Anda di halaman 1dari 39

Kedudukan BK

dalam sistem
pendidikan
Wilayah Pelayanan BK
Wilayah
Manajemen
& Kepemimpinan Manajemen
& Suvervisi Tujuan:
Perkem-
Wilayah Pembelajaran bangan
Pembelajaran Bidang Optimal
yg Mendidik Studi Tiap
Peserta
Wilayah Didik
Bimbingan &
Bimbingan & Konseling
Konseling yg
Memandirikan
Gambar 1
Wilayah Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam Jalur Pendidikan Formal
(Kurikulum ’75)
Permen Diknas No. 22/2006 tentang Standar isi

Pelayanan bimbingan dan konseling diletakkan sebagai


bagian dari kurikulum sebagaimana dapat dilukiskan pada
Gambar berikut
Kegiatan

Muatan Lokal

Kelompok
Mata Pelajaran

Materi
Pengembangan
Diri
Ekstra
Kurikuler
Keunikan Komplementasi Wilayah
Layanan Guru - Konselor
Perkembangan Optimum Peserta Didik

Pemenuhan Standar
Pemenuhan Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik
Perwujudan Diri secara Lulusan; Penumbuhan Karakter
yang Kuat sertaPenguasaan
Akademik, Vokasional, Sosial dan
Personal, melalui Bimbingan & hard skills dan soft skills, melalui
Pembelajaran yang Mendidik
Konseling yang Memandirikan

Penghormatan Kepada
Wilayah Layanan Wilayah Layanan
Keunikan dan
Bimbingan & Konseling Pembelajaran yang
Komplementaritas
Yang Memandirikan Mendidik
Layanan
4. 4. Polisi Sekolah
Tujuan Pelayanan BK

• Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,


perkembangan karir serta kehidupannya di masa
yang akan datang;
• Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimilikinya seoptimal mungkin;
• Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;
• Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
• Tujuan khusus membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik),
dan karir.
1 Pengertian BK

2 Bidang BK

3 Sifat BK

4 Fungsi BK

5 Azas-azas BK

6 Tujuan BK
Pengertian Bimbingan
• hubungan antara helper yang telah mendapatkan pelatihan
dengan orang yang mencari bantuan (helpee) yang didasari
oleh keterampilan helper dan atmosfir yang diciptakan
untuk membantu helpee belajar membangun relasi dengan
dirinya dan orang lain dengan cara yang produktif

• sebuah proses membantu individu untuk mengatasi


masalah-masalahnya dalam perkembangan dan membantu
mencapai perkembangan yang optimal dengan
menggunakan sumber-sumber dirinya

• Berfungsi kuratif (penyelesaian masalah)


Pengertian Konseling
• Menurut Burks dan Stefflre (1979), konseling merupakan
hubungan profesional antara konselor terlatih dengan
konseli.
• Hubungan ini biasanya bersifat individu ke individu,
walaupun terkadang melibatkan lebih dari satu orang.
• Konseling didesain untuk menolong konseli untuk
memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap
kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan
penentuan diri (self-determination). Hal ini dilakukan
melalui pemahaman tentang berbagai pilihan yang telah
dikomunikasi dengan baik dan bermakna bagi konseli
dalam proses konseling serta melalui pemecahan masalah
emosional dan karakter interpersonal.
• Menurut The American Psychological
Association, Division of Counseling Psychology,
Committee on Definition (1956),
Konseling sebagai “sebuah proses membantu
individu untuk mengatasi masalah-masalahnya
dalam perkembangan dan memantu mencapai
perkembangan yang optimal dengan
menggunakan sumber-sumber dirinya.
The need of guidance and counselling
A representative group of Virginia educators, guidance is necessary in
meeting the NEED:

• For each person to find a place in which he enjoys personal happiness.


• To develop a sensitivity for moral and spiritual values.
• To be recognized and respected as an individual.
• For each person to feel that he is making a contribution to any group of
which he is a part.
• To understand himself, his abilities, his limitations, and his potentialities.
• For the opportunity to develop and use his abilities and experiences.
• For warmth, affection, and understanding.
• To develop resourcefulness and self-direction in adapting to changes in
society.
AIMS AND
FUNCTION OF
GUIDANCE
AND
COUNSELLIN
G
AIMS OF GUIDANCE AND
COUNSELLING
• merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa
yang akan datang;
• mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimilikinya seoptimal mungkin;
• menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;
• mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan
kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, siswa harus
mendapatkan kesempatan untuk:
1. mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan
tugas-tugas perkembangannya,
2. mengenal dan memahami potensi atau peluang yang
ada di lingkungannya,
3. mengenal dan menentukan tujuan dan rencana
hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut,
4. memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
5. menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan
masyarakat,
6. menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya;
7. mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang
dimilikinya secara optimal.
• Secara khusus bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik), dan karir.
• Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan
yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta dan mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran
agama yang dianut.
• Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara
objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan
keunggulan maupun kelemahan; baik fisik
maupun psikis.
Tujuan bK (pribadi-sosial)
• Memiliki komitmen yang kuat dalam
mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya,
Sekolah/ Madrasah, tempat kerja,
maupun masyarakat pada umumnya.
• Memiliki sikap toleransi terhadap umat
beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan
kewajibannya masing-masing.
• Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan
orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara
sehat
• Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau
menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau
harga dirinya.
• Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam
bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
• Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk
hubungan persahabatan, persaudaraan, atau
silaturahim dengan sesama manusia.
• Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara efektif.
Tujuan bK (akademik/belajar)
• Memiliki kesadaran tentang potensi diri
dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul
dalam proses belajar yang dialaminya.
• Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang
positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang
diprogramkan.
Tujuan bK (karir)
• Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan
kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
• Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan
informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir.
• Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.
• Memahami relevansi kompetensi belajar
(kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa
depan.
• Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir,
dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan
(persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
• Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu
merancang kehidupan secara rasional untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
• Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan
arah karir.
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.
• Memiliki kemampuan atau kematangan untuk
mengambil keputusan karir
• Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang
hayat.
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang
efektif, seperti keterampilan membaca buku,
mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
• Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan
perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal
belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan
berusaha memperoleh informasi tentang berbagai
hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang
lebih luas.
• Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk
menghadapi ujian.
4. 4. Polisi Sekolah
Kerangka Kerja BK
KOMPONEN STRATEGI
Harapan dan PROGRAM PELAYANAN
Asesmen
Kondisi
Lingkungan
Lingkungan

Bimbingan dan
Konseling

(Untuk seluruh
peserta didik dan
Perangkat Tugas
Perkembangan/ Orientasi Jangka
(Kompetensi/ Panjang)
Sebaya
kecakapan hidup,
nilai dan moral
peserta didik)
(Pemecahan
atau Kelompok
Tataran Tujuan Masalah,
Bimbingan dan Remidiasi)
penyaluran
Konseling
(Penyadaran
Akomodasi, Perencanaan
Tindakan) Individual

(Perencanaan
Permasalahan
yang perlu Pendidikan, Karir,
Personal, Sosial)
teknologi

(Aspek Manajemen
Asesmen Harapan dan dan Pengembangan)
Perkembangan Kondisi Konseli
Konseli

Anda mungkin juga menyukai