Anda di halaman 1dari 36

+62 8122886795 Anggraeni Binti Sugijo @R43NI

anggraenifajar@gmail.com anggraenisugijo
 Produk (product) menurut Kotler adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi serta gagasan
 Atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut
produk) adalah:
– Merek (brand); adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk men
gidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual
dan membedakannya dari produk pesaing
– Pengemasan (packing); adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk.
– Kualitas Produk (Product Quality); adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya, meliputi; daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
pengembangan keunggulan bersaing melalui
strategi bisnis, diantaranya :
 pembedaan (diferensiasi),
 biaya rendah (kepemimpinan biaya) ,
 respon cepat (rapid respon) atau
 kombinasi diantara ketiga strategi tersebut
Sebuah strategi kompetitif yang berfokus
pada penawaran produk atau jasa dengan
harga termurah.
Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan
biaya produksi (unit cost) yang paling efisien,
dengan skala ekonomis, atau dengan
pengendalian pemasok dan saluran distribusi.
Pemulihan Biaya

Subsidi silang

Meningkatkan Akses Pelayanan

Meningkatkan Mutu Pelayanan


Untuk Tujuan Lain;
Biaya Tinggi /
Inefisiensi

Kualitas
Tinggi

Kualitas
rendah

Biaya Rendah /
Efisiensi
1. Dapatkah organisasi secara berkelanjutan melakukan
perbaikan teknologi dan karyawan serta menciptakan nilai? (
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan / inovasi)
2. Apa yg dilakukan organisasi untuk menghasilkan produk yg
lebih baik? ( Perspektif proses bisnis internal)
3. Bagaimana pelanggan memandang hasil produk, apakah
sesuai dengan yg diinginkan? ( Perspektif pelanggan)
4. Bagaimana upaya yg dilakukan untuk memberikan yg terbaik
pada pemilik usaha (negara, masyarakat)? ( Perspektif
finansial)
PASAR
(ABILITY & STRATEGI
UNIT COST
WILLINGNESS YANG DIPILIH
TO PAY)
HASIL UC JASA
SARANA

UC JASA USULAN
PELAYANAN
TARIF
ASPEK PASAR;
ABILITY TO PAY,
PAD, ASPEK SOSIAL,
DLL TEKANAN
POLITIK /
REGULASI
1. Sebagai dasar pengajuan pola tarif baru
2. Sebagai dasar dalam membuat estimasi anggaran / subsidi
pemerintah pusat dan daerah
3. Sebagai bahan untuk penilaian inventarisasi aset
4. Sebagai dasar besaran subsidi pasien tidak mampu
5. Sebagai dasar penetapan iur biaya peserta Penjaminan
6. Sebagai alat advocacy dalam pembiayaan / pendanaan
kesehatan kepada stakeholder terkait
7. Diharapkan dapat menjadi alat bridging bagi
Pemerintah/Depkes, Rumahsakit dan stakeholder lain dalam
mewujudkan harmonisasi sehingga bisa diperoleh win-win
solution yang disepakati bersama di masa depan
 Validitas data  sistem informasi biaya
 Metode yang digunakan
 Skills
 Dukungan manajemen
METODE ALTERNATIF
PENGHITUNGAN BIAYA
1. TOP-DOWN COSTING (pendekatan atas-bawah)
a. Top down costing, menggunakan beberapa indikator untuk
mengalokasikan seluruh biaya, termasuk biaya overhead, ke
masing-masing obyek
b. Metode ini menggunakan informasi utama dari rekening atau
data keuangan rumah sakit yang telah ada. (top-down)
c. Biaya per pasien terdistribusi sesuai bobot pelayanan yang
telah ditetapkan sebelumnya (service weights) berdasarkan
nilai relatif masing-masing komponen biaya perawat, patologi,
pencitraan (imaging), perawatan intensif (ICU), dan biaya
ruang operasi untuk seluruh CBGs
2. Bottom-up Costing (pendekatan bawah-atas)
a. Sebagai penjabaran metode bottom up costing, mencakup
pengumpulan data tentang layanan-layanan yang diterima
oleh pasien secara individual, seperti patologi, radiologi,
fisioterapi, dan keperawatan. (bottom-up)
b. Salah satu metode bottom up costing yang banyak digunakan
adalah activity based costing (ABC). ABC adalah suatu
metodologi pengukuran biaya dan kinerja atas aktivitas,
sumber daya, dan objek biaya.
c. Konsep dasar ABC menyatakan bahwa aktivitas
mengkonsumsi sumber daya untuk memproduksi sebuah
keluaran (output), yaitu penyediaan layanan kesehatan.
1. PENENTUAN AKTIVITAS PENDUKUNG OUTPUT FOKUS MANAJEMEN
AKTIVITAS OUTPUT
AKTIVITAS
AKTIVITAS

2. PENENTUAN KETERKAITAN AKTIVITAS DG OUTPUT


AKTIVITAS OUTPUT
AKTIVITAS
AKTIVITAS

3. PENENTUAN BIAYA ATAS AKTIVITAS2


AKTIVITAS BIAYA OUTPUT
AKTIVITAS BIAYA
AKTIVITAS BIAYA
Berbasis
Aktivitas
BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT
PENUNJANG 1 PENUNJANG 2 PENUNJANG 3 PRODUKSI 1 PRODUKSI 2
BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT
PENUNJANG 1 PENUNJANG 2 PENUNJANG 3 PRODUKSI 1 PRODUKSI 2
Perbedaan Perhitungan Unit Cost dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC) dan
Metode Doubel Distribution (DD) untuk Pasien Tb Paru Kategori 2 di Instalasi Rawat Jalan dan
Rawat Inap Rumah Sakit Paru

Author : Lukman Hilfi , Elsa Pudji Setiawati, Henni Djuhaeni, Sekar Ayu Paramita, Ratna Komara
Pengalaman penting dalam
penyusunan UC saat ini:

 Perhitungan Unit Cost bukanlah


pekerjaan periodik tapi
merupakan kebutuhan rutin
Rumah Sakit
 Pengalaman di lapangan 
masalah data biaya di
Rumahsakit yang sulit dicari.
 Agar hasil perhitungan cost bisa
maksimal perlu dipersiapkan
sistem akuntansi biaya
 Analisa biaya harus dilakukan secara rutin bukan periodik
atau musiman
 Unit cost merupakan alat barganing position dalam
pengajuan pola tarif baru
 Unit Cost sebagai Dasar Pengajuan Subsidi Anggaran (RKA)
 Analisa Biaya sebagai dasar untuk merekomendasi sistem
akuntansi yang lebih baik di masa depan
 Analisa Biaya dapat dipakai sebagai dasar penilaian kinerja
(Reward and Punishment, Job Discripstion, Contracting Out
dll)

Anda mungkin juga menyukai