Anda di halaman 1dari 36

Presentasi kasus

OLEH :

I Putu Wira Putra S, S.KED K1 A1 13 081

PEMBIMBING : dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH. Sp.FM


KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KENDARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
Pada hari Senin, tanggal 4 Januari 2019 pukul 21.00
WITA bertempat di Jl. Sorumba (sekitar pasar
panjang) kel. Anawoi, Kec. Wua-wua, Kota Kendari.
Kejadian berawal ketika korban sedang
mengendarai motor seorang diri, tiba-tiba ada
segerombolan orang yang tidak dikenal memukul
wajah korban beberapa kali dengan tangan, dan ada
sebagian pelaku menendang tubuh korban,
sehingga korban pingsan. Menurut pengakuan
korban, korban tidak melakukan perlawanan.
• Jenis kelamin: Laki-laki
Identitas Umum Korban
• Berat Badan: 60 kg
• Panjang badan : 165 cm
• Status gizi : kesan gizi baik (indeks massa tubuh dua puluh dua per
meter persegi)
• Umur : 25 tahun
• Warna kulit : sawo matang
TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR

– Keadaan Umum/ Tanda-tanda vital

– TD : 110/80 mmHg
– Nadi : 75 x/m
– Suhu : 36,5
– Pernapasan : 20 x/m
– Kesadaran : Sadar penuh
HASIL PEMERIKSAAN
– Punggung: tidak ada kelainan.
– Pinggang: tidak ada kelainan.
– Perut: tidak ada kelainan.
– Permukaan Kulit Tubuh
– Bokong:tidak ada kelainan.
– Kepala
– Dubur:
– Bentuk kepala: tidak ada
– Lingkaran Dubur: tidak ada kelainan.
kelainan.
– Liang Dubur:Tidak ada kelainan. Anus
– Daerah berambut: tidak ada corong tidak ada.
kelainan. – Anggota Gerak
– Wajah: tidak ada kelainan – Anggota Gerak Atas: tidak ada kelainan

– Leher : tidak ada kelainan – Anggota Gerak Bawah: tidak ada kelainan.

– Bahu: tidak ada kelainan.


– Dada:tidak ada kelainan.
HASIL PEMERIKSAAN
– Bagian Tubuh Tertentu:
– Mata:
– Alis mata: Warna hitam, tidak ada kelainan.
– Bulu mata: Warna hitam,lurus, tidak ada kelainan.
– Kelopak mata: tampak sebuah luka lecet pada kelopak mata bawah kiri sisi dalam bagian pipi kiri,
berbentuk tidak teratur, Ukuran P= 3 cm, L=1 cm, batas tidak tegas, warna merah kecoklatan
– Selaput kelopak mata: Tidak ada kelainan.
– Selaput biji mata: Tidak ada kelainan. -
– Pupil mata: bentuk bundar dengan ukuran diameter nol tigasentimeter, sama kanan dan kiri, tidak
ada kelainan.
– Pelangi mata: hitam, tidak ada kelainan.
– Hidung:
– Bentuk hidung: tidak ada kelainan
– Permukaan kulit hidung: tampak dua buah luka terbuka pada hidung, bentuk tidak teratur, batas
tidak tegas, tepi tidak rata, terdapay jembatan jaringan, disekitar luka terdapat luka memar. Luka
terbuka pertama pada hidung sisi kanan, ukuran P=0,5 cm, L=0,2 cm, dan luka terbuka kedua pada
hidung sisi kiri, ukuran P=1 cm,L= 0,2 cm
– Lubang hidung: tidak ada kelainan.
– Telinga:

– Bentuk telinga: tidak ada kelainan.

– Permukaan daun telinga: tidak ada kelainan.

– Lubang telinga: tidak ada kelainan.

– Mulut:

– Bibir:

– Atas : tidak ada kelainan.

– Bawah : tidak ada kelainan.

– Selaput lendir mulut: tidak ada kelainan.

– Lidah:

 Tampak sebuah luka memar pada lidah sisi kanan, bentuk tidak teratur, ukuran P= 3 cm, L=1 cm, batas tidak tegas warna merah kebiruan

 Tampak sebuah luka terbuka pada lidah bagian bawah sisi kanan, bentuk tidak teratur, ukuran P 1,5 cm, L=0,2 cm, batas tidak tegas,tepi tidak rata,
terdapat jembatan jaringan

– Langit – langit mulut: tidak ada kelainan.

– Gigi geligi: tidak ada kelainan.

– Alat kelamin : laki., tidak ada kelainan.

– Tulang – Tulang:

– Tulang Tengkorak: tidak ada kelainan.

– Tulang Leher: tidak ada kelainan.

– Tulang Belakang: tidak ada kelainan.

– Tulang – Tulang Dada: tidak ada kelainan.

– Tulang – Tulang Panggul: tidak ada kelainan.

– Tulang Anggota Gerak: tidak ada kelainan.


DOKUMENTASI
Korban adalah seorang laki-laki, umur dua puluh lima
tahun, kesan gizi cukup

Didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka lecet


pada kelopak mata bawah kiri, luka robek pada hidung dan
lidah kanan bawah , dan luka memar pada lidah kanan
atas

Akibat hal tersebut tidak menimbulkan penyakit atau


halangan untuk menjalankan pekerjaan atau pencarian
untuk sementara waktu
ANALISA
KASUS

TRAUMA TUMPUL
Kasus Teori

Pelaku kekerasan adalah orang yang tak Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan penganiayaan
dikenali adalah perlakuan sewenang-wenang (penyiksaan, penindasan,
dan sebagainya). Dengan kata lain untuk menyebut seseorang
telah melakukan penganiayaan, maka orang tersebut harus
memiliki kesengajaan dalam melakukan suatu kesengajaan dalam
melakukan suatu perbuatan untuk membuat rasa sakit pada
orang lain atau luka pada tubuh orang lain atau pun orang itu
dalam perbuatannya merugikan kesehatan orang lain.
Kejadian mulanya pasien sedang mengendarai menurut doktrin/ilmu pengetahuan hukum pidana penganiayaan
motor tiba-tiba segerombolan orang memukul mempunyai unsur sebagai berikut :
wajah korban 1. Adanya kesengajaan
2. Adanya perbuatan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan luka akibat 3. Adanya akibat perbuatan (yang dituju), yaitu : a) Rasa sakit
kekerasan tumpul berupa luka lecet pada pada tubuh. b) Luka pada tubuh.
kelopak mata bawah kiri, luka robek pada 4. Unsur pertama adalah berupa unsur subjektif (kesalahan),
hidung dan lidah kanan bawah , dan luka unsur kedua dan ketigaberupa unsur objektif
memar pada lidah kanan
atas
ASPEK MEDIKOLEGAL

– Pelaku langsung  Jenis kejahatan yang


memukul wajah dilakukan dengan
sengaja diatur dalam
korban secara tiba- Bab XX, pasal 351
tiba. sampai dengan 356.
Presentasi kasus
OLEH :

I Putu Wira Putra Suherman, S.KED K1 A1 12 202

PEMBIMBING : dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH. Sp.FM


KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KENDARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
Pada hari Selasa, tanggal 26 Februari 2019 pukul 14.40
WITA bertempat di Jl. Prof. M Yamin kel. Puuwatu, Kec.
Puuwatu, Kota Kendari. Kejadian berawal ketika korban sedang
membersihkan di lahan tempat korban akan membangun
pondasi rumah seorang diri, tiba-tiba tetangga samping lahan
korban bersama anaknya, marah-marah dan mencabut patok
pondasi serta berusaha memukul korban beberapa kali dengan
tangan, kemudian korban melakukan perlawanan sehingga.
terjadi adu pukul antara korban dan 2 pelaku yang merupakan
ayah dan anak yang dikenali korban smapai akhirnya ada warga
yang melihat dan memisahkan. Menurut korban perselisihan ini
sudah sering terjadi dalm 2 bulan terakhir.
• Jenis kelamin: Laki-laki
Identitas Umum Korban
• Berat Badan: 62 kg
• Panjang badan : 165 cm
• Status gizi : kesan gizi baik (indeks massa tubuh dua puluh dua koma tujuh per
meter persegi)
• Umur : 59 tahun
• Warna kulit : sawo matang
• Memakai celana panjang coklat dan baju kaos putih
TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR

– Keadaan Umum/ Tanda-tanda vital

– TD : 130/90 mmHg
– Nadi : 86x/m
– Suhu : -36,5oC
– Pernapasan : 18 x/m
– Kesadaran : Sadar penuh
HASIL PEMERIKSAAN
– Punggung: tidak ada kelainan.
– Pinggang: tidak ada kelainan.
– Perut: tidak ada kelainan.
– Permukaan Kulit Tubuh – Bokong:tidak ada kelainan.
– Kepala – Dubur:
– Lingkaran Dubur: tidak ada kelainan.
– Bentuk kepala: tidak ada
– Liang Dubur:Tidak ada kelainan. Anus corong
kelainan. tidak ada.
– Daerah berambut: tidak ada – Anggota Gerak
kelainan. – Anggota Gerak Atas:
– Kanan : Tampak sebuah luka terbuka pada
– Wajah: tidak ada kelainan punggung tangan tepatnya pada jari tengah.
Ukuran 2,5 cm x 0,5 cm. Batas tegas, tepi
– Leher : tidak ada kelainan tidak rata terdiri atas kulit dan jaringan ikat.
Terdapat jembatan jaringan, dasar luka berupa
– Bahu: tidak ada kelainan. otot, disertai luka memar disekitar luka.
– Kiri : tidak ada kelainan
– Dada:tidak ada kelainan. – Anggota Gerak Bawah
– Kanan : tidak ada kelainan.

– Kiri : tidak ada kelainan.


HASIL PEMERIKSAAN
– Permukaan daun telinga: tidak ada kelainan.

– Lubang telinga: tidak ada kelainan.

– Mulut:
– Bagian Tubuh Tertentu:
– Bibir:
– Mata:
– Atas : tidak ada kelainan.
– Alis mata: Warna hitam, tidak ada kelainan.
– Bawah : tidak ada kelainan.
– Bulu mata: Warna hitam,lurus, tidak ada kelainan.
– Selaput lendir mulut: tidak ada kelainan.
– Kelopak mata: tidak ada kelainan
– Lidah: tidak ada kelainan.
– Selaput kelopak mata: Tidak ada kelainan.
– Langit – langit mulut: tidak ada kelainan.
– Selaput biji mata: Tidak ada kelainan. -
– Gigi geligi: tidak ada kelainan.
– Pupil mata: bentuk bundar dengan ukuran diameter nol
tigasentimeter, sama kanan dan kiri, tidak ada kelainan. – Alat kelamin : perempuan., tidak ada kelainan.
– Pelangi mata: hitam, tidak ada kelainan. – Tulang – Tulang:
– Hidung: – Tulang Tengkorak: tidak ada kelainan.
– Bentuk hidung: tidak ada kelainan – Tulang Leher: tidak ada kelainan.
– Permukaan kulit hidung: tidak ada – Tulang Belakang: tidak ada kelainan.
– Lubang hidung: tidak ada kelainan.
– Tulang – Tulang Dada: tidak ada kelainan.
– Telinga:
– Tulang – Tulang Panggul: tidak ada kelainan.
– Bentuk telinga: tidak ada kelainan.
– Tulang Anggota Gerak: tidak ada kelainan.
DOKUMENTASI
Korban adalah seorang laki-laki, umur lima
puluh sembilantahun, kesan gizi cukup

Didapatkan luka akibat kekerasan tumpul


berupa luka terbuka disertai luka memar pada
punggung tangan tepatnya pada jari tengah.

Akibat hal tersebut tidak menimbulkan penyakit


atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
atau pencarian untuk sementara waktu
ANALISA
KASUS

TRAUMA TUMPUL
Kasus Teori

Pelaku kekerasan adalah orang yang Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan
dikenali penganiayaan adalah perlakuan sewenang-wenang
(penyiksaan, penindasan, dan sebagainya). Dengan kata lain
untuk menyebut seseorang telah melakukan penganiayaan,
maka orang tersebut harus memiliki kesengajaan dalam
melakukan suatu kesengajaan dalam melakukan suatu
perbuatan untuk membuat rasa sakit pada orang lain atau
luka pada tubuh orang lain atau pun orang itu dalam
perbuatannya merugikan kesehatan orang lain.
Kejadian berawal ketika korban sedang menurut doktrin/ilmu pengetahuan hukum pidana
membersihkan di lahan tempat korban akan
membangun pondasi rumah seorang diri, tiba-tiba
penganiayaan mempunyai unsur sebagai berikut :
tetangga samping lahan korban bersama anaknya, 1. Adanya kesengajaan
marah-marah dan mencabut patok pondasi serta 2. Adanya perbuatan.
berusaha memukul korban beberapa kali dengan 3. Adanya akibat perbuatan (yang dituju), yaitu : a)
tangan, kemudian terjadi adu pukul antara korban
dan 2 pelaku yang merupakan ayah dan anak yang Rasa sakit pada tubuh. b) Luka pada tubuh.
dikenali korban smapai akhirnya ada warga yang 4. Unsur pertama adalah berupa unsur subjektif
melihat dan memisahkan. Menurut korban (kesalahan), unsur kedua dan ketigaberupa unsur
perselisihan ini sudah sering terjadi dalm 2 bulan
terakhir.
objektif

Dari hasil pemeriksaan didapatkan Tampak sebuah


luka terbuka pada punggung tangan tepatnya pada
jari tengah. Ukuran 2,5 cm x 0,5 cm. Batas tegas,
tepi tidak rata terdiri atas kulit dan jaringan ikat.
Terdapat jembatan jaringan, dasar luka berupa otot,
disertai luka memar disekitar luka
ASPEK MEDIKOLEGAL

– Pelaku langsung
mencoba memukul  Jenis kejahatan yang
korban dan korban dilakukan dengan
sengaja diatur dalam
melakukan Bab XX, pasal 351
perlawanan secara sampai dengan 356.
tiba-tiba.
Kesimpulan
– Akibat hal tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan atau pencarian untuk sementara waktu.

Pasal 352 KUHP (penganiayaan ringan)


(1) penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
dalam menjalakan pekerjaan jabatanya atau pencarian di
ancam sebagai penganiayaan ringan dengan pidana penjara
paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah. Pidana dapat di tambah sepertiga apabila
yang di aniaya itu orang yang bekerja padanya atau menjadi
bawahanya
(2) percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak di pidana
Pasal 354 KUHP penganiayaan berat
(1) barang siapa melukai berat orang lain, diancam karna
melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling
lama delapan tahun
(2) Bila perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah di
ancam dengan pidana paling lama sepuluh tahun
TINJAUAN
PUSTAKA

TRAUMA TUMPUL
Benda-benda yang dapat
Luka merupakan salah
mengakibatkan luka
satu kasus tersering
dengan sifat luka akibat
dalam Kedokteran
kekerasan tumpul ialah
Forensik. Kekerasan biasa
benda yang memiliki
berupa tindakan
permukaan tumpul. Luka
kekerasan fisik atau
yang terjadi dapat berupa
kekerasan psikologi. Ada
memar (kontusio,
kekerasan dalam rumah
hematom, luka lecet
tangga, kekerasan
(ekskoriasi, abrasi) dan
terhadap anak, kekerasan
luka terbuka/ robek
seksual dan sebagainya
(vulnus laseratum)
Luka akibat trauma
Adapun definisi dari benda tumpul dapat
benda tumpul itu terjadi karena dua
sendiri adalah : sebab yaitu benda
(Idries, 2006) Tidak yang mengenai atau
bermata tajam, melukai orang yang
Konsistensi keras / relatif tidak bergerak
kenyal, Permukaan dan orang bergerak
halus / kasar. ke arah benda yang
tidak bergerak.
Dalam KUHP dikenal luka akibat kelalaian atau karena
yang disengaja. Luka yang terjadi ini disebut
Kejahatan Terhadap Tubuh atau Misdrijven Tegen
Het Lijf.
Kejahatan terhadap jiwa ini diperinci menjadi dua yaitu
kejahatan doleuse (yang dilakukan dengan sengaja)
dan kejahatan culpose (yang dilakukan karena
kelalaian atau kejahatan).
Jenis kejahatan yang dilakukan dengan sengaja diatur
dalam Bab XX, pasal 351 sampai dengan 358. Jenis
kejahatan yang disebabkan karena kelalaian diatur
dalam pasal 359, 360, dan 361 KUHP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai