Anda di halaman 1dari 49

BODY ALIGNMENT, BODY

MEKANIK, DAN POSTUR TUBUH


SHOLIHATUL MAGHFIRAH
• Body alignment (kesejajaran tubuh) adalah
susunan geometrik bagian – bagian tubuh dlm
hubnya dgn bagian – bagian tubuh lainnya.
• Body alignment yang baik akan meningkatkan
keseimbangan yg optimal & fungsi
• tubuh yg maximal baik posisi berdiri, duduk
maupun tidur.
• Body alignment yang baik menyangkut
keseimbangan pada persendian, otot, tendon,
dan ligamen.
Keseimbangan Tubuh :
Ad/ kemampuan untuk mencapai dan
mempertahankan postur tubuh tetap
tegak melawan gravitasi untuk mengatur
seluruh ketrampilan motorik

Keseimbangan diperoleh apabila :


1. Dasar Penopang yang luas
2. Pusat gravitasi jatuh pada dasar penopang
3. Garis gravitasi melalui pusat gravitasi dan
dasar penopang
• Faktor yang mempengaruhi Body alignment :
1. Gravitasi : atraksi timabal balik antara
tubuh dan bumi.
a. Pusat gravitasi : titik pusat seluruh
masa dari suatu obyek
Pusat gravitasi tubuh di pertengahn
pusat sympisis
b. Garis gravitasi : garis vertikal imaginer
yang melalui pusat gravity suatu obyek
c. Dasar penyangga: dasar penopang dalam
posisi berdiri ( jarak 2 kaki )
• Petunjuk posisi pasien di tempat tidur :
• Kasur tidak terlalu keras / lentur.
• Menjamin body alignment yg baik mencegah stress pd
otot persendian.
• Rencana jadwal untuk perubahan posisi pasien dalam
24 jam
• Tempat tidur bersih, kering, licin
• Bagian ekstrimitas dapat bergerak bebas
• Mencegah penekan yang berlebihan pada popliteal
dengan memberikan bantal tipis dibawahnya
• Mencegah telapak kaki agar tetap menapak untuk
mencegah terjadinya drop foot
• Siku, panggul, lutut sedikit fleksi untuk
mempertahankan body alignment.
• Mencegah penekanan yg bertujuan untuk
melancarkan pembuluh darah.
• Sebelum mengubah posisi, pasien kaji kemampuan
bergerak
• Membuat jadwal latihan setiap hari untuk
mencegah fleksibel.
• Melakukan latihan ROM ( range of motion &
menilai rentang gerak)
• Gunakan metode yg sesuai untuk menggerakkan
ekstrimitas pasien.
• Berikan info sebelum melakukan prosedur.
• Body alignment berdiri
1. Kepala tegak lurus dengan garis vertikal
2. Pengamatan dari belakang : bahu dan
panggul sejajar
3. Dari samping : kepala tegak dan lengkung
vertebra menyerupai huruf S
4. Tangan disamping tubuh dan lemas
5. Kaki rapat dan lurus, telapak kaki
mengarah lurus ke depan untuk membuat
tumpuan yang cukup kuat
• Body alignment duduk
1. Kepala tegak lurus dengan kolumna
vertebra
2. Paha sejajar dan datar pada bidang duduk
yang datar
3. Bobot tubuh bertumpu rata di panggul
dan paha
4. Kedua telapak kaki menempel pada lantai
5. penopang tangan tidak terlalu tinggi
Body alignment yg baik adalah ;

- Meningkatkan fungsi tubuh yg baik.


- Mengurangi jumlah energi u/
mempertahankan keseimbangan
- Mengurangi kelelahan.
- Memeperluas expansi paru – paru
- Meningkatkan srkulasi renal &
gastrointestinal
Mekanika tubuh/body mechanics
• Adalah usaha mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dalam
mempertahankan keseimbangan, postur dan
kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak dan melakukan
aktivitas sehari-hari
Faktor – faktor yang mempengaruhi
Body Mekanik
1. Status kesehatan
– Perubahan status kesehatan bisa mempengaruhi
sistem muskoloskeletal dan sistem saraf berupa
penurunan koordinasi.
– Dikarenakan = penyakit.
– Berkurangnya aktifitas sehari – hari.
2. Nutrisi
 Salah satu fungsi nutrisi = membantu proses
pertumbuhan tulang dan perbaikan sel.
 Kekurangan nutrisi, terjadi kelemahan otot dan
mudah terkena penyakit.
 Kurang kalsium, bisa mudah fraktur.
Lanjutan…
3. Emosi
 Kondisi psikologis mempengaruhi perubahan
perilaku individu sehingga menurunnya
kemampuan body mekanik dan ambulasi tubuh.
 Orang yang merasa tidak aman, tidak
bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan
mudah mengalami perubahan dalam body
mekanik dan ambulasi.
4. Situasi dan kebiasaan
 Misal = sering mengangkat benda – benda berat,
mengakibatkan perubahan body mekanik dan
ambulasi.
Lanjutan…

5. Gaya hidup
 Perubahan pola hidup seseorang, menyebabkan
stres, mungkin ada aktifitas abnormal, sehingga
mengganggu koordinasi sistem muskuloskeletal
dan saraf, berakibat perubahan body mekanik.
6. Pengetahuan
o Pengetahuan baik seseorang, akan digunakan
secara benar dengan mengurangi energi.
o Sebaliknya, penggunaan body mekanik yang
kurang baik, berisiko mengalami gangguan
koordinasi sistem muskuloskeletal dan saraf.
Pengaturan body alignment ( postur tubuh ) dan
body mekanik ( pergerakan tubuh ):
1. Postur dan pergerakan tergantung pada ukuran
skeletal dan perkembangan skeletal
2. Tonus otot
Adalah suatu keadaan normal dari tegangan otot
yang seimbang
Tonus otot memungkinkan bagian tubuh
mempertahankan posisi fungsional tanpa
kelemahan
 Tonus otot dipertahankan melalui penggunaan
otot yang terus menerus karena mobilisasi, dan
akan berkurang pada kondisi tirah
baring/immobilisasi
Kelompok otot :
a. Antagonis : saat lengan fleksi : otot bisep
brachialis kontraksi, otot bisep brachialis
relaksasi
b. Sinergistik : lengan fleksi : kekuatan otot
bisep brachialis ditingkatkan oleh kontraksi
otot brachialis
c. Antigravitas : otot ekstensor kaki, gluteus
maksimus, otot punggung
3. Persendian
4. Persyarafan
Pergerakan dasar dalam Body Mekanik
1. Gerakan ( ambulating )
Saat berjalan =
 Terjadi perpindahan dasar tumpuan dr satu sisi ke sisi
lain & pusat gravitasi selalu berubah
 Pada saat berjalan, ada 2 fase =
fase menahan berat dan fase mengayun.
2. Menahan ( squatting )
Tergantung posisi =
– Orang duduk, atau orang berjongkok, atau orang
membungkuk, berbeda.
– Posisi yang tepat dalam menahan, perlu
memperhatikan “Gravitasi”.
– Dalam menahan, sangat diperlukan dasar
tumpuan yang tepat, gunanya = untuk mencegah
kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang
akan dilakukan.
3. Menarik ( pulling )
 Memudahkan dalam memindahkan benda.
 Hal yg perlu diperhatikan:
• Ketinggian
• Letak benda (di depan penarik)
• Posisi kaki & tubuh: condong ke depan, lutut & kaki ditekuk
4. Mengangkat ( lifting )
o Adalah cara pergerakan dengan menggunakan daya
tarik ke atas.
o Caranya = gunakan otot – otot besar dari rumit, paha
bagian atas, kaki bagian bawah, perut, dan pinggul
untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh
bagian belakang.
5. Memutar ( pivoting )
– Gerakan memutar anggota tubuh
– Bertumpu pada tulang belakang
Dampak Kesalahan Body Mekanik

1. Terjadi ketegangan sehingga timbul kelelahan


dan gangguan dalam sistem muskuloskeletal.
2. Resiko terjadi kecelakaan muskuloskeletal.
 Apabila seseorang salah dalam berjongkok atau
berdiri, akan memudahkan terjadinya gangguan
sistem muskuloskeletal.
 Misal = kelainan pada tulang vertebra.
POSISI FOWLER / SEMI FOWLER
• = Posisi setengah duduk / duduk.
• Guna =
1. Untuk mempertahankan kenyamanan.
2. Memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
3. Persiapan berjalan
• Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Dudukkan pasien.
3. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien.
(fowler = 90°, semi fowler = 30°-45° )
4. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah
duduk.
POSISI SEMI FOWLER

POSISI FOWLER
POSISI SIM
 Guna =
1. Memberikan kenyamanan.
2. Memberikan obat ( supositoria ) melalui anus.
3. Prosedur enema
4. Prosedur kolonoskopi, pemeriksaan rektum
 Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring, apabila dimiringkan ke kiri dengan
posisi badan setengah telungkup, lutut kaki kiri lurus dan
paha kanan di tekuk diarahkan ke dada. Tangan kiri di
belakang punggung dan tangan kanan di depan kepala.
3. Apabila miring ke kanan, sebaliknya.
POSISI SIM
POSISI DORSAL RECUMBENT
 = Posisi berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi
( di tarik dan diregangkan ).
 Guna =
1. Untuk merawat dan memeriksa genitalia.
2. Untuk proses persalinan.
3. Pemeriksaan abdomen, pelvis/panggul
 Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring telentang, pakaian bawah dibuka.
3. Tekuk lutut, regangkan paha, telapak kaki menempel di
tempat tidur, dan regangkan kedua kaki.
4. Pasangkan selimut.
POSISI DORSAL RECUMBENT
POSISI LITOTOMI
o = Posisi berbaring telentang, mengangkat kedua
kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
o Guna =
1. Memeriksa genitalia pada proses persalinan.
2. Memasang alat kontrasepsi.
o Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring telentang, angkat kedua kaki dan
tarik ke arah perut.
3. Tungkai bawah membentuk sudut 90° ke paha.
4. Letakkan kaki pada alat, lalu selimuti.
POSISI LITOTOMI
POSISI TRENDELENBURG
Posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian
kepala lebih rendah daripada kaki.
Guna =
1. untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
2. Terapi syok
3. Meningkatkan aliran balik vena
Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring telentang, letakkan bantal di
kepala dan ujung tempat tidur, serta di bawah
lipatan lutut.
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki atau
atur tempat tidur dengan meninggikan bagian
kaki pasien.
POSISI TRENDELENBURG
POSISI GENU PECTORAL
Posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk
dan dada menempel pada tempat tidur.
Guna =
1. Untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid,
vagina.
2. Membantu ibu hamil yang janinnya letak sungsang.
3. Terapi mengembalikan uterus yang retrofeleksi
 Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Anjurkan pasien untuk menungging dengan
kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada
tempat tidur.
3. Pasangkan selimut pasien
POSISI GENU PECTORAL
POSISI LATERAL
• Posisi miring
• Guna: untuk periode istirahat yang lama
POSISI PRONE
• Posisi tengkurap
• Guna: pemeriksaan tulang belakang,
punggung.
• Hati-hati jika dalam waktu lama posisi ini
dapat menyebabkan ketegangan leher
dan/atau sakit kepala
POSISI SUPINE
• Posisi terlentang
• Guna: untuk pemeriksaan umum

Anda mungkin juga menyukai