PEMBINAAN SDM PPN PRIGI - 27 November 2019
PEMBINAAN SDM PPN PRIGI - 27 November 2019
Oleh :
Kasubbag Tata Usaha SDM Aparatur
Setditjen PT
Cuti Pegawai
Kode Etik dan Perilaku
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
NOMOR : 5/PER-DJPT/2019
TENTANG
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
A paratur Sipil Negara sebagai unsur penyelenggara negara
dituntut untuk menanamkan jiwa integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
D alam kedudukannya sebagai unsur
aparatur negara, Aparatur Sipil Negara harus
memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara jujur, adil, dan merata dalam
menyelenggarakan tugas negara, pemerintah
dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil harus
netral dari pengaruh semua partai politik serta
tidak “diskriminatif” dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
M aksud ditetapkannya kode etik pegawai Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap sebagai pedoman bagi
setiap pegawai lingkup Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap dalam pelaksanaan tugasnya dengan tujuan
untuk menjaga integritas pegawai Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap yang memiliki budaya Kerjasama,
Akuntabel, Melayani, Inovatif, Disiplin, Jujur, Pioner
dan Tanggung Jawab.
1
PELAKSANAAN KODE ETIK &
PERILAKU
A
1. Pegawai wajib mematuhi dan melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dan
PELAKSANAAN KODE ETIK PEGAWAI
Sekretaris merangkap 4. Jabatan dan pangkat Komisi Kode Etik tidak boleh
6 Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Aparatur lebih rendah dari jabatan dan pangkat
Anggota
Pejabat/Pegawai yang diperiksa.
7 Kepala Bagian Hukum Organisasi dan Humas Anggota 5. Berwenang untuk memberikan rekomendasi jenis
sanksi yang akan diberikan terhadap pegawai yang
8 Kepala Bagian Keuangan dan Umum Anggota melakukan pelanggaran Kode Etik.
Tata Cara Pemeriksaan Komisi Kode Etik
1. Sebelum pejabat yang berwenang 2. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam butir (1)
menjatuhkan sanksi moral, Komisi dilakukan oleh Komisi Kode Etik dengan cara sebagai
Kode Etik wajib memeriksa lebih berikut :
dahulu Pegawai Negeri Sipil yang
diduga melakukan pelanggaran a. secara lisan, apabila atas pertimbangan pejabat yang
berwenang menghukum, pelanggaran kode etik yang
kode etik. dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan akan
dapat mengakibatkan ia dijatuhi sanksi moral;
b. secara tertulis, apabila atas pertimbangan pejabat yang
berwenang menghukum, pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan akan
dapat mengakibatkan ia dijatuhi salah satu jenis hukuman
disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.
c. Pemeriksaan Pegawai Negeri Sipil yang diduga melakukan
pelanggaran kode etik, dilakukan secara tertutup.
d. Rapat minimal dihadiri oleh 5 orang anggota Komisi Kode
Etik.
Tata Cara Pemeriksaan Komisi Kode Etik
3. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam butir 5. Keputusan Komisi Kode Etik diambil secara
(2) dapat mendelegasikan wewenangnya musyawarah mufakat.
sebagaimana dimaksud dalam huruf
(a),(b),(c) dan (d) kepada pejabat lain di 6. Dalam hal musyawarah mufakat tidak
lingkungannya sekurang-kurangnya pejabat tercapai, keputusan diambil dengan suara
struktural eselon IV serta memiliki pangkat terbanyak.
sama dengan yang diperiksa.
7. Keputusan Komisi Kode Etik bersifat final.
4. Komisi Kode Etik mengambil keputusan
setelah memeriksa Pegawai Negeri Sipil
yang disangka melanggar kode etik. “Komisi Kode Etik wajib menyampaikan
keputusan hasil sidang kepada Pejabat yang
5. Komisi Kode Etik mengambil keputusan berwenang sebagai bahan dalam memberikan
setelah Pegawai Negeri Sipil yang sanksi moral dan/atau sanksi lainnya kepada
bersangkutan diberi kesempatan membela Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan”.
diri.
Sanksi
Pegawai yang melanggar Kode Etik dikenakan sanksi.
34
PENANGANAN PENGADUAN
WHISTLEBLOWER
Pengertian Materi Pengaduan
Whistleblower adalah Pegawai
Dugaan penyalahgunaan wewenang, pelanggaran disiplin,
yang mengetahui dan
dan/atau tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme
mengadukan dugaan terjadinya
pelanggaran dan/atau kejahatan Pengaduan secara langsung
• pengadu
yang terjadidilindungi
di lingkungan & dirahasiakanPengaduan disampaikan secara langsung kepada
Kementerian dan bukan Menteri, Pejabat Es.1, dan/atau Pimpinan Unit Kerja
merupakan bagian dari pelaku
Pengaduan secara tidak langsung
pelanggaran dan/atau kejahatan
(a) Website Pengaduan Lingkup KKP; (b) Kotak pengaduan;
yang diadukannya
(c) Kotak pos pengaduan; (d) Pesan singkat secara
elektronik (SMS); (e) Surat elektronik; dan/atau (f) Telepon
atau fax yang secara khusus disediakan oleh Tim
Penanganan Pengaduan
Pengaduan palsu atau fitnah, bila terbukti akan dijatuhi
hukuman displin sesuai ketentuan peraturan perundang-
3
undangan 5
Integrasi SKP dengan IKU
IKU Indeks Profesionalitas ASN
Indeks Profesionalitas ASN
Contoh
Nama Pendidikan Nilai Kualifikasi
Dr. Bagus Oktori, A.Pi, MM Pendidikan S3 25
Sukmarumaeti, S.Pi, MM Pendidikan S2 20
I Made Kastarian, S.St.Pi Pendidikan S1/DIV 15
Martdiane Anggie, A.Md Pendidikan DIII 10
Vitri Yanti Pendidikan DII/DI/SMA 5
Suryati Pendidikan SMP/SD 0
Cara Pengukuran : KOMPETENSI
Made
Sukma
Kode Nama Kompetensi Nilai Kompetensi (Fungsional
(Eselon IV)
Muda)
Diklat Struktural
1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 15 15 -
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 0 -
Diklat Fungsional
1 Pernah Ikut Diklat Fungsional/Teknis 15 - 15
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Fungsional/Teknis 0 -
Contoh
Diklat 20 JP
1 Pernah Ikut Diklat Fungsional/Teknis 15 15 15
0 Tidak Pernah Ikut Diklat Fungsional/Teknis 0
Seminar
1 Pernah Ikut Seminar/Workshop 10 10
0 Tidak Pernah Ikut Seminar/Workshop 0 0
Nilai Kompetensi 40 30
Cara Pengukuran : KINERJA & HUKUMAN DISIPLIN
Made
Keterangan Sukma
No Nilai SKP Nilai Kinerja (Fungsional
Nilai (Eselon IV)
Muda)
Made
Sukma
Kode Nama Hukuman Disiplin Nilai (Eselon IV)
(Fungsional
Muda)
0 Tidak Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin 5 5 5
R Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Ringan -1
S Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Sedang -2 Contoh
B Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Berat -3
Hasil Pengukuran Indeks
Nilai Indeks
Komponen
Sukma Made
Kategori Nilai Indeks Kualifikasi 20 15
Kompetensi 40 30
Sangat Tinggi 90 - 100
Kinerja 25 30
Tinggi 81 - 90
Hukuman Disiplin 5 5
Rendah 71 - 80
90 80
Sangat Rendah 61 - 70 Kategori
(tinggi) (tinggi)