Anda di halaman 1dari 20

Dosen Pembimbing: Rahmawati Shoufiah,S.ST,.M.

Pd

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
 Tetanus adalah (rahang terkunci/lockjaw) penyakit
akut, paralitik spastic yang disebabkan oleh
tetanospasmin, neurotoksin, yang dihasilkan oleh
Clostridium Tetani.
 Tetanus adalah manifestasi sistemik yang di
sebabkan oleh absorbs eksotoksin sangat kuat
yang dilepaskan oleh Clostridium Tetani pada
masa pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia
 Tetanus masuk ke dalam tubuh manusia biasanya
melalui luka yang dalam dengan suasana anaerob
(tanpa oksigen), sebagian akibat dari:
 kecelakaan
 luka tusuk
 luka operasi
 karies gigi
 radang telinga tengah
 pemotongan tali pusat
Pathway
Liat di makalah
DI powerpoint
Gak muat
 Tetanus biasanya terjadi setelah suatu trauma,
kontaminasi luka dengan tanah, kotoran binatang atau
logam berkarat dapat menyebabkan tetanus. Tetanus
juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari luka bakar,
ulkus gangren, luka gigitan ular yang mngalami
nekrosis, infeksi telinga tengah, aborsi septik,
persalinan, injeksi intramuscular, dan pembedahan.
a. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan laboratorium :
1. Liquor Cerebri normal
2. Hitung leukosit normal atau sedikit meningkat.
3. Pemeriksaan kadar elektrolit darah terutama kalsium
dan magnesium
4. Analisa gas darah dan gula darah sewaktu penting
untuk dilakukan.
5. Pemeriksaan radiologi : Foto rontgen thorax setelah
hari ke-5.
Komplikasi tetanus terjadi akibat penyakitnya seperti :
1. Spasme otot faring yang menyebabkan terkumpulnya
air liur (saliva) didalam rongga mulut dan hal ini
memungkinkan terjadinya aspirasi sehingga dapat terjadi
pneumonia aspirasi.
2. Asfiksia ini terjadi karena adanya kekakuaan otot-otot
pernafasan sehingga pengembangan paru tidak dapat
maksimal
3. Atelektasis karena obstruksi oleh secret hal ini karena
seseorang dengan tetanus akan mengalami trismus (mult
terkunci) sehingga klien tidak dapat mengeluarkan sekret
yang menumpuk di tenggorokan, atau pun menelanya.
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
a. Pengkajian umum :

Riwayat penyakit sekarang : adanya luka parah dan luka bakar


dan imunisasi yang tidak adekuat
b. Pengkajian khusus:
1. System pernafasan : dyspnea asfiksia dan sianosis akibat
kontraksi oto pernafasan.
2. System cardiovascular : disritmia, takicardi, hipertensi dan
perdarahan, suhu tubuh awalnya 38 - 40°Catau febris sampai
ke terminal 43 - 44°C.
3. System neurologis: irritability (awal), kelemahan, konvulsi
(akhir), kelumpuhan satu atau beberapa saraf otak.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
terkumpulnya liur di dalam rongga mulut (adanya spasme
pada otot faring).
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan jalan
nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan
3. Ketidakefektifan perkusi jaringan perifer.
4. Penurunan kapasitaas adaptif intracranial.
5. Ganguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan
otot pernafasan karena adanya obstruksi trachea brachial.
6. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan efek
toksin.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
(indikasi trakeostomi).
8. Ketidakefektifan perkusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan sirkulasi (hipoksia berat).
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas NOC NIC

Definisi: ketidakmampuan untuk 1. Reppiratory Airway Suction


membersihkan sekresi atau obstruksi status:ventilation
 Pastikan kebutuhan oral /
dari saluran pernafasan untuk 2. Respiratory status :
tracheal suctioning
mempertahankan kebersihan jalan Airway patency
 Askultasi suara nafas sebelum
nafas. Kriterian Hasil :
dan sesudah suctioning
Batasan karateristik : A. Mendemonstrasikan  Informasikan pda klien dan
batuk efektif dan suara keluarga tentang suctioning
1. Tidak ada batuk
nafas yang bersih, tidak  Minta klien nafas dalam
2. Suara nafas tambahan
ada sianosis dan dyspnea sebelum suction dilakukan
3. Perubahan frekwensi nafas
( mampu mengeluarkan  Gunakan alat steril setiap
4. Perubahan irama napas
sputum, mampu melakukan tindakan
5. Sianosis
bernafas dengan mudah, Airway management
6. Kesulitan berbicara atau
tidak ada pursed lips)
mengeluarkan suara  Buka jalan nafas, gunakan
B. Menunjukan jalan nafas
7. Penurunan bunyi napas teknik chin lift atau jaw thrust
yang paten
8. Dipsneu bila perlu
9. Sputum dalam jumlah yang
 Posisikan pasian untuk
berlebihan
memaksimalkan ventilasi
10. Betuk yang tidak efektif
 Identifikasi pasien perlunya
11. Orthopneu
memasang jalan nafas buatan
12. Gelisah
 Pasang mayo bila perlu
13. Mata terbuka lebar
 Lakukan fisioterapi dada bila
Faktor – faktor yang berhubungan :
perlu
A. Lingkungan
B. Obstruksi jalan nafas
C. Fisiologis
2. Ketidakefektifan pola nafas NOC Airway management

Definisi : Inspirasi dan atau  Buka jalan nafas, gunakan


1. Respiratory status :
teknik chin lift atau jaw thrust
ekspirasi yang tidak
ventilation bila perlu
memberikan ventilasi
2. Respiratory status :  Posisikan pasian untuk
Batasan karakteristik memaksimalkan ventilasi
Airway patency
 Identifikasi pasien perlunya
1. Perubahan kedalaman 3. Vital singn status memasang jalan nafas buatan
pernafasan  Pasang mayo bila perlu
2. Perubahan ekskursi dada  Lakukan fisioterapi dada bila
3. Bradineu perlu

4. Penurunan takanan Oxygen therapy


 Bersihkan mulut,hidung dan
ekspirasi
secret trakea
5. Dipneu
 Monitor aliran oksigen
Factor yang berhubungan
 Pertahankan posisi pasien

 Ansietas Vital singn monitoring


- RR
 Posisi tubuh
- Nadi
 Keletihan hiperventilasi
- Tekanan darah
 Kerusakan neurologis
- Monitor suara nafas paru
3. Ketidakefektifan perkusi jaringan NIC
NOC
perifer
1. Circulation status Peripheral sensation
Definisi : Penurunan sirkulasi darh ke
managemet
perifer yang dapat mengganggu 2. Tissue perfusion :
kesehatan
cerebral (manajemen sensasi perifer)
Batasan karakteristik :
 Monitor adanya daerah
1. Tidak ada nadi
tertentu yang hanya peka
2. Perubahan fungsi montorik
terhadap
3. Perubahan karakteristik kulit
4. Indek ankle – brachial <0.90 panas/dingin/tajam/tumpul
5. Perubahan tekanan darah  Monitor adanya paretese
diekstremitas  Instruksikan keluarka
Faktor yang berhubungan
untuk mengobservasi kulit
 Kurang pengetahuan tentang
jika ada isi atau laserasi
factor pemberat
 Gunakan sarung tangan
 Kurang pengetahuan tentang
proses penyakit untuk proteksi
 DM  Monitor kemampuan BAB
 Hipertensi
 Gaya hidup
 merokok
4. penurunan kapasitas adaptif NIC
intracranialkompensasi untuk
NOC
miningkatkan volume intracranial Intrakranial pressure (ICP)
mengalami gangguan, yang  Circulation status monitoring (monitoring tekanan
intracranial)
menyebabkan peningkatan
tekanan intracranial (TIK) secara  Tissue prefusion : • Berikan informasi kepada keluarga
tidak merata dan berespon
cerebral • Monitor tekanan perkusi serebral
terhadap berbagai stimuli yang
berbahaya dan tidak berbahaya. • Catat respon pasien terhadap
stimulasi
Batasan karakteristik
• Monitor tekanan intracranial dan
1. tekanan intranial ( TIK ) dasar respon neurology terhadap aktivitas
≥ 10 mm Hg
• Monitor jumlah drainage cairan
2. peningkatan TIK tidak merata cerebrospinal
setelah terjadi stimulus
Peripheral sensation management
3. kenaikan bentuk gelombang P2 (manajemen sensasi perifer):
TIK
• Monitor adanya daerah tertentu
Faktor yang berhubungan yang hanya peka terhadap panas atau
dingin,tajam atau tumpul
• cedera otak
• Monitor adanya paretese
• penurunan perfusi serebral ≤ 50
60 mmHg • Intruksikan keluarga untuk
mengobserfasi kulit jika ada isi atau
• peningkatan TIK secara laserasi
kontunu 10 15 mmHg
• Gunakan sarung tangan untuk
• hipertensi sistemik disertai proteksi
hipertensi intrakranial
5. Gangguan ventilasi spontan NOC NIC

Definisi : penurunan cadangan  Respiratory status : airway Mechanical ventilation


energy yang mengakibatkan patenc managenment:
ketidak mampuan individu untuk  Mechanical ventilation
Invasive
mempertahankan pernafasan weaning response
yang adekuat untuk menyokong  Respiratory status :gas  Pastikan alaram ventilator

kehidupan Exchange pattern,Ineffective aktif


 pemilihan jenis ventilator
Batasan katakteristik
 Berikan agens pelumpus
 Penurunan kerjasama otot,sedative,dan analgetic
 Penurunan Po2 narkotik,jika diperlukan
 Penurunan SaO2  Pantau adanya penurunan
 Penurunan volume tidal volume ekshalasi dan
 Dyspnea peningkatan tekann inspirasi
Factor yang berhubungan pada psien
 Factor metabolic Oxygen therapy
 Keletihan otot penarfasan  Bersihkan mulut,hidung dan
secret trakea
 Monitor aliran oksigen
 Pertahankan posisi pasien
6. Ketidakefektifan termoregulasi NOC NIC

Definisi: fruktuasi suhu diantara  Hidration Temprature regulation (pengaturan


hipotermi dan hipertermia  Adherence behavior suhu)
 Immune status
Batasan karakteristik  Monitor suhu minimal tiap 2
 Risk control
jam
1. Dasar kaku sianostik  Risk detektion
 Rencanakn monitoring suhu
2. Fruktuasi suhu tubuh di atas
secara kontinyu
dan di bawah kisaran normal
 Monitor TD,nadi, dan RR
3. Kulit kemerahan
 Monitor warna dan suhu kulit
4. Hipertensi
 Monitor tanda- tanda
5. Pucat sedang
hipertermi dan hipotermi
Factor yang berhubungan
 Tingkatkan intake cairan dan
 Usia yang ekstrem nutrisi
 Fluktuasi suhu lingkungan
 Penyakit
 Trauma
7. Resiko infeksi NOC NIC

Definisi : mengalami peningkatan  Immune status Infection control ( control Infeksi)


resiko tersesang organisme  Knowledge : infection control
 Bersihkan lingkungan setelah
patogenik  Risk control
dipakai pasien lain
Factor – factor resiko  Pertahankan teknik isolasi
 Batasi pengunjung bila perlu
1. Penyakit kronis
 Intruksikan pada
 DM
penjungjung untuk cuci
 Obesitas
tangan saat berkunjung dan
1. Pengetahuan yang tidak
setelah berkunjung
cukup untuk menghindari
meninggalkan pasien
pemanjanan pathogen
 Gunakan sabun antimicrobial
2. Pertahnan tubuh primer yang
untuk cuci tangan
tidak adekuat
8. Ketidakefektifan perkusi NOC NIC
jaringan perifer
 Circulation status Peripheral sensation management
Definisi : penurunan sirkulasi darah  Tissue perfungsion : cerebral
( manajemen sensasi perifer )
ke perifer yang dapat mengganggu
kesehatan  Monitor adanya daerah tertentu
yang hanya peka terhadap
Batasan karakteristik :
panas/dingin/tajam/tumpul
1.Tidak ada nadi  Monitor adanya paretese
 Instruksikan keluarga untuk
2.Perubahan fungsi motoric
mengobservasi kulit jika ada isi
3.Perubahan karakteritik atau laserasi
 Gunakan sarung tangan untuk
proteksi
 Batasi gerakan pada leher dan
punggung
9. Resiko cidera NOC NIC

Definisi : Beresiko mengalami  Risk control Environment menegement (


cidera sebagai akibat kondisi menejemen lingkungan)
lingkungan yang berinteraksi dengan
 Sediakan lingkungan yang aman
sumber adaptif dan sumber
untuk pasien
defensive individu
 Indentifikasi kebutuhan
Factor resiko : keamanan pasien, sesuai kondisi
fisik dan fungsi kognitif pasien
1. Internal
dan riwayat penyakit terdahulu
2. Eksternal
pasien
 Menghindarkan lingkungan
yang berbahaya ( misalnya
memindahkan perabotan )
 Memasang side rail tempat tidur
 Menyediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
 Menempatka saklar lampu di
tempat yang mudah di jangkau
pasien
10. Nyeri akut NOC NIC

Definisi : pengalaman sensori dan  Pain level  Lakukan pengkajian nyeri secara
emosional yang tidak menyenangkan  Pain control komprehensif termasuk lokasi,
yang muncul akibat kerusakan jaringan  Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi,
yang actual atau potensial atau kualitas dan factor presipitasi
digambarkan dalam hal kerusakan  Observasi reaksi nonverbal dari
sedemikian rupa (international ketidaknyamanan
association for the study of pain )  Gunakan teknik komunikasi
:Awitan yang tiba-tiba atau lambat dari terapeutik untuk mengetahui
itensitas ringan hingga berat dengan pengalaman nyeri pasien
akhir yang dapt di antisipasi atau di  Kaji kultur yang mempengaruhi
prediksi dan berlangsung < 6 bulan . respon nyeri
 Evaluasi pengalaman nyeri masa
Batasan karakteristik:
lampau
1. Perubahan selera makan  Evaluari bersama pasien dan tim
2. Perubahan tekanan darah kesehatan lain tentang
3. Perubahan frekwensi jantung ketidakefektifan control nyeri
4. Perubahan frekwensi pernafasan masa lampau
5. Laporan isyarat  Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan
dukungan
11. Intoleransi aktivitas NOC NIC

Definisi :ketidakcukupan energy  Energi conservation Activity therapy


psikologis atau fisiologis untuk  Activity tolerance
 Kolaborasi dengan tenaga
melanjutkan atau menyelesaikan  Self care : ADLs
rehabilitasi medic dalam
aktifitas kehidupan sehari – hari yang
merencanakan program terapi
harus atau yang ingin dilakukan.
yang tepat
Batasan karakteristik :  Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
1. Respon tekanan dearah abnormal
mampu dilakukan
2. Respon frekwensi jantung
 Bantu untuk memilik aktivitas
abnormal terhadap aktivitas
Konsisiten yang sesuai dengan
3. Perubahan EKG yang
kemampuan fisik,psikologi dan
mencerminkan aritmia
social.
4. Perubahan EKG yang
 Bantu untuk mengidentifikasi dan
mencerminkan iskemia
mendapatkan sumber yang
Faktor yang berhubungan :
diperlukan untuk aktivitas yang
 Tirah baring atau imobilisasi diinginkan
 Kelemahan umum  Bantu untuk mendapatkan alat
 Ketidakseimbangan antara suplei bantuan aktivitas seperti kursi
dan kebutuhan oksigen roda, krek
 Imobilitas  Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang di sukai

Anda mungkin juga menyukai