Anda di halaman 1dari 10

Kecernaan Ternak

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di


mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat,
dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau
mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi.
Pengertian Kecernaan
Kecernaan adalah zat-zat makanan dari konsumsi
pakan yang tidak diekskresikan ke dalam feses, selisih
antara zat makanan yang dikonsumsi dengan yang
dieksresikan dalam feses merupakan jumlah zat
makanan yang dapat dicerna.Jadi kecernaan
merupakan pencerminan dari kemampuan suatu
bahan pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak.
 Nilai Kecernaan
 Kecernaan dapat dipergunakan sebagai salah satu cara
untuk menentukan nilai pakan dan selanjutnya
dikatakan tinggi nilainya kecernaan suatu bahan
pakan penting karena:
 1. Semakin tinggi nilai kecernaan suatu bahan
pakan makin besar zat-zat makanan yang diserap.
 2. Walaupun tinggi kandungan zat makanan, jika
nilai kecernaannya rendah, maka tidak ada gunanya.
 3. Untuk mengetahui seberapa besar zat-zat yang
dikandung pakan yang dapat diserap untuk kehidupan
pokok, pertumbuhan dan produksi.
. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan suatu
bahan pakan adalah: (1) penyiapan makanan, (2)
jumlah makanan, (3) komposisi ransum, (4) jenis
hewan, (5) komposisi zat makanan, (6) bentuk fisik
bahan pakan, (7) lemak, (8) defisiensi zat makanan
dan (9) antinutrisi.
 Penentuan Nilai Kecernaan
 Penentuan kecernaan secara in vitro dilakukan di
laboratorium dengan menirukan kondisi pada rumen.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam teknik in
vitro adalah adanya larutan penyangga (buffer) dan
media makanan, temperatur sekitar 39ºC, pH optimal
yaitu 6,7-7,0, adanya sumber inokulum, agitasi
(pengocokan) dan gas CO2.
kecernaan bahan pakan secara in vitro memiliki
beberapa keuntungan, yaitu (1) dapat digunakan
untuk menentukan nilai kecernaan pakan dalam
waktu yang relatif singkat, (2) mengurangi resiko
kematian ternak, (3) lebih ekonomis dan (4) mewakili
penampilan ternak. Kelemahan teknik in
vitro diantaranya media yang digunakan tidak
mungkin mempunyai kondisi yang sama seperti pada
teknik in vivo,kecernaan secara in vitro dilakukan di
dalam tabung, sedangkan pada teknik in vivolangsung
menggunakan ternak.
faktor yang mempengaruhi hasil metode in vitro, yaitu:
populasi mikroba dalam cairan rumen yang
digunakan, penyiapan jenis sampel, pH selama
inkubasi dan prosedur selama pela
Kecernaan Bahan Kering
 Bahan pakan merupakan bahan yang dapat dimakan
dan dicerna oleh hewan ternak, terdiri atas dua
komponen utama yaitu air dan bahan kering. Bahan
kering dibagi lagi menjadi dua, yaitu bahan organik
dan bahan anorganik. Bahan organik terdiri atas
karbohidrat, lemak, protein dan vitamin. Bahan
anorganik terdiri atas mineral dengan berbagai unsur-
unsurnya
Pengertian in sacco adalah metode untuk memperoleh
informasi dasar tentang nilai nutrisi pakan
(kecernaan) dan untuk melihat kemampuan ekosistem
rumen dalam mencerna pakan dengan cara
menempatkan kantong nylon berisi sampel pakan
dalam rumen selama waktu tertentu .
. pemberian pakan pada ternak ruminansia terdapat dua
hal yang perlu mendapat perhatian yaitu kebutuhan
nutrisi untuk perkembangan mikroba rumen dan
kebutuhan untuk ternak itu sendiri yang banyak
tergantung pada produk – produk hasil fermentasi
dari zat makanan dari pakan yang lolos degradasi di
dalam rumen .
RDP merupakan bagian dari protein kasar pakan yang
didegradasi oleh mikroba rumen menjadi peptida dan
amonia sebagian besar di antaranya akan di konversi
menjadi protein kasar mikroba
UDP adalah protein pakan yang lolos dari aksi mikroba
di dalam rumen dan masuk ke dalam usus halus dan
akan di cerna secara enzimatis . Nitrogen ( N ) yang di
gunakan mikroba rumen adalah nitrogen hasil
perombakan protein kasar dan hasil siklus urea

Anda mungkin juga menyukai