Anda di halaman 1dari 22

PEREKONOMIAN INDONESIA

PERTEMUAN 2
ANALISA TUJUAN PEMBANGUNAN DAN STRATEGI PEMBAGUNAN

By : Ade Imam Suhakim.SE,.MM.


EKONOMI PEMBANGUNAN
Ekonomi pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
pembangunan perekonomian masyarakat di negara berkembang atau Suatu cabang ilmu
ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya
negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
Pembangunan ekonomi adalah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk
suatu masyarakat meningkatkan atau Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya atau Suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkatkan dalam jangka panjang.
Tujuan Pembangunan Ekonomi

TUJUAN DARI PEMBANGAGUNAN EKONOMI


CERMINAN PERTUMBUHAN GNP
Dimana adalah menciptakan
pertumbuhan GNP Meningkatnya mutu
pendidikan, meningkatnya
pendapatan pertanin,
kurangnya angka kematiaan,
tambahnya modal negara
Manfaat, Faktor-Faktor dan Ciri
Pembangunan Ekonomi
Faktor-Faktor
Manfaat Mempengaruhi Ciri Perencanaan
Pembangunan Pembangunan. Pembangunan
1. Meningkatnya GNP 1. Ukuran suatu Negara (geografis, 1. Berisi upaya untuk
penduduk dan pendapatan) mencapai perkembangan
2. Mengurangi 2. Sistem&struktur politik
ekonomi
pengangguran 2. Meningkatnya
3. Latar belakang histories pendapatan perkapita
3. Meningkatkan 4. Hubungan internasional 3. Merubah struktur
kemakmuran 5. Bantuan modal internasional ekonomi
4. Meningkatnya
4. Pengelolaan alam yang 6. Pemerataan dan pertumbuhan kesempatan kerja bagi
lebih baik penduduk masyarakat
7. Pendidikan 5. Pemerataan
5. Modal yang terkumpul pembangunan
8. teknologi
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI

PERTUMBUHAN

PENDEKATAAN
KEBUTUHAN PEMERATAAN
POKOK

BERWAWASAN
KETERGANTUNGAN
RUANG
LANJUTAN
STRATEGI PEMBANGUNAN
Di dalam pemikiran ini pertumbuhan ekonomi menjadi kriteria utama bagi
pengukuran keberhasilan pembangunan. Selanjutnya dianggap bahwa dengan
pertumbuhan ekonomi buah pembangunan akan dinikmati pula oleh si miskin
melalui proses merambat ke bawah (trickle down effect) atau melalui tindakan
koreksi pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan, Kritik paling keras dari
strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah
ketimpangan yang semakin tajam.
STRATEGI PEMERATAAN
Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris. Yang menonjol pada
pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui
teknik social engineering, strategi ini belum mampu memecahkan masalah ekonomi
dan social.
LANJUTAN
STRATEGI KERGANTUNGAN
Muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di
Mexico City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-
negara sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin, Oleh karena
itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan
ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya
pada usaha melepaskan diri dari ketergantungandari pihak lain.

STRATEGI BERWAWASAN RUANG


Pada argumentasi Myrdall dan Hirschman terdapat dua istilah yaitu “back-wash
effects” dan “spread effects” . “Back-wash Effects” adalah kurang maju dan
kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan cepat
disebutkan pula oleh terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall.
“spread effects” (pengaruh menyebar), tetapi pada umumnya spread-
effects yang terjadi adalh jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga
secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat
jalnnya pembangunan di daerah miskin.
LANJUTAN
STRATEGI PENDEKATAN KEBUTUHAN POKOK
Sasaran strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal.
Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan
Sedunia (ILO) pada tahun 1975
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah


diaSebelumrahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecendrungan lebih
menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan
pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia
lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi
yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat
tinggi (hyper inflasi).
Program Pembangunan dimulai tahun 1969/ 1970 (jangka panjang)
Skala Prioritasnya
Bidang pertanian
Bidang prasarana
Bidang industri/ pertambangan dan minyak
Jangka waktu dan strategi pembangunan
Pembangunann jangka menengah terdiri dari
pembangunan Lima Tahun (PELITA) dan dimulai
dengan PELITA I sejak tahun 1969/ 1970
Pembangunan Jangka Panjang dimulai dengan
pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT – I)
selama 25 tahun, terdiri dari :
SASARAN REPLITA

PELITA I 69 / 70 = 73 / 74
Titik berat pada sektor pertanian dan industri yang menunjang sektor pertanian.

PELITA II 74/75 – 78/79


Titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri pengolah bahan
mentah menjadi bahan baku.

PELITA III 79/80 – 83/84


Titik berat sektor pertanian (swasembada beras) dengan meningkatkan industri
pengolah bahan baku menjadi barang jadi.

PELITA IV 84/85 – 88/89


Titik berat pertanian (melanjutkan swasembada pangan) dengan meningkatkan
industri penghasil mesin-mesin.

PELITA V 89/90 – 93/94


Sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dengan
meningkatkan sektor industri penghasil komoditi ekspor, pengolah hasil
pertanian, penghasil mesin-mesin dan industri yang banyakk menyerap tenaga
kerja. PELITA V meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
selanjutnya. (Suroso, 1994).
PERENCANAAN DAN TUJUAN PEMBANGUNAN
 Pembangunan sumber daya insani
 Perluasan produksi yang bermanfaat
Perbaikan kualitas hidup dengan
memberikan prioritas pada 3 hal
yakni terciptanya lapangan kerja,
PERENCANAAN PEMBANGUNAN sistem keamanan yang luas dan
 Berisi upaya untuk pembagian kekayaan dan
mencapai perkembangan pendapatan yang merata.
ekonomi  Pembanguana yang seimbang yakni
harmonisasi antar daerah berbeda
 Meningkatnya pendapatan dalam satu Negara dan antar sektor
perkapita TUJUAN ekonomi
 Merubah struktur ekonomi  Teknologi baru yakni
berkembangnya teknologi tepat
 Meningkatnya kesempatan guna yang sesuai kondisi dan
kerja bagi masyarakat aspirasi negara
 Pemerataan pembangunan  Berkurangnya ketergantungan pada
dunia luar dan dengan semakin
menyatunya kerjasama yang solid
dalam Negara.
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
KEBIJAKSANAANYANG MENDUKUNG DAN MENGHAMBAT TERCAPAINYA
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI

STRATEGI
PENGHAMBAT

STRATEGI
PENDUKUNG
1. Periode 1945-1950
Periode 1945-1950 ini pada dasarnya masih merupakan periode revousi, yaitu dalam
situasi mempertahankan kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945, Periode 1945-1950, di Indonesia memberlakukan 2 UUD, yakni:
1. UUD 1945, yang berlaku dari Agustus 1945-Desember 1949
2. Konstitusi RIS, yang berlaku dari Desember 1949-Agustus 1950, Landasan: Pasal 33
UUD ‘45

1. Memperbaharui tenaga
produktif
Strategi Meningkatkan
2. Jalan industrilisasi
kemakmuran rakyat dengan tetap mendasarkan
diri sebagai negara agraris
Pendukung dan Penghambat periode 45/50
Kebijaksanaan yang mendukung: Kebijaksanaan yang menghambat:

 Kebutuhan negara lain akan produk  Perekonomian Indonesia belum stabil sebagai
akibat masa peralihan dari perekonomian
Indonesia masih tinggi, khususnya penjajahan (Belanda dan Jepang) ke
barang-barang pertanian sebagai perekonomian kemerdekaan.
bahan baku industri.  Inflasi yang diakibatkan oleh tindakan Belanda
 Barang sintetis belumlah dominan. yang tetap menginginkan Indonesia sebagai
negara jajahannya, serta defisit APBN.
 Fluktuasi harga barang ekspor  Sangat tergantung pada fluktuasi tingkat
Indonesia sewaktu mengalami harga barang ekspor Indonesia di pasar
kenaikan. Internasional.
 Kabinet yang silih berganti sebagai akibat
 Pinjaman luar negeri, baik modal situasi politik yang belum stabil (agresi
asing, merupakan pinjaman yang Belanda tahun 1947 dan 1948) sehingga tidak
dianjurkan ada kebijaksanaan ekonomi yang
berkesinambungan.
 Terbatasnya dana saat itu.
 Rencana yang belum/ tidak dijabarkan dalam
langkah-langkah yang konkret misalnya dalam
bentuk alokasi dana.
 Perhatian pemerintahan masih ditekankan
pada mempertahankan kemerdekaan dari
serangan/ agresi dari luar.
 Rencana yang dibuat belum memiliki dasar
politis
2. Periode 1951-1955
Perencanaan urgensi perekonomian (1951) yang diusukan oleh Sumitro
Djojohadikusumo, Catatan:
1. Periode 1951-1955 merupakan periode pemantapan kemerdekaan. Kemerdekaan
Indonesia telah diakui secara Internasional tetapi Irian Barat masih belum
diserahkan Belanda.
2. Pada priode ini Indonesia memberlakukan UUDS dari 15 Agustus 1950-5 Juli
1959 yang pada dasarnya menggambarkan rapuhnya persatuan di antara bangsa
Indonesia sendiri.
3. Rencana pembangunan Ekonomi ini hanya mencakupi waktu 1951 dan 1952.
4. Dari tahun 1952-1955 tidak ada rencana pembangunan ekonomi yang disusun oleh
pemerintah.

1. Mendorong berkembangnya
industri-industri kecil

Strategi Meningkatkan 2. Meningkatkan kemajuan badan-


badan koperasi dan memperkuat
kemakmuran rakyat organisasi organisasi dan
perkumpulan-perkumpulan untuk
usaha perniagaan kecil dan menengah
Pendukung dan Penghambat periode 51/55
Kebijaksanaan yang mendukung: Kebijaksanaan yang menghambat:

 Perang Korea pada tahun 1951  Inflasi yang tidak dapat lagi dikendalikan
yang mengakibatkan sebagai akibat defisit anggaran yang
penerimaan Indonesia semakin meningkat.
 Penggunaan surplus perdagangan yang
meningkat sehingga relatif ada
tidak terarah.
dana (dikenal dengan istilah  Kebijaksanaan keuangan yang tidak
Korea-Boom) mendorong berkembangnya investasi.
 Kabinet masih silih berganti yang
mengakibatkan tidak adanya rencana/
program yang berkesinambungan.
 Sifat rencana yang sangat pendek (hanya 2
tahun) dan tidak mempunyai dasar politis
(tidak ada persetujuan DPR)
1. Kebijakan Pembangunan Indonesia
Perekonomian Nasional Untuk Kesejahteraan Sosial, Perubahan ke
empat UUD 1945 menyatakan bahwa pasal perekonomian
dirumuskan dalam babtersendiri, yaitu pada bab XIV yang semula
bab tersebut mempunyai judul “kesejahteraan sosial” kemudian
diubah menjadi “perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial”
(Asshiddiqie,2010 : 267). Pasal-pasal tersebutdapat dilihat dibawah
ini :
1) Pasal 33
2) Pasal 34
ISI PASAL 33 DAN PASAL 34
PASAL 33 PASAL 34
1) Perekonomian disusun sebagai usaha 1) Fakir miskin dan anak-anak yang
bersama berdasar atas asas kekeluargaan. terlantar dipelihara oleh negara.
2) Cabang-cabang produksi yang penting 2) Negara mengembangkan sistem jaminan
bagi negara dan yang menguasai hajat sosial bagi seluruh rakyat dan
hidup orang banyak dikuasai oleh negara. memberdayakan masyarakat yang lemah
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang dan tidak mampu sesuai dengan martabat
terkandung didalamnya dikuasai oleh kemanusiaan.
negara dan dipergunakan untuk sebesar-
3) Negara bertanggung jawab atas
besar kemakmuran rakyat.
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
4) Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
dan fasilitas pelayanan umum yang
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, layak.
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
kemandirian, serta dengan menjaga pelaksanaan pasal ini diatur dalam
keseimbangan kemajuan dan kesatuan undang-undang.
ekonomi nasional.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
2. Sistem Perekonomian
Kata”disusun” dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945menyatakan bahwa perekonomian itu
merupakan suatu susunan kebijakan yang sistematis dan menyeluruh, mulai dari susunan
yang bersifat nasional sampai pada susunan di daerah-daerah seluh indonesia. Sedangkan
usaha bersama dalam pasal yang sama menyatakan usaha bersama seluruh rakyat indonesia
dibidang perekonomian. Pengertian perekonomian disusun sebagai usaha bersama tiadak
lain adalah menunjuk pada suatu sitem perekonomian nasional sebagai usaha bersama
seluruh elemen rakyat indonesia. Pelaku ekonomi memiliki pengertian seluruh produsen,
distributor, maupun konsumen baik perorangan, kelompok, organisasi ataupun badan
hukum.

3. Kekayaan Sumberdaya Alam


Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan “bumi dan air dan kekayaan yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebasar-besar kemakmuran rakyat”.
Dalam perumusan diatas yang disebutka hanya bumi dan air beserta segenap isinya,
sedangkan wilayah udara tidak disebut. Padahal dijaman sekarang wilayah udara juga
mengandung kekayaan yang bernilai ekonomis. Misalnya jaringan telekomunikaso, jalur
transportasi dsb. Pasal ini haruslah dilihat sebagai suatu dokumen yang hidup dan
kandungan maknanya terus tumbuh dan berkembang sehingga pengertian “bumi dan airdan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya” dapat dipahami dalam pengertian yang lebih
luas. Mengenai pengertian ”dikuasai negara” dapat dianalogikan dengan pengertian dimiliki
( owend by, belong to ) atau secara tegas dikatakan milik negara ( state’s property ).
Tantangan Pembangunan Indonesia
Tantangan pembangunan Indonesia ke depan yaitu :
1) Otonomi daerah, berarti telah terjadi penguatan yangnyata dan legal
terhadapkabupaten/kota dalam menetapkan arah dan targetpembangunannya
sendiri.
2) Pergeseran orientasi pembangunan sebagai negara maritim, wilayah kelautan
dan pesisirbeserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi
pembangunan ekonomiIndonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu
pilar ekonomi nasional.
3) Ancaman dan sekaligus peluang globalisasi, hilangnya batas-batas negara
dalam suatuproses ekonomi global. Proses ekonomi global cenderung
melibatkan banyak negara sesuaidengan keunggulan kompetitifnya seperti
sumberdaya manusia, sumberdayabuatan/infrastruktur, penguasaan teknologi,
inovasi prosesproduksi dan produk, kebijakan pemerintah, keamanan,
ketersediaan modal,jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran dan
distribusi global.
4) Kondisi objektif akibat krisis ekonomi. Jatuhnya kinerja makroekonomi
menjadi –13% dan kurs rupiah yang terkontraksi sebesar 5-6 kali lipatdan multi
dimensi yang dialami Indonesia telah menyebabkan tingginya angkapenduduk
miskin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai