Pasien Cedera
Kepala di UGD
dr. M. Yunus, Sp.BS.
Peran dokter di
UGD sangat
menentukan
prognosis
Kinerja
otak
tergantu
ng
suplai
dari
tubuh
Cedera di tubuh
menyebabkan suplai
berkurang.
Cedera kepala
sekunder sering
diakibatkan oleh
cedera pada bagian
tubuh lain
Doktrin Monro Kellie
Vk = V darah + V likwor + V parenkim
Sebab :
Benda asing
Trauma wajah & leher
Fraktur laring & trakea
Aspirasi muntah
Airway Control
Membebaskan jalan nafas
Obstruksi airway
Pasien tidak sadar pangkal lidah
jatuh ke arah posterior obstruksi
airway
Sekret, darah, muntahan di suction
Airway Control
1. Oropharyngeal airway
2. Nasopharingeal airway
3. Endotracheal intubation
4. Crycothyrotomy
5. Tracheostomy
BREATHING & VENTILASI
Syarat: - Dinding dada
- Paru berfungsi baik
- Diafragma
Masalah:
Fraktur iga, flail chest
Kontusio paru
Pneumothorax
hematothorax
Indikasi intubasi
Gagal napas :
Apne, usaha napas yang tidak
mencukupi (cedera otak berat,
cedera medula spinalis)
Intubasi
CIRCULATION
Perdarahan pembunuh Utama !!
Perdarahan eksterna
Perdarahan interna
Kemungkinan Cedera
Penyerta
Pasien dengan kecurigaan Trauma
Cervikal
Algoritma Cedera Kepala & Trauma
Abdomen
KEPUTUSAN
Pemeriksaan fisik neurologis tidak tergantikan oleh CT Scan
Keputusan penting selama
pemeriksaan neurologis
pasien
Glasgow Coma scale
Nilai Eye Motorik Verbal
Melakukan
6
perintah
Kesadaran penuh
5 Melokalisir nyeri
(komunikasi baik)
Dapat menyusun
4 Buka mata spontan Menghindari nyeri kalimat tetapi
tidak bermakna.
buka mata dengan Dekortikasi (Fleksi
3 perintah (pasien abnormal Keluar kata.
terlihat mengatuk) ekstremitas)
Deserebrasi
Buka mata dengan (Ekstensi
2 Dapat bersuara
rangsang sakit abnormal
ekstremitas)
1 Tidak buka mata Tidak ada gerakan Tidak ada suara.
EE
TINGKAT KESADARAN
Glasgow Coma Scale
(GCS)
M
M
V
V
Pemeriksaan mini neurologis :
lateralisasi
Pemeriksaan neurologis
dapat untuk
memprediksi
Dimanakah
lokasi lesi
?
Perbedaan fraktur dan
sutura Fracture Vasa darah Sutura
Perhatikan
jejas dan
lokasi EDH
Mari diskusi,
bedakan dengan
SDH, ICH
Lokasi perdarahan intracranial :
Dibawah hematoma scalp atau scalp
dengan jejas lokal.
Dibawah garis fraktur (jika foto polos
kepala sudah dibuat).
>70% EDH berlokasi di daerah
temporal atau daerah temporoparietal
dan 10% berlokasi di daerah frontal
atau sub frontal.
SDH
Gambaran bulan sabit mengikuti permukaan korteks.
Dapat melewati garis sutura, tidak melewati falx atau
tentorium
gambarannya sesuai waktu terjadinya :
Hiperdense : terjadi pada SDH akut (<48 jam)
Isodense : terjadi pada SDH sub akut (2 hari-2minggu).
Hipodense : terjadi pada SDH kronis (setelah 2 minggu)
ICH
Memberikan gambaran hiperdens yang seragam
dengan lokasi didalam parenkim otak dengan batas tegas
berbentuk bulat atau irregular. Cincin atau gambaran
hipodensitas berkembang pada tahap selanjutnya
Contusio cerebri
Lesi dengan densitas heterogen (salt and pepper
appearance). Biasanya berbentuk irregular dengan batas
tidak tegas. Dapat terjadi multiple pada jaringan otak
Lesi iskemik fokal
ditandai dengan area hipodense, dapat terjadi pada
tahap lanjut cedera kepala pada kondisi berikut :
Area iskemik disekitar contusion cerebri atau ICH.
Lokasi hematom
Ukuran sisterna
perimesensefalic
Perdarahan sub
arakhnoid
Adanya udara
Efek masa menunjukkan
intrakranial
adanya ancaman
Pembengkakan
jaringan otak difus
Pembedahan Pada Pasien Cedera Kepala
Dengan Perdarahan Intrakranial
EDH
Indikasi operasi pasien dengan EDH adalah :
Perdarahan dengan volume > 30 ml.
Neurosurgery
PENATALAKSANAAN CEDERA
KEPALA RINGAN
Indikasi Rawat :
- Pingsan > 15menit
- Post Traumatic Amnesia > 1Jam
- Pada observasi penurunan kesadaran
- Sakit Kepala >>
- Fraktur
- Otorhoe / Rinorhoe
- Cedera penyerta,
- CT-Scan Abnormal
- Tidak ada keluarga
- Intoksikasi alkohol / Obat-obatan.
Indikasi Pulang : Tidak memenuhi kriteria
rawat, Kontrol setelah satu minggu.
Neurosurgery
Cedera Kepala Ringan
(GCS 14-15)
Schedel
AP/later
al
CT Scan
Kepala atas
PENATALAKSANAAN CEDERA
KEPALA RINGAN
Pesan untuk penderita / keluarga, Segera
kembali ke Rumah Sakit bila dijumpai hal-hal sbb
:
-Tidur / sulit dibangunkan tiap 2 jam
- Mual dan muntah >>
- Sakit Kepala >>
- Kejang
- Kelemahan tungkai & lengan(hemiparese)
- Bingung / Perubahan tingkah laku /gaduh
gelisah
- Pupil anisokor
- Nadi naik / turun(bradikardi)
Neurosurgery
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA SEDANG
(CKS)
Definisi : penderita somnolen
tetapi masih dapat mengikuti
perintah sederhana
(GCS 9-13)
Pemeriksaan = CKR
Periksa lab
CT Scan
Rawat
Tanda Tekanan Intrakranial
Meninggi
Sakit kepala hebat
Muntah tanpa mual
Gelisah
Kesadaran menurun
Papil edema
Tanda Lateralisasi
Pupil anisokor
Kelumpuhan
Penurunan kesadaran
Gejala Neurologis positif
CT Scan
Kepala
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA BERAT
(CKB)
Definisi : penderita tidak dapat
mengikuti perintah (GCS 3-8)
Pengelolaan :
Stabilisasi ABC
Pemeriksaan neurologis : GCS,
reflek cahaya
Medikamentosa : manitol,
hiperventilasi, antikonvulsan
CT Scan
Cedera Kepala Berat
(GCS 3-8)
Schedel CT Scan
AP/later Kepala
PENGELOLAAN
MEDIKAMENTOSA
1. Cairan intravena : euvolemia &
isotonik
2. Hyperventilasi (PaCO2 = 25-35
mmHg)
3. Diuretika :
Manitol 20% 0,5-1 g/Kg IV
Bolus bila ada tanda heniasi
transtentorial
Furosemide 0,3-0,5 mg/Kg
4. Antikonvulsan
Tips Perawatan
1. Tilting bed
2. Kepala lebih tinggi dr jantung
leher ekstensi
3. Oksigenisasi k/p intubasi
trakeostomi / crico
masker O2
4. Tak sadar Mayo/ oroph
tube/Guedel
5. Tanda shock cepat atasi
6. Kadang perlu induce koma / penenang
7. Gaduh gelisah ikat
8. Amati pupil bila anisokor
lapor segera
9. Bila otoragi/rhinoragi jangan disumbat
Faktor Penunjang
Keberhasilan
Berkaitan dengan Waktu
Pertolongan Pertama (Golden
Period)
Sistem Rujukan
Tenaga Trampil
Transportasi penderita dg
cara benar & cepat
Neurosurgery
Terima Kasih