Anda di halaman 1dari 18

Perubahan Perilaku Oleh: Risqa Rina Darwita, Anton Rahardjo,

Menyikat Gigi Pada Anak Peter Andreas, Febriana Setiawati, Melissa


Adiatman, Diah Ayu Maharani.

Dengan Peran Ibu Yang


Dievaluasi Menggunakan
Kartu Kesehatan Gigi
Secara Periodik
Diterjemahkan oleh : Lulu Hervina Gani
Pembimbing : drg. Azkya Patria N, MM
Pendahuluan
Survey kesehatan
Indonesia melaporkan
7,3% anak menggosok gigi
tepat waktu

Tujuan : menganalisis peran KMGS


u/ ↑ perilaku menyikat gigi ibu &
anak dengan memberdayakan
kader posyandu
PREVALENSI
KARIES

Usia 3th
Usia 3-5th
65,7%
81,25%
Upaya yang dapat dicegah

Menyikat gigi

Pengetahuan, sikap Di beberapa daerah


dan peran orang tua pengetahuan ibu
masih terbatas

Memberdayakan
kader posyandu
Posyandu

Tenaga kesehatan Tenaga non kesehatan

kader
 Memberikan DHE ↑ perilaku
kesgimas
 Program pelatihan oleh dokter,
dokter gigi dan bidan
 Dekat dengan orang sekitar, ↑
kesadaran & pengetahuan ttg
kesmas dgn tingkat sosio-ekonomi
rendah, yg memiliki resiko karies
awal
Pendidikan kesehatan menggunakan media promosi dapat membantu
perubahan perilaku kesehatan masyarakat salah satunya adalah kartu sebagai
media cetak

Kartu evaluasi kesehatan gigi periodik (KMGS)


untuk mengukur risiko karies pada anak-anak dibawah 5th oleh kader

Kader kesehatan mengisi KMGS setiap bulan sampai usia anak-anak


mencapai 60 bulan

Kader kesehatan memberikan DHE ke ibu-ibu yang memiliki anak


dengan skor resiko karies gigi tinggi yang terdeteksi oleh KMGS
Material & Metode

– Tempat penelitian : 2 posyandu di kecamatan Tugu, Depok, Jawa Barat


– Sample terdiri dari 54 pasang ibu dan anak :
• 31 pasangan diberi intervensi seperti menyikat gigi
• 23 pasangan kelompok kontrol, yang tidak diberi DHE

KMGS

Kebiasaan Kebersihan
Mengedot Karies
diet mulut
– Pemeriksaan gigi terdiri dari :
 DMFT
 Loe-sillness plaque menggunakan disclosing solution
– Kuisioner (pengetahuan, sikap, praktek, kesadaran dan motivasi) →
menganilisis perilaku ibu
Pelatihan kader posyandu

Semua buku paduan ditulis oleh


kader kesehatan & ibu meliputi: DHE diberikan kepada ibu
– Definisi, tujuan, dan kegunaan KMGS – Skor hijau →tanpa karies
– Cara mengisi KMGS
– Kuning → resiko karies sedang
– Mendefinisikan kelompok anak
berdasarkan karies – Merah → tinggi
– Bagaimana merujuk anak-anak Semua ibu menerima DHE pada
– Menjelaskan kpd ibu ttg kesehatan kunjungan pertama, kedua,ketiga
gigi
– Evaluasi, motivasi ibu-ibu
Hasil

Tabel 1. Distribusi frekuensi DMFT dari anak-anak berusia 2-5


tahun antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Tabel 2. Distribusi frekuensi perilaku kesehatan mulut ibu
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada
kunjungan awal dan setelah tiga minggu.
Tabel 3. Perbandingan indeks plak gigi pada anak-anak dari
kunjungan pertama hingga minggu ketiga antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Diskusi

– Karies gigi anak-anak berusia di bawah lima tahun di kota Depok, pinggiran kota
Jakarta, memiliki karies gigi tingkat tinggi.
– Terdapat peningkatan perilaku ibu-ibu terhadap kesehatan gigi yang baik pada
menyikat gigi anak-anaknya.

Berdasarkan Model Transtheoretical, ibu yang siap untuk mengubah


perilaku kesehatan giginya, yang ditunjukkan dalam “tahap tindakan”.
Berdasarkan teori Bloom Tingkat pengetahuan ibu setelah diberikan intervensi
telah sampai pada tahap "menerapkan”

– Setelah diberikan intervensi KMGS, menunjukkan bahwa hal itu bisa mencapai
tingkat penerimaan nilai-nilai dan karakterisasi dari Krathwohl, Bloom, dan teori
Marsia mengenai tingkatan sikap

Teori perubahan perilaku, perubahan tingkat praktek harus dimulai dari


perubahan tingkat pengetahuan → perubahan tingkat sikap

Sebelum intervensi tingkat sikap ibu lemah, langkah ini disebut “menilai”, yang
berarti ibu masih menilai informasi yang berkaitan dengan sikapnya. Strippel
(2010)
– Penelitian ini menegaskan bahwa ibu memiliki substansial yang dapat
mempengaruhi peningkatan frekuensi menyikat gigi pada anak, namun ,
keberhasilan DHE di masyarakat tergantung pada respon masyarakat dan
apakah masyarakat siap untuk menerima informasi untuk mengubah
perilakunya atau tidak
– Penurunan indeks plak setelah satu dan dua minggu tidak menunjukkan
perbedaan → perbedaan tingkat kesiapan
– Penurunan plak mungkin terjadi karena peningkatan frekuensi menyikat gigi,
durasi, dan teknik yang tepat.
– Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah bahwa bias potensial mungkin
terjadi dari pengukuran indeks plak
– Meskipun terdapat keterbatasan, penelitian ini menunjukkan bahwa KMGS
dapat mendukung peningkatan kesehatan mulut ibu-anak.
Kesimpulan

– Setelah intervensi 3 minggu penurunan yang signifikan terjadi pada indeks plak
gigi anak-anak pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok
kontrol,
– setelah tiga minggu kelompok intervensi memiliki 93,5% ibu dengan perilaku
kesehatan mulut yang baik dan signifikan.
– peran KMGS secara rutin dapat mengubah perilaku kesehatan mulut ibu untuk
meningkatkan perilaku menyikat gigi dan kebersihan mulut anak.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai