Anda di halaman 1dari 29

ARRESTER

Oleh:
Afdhal Bayu P (03)
Okis Novianto (?)
Pendahuluan

Seiring perkembangan zaman, petir masih saja menjadi masalah yang


serius dalam perkembangan teknologi penyaluran tenaga yang
semakin canggih. Oleh karena itu peralatan proteksi masih sangat
diperlukan untuk melindungi peralatan jaringan tersebut, salah
satunya adalah lightning arrester.
Lightning Arrester
Lightning arrester adalah suatu alat yang digunakan untuk
melindungi peralatan listrik terhadap sambaran petir.
Dipasang pada atau dekat peralatan yang dihubungkan
dari fasa konduktor ke tanah. Pada kerja normal, lightning
arrester berfungsi sebagai isolator dan bila terkena
sambaran petir akan berlaku sebagai konduktor yang
mengalirkan petir ke bumi. Setelah petir hilang, lightning
arrester harus cepat kembali menjadi isolator, sehingga
pemutus tenaga (PMT) tidak sempat membuka.
Bentuk Arrester
Macam-macam Arrester

Arrester terdiri dari dua jenis, yaitu :


1. Arrester Ekspulsi ( expulsion type)
atau tabung pelindung( protektor tube)

2. Arrester Katup (value type)


Arrester jenis ekspulsi ( expulsion type)

Arrester jenis ekspulsi mempunyai sela luar dan sela dalam


yang ditempatkan di dalam tabung serat, dimana keduanya
terhubung seri.

Pemakaian arrester ini terbatas pada sistem bertegangan


sampai 33 kV. Arrester ini dapat digunakan untuk
melindungi transformator distribusi bertegangan 3 – 15 kV,
tetapi belum memadai untuk melindungi trafo daya.
Konstruksi Arrester Ekspulsi
Arrester Katup
Arrester katup terdiri dari :
1. Arrester sela pasif,
2. Arrester sela aktif dan
3. Arrester tanpa sela percik atau yang dikenal dengan
arrester metal oksida.
Konstruksi Arrester Katup
1. Arrester Katup Sela Pasif

Arrester katup sela pasif terdiri dari sela percik, resistor tak
– linear, dan isolator tabung. Sela percik dan resistor tak –
linear di tempatkan dalam tabung isolasi yang tertutup,
sehingga kerja arrester ini tidak dipengaruhi oleh keadaan
udara sekitar.
2. Arrester Katup Sela Aktif

Konstruksi arrester katup sela aktif hampir sama


dengan arrester katup sela pasif. Arrester katup sela
aktif terdiri dari sela utama, kumparan, sela bantu dan
resistor tak – linear yang dimasukkan dalam tabung
isolasi porselen. Saat tegangan impuls tiba di terminal
arrester katup sela aktif yang membuat sela utama
terpercik, maka sela utama, kumparan dan resistor tak
– linear akan mengalirkan arus petir ke tanah.
Frekuensi tegangan impuls yang tinggi akan membuat
impedansi kumparan menjadi besar dan tegangan
pada terminal kumparan tinggi, sehingga membuat
adanya beda tegangan yang tinggi pada terminal
kumparan yang akan mengakibatkan sela bantu
tembus dan dialiri arus petir.
3. Arrester Metal Oksida(MOA)

Arrester atau yang juga sering dikatakan sebagai


penangkal petir adalah alat pelindung peralatan sistem
tenaga listrik terhadap surja petir yang sifatnya sebagai by-
pass di sekitar isolasi yang membentuk jalan yang mudah
dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak
menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak
isolasi peralatan listrik.
Konstruksi Arrester Metal Oksida(MOA)
Kurva Penyaluran Tegangan Lebih ke Bumi oleh
Arrester

Pada saat terjadi lonjakan tegangan dengan waktu yang sangat


singkat 1,2 mikrodetik maka gelombang surja tersebut akan dipotong
oleh arrester dan disalurkan ke bumi, sehingga tegangan operasi
akan tetap normal sebagaimana sebelumnya.
Gelombang Tegangan Pada Saluran
Prinsip Kerja Arrester
Lightning arrester memiliki fungsi utama memotong tegangan
lebih dari (surja hubung maupun surja petir) yang menuju
peralatan sistem tenaga listrik yang dilindunginya.
Lightning arrester bersifat by pass di sekitar isolasi yang
membentuk jalan dan mudah dilalui arus kilat, sehingga tidak
timbul tegangan lebih pada peralatan sistem tenaga listrik.
Pada keadaan normal lightning arrester bertindak sebagai isolator
yang tahanannya tinggi sehingga hanya mengalirkan 2 mA arus
bocor dari tegangan sistem ke tanah, apabila melebihi angka
tersebut berarti kemungkinan besar lightning arrester mengalami
kerusakan.
Namun bila terkena sambaran petir lightning arrester berubah
menjadi konduktor yang tahanannya relatif sangat rendah
sehingga dapat mengalirkan ribuan ampere arus surja ke tanah.
Pemasangan Arrester

Berdasarkan fungsi lightning arrester


sebagai pelindung peralatan sistem tenaga
listrik dari tegangan surja, maka pada
umumnya lightning arrester dipasang di
setiap ujung SUTT yang memasuki gardu
induk. Ada kalanya lightning
arresterdipasang pada transformator dan
pada peralatan lainnya untuk menjamin
terlindungnya peralatan sistem tenaga listrik
tersebut dari tegangan lebih.
Kawat penghubung
pembumian masing-
masing arrester
disarankan
dihubungkan
langsung dari
pembumian arrester
dengan pembumian
dari
peralatan yang
dilindungi tanpa
terlebih dahulu
disatukan seperti
dapat dilihat pada
gambar 1.
Menempatkan sebuah arrester pada sisi sumber dari FCO menyebabkan
panjang kawat penyambung arrester yang sangat panjang. Oleh karena
itu arrester harus diletakkan sedekat mungkin dengan peralatan yang
dilindunginya dengan menempatkannya setelah FCO agar kawat
penyambung arrester menjadi pendek. Lokasi dari fuse di depan arrester
menyebabkan fuse membawa arus pelepasan arrester. Maka disyaratkan
fuse yang digunakan di depan arrester adalah fuse yang tahan arus surja
petir.
Arrester ditempatkan
sedekat mungkin dengan
terminasi kabel, dimana
kawat penghubung
arrester dihubungkan
dengan pembumian
kabel dan dibumikan
langsung dari terminal
pembumian arrester.
Kawat penghubung fase
dihubungkan terlebih
dahulu ke terminal
arrester sebelum
dihubungkan ke
terminasi kabel.
Arrester ditempatkan
sedekat mungkin dengan
bushing
transformator/kapasitor,
dimana kawat
penghubung fase
dihubungkan terlebih
dahulu ke terminal arrester
sebelum dihubungkan ke
bushing
transformator/kapasitor.
Kawat penghubung
arrester dihubungkan
dengan terminal
pembumian
transformator/kapasitor
dan dibumikan langsung
dari terminal pembumian
arrester.
Arrester ditempatkan pada
kedua sisi (baik sisi pengirim
maupun sisi penerima) dari
setiap
jenis pemutus. Arrester
ditempatkan sedekat
mungkin dengan terminal
pemutus, dimana
kawat penghubung fase
dihubungkan terlebih dahulu
ke terminal arrester sebelum
dihubungkan ke terminal
pemutus. Kawat penghubung
pembumian arrester
dihubungkan
dengan terminal pembumian
pemutus dan dibumikan
langsung dari terminal
pembumian
arrester.
Arrester ditempatkan pada kedua
sisi (baik sisi pengirim maupun sisi
penerima) dari AVR.
Arrester ditempatkan sedekat
mungkin dengan bushing AVR,
dimana kawat penghubung fase
dihubungkan terlebih dahulu ke
terminal arrester sebelum
dihubungkan ke bushing AVR.
Kawat penghubung pembumian
arrester dihubungkan dengan
terminal pembumian AVR dan
dibumikan langsung dari terminal
pembumian arrester.
Arrester ditempatkan sedekat
mungkin dengan terminasi
kabel, dimana kawat
penghubung
pembumian arrester
dihubungkan dengan
pembumian kabel dan
dibumikan langsung dari
terminal pembumian arrester.
Jika memungkinkan kawat
penghubung fase dihubungkan
terlebih dahulu ke terminal
arrester sebelum dihubungkan
ke terminasi kabel. Namun
apabila
tidak memungkinkan maka
kawat penghubung fase dipilih
sependek mungkin untuk
mengurangi tegangan kawat
penghubung.
Disconnector diletakkan pada terminal
pembumian dari arrester dan
menghubungkan terminal
pembumian arrester dengan kawat
penghubung pembumian. Apabila
arrester menghantarkan
arus yang besar akibat kegagalan
arrester akan menyebabkan
bekerjanya disconnector untuk
memisahkan terminal pembumian
arrester dengan kawat penghubung
pembumian. Sehingga
sangat perlu diperhatikan kawat
penghubung pembumian tidak terkena
kawat fase apabila
disconnector bekerja. Oleh karena itu
kawat penghubung pembumian harus
dari material yang
memiliki fleksibilitas tinggi dan tidak
kaku
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai