Anda di halaman 1dari 24

MATRIKULASI

ILMU UKUR TANAH


&
PENGANTAR GEODESI GEOMATIKA
RADEN NUR AZIZAH AFIATI
PENGANTAR GEODESI GEOMATIKA
1 PENGERTIAN GEODESI DAN GEOMATIKA

2 PENGENALAN GPS

3 REMOTE SENSING / PENGINDRAAN JAUH

4 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

5 PERKEMBANGAN GEOMATIKA SAAT INI


APA ITU GEODESI? APA ITU GEOMATIKA

GEODESI

Geodesi adalah disiplin ilmu yang mempelajari


tentang pengukuran dan perepresentasian dari
Bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk
medan gaya beratnya masing-masing, dalam
ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.
Menurut IAG (International Association Of Geodesy,
1979)
GEOMATIKA
istilah ilmiah modern yang berarti pendekatan
yang terpadu dalam mengukur, menganalisis,
dan mengelola deskripsi dan lokasi data-data
kebumian, yang sering disebut sebagai data
spasial.
METODE PEMETAAN
TERISTRIAL
NON - TERISTRIAL
GNSS
Global Navigation Satellite System

refers to a constellation of satellites providing signals from space that transmit positioning
and timing data to GNSS receivers. The receivers then use this data to determine
location..
Global Navigation Satellite System
NAVSTAR GALILEO IRNSS

GLONASS BEI-DOU
GNSS
Global Navigation Satellite System

 Sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.


 Didesain untuk memberikan informasi tentang posisi dan kecepatan, serta
informasi waktu.
 Cakupan seluruh dunia.
 Beroperasi secara kontinyu.
 Tidak tergantung cuaca.
 Dapat digunakan oleh banyak orang pada saat yang sama.
 Sistem militer yang dimiliki dan dikelola oleh Dept. Pertahanan Amerika Serikat.
 Prinsip dasar penentuan posisi adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan
jarak, yaitu dengan mengukur jarak ke beberapa satelit sekaligus.
Kemampuan GPS Accuracy
Continuit
y

 GPS dapat memberikan informasi


tentang posisi, kecepatan, dan waktu
GPS
secara cepat, akurat, murah, dimana Integrity Availability
saja di bumi ini pada setiap saat tanpa
tergantung cuaca.

 GPS adalah satu-satunya  Ketelitian posisi

sistem navigasi ataupun beberapa mm sampai


sistem penentuan posisi, beberapa meteran
selama beberapa abad ini,  Ketelitian kecepatan
yang mempunyai karakteristik
prima seperti tersebut beberapa cm/detik

 Ketelitian waktu

beberapa nanodetik
Receiver GPS
Satelit GPS
 posisi satelit
 jarak ke satelit
 informasi waktu
 kesehatan satelit
 informasi lain-lainnya

Tipe Pemetaan

Tipe Geodetik
Tipe Navigasi 4
(hand-held)
Source : Hasanuddin Z. Abidin
Jenis Receiver GPS

Berdasarkan fungsinya dikenal beberapa tipe receiver GPS :

Tipe Sipil
Tipe Navigasi
Tipe Militer
Penentuan Tipe Pemetaan
Posisi Tipe Satu-Frekuensi
Tipe Geodetik
RECEIVER Tipe Dua-Frekuensi
GPS
Penentuan
Timing Receiver
Waktu

Source : Hasanuddin Z. Abidin


Aplikasi-Aplikasi GPS

 APLIKASI-APLIKASI MILITER
 SURVEI & PEMETAAN (Darat dan Laut)
 GEODESI, GEODINAMIKA, DAN DEFORMASI
 NAVIGASI & TRANSPORTASI
 STUDI TROPOSFIR & IONOSFIR
 PENDAFTARAN TANAH, PERTANIAN
 PHOTOGRAMMETRY & REMOTE SENSING
 GIS (Geographic Information System)
 STUDI KELAUTAN (Arus, Gelombang, dan Pasang Surut)
 APLIKASI OLAHRAGA & REKREATIF
Source : Hasanuddin Z. Abidin
Remote sensing / Penginderaan jauh
Apa penginderaan jauh ? : “Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi
pengumpulan informasi tentang permukaan bumi berdasarkan perekaman
enerji pantul dan pancaran obyek, pemrosesan, analisis dan pengaplikasian
informasi tersebut.

A D
E H
B B G
F
C
(A) Sumber enerji atau iluminasi (E) Transmisi, penerimaan dan pengolahan
(B) Radiasi dan atmosfer (F) Stasiun bumi dan penyimpanan data
(C) Interaksi dengan obyek (G) Interpretasi dan analisis
(D) Perekaman enerji oleh sensor (H) Aplikasi Source : Wikantika
Contoh citra satelit

Citra satelit LANDSAT


Resolusi 30 meter

Citra satelit ASTER JAPAN


Resolusi 15 meter

Citra satelit SPOT FRANCE


Sistem Informasi Geografis

Hal yang harus diperhatikan


dalam membagun SIG :
1.Hardware
2.Software
3.Brainware
4.Data
5.Keorganisasian (team work)
6.Penyajian user friendly

Source : Bobby D.P


Perkembangan GeoInformatik di Indonesia
Berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya teknologi Information and
Communication Technology (ICT). Hal lain adalah tumbuhnya kesadaran akan pentingnya
pemecahan suatu masalah dengan memanfaatkan data dan informasi geospasial
(geospatial awareness) disamping munculnya kesadaran bahwa di Indonesia khususnya,
banyak terjadi bencana alam (disaster awareness). Namun kondisi perkembangan
tersebut kurang begitu kondusif dikarenakan koordinasi dan organisasai yang sangat
lemah.
Inkonsisten kebijakan
Project Oriented
Overlap Project
Overlap kewenangan Kekuasaan dan
modal

Tidak membumi
Kurang terbuka Konsultan & suplier
dan sosialisasi Belum kearah industri
Modal kecil
ILMU UKUR TANAH

1 PENGENALAN THEODOLITE

2 PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

3 PENGUKURAN - PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

4 PENGOLAHAN DATA - PENENTUAN POSISI HORIZONTAL


THEODOLITE

1. Sumbu I Vertikal
2. Sumbu II Tegak Lurus Sumbu I
3. Garis bidik tegak lurus Sumbu II
4. Kesalahan Indeks Vertikal = 0
PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

METODE PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

a) Pemotongan Kemuka
b) Pemotongan Kebelakang
c) Poligon
d) Triangulasi
e) Trilaterasi,
f) GPS (Global Positioning System).
PENGUKURAN - PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

a) Pemotongan Kemuka
b) Pemotongan Kebelakang
c) Poligon
d) Triangulasi
e) Trilaterasi,
f) GPS (Global Positioning System).
PENGOLAHAN DATA - PENENTUAN POSISI HORIZONTAL
LATIHAN HITUNGAN BOWDITCH
Diketahui :
Koordinat A = (2346,325 m, 2039,664 m)
Diukur sudut :
A = 291° 11’ 20”, B = 212° 37’ 15”, C =
237° 12’ 35”,
D = 279° 32’ 20”, E = 239° 26’ 55”
Azimut αab = 51° 46’ 48”
Jarak:
AB = 66,024 m, BC = 81,123 m, CD =
75,429 m,
DE = 95,703 m, EA = 111,057 m

Tentukan koordinat titik B, C, D,dan E


JAWABAN
a) Langkah perhitungan azimut b) Langkah perhitungan absis
Hitung jumlah sudut A, B, C, D dan E, diperoleh = 1260° 00’ 25” Hitung beda absis ∆xab, ∆xbc, ∆xcd, ∆xde, ∆xea sebagai berikut:
Hitung (n+2). 180° = 7.180° = 1260° 00’ 00” ∆xab = dab sin αab = 81,123 sin 51° 47’ 48” = 80,738 m
Didapat selisih (∑ sudut – 7.180°) = 1260° 00’ 25”–1260° 00’ 00”= ∆xbc = dbc sin αbc = 75,429 sin 84° 24’ 58” = 46,827 m
25” ∆xcd = dcd sin αcd = 95,703 sin 141° 37’ 28” = – 83,835 m
Syarat sudut sudah terpenuhi karena kesalahan sudut = 25” di bawah ∆xde = dde sin αde = 111,057 sin 241° 09’ 43” = – 95,582 m
batas toleransi sehingga tidak perlu diadakan pengukuran sudut ∆xea = dea sin αea = 66,024 sin 300° 36’ 33” = 51,883 m
ulang Hitung ∑ dsinα = 0,032 m
Berikan koreksi tiap sudut sebesar : – 25” / 5 titik = – 5” per titik Syarat absis terpenuhi, karena selisih absis tidak melebihi batas
Hitung azimut αbc, αcd, αde, αea dan αab berdasarkan sudut toleransi, hingga tidak perlu diadakan pengecekan absis ulang.
terkoreksi Hitung koreksi absis berdasarkan perbandingan kesalahan absis
αbc = αab + sudut B (terkoreksi) – 180° dengan jarak :
= 51° 47’ 48” + 212° 37’ 15” – 5” – 180° = 84° 24’ 58” Koreksi absis ∆xab = 0,032 x 81.123 m /429,336 m = – 0,006 m
αcd = αbc + sudut C (terkoreksi) – 180° Koreksi absis ∆xbc = 0,032 x 75,429 m /429,336 m = – 0,006 m
= 84° 24’ 58” + 237° 12’ 35” – 5” – 180° = 141° 37’ 28” Koreksi absis ∆xcd = 0,032 x 95,703 m /429,336 m = – 0,007 m
αde = αcd + sudut D (terkoreksi) – 180° Koreksi absis ∆xde = 0,032 x 111,057 m /429,336 m = – 0,008 m
= 141° 37’ 28”+ 279° 32’ 20” – 5”– 180° = 241° 09’43” Koreksi absis ∆xea = 0,032 x 66,024 m /429,336 m = – 0,005 m
αea = αde + sudut E (terkoreksi) – 180° Hitung absis B, C, D, dan E berdasarkan absis terkoreksi
= 241° 09’ 43”+ 239° 26’ 55” – 5”– 180° = 300° 36’ 33” Xb = 2346,325 m + 80,738 m – 0,006 m = 2427,057 m
αab = αea + sudut A (terkoreksi) – 180° Xc = 2427,057 m + 46,827 m – 0,006 m = 2473,879 m
= 300° 36’ 33” + 291° 11’ 20” – 5” – 180° = 51° 47’ 48” Xd = 2473,879 m – 83,835 m – 0,007 m = 2390,037 m
Xe = 2390,037 m – 95,582 m – 0,008 m = 2294,447 m
Xa = 2294,447 m – 51,883 m – 0,005 m = 2346,325 m
Discussion Time
Thank You for Your
Attention!

Good Luck for Your EXAM!

Anda mungkin juga menyukai