Anda di halaman 1dari 36

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Rumah Sakit


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
( K3 )
 Adanya sumber bahaya di tempat kerja (UU 1/ 1970),
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja :
 Keadaan Mesin/Pesawat/Alat Kerja/Bahan
 Lingkungan Kerja
 Sifat Pekerjaan
 Cara Kerja
 Proses Produksi
 Perlu ada perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja
 Kewajiban melaksanakan syarat-syarat keselamatan
kerja (ps 3 UU No. 1 tahun 1970)
Tujuan K3

 Sumber-sumber produksi/aset perusahaan dapat dipakai


secara aman dan efisien
 Memberikan perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan :
 Tenaga kerja
 Orang lain di tempat kerja
 Mencegah Kecelakaan Kerja :
 Peledakan
 Kebakaran
 Penyakit Akibat Kerja dan gangguan kesehatan pada umumnya
 Meningkatkan produktivitas kerja
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja

Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Fisiologi/Ergonomis
-Psikologi
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani &
rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Hirarki Manajemen Resiko

 Eliminasi
 Substitusi
 Reduksi cara teknis
 Isolasi
 Ventilasi dll.
 Reduksi cara administratif
 SOP
 Edukasi dll.
 Alat pelindung diri
Jenis jenis potensial berbahaya

Potensial berbahaya di Rumah Sakit dapat di kelompokkan sebagai berikut :


1. Bahaya Fisik : seperti radiasi, pencahayaan, suhu, bising dan getaran
2. Bahaya Kimia : Hcl
3. Bahaya Biologi : seperti bakteri, virus dan jamur
4. Bahaya Ergonomi : cara kerja yang salah seperti angkat angkut,
membungkuk menarik dan mendorong
5. Bahaya Psikososial : seperti kerja shift, stress kerja
6. Bahaya Mekanik : diantaranya terjepit, terpotong, terpukul, tersayat
7. Bahaya Listrik : hubungan arus pendek, adanya sengatan listrik
Berikut merupakan potensi bahaya di setiap instalasi Rumah Sakit Banyumanik
1. Pendaftaran : bahaya psikososial ( kerja shift )
2. IGD : bahaya kimia ( gas medis ), bahaya mekanik ( tersayat, tertusuk, terjepit
)
3. RM : bahaya psikososial ( kerja shift ), bahaya fisik ( pencahayaan ), ergonomic,
bahaya listrik
4. Apotek : bahaya kimia ( penyimpanan obat tidak benar )
5. Kasir : bahaya fisik ( pencahayaan ), ergonomic,
6. O.K dan radiologi : bahaya kimia ( gas medis ), bahaya fisik ( radiasi ),
ergonomic
7. Lab : bahaya biologi ( sample darah, urin )
8. V.K : bahaya fisik ( pencahayaan yang kurang ), bahaya mekanik ( tersayat )
9. Gizi : bahaya fisik ( pencahyaan yang kurang, suhu yang tinggi , bahaya kimia (
gas elpiji yang dapat meledak, adanya api dari kompor ), terjadinya aru
pendek
10. Gudang farmasi : bahan B3
11. CS : bahan kimia, limbah B3
12. Loundry : bahan kimia
Unit Resiko Tinggi
 Unit resiko tinggi di RSB perlu mendapatkan perhatian yang lebih karena
dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi rumah sakit, berikut unit
yang mempunyai resiko tinggi :
1. Gizi / Dapur : Kebakaran , karena terdapat api, gas serta ruangan yang
panas
2. Gudang farmasi : Ledakan, terdapat B3
3. Lab : Ledakan, terdapat bahan kimia
4. Panel listrik : Ledakan dan kebakaran, terdapat listrik yang bertegangan
tinggi
5. Instalasi lainnya : kebakaran akibat konsleting listrik
Upaya Kesehatan Kerja

 Optimalisasi beban kerja


 Pengendalian lingkungan kerja
 Teknis (eliminasi, substitusi, isolasi, enclosing, ventilasi, penyempurnaan
proses, housekeeping)
 Administratif (pengurangan waktu kerja, rotasi)
 APD

 Peningkatan kapasitas kerja


Simbol bahaya
 Simbol-Simbol Bahaya :  bagian  yang  krusial  yang 
harus  ada  di  lokasi  kerja  ketika  kita  menyimpan 
material-material  kimia  yang  berbahaya.  Banyak 
kecelakaan terjadi yang berhubngan dengan bahan kimia 
berbahaya  dikarenakan  karyawan  tidak  mengetahui 
kandungan atau bahaya dari bahan kimia tersebut.

 Simbol bahaya digunakan  untuk  pelabelan  bahan-bahan 


berbahaya  menurut  Peraturan  tentang  Bahan  Berbahaya 
(Ordinance on Hazardeous Substances)
Berikut ini dijelaskan macam-macam simbol bahaya :
 Inflammable substances (bahan mudah terbakar)
Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok 
bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat 
mudah terbakar (extremely flammable substances), 
dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable 
substances). 
 Bahan dapat terbakar (flammable substances) juga 
termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable 
substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak 
diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
GAMBAR PENJELASAN CONTOH INSTALASI

Explosive aseton, dietil eter, UGD, O.K, Gizi


(bersifat mudah etanol, dll.
meledak) Huruf
kode: E

Oxidizing kalium klorat dan


(pengoksidasi) kalium
Huruf kode: O permanganat
juga asam nitrat
pekat.

Extremely dietil eter (cairan)


flammable dan propane
(amat sangat (gas)
mudah
terbakar) Huruf
kode:F+
GAMBAR PENJELASAN CONTOH

Highly flammable aseton dan logam


(sangat mudah natrium, yang sering
terbakar) Huruf digunakan di
kode: F laboratorium
sebagai solven dan
agen pengering.
- Flammable minyak terpentin.
Tidak ada (mudah terbakar)
simbol bahaya Huruf kode: tidak
diperlukan untuk ada
melabeli bahan

Very toxic (sangat kalium sianida,


beracun) Huruf hydrogen sulfida,
kode: T+ nitrobenzene dan
atripin
GAMBAR PENJELASAN CONTOH

Toxic (beracun) Huruf solven-solven


kode: T seperti metanol
(toksik) dan
Dpt menyebabkan benzene (toksik,
kanke /meningkatkan karsinogenik).
timbulnya kanker jika
masuk ke tubuh
melalui inhalasi,
melalui mulut dan
kontak dengan kulit.
Harmful (berbahaya) solven 1,2-etane-
Huruf kode: Xn 1,2-diol atau etilen
glikol (berbahaya)
dan diklorometan
(berbahaya,
dicurigai
karsinogenik).
Corrosive (korosif) Huruf Contoh bahan dg
kode: C sifat ini misalnya :
asam mineral
Dapat merusak jaringan
GAMBAR PENJELASAN CONTOH

Irritant (menyebabkan iritasi) isopropilamina,


Huruf kode : Xi kalsium klorida dan
asam dan basa
encer.

Bahan berbahaya bagi tributil timah


lingkungan Huruf kode: N kloroda,
(dangerous for environment) tetraklorometan,
yaitu dapat menyebabkan dan petroleum
efek tiba2 / dlm sela waktu hidrokarbon seperti
tertentu pada satu pentana dan
kompartemen lingkungan / petroleum bensin.
lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisma) &
menyebabkan gangguan
ekologi
Alat Pelindung Diri (APD)

 APD adalah alat yang digunakan oleh tenaga kerja saat bekerja
dan dilingkungan kerja untuk melindungi seluruh / sebagian
tubuh terhaap kemungkingsn adanya potensi bahaya /
kecelakaan kerja
 Merupakan “the least desirable method” (paling sedikit digunakan)
melindungi tenaga kerja.
 Merupakan Cara terakhir untuk melindungi TK
 Bisa merupakan satu - satunya pilihan (misalnya pada tempat kerja
konstruksi dimana dibutuhkan topi pengaman, safety shoes, dll.)
Syarat-syarat APD

 Enak dipakai.
 Tidak mengganggu kerja.
 Memberikan perlindungan efektif sesuai dengan jenis bahaya di tempat
kerja.
Kelemahan APD

 Kemampuan perlindungan yang kurang sempurna


 Tidak tepat
 Salah cara penggunaan
 Kualitas APD
 Sering APD tidak dipakai karena kurang nyaman.
 Mengganggu penampilan
 dll
Dasar Hukum
1.  Undang-undang No.1 tahun 1970.
a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat - syarat untuk memberikan APD
b.  Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD .
c.  Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban
dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD
d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara
cuma-cuma
2.  Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat
pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya
untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Permenakertrans No.Per.03 / Men / 1982
Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan
dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan
dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
Jenis-jenis APD
Jenis Instalasi

Helm / penutup rambut O.K , V.K loundry

Kaca mata Laboratorium, O.K, CS

Masker Laboratorium , gizi , radiologi, UGD,


O.K, V.K, loundry, Apotek, perawat

Sarung tangan Laboratorium , gizi , radiologi, UGD,


O.K, V.K, loundry, Apotek, perawat

Sepatu Loundry, CS, V.K, O.K, Sanitasi

Jas lab / clemek / baju khusus Laboratorium , gizi , UGD, O.K, V.K
dan loundry

Apron Radiologi
Pencegahan Kecelakaan Kerja
1. Buat kegiatan pencegahan kecelakaan sebagai bagian dari kegiatan kita sehari-
hari : sebelum bekerja pastikan peralatan kerja dalam keadaan baik dan
gunakan alat pelindung diri
2. Laporkan bila menemukan hal yang tidak aman ke supervisior / atasan : Agar
segera diperbaiki sendiri bila mampu apabila tidak mampu segera dilaporkan
3. Hindari bersenda gurau di tempat kerja : Jangan menggunakan peralatan kerja
sebagai bahan lelucon, hal ini akan membahayakan bagi diri kita dan orang lain
4. Ikuti instruksi / SOP : setiap instruksi adalah semata mata demi keslamatan kita
5. Buat saran perbaikan : Bilamana kita menemukan cara yang lebih cepat dan
efisien dalam menyelesaikan suatu tugas supaya segera didiskusikan, supaya
bisa digunakan oleh yang lain selama itu aman
6. Good housekeeping : Tempat kerja yang tidak rapi dan penataan alat-alat kerja
yang berantakan merupakan sumber kecelakaan
7. Rapi di tempat kerja : menggunakan pakaian yang nyaman yang tidak
mengganggu selama bekerja serta menggunakan aksesoris yang tidak
membahayakan selama bekerja.
PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS & B3
JENIS LIMBAH MEDIS
Infeksius

spuit kantong darah lanset tisu/kasa

gigi cover slip perban tulang


UPAYA PENGEL. LIMBAH PADAT MEDIS
1.Penanganan & Penampungan
a. Pemilahan ( mulai dari sumber )
b. Penampungan
c. Penggunaan kantong sesuai peruntukan
sampah infeksius – kuning
sampah citotoksik – ungu
sampah radioaktif – merah
sampah domestik – hitam
d. Penggunaan safety box untuk limbah medis tajam
2. Pengangkutan limbah
3. Pemusnahan
contohnya: Incinerator,
PEMILAHAN LIMBAH
tajam medis non-tajam non-medis
Format Pelaporan Kecelakaan Kerja
FORMULIR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA No. Laporan :

RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG

Nama :
Umur :
Alamat :
Instalasi/ Unit Kerja:
Status : Karyawan/ Penderita/ Pengunjung *
Tanggal/ Jam Kejadian:
Lokasi Kejadian :
Kronologis Kejadian:

Alat Pelindung :contoh


Cedera yang dialami:
Tindakan :
Struktur Organisasi Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
Macam-macam Bencana
EKSTERNAL & INTERNAL
 Kebakaran
 Gempa Bumi
 Tanah Longsor
 Ledakan
 Kecelakaan Lalu Lintas
Kebakaran
 SOP pengendalian kebakaran

1. Tim K3 berkoordinasi dengan Petugas keamanan langsung menuju kelokasi


secara cepat menggunakan sarana tercepat (sepeda, tangga atau lift)
dengan membawa APAR dan HT bila terjadi kebakaran.

2. Apabila api masih dalam pemulaan awal, cukup dipadamkan dengan APAR

3. Apabila APAR tidak bisa mengatasi pemadaman api, menggunakan hydran,


bila tidak mampu memadamkan api memanggil Dinas Pemadam Kebakaran
kota Semarang dengan no 113

4. Koordinator Pengendali Kebakaran membuat laporan kronologis terjadinya


kebakaran kepada Direktur RS
Cara Penggunaan APAR

 Ambil dan cek tekanan APAR ( Lihat jarum penunjuknya bila berada di
hijau/over charge baik)
 Cabut pin pengaman dan cobakan.
 Arahkan ujung nozzle ke titik api dengan jarak 1,5 – 2 meter.
 Remas dan tekan pemicu.
 Ratakan ke seluruh sumber api searah angin,
TUGAS MASING – MASING PETUGAS

 Petugas perawat melakukan evakuasi pasien


 Kepala ruang melakukan penandataan pasien setelah di titik kumpul
 Security melakukan pemadam api dan menunjukkan jalur evakuasi dan
melakukan penyisiran ke ruangan dan memberi tanda X pada ruang
yang sudah disisir.
 Petugas maintenance melakukan pemadaman listrik dan gas medik
serta penyelamatan asset.
 Petugas cleaning servis membantu evakuasi.
 Petugas rekam medik menyelamatkan dokumen penting.
Cara Evakuasi

 Petugas menggendong pasien yang tidak bisa berjalan/ pakai kursi roda
bila dilantai dasar.
 Petugas bertiga mengangkat pasien yang berisiko/ pakai scoop stecer
 Petugas memapah pasien yang masih dapat berjalan.
 Catatan :
 Ikut jalur evakuasi / penunjuk arah evakuasi.
AREA BERKUMPUL / TITIK KUMPUL
AMAN
 Ruang Dahlia & Melati : Depan IGD / Parkir Mobil Bawah.
 Ruang Flamboyan : Jl. Nangka/ Halaman Kelurahan
 Ruang Teratai & Anggrek : Jl. Nangka/ Halaman Kelurahan
 Ruang Bougenville : Jl. Nangka / Halaman Kelurahan
TERIMAKASIH
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai