Anda di halaman 1dari 19

INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT

(ICRA)
UNTUK KONTRUKSI BANGUNAN
RSAU dr. M. SALAMUN
2014
DEFINISI
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT ( ICRA )
Proses menetapkan risiko potensial dari
transmisi udara yang bervariasi dan
kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas
selama konstruksi, renovasi dan kegiatan
maintenance.
kegiatan tersebut merupakan multidisiplin,
proses kolaborasi yang mengevaluasi
jenis/macam kegiatan kontruksi dan kelompok
untuk klasifikasi penetapan tingkat.
TUJUAN
 Untuk meminimalisasi risiko Infeksi RS (HAIs)
pada pasien yang mungkin bisa terjadi ketika
ada penyebaran jamur atau bakteri di udara
dengan debu atau aerosol atau air selama
kontruksi dan renovasi di RS
 Mengontrol penyebaran debu dari
komponen bangunan selama renovasi di RS
LATAR BELAKANG
• Pengaruh dari design & kontruksi terhadap Infeksi
RS ( HAIs ) adalah sulit untuk di evaluasi
• Risiko yang berhubungan dengan pekerjaan
kontruksi/renovasi pada awalnya dihubungkan
dengan mutu udara yang terlalu turun dan
kontaminasi lingkungan dari jamur serta air
(Aspergillus, Legionella dan pathogen lain)
• RS mempersyaratkan untuk menggabungkan
issue risk assesment dengan Komite PPI dalam
setiap melaksanakan kontruksi/renovasi
bangunan
SIAPA YANG TERLIBAT
Komite PPI membuat ICRA bersama kepala
unit/ruang yang akan di renovasi dan
mengeluarkan perijinan.
Sanitasi lingkungan / kesling terkait dengan
pembuangan limbah renovasi
Tim K-3 RS memberikan edukasi dan supervisi
tentang keamanan dan keselamatan kerja
Taud memfasilitasi perijinan dan kesepakatan
dengan kontraktor
LANGKAH PERTAMA
IDENTIFIKASI TYPE DAN KRITERIA RENOVASI
DI RSAU dr. M. SALAMUN
TYPE KRITERIA
A Pemeriksaan dan kegiatan non – invasive, seperti :
1. Pemindahan plafon langit-langit, tidak boleh lebih
dari 1 plafon per 50 m².
2. Pengecatan tembok tampa melakukan
plester/pengampelasan.
3. Memasang saluran pipa, kabel listrik dan aktifitas
dalam ruang lingkup kecil yang tidak menghasilkan
debu yang banyak, tidak memotong tembok atau
akses ke langit langit selain untuk inveksi visual.
TYPE KRITERIA

B Skala nkecil, waktu yang dibutuhkan tidak lama dan


menghasilkan debu yang minimal seperti :
1. Instalasi kabel telepon dan computer
2. Membuat ruang antar
3. Pemotongan tembok atau langit langit dimana
debu dapat terkontrol
TYPE KRITERIA
C Pekerjaan yang menghasilkan debu yang banyak
seperti demosili/pembongkaran renovasi atau
pemindahan komponen bangunan yang tetap seperti
:
1. Plester, pengacian, pengampelasan tembok untuk
pengecatan
2. Bongkar ubin, bongkar plafon
3. Membuat dinding baru
4. Pemasangan instalasi listrik di atas plafon
5. Pemasangan kabel besar
6. Atau pekerjaan yang memerlukan rekanan atau
tim yang besar
TYPE KRITERIA

D Kontruksi dan demosili besar seperti :


1. Bangunan baru
2. Pemindahan gedung atau ruangan yang besar
dengan semua sistem kabelnya
3. Aktivitas yang memerlukan tenaga pekerja dengan
shift yang berturut turut
LANGKAH KEDUA
IDENTIFIKASI KELOMPOK RESIKO
RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG

- Ruang Staf - Selasar atau


- Ruan rapat halaman ruang
- Ruang serbaguna rawat inap
- Ruang kesling - Radiologi
- Ruang mayat - Pendaftaran /
- Pos jaga Rekam Medik
- Gudang Matum - Dapur
- Gudang RM - R. Cendrawasih
- Koperasi
- PPAS
RISIKO TINGGI RISIKO TERTINGGI

- Poliklinik - R. Isolasi tiap


- IGD ruangan rawat
- Unit Haemodialisa Inap
- R. Perwira - ICU / ICCU
- R. Gelatik - R. Sterilisasi
- R. Parkit PPAS
- R. Merak - Kamar Bedah
- R. Kutilang
- R. Merpati
- VK
- Laboratorium
- Farmasi
LANGKAH KETIGA
IC MATRIX GRADING

KELOMPOK TIPE KONTRUKSI


RISIKO TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
RENDAH I II II III / IV
SEDANG I II III IV
TINGGI I II III / IV IV
TERTINGGI II III / IV III / IV IV
LANGKAH KEEMPAT
DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI
BERDASAR KELAS / LEVEL
LEVEL SELAMA KONTRUKSI SESUDAH KONTRUKSI

I 1. Lakukan pekerjaan dengan 1. Bersihkan area


metode yang dapat kontruksi setelah
meminimalisir debu dari selesai.
aktivitas kontruksi
2. Segera ganti plafon langit –
langit yang dibuka saat
inpeksi visual
LEVEL SELAMA KONTRUKSI SESUDAH KONTRUKSI
II 1. Menyediakan sarana aktif untuk 1. Lap permukaan kerja dengan
mencegah debu udara dari pembersih/desinfektan
penyebaran ke atmosfer 2. Wadah yang berisi limbah
2. Air kabut prmukaan kerja untuk konstruksi sebelum di pindahkan
mengendalikan debu pada waktu harus tertutup rapat
pemotongan 3. Pel basah dan atau vacum
3. Seal pintu yang tidak terpakai dengan HEPA filter, vacum
dengan lakban sebelum meninggalkan area
4. Blokir dan tutup ventilasi udara kerja
5. Tempatkan tirai debu di pintu 4. Setelah selesai mengembalikan
masuk dan keluar area kerja sistem AC dimana pekerjaan
6. Tutup AC di area kontruksi
dilakukan
7. Letakan matras/keset di tempat
masuk dan keluar area kontruksi
LEVEL SELAMA KONTRUKSI SESUDAH KONTRUKSI
III 1. Pastikan sistem aliran udara dan 1. Penutup kayu lapis / plastik
AC di area kontruksi tertutup dicabut setelah ada inspeksi dari
2. Pertahankan tekanan negatif di Tim PPI dan setelah dibersihkan
area kontruksi oleh petugas kebersihan
3. Menyediakan alat penghisap debu 2. Hati-hati saat melepas penutup
atau exhous fan yang secara kayu/plastic agar tidak ada
otomatis dapat difungsikan kotoran yang berceceran
4. Tutup rapat kontainer yang 3. Pel basah dengan cairan
membawa puing reruntuhan atau desinfektan dan/atau vacum
bahan bahan kontruksi sebelum meningggalkan area
5. Lokasi kontruksi harus ditutup kontruksi
dengan kayu lapis atau plastik 4. Wadah yang berisi limbah
untuk menutupi area kontruksi dari konstruksi sebelum di pindahkan
area non kontruksi harus tertutup rapat
5. Setelah selesai fungsikan kembali
AC
LEVEL SELAMA KONTRUKSI SESUDAH KONTRUKSI
IV 1. Tutup semua lubang pipa 1. Penutup kayu lapis / plastik
saluran ventilasi agar debu tidak dicabut setelah ada inspeksi
keluar dari Tim PPI dan setelah
2. Buat ruang pembatas antara dibersihkan oleh petugas
ruang yang di renovasi dengan kebersihan
yang tidak dilakukan renovasi 2. Hati-hati saat melepas penutup
3. Lokasi kontruksi harus ditutupi kayu/plastic agar tidak ada
dengan kayu lapis atau plastik kotoran yang berceceran
untuk menutupi area kontruksi 3. Pel basah dengan cairan
dari area non kontruksi desinfektan dan/atau vacum
4. Pertahankan tekanan negative di sebelum meningggalkan area
area kontruksi mengunakan kontruksi
HEPA Filter 4. Wadah yang berisi limbah
5. Semua petugas kontruksi wajib konstruksi sebelum di
menggunakan APD lengkap pindahkan harus tertutup rapat
selama di area kontruksi dan 5. Setelah selesai fungsikan
melepasnya saat meningalkan kembali AC
area kontruksi
KESIMPULAN
• Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di
RSAU dr. M. Salamun
• Setiap bagian yang melakukan renovasi maka
Komite/Tim PPI harus membuat ICRA
• Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin
dari Komite/Tim PPI
• Perlu edukasi ke unit unit kerja tentang
pentingnya ICRA untuk kontruksi bangunan
FORM IZIN REKONTRUKSI
TERIMAKASIH

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSAU dr. M. SALAMUN
2014

Anda mungkin juga menyukai