Anda di halaman 1dari 35

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI
PETERNAKAN SKRIPSI
UNIVERSITAS GARUT

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK


KAMDING DI CV. MITRA TANI FARM
CIAMPEA BOGOR

YANDI SUGIMA
{24032115134 }

LIVE UNIGA
BAB I

BAB II BAB V

BAB III BAB IV


1.1.

1.2.

1 Pendahuluan 1.3.

1.4.

1.5.
1.1

Kondisi peternakan kambing di ruang lingkup Perusahaan

Ternak kambing juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu dalam hal


pemeliharaannya yang cukup sederhana

CV. Mitra Tani Farm adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam
sektor peternakan yang mengembangkan beberapa spesies ternak
diantaranya ternak kambing

CV. Mitra Tani Farm sebagai perusahaan peternakan yang berorientasi


bisnis dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung serta dikelola
dengan baik oleh semua anggota keluarga yang tergabung ke dalam
perusahaan.
1.2.

Berapa besar pendapatan yang dihasilkan dari usaha ternak


1
kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor?

Menganalisis besar nilai R/C dan menganalisis titik impas/break event


2 point (BEP) dari pendapatan usaha ternak kambing di CV. Mitra Tani Farm
Ciampea Bogor?
1.3.

Untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang dihasilkan dari usaha


1
ternak kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor

Untuk mengetahui besar nilai R/C dan mengetahu berapa besar titik
2 impas/break event point (BEP) dari pendapatan usaha ternak kambing di CV.
Mitra Tani Farm Ciampea Bogor
1.4

Sebagai sarana belajar bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan


1 keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan,
dan menghayati proses usaha ternak kambing di CV. Mitra Tani Farm.

Sebagai bahan referensi bagi peternak kambing dalam pengembangan


2 usahanya, sehingga dengan adanya penelitian saya ini dapat menjadi
gambaran bagi peternak.

Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti serta lembaga


terkait tentang berapa besar nilai R/C dan berapa besar nilai titik
3 impas/break even point yang harus didapatkan sehingga usaha dianggap
layak untuk dijalankan.
1.5

Kambing adalah salah satu komoditas ternak yang cukup diminati oleh masyarakat

daya adaptasi yang


Biaya produksi
tergolong baik

pendapatan berupa uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi
biaya yang telah dikeluarkan.

LIVE UNIGA
Pendapatan perusahaan bersumber dari penjualan ternak
kambing yang merupakan sumber utama penghasilan
perusahaan. Perhitungan R/C Rasio marupakan penghitungan
nilai usaha ternak dihitung untuk menentukan perusahaan layak
untuk di jalankan, sedangkan perhitungan Break Event Point (BEP)
dihitung dari berapa besar nilai Average Variable Cos (AVC),
Break Even Point Produksi (BEP Pr), Break Even Point Harga (BEP
H), dan Break Even Poin Penerimaan (BEP P). untuk menentukan
titik impas perusahaan agar nantinya bisa dilihat perusahaan
mendapatkan keuntungan, kerugian, atau malah mengalami
impas
BAB III. OBYEK DAN METODE
PENELITIAN

3.1. OBYEK PENELITIAN

Obyek penelitian ini adalah perusahaan peternakan CV.

Mitra Tani Farm dengan populasi ternak kambing

sebanyak 409 ekor.


LIVE UNIGA

3.2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi


kasus dengan kasus berupa perusahaan ternak kambing.
Metode penentuan lokasi secara purposive sampling yaitu
pemilihan lokasi dipilih secara sengaja oleh peneliti atas dasar
pertimbangan yang layak bahwa perusahaan CV. Mitra Tani
Farm adalah salah satu peternakan yang memiliki populasi
ternak kambing cukup besar.
3.2.1 METODE PENELITIAN
LIVE UNIGA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode


survey, menggunakan pertanyaan-pertanyaan spontan terkait hal
yang dibutuhkan sebagai instrumen penelitian.

Pada tahap pengumpulan data dilakukan:

1. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dilakukan


dengan wawancara secara langsung kepada perusahaan.
2. Observasi yaitu teknik pengambilan data dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
3. Dokumentasi yaitu pengumpulan data berdasarkan dokumen-
dokumen yang mendukung.
3.2.2 Variabel Penelitian
LIVE UNIGA

Variabel ini terdiri atas beberapa variabel penelitian yaitu


penerimaan perusahaan, total biaya tetap, total biaya
variable, nilai R/c, dan titik impas (BEP) yang dihasilkan dari
usaha ternak kambing yang nantinya akan menjadi dasar
penelitian.
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
LIVE UNIGA

1. Data Kualitatif yaitu data yang berupa kalimat atau tanggapan


yang diberikan oleh pihak perusahaan.
2. Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka
berdasarkan hasil olahan dari data berupa total penerimaan
dan biaya produksi usaha ternak.
Adapun Sumber data yang digunakan yaitu :
a. Data primer adalah data yang bersumber dari hasil observasi
dan wawancara langsung di Perusahaan CV. Mitra Tani Farm.
b. Data sekunder adalah data yang bersumber dari dokumen
yang dimiliki Perusahaan CV. Mitra Tani Farm, dan literatur
pendukung yang relevan.
LIVE UNIGA

3.3. ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif yang didasarkan pada
pembahasan pendapatan berternak kambing di sebuah perusahaan peternakan.
untuk menilai suatu keberhasilan perusahaan peternakan diperlukan evaluasi
terutama dari sudut pandang ekonomi seperti analisis biaya dan pendapatan,
analisis titik impas (BEP), dan analisis kelayakan usaha (Suratiyah, 2015).
Berikut Rumus Pendapatan Menurut Suratiah (2015):
LIVE UNIGA

1. BIAYA TOTAL

Biaya total (total cost) adalah semua pengeluaran proses produksi

sebagai hasil penjumlahan biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel

cost).

TC = TFC + TVC
LIVE UNIGA

2. PENERIMAAN TOTAL

Penerimaan total (total revenue) adalah jumlah perkalian unit yang di jual dengan

harga per unit dari harga produk tersebut.

TR = Pq × Q
LIVE UNIGA

3. PENDAPATAN

Pendapatan total adalah selisih antara penerimaan dengan total

biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan peternakan.

I = TR - TC
4. Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya (R/C) LIVE UNIGA

R/C rasio adalah perbandingan antara total penerimaan dengan total

biaya perusahaan peternakan (Suratiyah, 2015). Bila R/C bernilai > 1

dianggap layak, R/C < 1 dianggap tidak layak dan R/C = 1 (trade off)

dapat dilaksanakan atau tidak, tergantung kepada keputusan dari

pihak yang akan melaksanakan usaha.

𝑻𝑹
R/C =
𝑻𝑪
LIVE UNIGA

5. Analisis Titik Impas/Break Event Point (BEP)

Analisis titik impas (BEP) adalah suatu nilai hasil penjualan produksi
pada suatu periode tertentu yang besarnya sama dengan biaya yang
dikeluarkan, sehingga pengusaha pada saat itu tidak menderita
kerugian tetapi juga tidak mendapatkan keuntungan (impas).
LIVE UNIGA

Menurut Suratiyah (2015), menghitung analisis BEP dapat digunakan


dengan rumus:

𝑻𝑽𝑪
a.AFC =
𝑸
𝑻𝑪
b.BEP Pr =
𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐣𝐮𝐚𝐥/𝒆𝒌𝒐𝒓
𝑻𝑪
c.BEP H=
𝑸
d.BEP Pe = BEP Pr × BEP H
3.4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30

Agustus 2019 yang bertempat di perusahaan CV. Mitra

Tani Farm Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.


LIVE UNIGA

4.1. Gambaran umum 4.2. Analisis pendapatan


perusahaan perusahaan

4.3. Revenue Cost Ratio


4.4. BEP
(R/C)
4.1. Gambaran umum LIVE UNIGA

perusahaan

Mitra Tani Farm dirintis pada tahun 2002 oleh beberapa


alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) dan dilegalkan tahun 2004.
Usaha ini didirikan pada bulan September 2004 oleh empat
orang sarjana peternakan (Amrul Lubis, M. Afnan W, Bahrudin,
Budi S S.). Lokasi kandang berada di Jl. Manunggal 51 No. 39 Rt
04/05 Desa Tegal Waru. Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Bidang usaha yang dijalankan pada awalnya adalah
penggemukan domba, kambing, dan sapi, setelah berkembang
usaha ini menjadi “pertanian terpadu berbasis peternakan” awal
usaha peternakan ini berdiri diatas lahan seluas 800 m2 dengan
lahan kandang 500 m2 , dengan kapasitas kandang 700 sampai
dengan 800 ekor.
4.2. Analisis pendapatan perusahaan

Hasil analisis pendapatan usaha ternak kambing di CV. Mitra Tani


Farm menunjukkan selisih antara penerimaan dan biaya yang
harus dikeluarkan, dilihat berdasarkan nilai yang dihasilkan.
Analisis pendapatan diperoleh dengan menghitung selisih antara
penerimaan yang dihasilkan dengan sejumlah biaya yang
dikeluarkan.
Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan
jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun.

NO Biaya Tetap Jumlah (Rp/Tahun) Persentase (%)

1 Biaya Penyusutan Kandang 4.800.000 2


2 Biaya Penyusutan Peralatan 5.490.000 3
3 Gaji Pegawai 119.333.333 94
4 Pajak Bumi dan Bangunan 2.366.667 1
Total Biaya Tetap 211.990.000 100
Biaya Variable
Biaya tidak tetap merupakan biaya yang besar kecilnya tergantung pada
perkembangan produksi atau penjualan.

NO Biaya Variable Jumlah (Rp/Tahun) Persentase (%)

1 Biaya bakalan 122.700.000


21,67
2 Biaya pakan 426.966.000
75,41
3 Biaya obat-obatan 2.800.000
0,49
4 Biaya Transportasi 8.850.000
1,56
5 Biaya Listrik dan air 4.892.409
0,86
Total biaya tidak tetap 566.208.409 100
Penerimaan

Penerimaan adalah pemasukan yang diterima perusahaan CV. Mitra Tani Farm atau
jumlah pendapatan kotor yang diterima perusahaan dari sebuah kegiatan ekonomi yang
dilakukan peusahaan selama satu tahun, yang nantinya akan di olah untuk menemukan
jumlah besarnya pendapatan bersih perusahaan selama satu tahun.

NO Uraian Jumlah (Rp/Tahun) Persentase (%)

1 Jumlah 409

2 Kambing 2.356.785

Total Penerimaan 963.925.000 100


Pendapatan
Pendapatan total adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan peternakan selama satu tahun.

No Pendapatan Jumlah (Rp/Tahun)

1 Total penerimaan 963.925.000

2 Total biaya 778.198.409

Total Pendapatan 185.726.591


Revenue Cost Rasio (R/C)

Revenue Cost Rasio (R/C) yaitu jumlah ratio yang dipakai guna untuk melihat keuntungan
relatif yang nantinya akan diperoleh perusahaan. Nilai Renue Cost Rasio (R/C) dapat di
teumakan dari total penerimaan perusahaan sebesar Rp 963.925.000 dibagi total
biaya perusahaan sebesar Rp 698.198.409 sehingga dapat di temukan nilai R/C
sebesar 1,38 ini menunjukan nilai R/C lebih dari 1 sehingga usaha layak unutuk
dijalankan.
Titik Impas/Break Event Point (BEP)

Break Event Point (BEP) merupakan suatu analisis dalam menentukan sekaligus mencari
jumlah barang dan jasa yang harus dijual pada harga tertentu untuk menutupi modal
yang dikeluarkan sebagai produksi, untuk kemudian mengetahui kapan hasil yang
didapat termasuk keuntungan (Darsono 2008).

Average Variable Cost (AVC)

Average Variable Cost (AVC) yaitu biaya variable yang dibebankan untuk setiap unit
output. Nilai AVC dapat ditemukan dari jumlah total biaya variable sebesar Rp
566.208.409 dibagi jumlah ternak terjual 409 ekor maka dapat menghasilakan biaya
variable rata-rata sebesar Rp 1.384.372,64/tahun.
Break Event Point Produksi (BEP Pr)
Break Event Point Produksi (BEP Pr) yaitu perhitungan untuk menghitung berapa banyak
jumlah ternak yang harus diproduksi oleh perusahaan agar mendapatkan titik impas.
Banyaknya BEP Pr dapat dihitung dari jumlah total biaya perusahan sebesar Rp
698.198.409 dibagi harga jual ternak/ekor sebesar Rp. 2.356.785 maka dapat
dihasilkan jumlah Brek Event Point Produksi sebanyak 296 ekor. Ini artinya jika perusahaan
ingin memperoleh keuntungan dari usaha ternak kambing maka perusahaan harus dapat
menjual ternak kambing diatas 296 ekor selama satu tahun periode penjualan.

Break Event Point Harga (BEP H)

Break Event Point Harga (BEP H) yaitu cara untuk mengetahui berapa besar harga jual
satuan ternak yang harus diterima perusahaan dalam satu tahun periode penjualan untuk
mendapatkan titik impas. Besarnya rupiah yang harus diterima oleh perusahaan dapat
dihitung dari total biaya sebesar Rp 698.198.409 dibagi jumlah ternak sebannyak 409
ekor, maka dapat di hasilkan harga satuan ternak sebesar Rp 1.707.087/ekor. Hasil ini
menyatakan bahwa, usaha ternak kambing di CV. Mitra Tani Farm akan mencapai titik
impas apabila harga jual satu ekor kambing rata-rata mencapai Rp 1.707.087Ekor.
Break Event Point Penerimaan (BEP Pe)

Break Event Point Penerimaan (BEP Pe) merupakan cara untuk menghitung berapa besar
penerimaan yang harus diterima oleh perusahaan selama satu tahun periode penjualan.
Besarnya penerimaan dapat dihitung dari jumlah Break Event Point Produksi (BEP Pr)
sebanyak 296 ekor dikali Break Event Point Harga sebesar Rp 1.993.795 maka dapat
dihasilka penerimaan sebesar Rp 505.297.626/tahun. Itu artinya jika perusahaan CV.
Mitra Tani Farm ingin memperoleh keuntungan dari usaha ternak kambing maka
perusahaan harus memperoleh penerimaan penjualan ternak kambing diatas Rp
505.297.626 setiap satu tahun periode penjualannya.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendapatan yang dihasilkan dari usaha ternak kambing di CV. Mitra Tani yaiutu
sebesar Rp 265.726.591
2. Analisis pendapatan usaha ternak kambing menunjukkan bahwa usaha ternak
kambing dengan nilai R/C diatas biaya total sebesar 1,38. Perhitungan pendapatan
ini menunjukkan bahwa pendapatan pada usaha ternak kambing layak untuk
dijalankan. Nilai Break Event Poin (BEP) dari pendapatan usaha ternak kambing
yaitu: AVC sebesar Rp 1.384.372,64/tahun, BEP Pr sebanyak 296 ekor, BEP H sebesar
Rp 1.707.087/Ekor dan BEP Pe sebesar Rp 505.297.626/tahun.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis pendapatan usaha ternak kambing dengan melihat prospek
perusahaan, menghasilkan pendapatan yang relatif besar dan efisien, sehingga
sebaiknya penambahan jumlah ternak yang dipelihara dapat dipertimbangkan oleh
perusahaan CV. Mitra Tani Farm, guna memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi
dalam kegiatan usaha ternak kambing.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai