DJJ : 136 x/menit
Hb 10,2
Trombosit 110.000
Keadaan umum lemah
Hasil dari pemeriksaan USG diketahui plasenta berimplantasi pada segmen bawah uterus dan menutupi
ostium uteri internum.
4 Ds: Intoleransi Perdarahan
Klien mengatakan badanya lemah aktivias
Klien mengatakan semua aktivitas makan dan buang air ditempat tidur
Klien mengatakan pusing saat beraktivitas
Do:
Klien tampak lemah
Klien bedrest selama di RS
Klien tampak pucat
TD 101/64 mmhg
Diagnosa Prioritas
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor keadaan umum klien dan tanda- 1. Memberikan informasi untuk membantu
keperawatan selama 3x24 tanda vital kebutuhan intervensi klien
jam diharapkan 2. Obsevasi perdarahan 2. Mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut
perdarahan dapat teratasi 3. Observasi kontraksi, dan tanda-tanda 3. Pelaporan tanda-tanda inpartu untuk melakukan
dengan inpartu tindakan segera
Criteria hasil: 4. Anjurkan ibu untuk tetap bedrest dan 4. Untuk mengurangi perdarahan yang keluar
Perdarahan melakukan aktivitas diatas tempat tidur 5. Untuk mengatasi perdarahan dan meningkatkan
pervagina menurun 5. Kolaborasi pemberian obat antiperdarahan haemoglobin
Tekanan darah dan tranfusi darah
membaik
Keadaan umum baik
No Tujuan Implementasi Rasional
S. etelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan pada klien teknik relaksasi 1. Untuk memperbaiki keseimbangan fisik dan psikologi
keperawatan selama 3x24 jam 2. Berikan support mental pada pasien agar pasien 2. Jika ibu tenang dengan kondisinya maka bayi yang
diharapkan ansietas teratasi tetap tenang dikandung juga akan merasa tenang
dengan 3. Jelaskan pada keluarga agar selalu 3. Untuk menghilangkan keraguan dan meningkatkan
Criteria hasil: memperhatikan kondisi pasien serta merawat dukungan
Tidak gelisah dan memberikan perhatian yang lebih agar 4. Untuk menciptakan kesejahteraan dan meyakinkan
Tidak cemas pasien tidak merasa stres klien bahwa kebutuhannya akan terpenuhi
Tekana darah, nadi 4. Perhatikan kebutuhan fisik pasien, tingkatkan 5. Klien mungkin tidak menunjukkan keluhan secara
dalam batas normal kualitas tidur disertai langkah-langkah yang langsung tetapi kecemasan dapat dinilai dari prilaku
memberikan rasa nyaman. verbal dan non verbal yang dapat menunjukkan
5. Pantau respon verbal dan non verbal yang kegelisahan, kemarahan, penolakan, dan sebagainya
menunjukan kecemasan klien