Maksimum 31
Minimum 21
Rata-rata 24
Kelembaban (%)
Rata-rata 82
Rata-rata 0
Pressure (bar)
Rata-rata 0,074
Sumber : Wunderground
SUMUR
Tekanan Kepala Sumur Temperatur Fluida Sumur Flow
(kscg) (ºC) (Ton/jam)
Air pendingin adalah air yang berasal dari aliran sungai yang digunakan untuk penghilangan panas dan berkontak
langsung dengan steam dari keluaran turbin, produk antara dan produk akhir (KEP-49/MENLH/11/2010)
BASIC DESIGN : PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PANAS BUMI
KOMPONEN UTAMA PLTP
SCRUBBER
Ut 2,937 m/s
A 0,15 m2
Dt 0,44 m
D 1,32 m
De 0,35 m
Db 0,44 m
α 1,32
β 1,32
Z 1,76
Lt 3,08 m
Lb 1,98 m
A0 0,15 m
TURBIN
Flow Pressure Temperature Enthalpy
Stream From To Quality
(kg/s) (bar) (°C) (kJ/kg)
Steam
Mixer to ST Mixer 1 99.7 13.2 192.2 2785.9 1
Turbine
ST to Steam
Condenser 99.7 0.1 45.8 2129.5 0.8
Condenser Turbine
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑃𝑖𝑛 =
𝜂𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
Berdasarkan basic design yang dihasilkan oleh gatecycle, diperoleh daya poros turbin uap sebesar 65,46 MW. Daya output
generator dapat dicari dengan perumusan sebagai berikut:
𝑃𝑔𝑒𝑛 = 𝑃𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝜂𝑔𝑒𝑛
Jika efisiensi generator adalah senilai 0,98, maka daya aktif terminal generator adalah sebesar:
𝑃𝑔𝑒𝑛 = 65,46𝑀𝑊 × 0,98 = 63,294𝑀𝑊
Setelah diketahui daya aktif generator, maka dapat diketahui pula kapasitas generator dengan perumusan berikut:
𝑃𝑔𝑒𝑛
𝑆=
𝑐𝑜𝑠𝜑
Jika faktor daya generator adalah sebesar 0,8 maka kapasitas generator adalah sebesar:
63,293𝑀𝑊
𝑆= = 79,11𝑀𝑉𝐴
0,8
2. PEMILIHAN GENERATOR
Berdasarkan perhitungan di atas, dibutuhkan generator berkapasitas 79,11MVA. Maka dari itu, dipilih
generator General Electric tipe TOPACK dengan spesifikasi sebagai berikut:
a) Efisiensi up to 98,7%
b) Daya semu up to 175MVA
c) Faktor daya 0,8
d) Tegangan Terminal up to 15kV
Gambar 3. menunjukan bentuk fisik generator General Electric tipe TOPACK.
KONDENSOR
Untuk menganalisis perpindahan panas yang terjadi dapat ditinjau dengan melihat entalpi input dan input kondenser.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan panas yang diterima steam adalah sebagai berikut :
𝑄𝑠 = ṁ𝑠 (ℎ𝑠8 − ℎ𝑠22 )
Dengan Qs = Panas yang diterima steam (kj/s)
ṁs = Laju alir main input kondenser (kg/s)
hs8 = Entalpi main inlet kondenser (kJ/kg)
hs22 = Entalpi main outlet kondenser (kJ/kg)
Flow Pressure Temperature Enthalpy
Stream From To Quality
(kg/s) (bar) (°C) (kJ/kg)
Main
S8 to CND1 Condenser 99.7 0.1 45.8 2129.5 0.8
Steam Inlet
CND1 to
Condenser Main Exit 99.7 0.1 45.8 191.8 0
S22
S19 to Cooling
Condenser 4160.2 2.8 16.8 70.7 0
CND1 Water Inlet
CND1 to Cooling
Condenser 4160.2 2.8 27.9 117.2 0
S21 Water Exit
𝑄𝑐𝑤 = ṁ𝑐𝑤 (ℎ𝑐𝑤21 − ℎ𝑐𝑤19 )
Dengan Qcw = Panas yang diterima cooling water (kj/s)
ṁcw = Laju alir cooling water input kondenser (kg/s)
hcw21 = Entalpi cooling water outle tkondenser (kJ/kg)
hcw19 = Entalpi cooling water inlet kondenser (kJ/kg)
Luas diameter
Tinggi condenser
1
𝐴𝑆 = 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷𝑠 2
4
ṁ𝑠
𝐴 ℎ𝑠8
𝑍𝑡 = 𝑠 𝑥
𝐾’𝑎 ℎ𝑠8 − ℎ𝑠22
Dengan
DS = Diameter main inlet/outlet (m)
Zt = Tinggi kondenser (m)
As = Luas area main input/output kondenser (m2)
K’a = Koefisien volumetric perpindahan panas berdasarkan humidity driving force
LUAS AREA COOLING WATER INPUT/OUTPUT KONDENSER
4 𝑥 𝐴𝑐𝑤
𝐷𝑐𝑤 =
𝜋
Dengan
Acw = Luas area cooling water input/output kondenser(m2)
Ccw = Kapasitas panas air (kj/kgoC)
Dcw = Diameter cooling water inlet/outlet (m)
STEAM EJECTOR
STEAM EJECTOR
Steam Jet Ejector merupakan alat yang dikategorikan sebagai gas removing system yang berfungsi untuk
menghisap NCG (Non Condensible Gas). NCG yang dihisap merupakan NCG yang terakumulasi di dalam kondensor.
Selain berfungsi untuk menghisap NCG didalam Kondensor, berfungsi pula untuk peralatan yang membutuhkan
operasi kerja dalam keadaan vakum.
Cara kerja steam ejector ialah dengan menciptakan ruang hampa akibat steam berkecepatan tinggi yang
dilewatkan pada nozzle. Kecepatan motive fluid berupa steam yang tinggi akan menciptakan kondisi vakum dan
meyebabkan NCG tertarik ke luar kondenser
Besarnya energi yang masuk akan sama dengan energi yang keluar sesuai dengan hukum kekelan energi
kinetik yang pertama. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut.
𝑃1 𝑣12 ′
𝑃2 𝑣22
+ + ℎ1 = + + ℎ2′
𝑧 2𝑔 𝑧 2𝑔
Dimana
P1 dan P2 = tekanan fluida pada titik 1 dan 2 (bar)
v1 dan v1 = kecepatan fluida pada titik 1 dan 2 (m/s)
ℎ1′ dan ℎ2′ = perbedaan ketinggian antara titik 1 dan 2 (m)
𝑧 = berat jenis fluida (kg/m2s2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
POMPA
Condensate Extraction Pump
Dimana.
𝑄𝑝 : laju alir desain (kg/s)
𝑀 : laju alir (kg/s)
ሶ 𝑘𝑔 ሶ 𝑘𝑔
𝑄𝑝 = 99,7273 + 10% × 99,7273
𝑠 𝑠
𝑘𝑔
𝑄𝑝 = 109,7
𝑠
Dengan temperature (inlet) 45,8328 °C, didapat ρ = 989,22 𝑘𝑔/𝑚3 ,
Kapasitas total pompa
𝑄𝑝ൗ
𝑄𝑡𝑝 = 𝜌𝑠
Dimana.
𝑄𝑡𝑝 : kapasitas total pompa (𝑚3 /s)
𝑄𝑝 : laju alir desain (kg/s)
𝜌𝑠 : densitas air (kg/ 𝑚3 ) pada temperatur suction
𝑘𝑔
109,7
𝑄𝑡𝑝 = 𝑠൙
𝑘𝑔
989,22 3
𝑚
Dimana.
Hd : head discharge (m)
𝑃𝑑 : tekanan discharge (kg/𝑐𝑚2 )
𝜌𝑑 : densitas air outlet (kg/𝑚3 )
𝑉 : kecepatan aliran air (m/s)
g : percepatan gravitasi (m/𝑠 2 )
2
𝐻𝑑 = 15295,74ൗ989,22 + 7,044072049 ൗ
2 𝑥 9.81
𝐻𝑑 = 258,84338 𝑚
MENENTUKAN HEAD SUCTION
Dimana.
Hs : head suction (m)
𝑷𝒔 : tekanan suction (kg/𝒄𝒎𝟐 )
𝝆𝒔 : densitas air inlet (kg/𝒎𝟑 )
𝑽 : kecepatan aliran air (m/s)
g : percepatan gravitasi (m/𝒔𝟐 )
𝟐
𝑯𝒔 = 𝟏𝟎𝟏𝟗, 𝟕𝟏𝟔ൗ𝟗𝟖𝟗, 𝟐𝟐 + 𝟕, 𝟎𝟒𝟒𝟎𝟕𝟐𝟎𝟒𝟗 ൗ𝟐 𝒙 𝟗. 𝟖𝟏
𝑯𝒔 = 𝟐𝟒𝟒, 𝟒𝟏𝟏𝟕𝟖𝟑 𝒎
PENENTUAN KECEPATAN MOTOR (PRIME MOVER)
Dalam perancangan pompa ini, prime mover yang digunakan adalah motor listrik induksi. Untuk menentukan
kecepatan motor listrik ini maka digunakan rumus sebagai berikut:
f
Nm = 120 1−𝑠
p
Dimana.
Nm : kecepatan putaran motor (rpm), kecepatan motor syncron 3000 rpm
f : frekusnsi (50 hz)
p : jumlah kutub
s : slip (%), asumsi 2 %
50 Hz
Nm = 120 1 − 0.02
2
Nm = 2940 rpm
PENENTUAN TINGKAT
n x Q tp
nq = 3ൗ
H 4
Dimana.
Nq : kecepatan spesifik (rpm)
N : kecepatan putaran (rpm) /Nm
Q tp : kapasitas total pompa (m3/s)
H : head total pompa (m) /Ht
2940 x 0,11089548
nq = 3ൗ
14,4315966 4
nq = 132,226491 𝑟𝑝𝑚
Untuk menentukan jumlah tingkat pada pompa digunakan grafik pada Gambar 3.59 dan untuk mengetahui
head per tingkat dari pompa yang akan digunakan.
Berdasarkan kurva pada Gambar 3.59 didapatkan head yaitu 15 m untuk perancangan, sehingga dapat ditentukan
jumlah tingkat berdasarkan rumus sebagai berikut:
H
𝑖=
H"
Dimana,
i : Jumlah tingkat pompa (tingkat)
H : Head total pompa (m)
H” : Head pompa (m)
14,4315966
𝑖=
15
𝑖 = 0,96210644
𝑖1
PENENTUAN JENIS POMPA
Untuk menentukan jenis dapat diketahui dengan menggunakan persamaan dan gambar di bawah ini:
n x Q tp
ns = 3ൗ
𝐻 4
𝑖
Dimana,
ns : kecepatan (rpm)
n : kecepatan putaran (rpm) /Nm
Qtp : kapasitas pompa (gpm)
H : head total (feet) /Ht
i : jumlah tingkat
2940 x 1757,729193
ns = 3
47,34775787 ൗ4
1
ns = 6828,8685 𝑟𝑝𝑚
Dari Gambar 3.60 dapat dilihat bahwa dengan kecepatan spesifik pompa sebesar 6828,8685 rpm maka jenis pompa
yang digunakan adalah pompa mixed flow.
PENENTUAN DAYA POMPA
CTA = Temperatur air keluar - Temperatur Wet bulb = 17.67 ᵒC - 10.52 ᵒC = 7.15 ᵒC
Ma = V / VS1
Ada 4 jenis transformator daya yang digunakan di PLTP Area Kamojang diantraanya, Generator transformator, grid
transformator, auxiliary transformator, low voltage transformator, service transformator. Setiap transformator memiliki
spesifikasi yang berbeda, spesifikasi setiap trasnformator terlampir di table berikut
%V kV Angle
Type/Class Typical/ 0,0-33 kV
A 100 3.81 0
Active Failure/yr 0 ,001
B 100 3.81 -120
Passive Failure/yr 0
C 100 3.81 120
MTTR 2
Line to Line
Switch Time 1 %V kV Angle
AB 100 6.6 30
Category Harmonic General
BC 100 6.6 -90
VTHD Limit 2,5 % CA 100 6.6 150
VIHD Limit 1,5 %
SISTEM DC
Sistem DC pada pembangkit dihasilkan oleh konversi listrik AC yang dihasilkan oleh sistem menjadi listrik DC oleh
bantuan AC-DC converter. Fungsi utama dari sistem tegangan DC adalah pengisian daya baterai untuk mengantisipasi
jika terjadinya power outage. Selain itu sistem DC juga berfungsi untuk menyalurkan daya ke beberapa perangkat
instrumentasi dan kontrol.
EMERGENCY DIESEL GENERATOR
EMERGENCY DIESEL GENERATOR
Power Rating 2 MW
Voltage Rating 11 kV
Power Factore 0.8 %
Reactive Power 2.5 MVA
Efficiency 90.7 %
Rotation 600 rpm
Pole 10
Type Diesel
Rated frequency 50 Hz
Insulation class F
Exciter Type Brush-less
Connection Star
LOAD FLOW
LOAD FLOW DALAM KVA DAN A
LOAD FLOW DALAM KW DAN KVAR