Anda di halaman 1dari 26

Referat

ASMA
Oleh :
Bhita Resty Ramadhani 0710070100191
Fauziah Adma 1210070100202

Pembimbing :
dr. Fetria Faisal Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK
2018
DEFINISI
Etiologi asma masih menjadi perdebatan
di kalangan para ahli, namun secara
umum terjadinya asma dipengaruhi oleh
faktor genetik dan faktor lingkungan.
Asma Intermiten

Asma Persisten Ringan

Asma Persisten Sedang

Asma Persisten Berat


Anamnesis

Pemeriksaan Fisis

Pemeriksaan
Penunjang
• Gejala sulit bernafas, mengi, atau dada
yang bersifat episodik
• Faktor pencetus
• Riwayat alergi pada pasien atau riwayat
asma dalam keluarga
• Variabilitas
• Reversibilitas
• Wheezing
• Tanda alergi : allergic
shiners/geographic
tongue/dermatitis atopi
Pemeriksaan Fisik • Bercak hitam di kulit seperti bekas
gigitan nyamuk
• Saat serangan : takipneu, dispneu,
respiratory effort dengsn komponen
ekspirasi menonjol

• Uji fungsi paru dengan spirometri 


dilakukan diluar serangan.
•  Indikator dinilai : PEV/FEV 1 dan
variabilitas
Pemeriksaan penunjang • imunoglobulin E (IgE) & Eosinofil
total
• foto sinus
• Ph lambung
• Skin prick test & uji tuberkulin
Gejala Karakteristik
Wheezing , batuk ,  Biasanya lebih dari 1 gejala respiratori
sesak napas, dada  Gejala berfluktuasi intensitasnya
tertekan, produksi seiring waktu
sputum  Gejala memberat pada malam atau
dinihari
 Gejala timbul bila ada pencetus
Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi
Gambaran obstruksi FEV1 rendah (<80% nilai prediksi)
saluran respiratori FEV1 / FVC ≤ 90%
Uji reversibilitas
(pasca-bronkodilator) Peningkatan FEV1 >12%
Variabilitas Perbedaan PEFR harian >13%
Uji provokasi Penurunan FEV1 >20%, atau PEFR >15%
2.The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
•Inflamasi: infeksi, alergi

•Obstruksi mekanis

•Patologi bronkus

•Kelainan sistem organ lain

1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
16
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
• Penghindaran pencetus, termasuk
pengelolaan lingkungan

• Tatalaksana medikamentosa

• KIE (komunikasi, informasi, edukasi)

• Rencana aksi (action plan)


Obat
pengendali
(controller) Obat pereda
(reliever)

Mark FitzFerald, M. H. R., MD (2012). "Global Strategy for Asthma Management and Prevention Update 2012." GINA.
Jenjang dalam pengendalian asma

• Keterangan gambar: ICS (inhaled corticosteroids, steroid inhalasi); LTRA


(Leukotriene Receptor Antagonist); SABA (short acting beta agonist, β2-agonis kerja
pendek); LABA (long acting beta agonist, β2-agonis kerja panjang)
Bila tidak tersedia obat-obatan lain, ADRENALIN untuk asma yang berhubungan dengan anafilaksis
dan angioedema, dosis 10 ug/kg (0,01 ml/kg adrenalin 1:1.000), maksimal 500 ug (0,5 ml)
Asma bronchial adalah suatu penyakit gangguan
jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat
reversibel, ditandai dengan adanya periode
bronkospasme, peningkatan respon trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan yang
menyebabkan penyempitan jalan nafas. Prevalensi
asma meningkat dari waktu ke waktu yang
berhubungan dengan pola hidup dan polusi.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH,
Custovic A, Gern J, Lemanske R et al.
International Consensus on (ICON)
Pediatric Asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA).
Global strategy for asthma management
and prevention 2014. Available from:
www.ginasthma.org

Anda mungkin juga menyukai