Sistem Imun
Sistem Imun
16334002
Imunologi adalah studi mekanisme dan fungsi
sistem kekebalan akibat pengenalan terhadap zat
asing dan usaha netralisasi, eliminasi dan
metabolisme terhadap zat asing atau produknya.
Imunologi merupakan bidang ilmu yang luas dan
menjadi dasar untuk memahami berbagai fenomena
biomedik.
Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis
sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun
sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan
imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas,
imunodefisiensi , penolakan allograft, imunologi
kanker); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis
komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ,
dan in vivo
SISTEM IMUN
FUNGSI :
Pertahanan melindungi tubuh dari invasi
mikroorganisme penyebab penyakit ;
menghancurkan dan menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, virus serta tumor) yang masuk ke
dalam tubuh.
Homeostatis menghilangkan jaringan/ sel yang mati
atau rusak untuk perbaikan jaringan
Gangguan
fungsional:
Gangguan
toleransi Gangguan
imunologik
morfologis, karena Gangguan surveillanc
contoh: tidak lumpuhnya fungsi e:
berkembang mekanisme homeostatik: pertumbu
nya kelenjar respon imun, otoimun
reaksi alergik, han sel-sel
timus anafilaksis atau ganas
hipersensitivitas
tipe lambat
SISTEM IMUN
• Komponen dari sistem imun tersebar di seluruh
tubuh, mulai dari bagian luar (misalnya, kulit)
sampai dengan di bagian dalam tubuh, misalnya
dalam darah, limpa dan kelenjar getah bening.
Imunitas spesifik
ALAMIAH BUATAN
18
Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap
infeksi virus & pengaturan pd mekanisme
kekebalan.
Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T
penolong, & sel T penekan
Menghasilkan senyawa limfokin /
Interleukin
19
Ketika antigen masuk atau menginvasi tubuh kita,
yang merupakan pertahanan pertama adalah respons
non-spesifik. Ketika respons non-spesifik tidak dapat
mengeliminasi maka respons spesifik akan
mengambil alih. Makrofag akan memfagosit antigen
tersebut. Setelah di fagosit, fragmen-fragmennya
dpresentasikan atau dikenalkan bersama-sama
dengan MHCII ke permukaan dan diperkenalkan
serta mengaktifkan limfosit Th.
Terdapat dua jenis mikroorganisme yaitu intraselular
dan ekstraselular. Jika terinfeksi mikroorganisme
intraseluler maka fragmen akan dipresentasikan
bersamaan dengan MHC I yang akan dikenali oleh
sel T sitotoksik. Dengan stimulasi dari IL-2 yang
dikeluarkan oleh Sel Th teraktifasi maka sitotoksik
akan berproliferasi dan membunuh sel yang
terinfeksi tersebut.
Sedangkan jika yang menginvasi adalah mikroorganisme
ekstraselular, setelah fragmen dipresentasikan bersama
MHC II kemudian dikenali serta mengaktifkan limfosit
Th dan megeluarkan IL-2. Disamping itu ketika terjadi
infeksi ekstraselular, selain makrofag, APC lain juga ikut
mempresentasikan antara lain limfosit B. Setelah limfosit
Th teraktifasi dan limfosit B juga mempresentasikan
fragmen antigen bersamaan dengan MHC II, maka
limfosit Th juga mengenali fragmen yang telah
dipresentasikan oleh limfosit B. Ketika limfosit Th
berikatan dengan limfosit B dan juga mengeluarkan IL-2,
hal tersebut menstimulus limfosit B untuk berproliferasi
dan berdiferensiasi. Limfosit B akan berproliferasi
menjadi limfosit B naif serta berdiferensiasi menjadi
limfosit B memory dan sel plasma yang akan
memproduksi antibody (Anggara, 2011).