Disusun Oleh:
Iva Nur ‘Ilma
Thariq Farsha
Rendy Reynaldi
Pendahuluan
Pembakaran unggun terfluidakan (Fluidised Bed
Combustion/FBC) adalah teknik pembakaran batu
bara yang menghasilkan emisi gas NOx dan SOx
yang rendah. Akan tetapi, kondisi operasi standar
yang mengharuskan pembentukan emisi SO2 yang
rendah menyebabkan terbentuknya senyawa N2O
selama pembakaran yang mana juga berdampak
pada efek rumah kaca dan penipisan ozon.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terbentuknya
NOx dan N2O pada FBC, seperti penghilangan gugus
volatil batu bara yang berlangsung kurang dari
sedetik, sedangkan oksidasi arang berlangsung
selama beberapa menit, serta suhu operasi yang
rendah.
Analisa Proksimat
Lima batubara bituminus dengan volatilitas tinggi yang tersedia
secara komersial dengan komposisi maseral yang berbeda
digunakan dalam penelitian ini untuk menghasilkan karakter dan
untuk uji pembakaran.
Mereka termasuk batu bara Kolombia yang kaya akan
vitrinit, sebuah batubara AS kaya akan vitrinit, dan tiga batu
bara Afrika Selatan yang kaya batu bara.
Analisis proksimat dari batubara ditentukan oleh
ASTM D3173-73 (1984, kelembaban), ASTM D3175-89
(materi yang mudah menguap), ASTM D3174-89
(abu) dan ASTM D3172 (karbon tetap).
Analisa Karakteristik Arang
Variabel yang digunakan yaitu kondisi operasi suhu yang
berbeda (700, 800, 900, dan 1000 ° C), dengan tingkat
pemanasan ca 104 K / s, dan ukuran partikel batubara 500-
1000μm
Arang diperoleh melalui devolatilisasi batubara yang
digunakan dalam reaktor unggun terfluidisasi dengan internal
80mm diameter dan 500 mm tinggi. Gas pembawa inert
digunakan dalam semua tes adalah N2
Analisis utama dari arang yang dihasilkan dilakukan
menggunakan analisis LECO CNHS-932 dan LECO
CNH-2000.
Hasil Penelitian
Hasil karakterisasi batu bara
menunjukkan adanya kisaran nilai
kandungan volatil yang besar antara
batu bara Afrika Selatan dengan batu
bara Kolombia dan Amerika Serikat
(AS). Hal ini terjadi karena batu bara
Afrika Selatan kaya akan inertinit,
sedangkan batu bara Kolombia dan AS
kaya akan vitrinit. Nilai nitrogen
terendah yang ditentukan adalah 1,5%
berat (daf) untuk batubara EUA dan
yang tertinggi adalah 2,1% berat (daf)
untuk batubara SA1
Hasil Penelitian
Pada suhu 700oC,
nitrogen pada batu bara
cenderung tetap berada
dalam arang. Akan tetapi,
pada suhu di atas 800oC,
nitrogen pada batu bara
cenderung untuk lepas
sebagai nitrogen volatil.
1
Hasil karakterisasi yang diberikan pada gambar 1 menunjukkan bahwa nitrogen dalam
batubara dilepaskan dengan bahan volatil pada jumlah yang lebih besar pada suhu
yang lebih tinggi selama devolatilisasi
2
Emisi dari batu bara yang kaya vitrinit menurun seiring dengan
meningkatnya suhu, sedangkan batu bara yang kaya inertinit memiliki
kecenderungan yang sebaliknya. Rendahnya jumlah NO dan N2O yang
dihasilkan batu bara kaya vitrinit juga berhubungan dengan morfotipe
arang yang sangat berpori yang dihasilkan dari pembakaran batu bara ini.
3
batu bara yang kaya vitrinit akan menghasilkan banyak
arang yang sangat berpori, sedangkan batu bara yang kaya
inertinit menghasilkan banyak arang dengan porositas
rendah.
Terimakasih