Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI BATANG

BARBARA AZALYA SARIFUDIN., S.FARM., M.FARM., APT


STRUKTUR BATANG

 Struktur anatomi batang mirip dengan akar, terdiri atas epidermis,


korteks, endodermis dan stele

 Struktur batang dari jenis tanaman berbeda memperlihatkan susunan


yang berbeda, misalkan batang tanaman dikotil berbeda dengan
tanaman monokotil serta berbeda juga dengan tumbuhan conifer.

 Batang, terdiri atas tiga sistem jaringan yaitu jaringan dermal,


fundamental/dasar, dan vaskuler/pembuluh. Variasi dalam struktur
primer pada batang dan species yang berbeda adalah berdasarkan
perbedaan distribusi relatif jaringan-jaringan fundamental dan vaskuler.
FUNGSI BATANG

 Menyalurkan air dan garam mineral dari akar menuju daun dan
menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan yang lainya.

 Sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan biji agar mudah terkena
cahaya matahari dan mudah terjadi penyerbukan serta penyebaran
buah dan biji.

 Batang dapat berfungsi untuk membantu pernapasan, karena oksigen


dapat masuk melalui lentisel.
ANATOMI BATANG

• Epidermis, terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat,


tanpa ruang antar sel, mengalami penebalan gabus dan
dilapisi kutikula.

• Korteks, terdapat di sebelah dalam epidermis,


berbatasan dengan epidermis, terdiri dari sel-sel
kolenkim sebagai penyokong bagian dalam diisi dengan
sel parenkim
• Endodermis, merupakan lapisan batas antara korteks dan
silinder pusat atau stele.

• Stele, merupakan bagian batang paling dalam, bagian


terluarnya disebut perisikel atau perikambium, di dalamnya
terdapat parenkim dengan berkas pembuluh pengangkut

• Jika xilem berdampingan dengan floem, xilem di sebelah


dalam dan floem menghadap ke arah luar, disebut tipe
kolateral
• Floem dan xilem yang dipisahkan oleh kambium
dinamakan tipe kolateral terbuka, kambium diantara
kedua pembuluh tersebut dinamakan kambium vasikuler
(tumbuhan dikotil).

• Pada tanaman monokotil, bertipe kolateral tertutup, tidak


ada kambium diantara xilem dan floem.
Struktur Dalam (Anatomi)
Batang
Susunan Batang (dikotil)
Jaringan pada Batang Dikotil
 Epidermis
 Epidermis terletak di bagian paling luar, tersusun atas sel-sel
berbentuk pipih, tersusun rapat (tidak ada ruang antarsel), dan
berfungsi melindungi jaringan di dalam batang.
 Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder tersebut,
epidermis pecah dan diisi jaringan gabus yang dihasilkan oleh
kambium gabus (felogen). Sementara ada celah yang tidak
terlapisi lapisan gabus yang disebut lenti sel.
 Lenti sel berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan
penguapan
Pertumbuhan
sekunder batang
dikotil
Pertumbuhan
sekunder
batang Conifera
Korteks
o Korteks batang terdiri dari korteks luar dan korteks dalam
(endodermis).
o Korteks luar (dekat epidermis) tersusun dari sel-sel kolenkim yang
berkelompok dengan sel-sel parenkim hingga membentuk
lingkaran tertutup. Korteks luar tersebut tidak dijumpai pada batang
setiap jenis tumbuhan.
o Korteks dalam dijumpai pada batang setiap jenis tumbuhan karena
korteks dalam merupakan pemisah antara korteks dengan stele.
o Korteks dalam tersusun dari sel-sel parenkim. Korteks dalam pada
tumbuhan berbiji tertutup memiliki lapisan sel yang membentuk
lingkaran dan berisi butir pati sehingga lapisan sel tersebut disebut
seludang pati (sarung tepung).
 Silinder Pusat (Stele)
o Silinder pusat (stele) batang tumbuhan dikotil merupakan bagian
terdalam pada batang. Silinder pusat memiliki lapisan terluar yang disebut
perikambium atau perisikel.
o Di bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vaskuler
(pembuluh) yang tersusun dari floem dan xilem. Letak berkas pembuluh
bersebelahan, yaitu xilem di bagian dalam dan floem di bagian luar dan
diantara keduanya terdapat kambium sehingga dinamakan kolateral
terbuka.
o Kambium intervasikuler dan kambium intravasikuler melakukan
pertumbuhan sekunder yang menyebabkan bertambah besarnya
diameter batang. Tapi pertumbuhan yang menebal ini tidak berlangsung
terus menerus. Penebalan tersebut terjadi hanya saat tersedia air dan
mineral cukup untuk melakukan pertumbuhan.
o Pertumbuhan ini yang menyebabkan muncul lapisan batang yang
berlapis-lapis dan membentuk lingkaran-lingkaran yang dinamakan
lingkaran tahun.
Gambar 1.15 Penampang melintang
batang dikotil
Sumber : Campbell, et al. 1999
Batang Monokotil
Gambar ; Gambar memperlihatkan penambang batang
tanaman monokotil, berkas pembuluh angkut susunannya
tersebar sampai ke bagian dalam batang..
Keteraangan: 1 epidermis, 2 hipodermis, 3 berkas
pengangkut, 4 parenkim

 Pada batang tumbuhan


monokotil batas antara
korteks dengan stele
mungkin jelas atau mungkin
tidak
Jaringan pada Batang Monokotil
 Epidermis
o Epidermis tersusun atas satu lapisan sel yang saling berdekatan.
o Dinding sel epidermis menebal (lebih tebal daripada dikotil) dan
dilapisi oleh lapisan tebal antiair yang disebut kutikula.
o Pada lapisan ini ditemukan pula stomata dan trikoma atau bulu-bulu
yang tersusun dari satu sel atau lebih.
 Korteks
o Lapisan ini umumnya terdiri dari sel-sel sklerenkim yang merupakan
kulit batang, berfungsi untuk memperkuat dan mengeraskan bagian
luar batang.
o Lapisan sel-sel ini kemudian diikuti oleh sel-sel parenkim yang tebal
yang menyimpan bahan makanan seperti pati. Ruang antar sel
ditemukan di antara sel-sel parenkim ini sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran gas.
Jaringan pada Batang Monokotil
 Silinder pusat (Stele)
o Jaringan ini terletak di bawah korteks. Umumnya batas antara stele dan korteks
tidak jelas.
o Berisi berkas pembuluh (vaskuler) yang tersebar pada empulur, terutama
terkonsentrasi mendekati kulit batang.
o Berkas pembuluh pada batang monokotil diselubungi oleh serat-serat sklerenkim
sehingga memperkuat berkas pembuluh tersebut.

o Ketiadaan kambium membuat batang monokotil tidak bisa tumbuh membesar


atau tidak ada pertumbuhan sekunder yang membuat batang menebal.

o Tumbuhan monokotil umumnya hanya mengalami pertumbuhan primer


memanjang.

o Pembesaran batang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Ronga


tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur, kecuali empulur
pada buku-buku batang. Misalnya rongga seperti saluran pada tanaman padi.
Dengan sifat ini, struktur anatomi batang tumbuhan monokotil muda sama persis
dengan tumbuhan yang sudah tua.
Kedudukan epidermis dan korteks
(pada batang monokotil)

Keteraangan: 1 epidermis, 2
hipodermis, 3 berkas pengangkut, 4
korteks
Perbedaan Batang Tumbuhan Dikotil dan
Monokotil
Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Monokotil
Batang bercabang-cabang Batang lurus, tidak
bercabang-cabang
Memiliki kambium, sehingga Tidak memiliki kambium,
batang dapat membesar sehingga batang tidak
(pertumbuhan sekunder) membesar
Pembuluh angkut letaknya Pembuluh angkut letaknya
teratur dalam bentuk tersebar
lingkaran
Gambar 1.16 Penampang melintang
batang dikotil (kiri) dan monokotil (kanan)

Sumber : www. fultonschools.org


2. Batang
d. Jaringan pada Batang Monokotil
 Silinder pusat (Stele)
o Jaringan ini terletak di bawah korteks. Umumnya batas antara stele dan korteks
tidak jelas.
o Berisi berkas pembuluh (vaskuler) yang tersebar pada empulur, terutama
terkonsentrasi mendekati kulit batang.
o Berkas pembuluh pada batang monokotil diselubungi oleh serat-serat sklerenkim
sehingga memperkuat berkas pembuluh tersebut.

o Ketiadaan kambium membuat batang monokotil tidak bisa tumbuh membesar atau
tidak ada pertumbuhan sekunder yang membuat batang menebal.

o Tumbuhan monokotil umumnya hanya mengalami pertumbuhan primer memanjang.

o Pembesaran batang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Ronga


tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur, kecuali empulur pada
buku-buku batang. Misalnya rongga seperti saluran pada tanaman padi. Dengan
sifat ini, struktur anatomi batang tumbuhan monokotil muda sama persis dengan
tumbuhan yang sudah tua.
2. Batang
b. Jaringan pada Batang Monokotil
 Silinder pusat (Stele)
o Jaringan ini terletak di bawah korteks. Umumnya batas antara stele dan korteks
tidak jelas.
o Berisi berkas pembuluh (vaskuler) yang tersebar pada empulur, terutama
terkonsentrasi mendekati kulit batang.
o Berkas pembuluh pada batang monokotil diselubungi oleh serat-serat sklerenkim
sehingga memperkuat berkas pembuluh tersebut.

o Ketiadaan kambium membuat batang monokotil tidak bisa tumbuh membesar atau
tidak ada pertumbuhan sekunder yang membuat batang menebal.

o Tumbuhan monokotil umumnya hanya mengalami pertumbuhan primer memanjang.

o Pembesaran batang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Ronga


tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur, kecuali empulur pada
buku-buku batang. Misalnya rongga seperti saluran pada tanaman padi. Dengan
sifat ini, struktur anatomi batang tumbuhan monokotil muda sama persis dengan
tumbuhan yang sudah tua.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai