Anda di halaman 1dari 14

Sarana ilmiah

OLEH : KELOMPOK 5
PENDAHULUAN
Sarana merupakan alat yang
membantu kita dalam
mencapai suatu tujuan
tertentu
Sarana berpikir ilmiah pada
dasarnya merupakan alat
yang membantu kegiatan
ilmiah dalam berbagai
langkah yang harus
ditempuh
Sarana berpikir ilmiah dibagi :

Logika

Bahasa

Matematika

Statistika
Logika
Logika dari kata yunani kuno ( Logos ) yang berarti hasil pertimbangan
akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dengan bahasa.
Definisi : alat dasar yang dipakai manusia melakukan penalaran, dari
proses mengidentifikasi, mendefinisikan, membandingkan,
pengambilan keputusan hubungan antara satu pengertian dengan
pengertian lainnya, serta melakukann kegiatan penyimpulan ( Filsafat
Ilmu Pengetahuan, 2016)
Logika secara garis besar dibagi 2 :
Induksi : cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang
bersifat umumdari berbagai kasus yang bersifat individual
• Contoh : Gajah mempunyai mata

Deduksi : cara berpikir dimana dari pernyataan bersifat umum


ditarik kesimpulan yang bersifat khusus
• Contoh :
• semua makhluk mempunyai mata (premis mayor)
• Si polan adalah seorang makhluk (premis minor)
• Jadi si polan mempunyai mata (kesimpulan)
Bahasa
Definisi : rangkaian bunyi yang mengandung makna atau arti

Rangkaian bunyi tersebut terdiri dari huruf-huruf tersusun menjadi


kata, kata-kata tersusun menjadi kalimat (keputusan), dan kalimat-
kalimat tersusun menjadi paragraph.

Rangkaian bunyi yang mengandung arti tersebut dapat


menghasilkan bahasa lisan.

Contoh : S-A-P-U
Komunikasi antar manusia terjadi setiap saat meliputi : komunikasi Ilmiah

Komunikasi ilmiah mensyaratkan bentuk yang sangat lain daripada komunikasi estetik

Komunikasi ilmiah bertujuan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan.

Agar komunikasi ilmiah ini berjalan dengan baik, maka bahasa yang dipergunakan harus
terbebas dari unsur-unsur emotif.

Komunikasi ilmiah harus bersifat reproduktif, artinya bila si pengirim komunikasi


menyampaikan suatu informasi yang katakanlah berupa x, maka si penerima komunikasi
harus menerima informasi yang berupa x pula.

Proses komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dan obyektif yakni terbebas dari unsur-
unsur emotif.
Berbahasa
Berbahasa dengan jelas artinya
juga mengemukakan pendapat
atau jalan pemikiran secara jelas

Berbahasa dengan jelas artinya


ialah bahwa makna yang
terkandung dalam kata-kata yang
dipergunakan diungkapkan secara
tersurat (eksplisit) untuk
mencegah pemberian makna yang
lain.
Kekurangan dari komunikasi ilmiah pada
hakikatnya terletak pada peranan bahasa
itu sendiri yang bersifat multifungsi, yakni
sebagai sarana komunikasi emotif, afektif,
dan simbolik.

Kekurangan yang kedua terletak pada arti


yang tidak jelas dan eksak yang dikandung
oleh kata-kata yang membangun bahasa.
Matematika
Definisi : bahasa numerik yang
melambangkan serangkaian hitungan
dari pernyataan yang ingin kita
sampaikan

Untuk mengatasi kekurangan yang


terdapat pada bahasa maka kita
berpaling kepada matematika. Dalam hal
ini dapat kita katakan bahwa matematika
adalah bahasa yang berusaha untuk
menghilangkan sifat kabur, majemuk dan
emosional dari bahasa verbal.
Matematika merupakan saran berpikir deduktif ;
Berpikir deduktif adalah proses pengambilan
kesimpulan yang didasarkan kepada premis-
premis yang kebenarannya telah ditentukan
◦ Contoh : untuk menghitung jumlah sudut dalam
segitiga tersebut kita mendasarkan kepada premis
bahwa kalau terdapat dua garis sejajar, maka
sudut-sudut yang dibentuk kedua garis sejajar
tersebut dengan garis ketiga yang memotongnya
adalah sama. Premis yang kedua adalah bahwa
besar sudut yang dibentuk oleh sebuah garis lurus
adalah 180 derajat. Kedua premis itu kemudian kita
terapkan dalam berpikir deduktif untuk
menghitung jumlah sudut-sudut dalam sebuah
segitiga.
Kelebihan matematika :
◦ Lebih eksak ; tidak mengalami bias, sehingga lebih
reproduktif
◦ Ekonomis ; kesimpulan dipergunakan lebih ringkas
◦ Bebas emosi ; simbol-simbol pada matematika tidak
mengandung unsur-unsur untuk mengekspresikan
emosi
◦ Bersifat kuantitatif ; pernyataan banyak
menggunakan bahasa angka sehingga meningkatkan
daya penjelasan dan daya ramal sehingga
meningkatkan daya kontrol serta akan memudahkan
fungsionalisasi atau pendayagunaan dari ilmu
Statistika
• berperan dalam menghimpun, menyusun, mengolah
serta menampilkan data sehingga gambaran dari
Statistik deskriptif suatu peristiwa menjadi teratur, ringkas dan jelas,
• Contoh : mean, standar deviasi, penyusunan grafik,
tabel dan gambar

• berperan dalam menganalisa data dan menarik


kesimpulan umum dan generalisasi atas data
Statistik inferensial tersebut.
atau induktif • Contoh : menentukan ada tidaknya hbungan serta ada
tidaknya perbedaan antara dari 2 atau lebih variabel
 Rizky Amalia Putri  Rista Widhi Nugrahani  Diah Ngesti Kumalasari
 Gunar Isya Firdausi  Putu Kurnia Darma Pratama  Pegi Karinda Pramadita
 Putu Virgina Angga Saraswati  Muhammad Husni Thamrin  Ricardo Adrian Nugraha
 Alifah wahyu Hariani Hamdani  Hardita Pratam Yudhanto
 Chakra Putra Pratama  Jeconia Agripina Ruth Sinatra  Fadhiel Yudhistiro
 Windya Tri Hapsari  Ayu Lidya Paramita  Binar Larasanti Safitri

Anda mungkin juga menyukai